PoV Ellie Louis
Aku mencoba untuk menenangkan diriku akan kejadian yang menimpaku semalam dimana pria bernama Vino itu menggangguku. Jujur saja aku tidak tahu kenapa dia memperlakukan aku seperti itu terlebih saat dia mengatakan bahwa dia ingin membalaskan dendamnya padaku.
'Memangnya kesalahan apa yang sudah aku lakukan padanya?'
Hari ini aku pergi ke kampus dan bertemu dengan Alan. Setidaknya pertemuanku dengannya bisa mencerahkan suasana hatiku.
"Bisakah kita pergi berkencan akhir pekan ini?" Tanya Alan padaku.
"Akhir pekan? Aku tidak bisa. Bisakah kita pergi hari jumat?" Balas ku kepada Alan.
"Tentu saja Ellie." Balas Alan.
...----------------...
Hari jumat pun datang. Aku mulai bersiap dan pergi untuk berkencan. Kami berdua pergi ke pantai dan juga taman bermain. Kami bersenang-senang dan mengambil banyak gambar. Setelah selesai, kami pun pulang ke rumah.
Alan mendekat ke arahku menyeka rambut ke belakang telingaku dan memegang daguku dengan kedua tangannya dan mendekatkan bibirnya ke arah bibirku.
Aku mengingat ciuman dari Vino dan langsung mendorong Alan kemudian berlari masuk ke dalam rumah dengan air mata yang turun ke pipiku.
Setelah beberapa menit, aku mengirim pesan kepada Alan. Aku merasa begitu bersalah padanya.
Selama kami berhubungan, kami tidak pernah sekalipun berciuman. Hal paling intens yang kami lakukan hanyalah berciuman dan dia pernah mencium keningku. Dia tidak pernah sekalipun mencium bibirku. Tapi apa yang terjadi? Orang lain lah yang malah mengambil ciuman pertama itu dariku. Ciuman yang seharusnya aku berikan pada orang yang aku cintai dan seseorang yang akan menghabiskan seluruh hidupnya bersamaku.
(Aku minta maaf Aku masih perlu waktu.) Tulis ku, lalu aku mengirimkan pesan kepadanya.
(Aku minta maaf. Aku mengerti perasaanmu. Ambillah waktumu, aku akan menunggu dirimu.) Balasnya.
...----------------...
Hari berikutnya aku mendengar Mama tiri ku berteriak.
"Ellie turun lah.... Cepat datang kemari." Teriaknya.
Aku berlari ke sana dan melihat Novi tampak memegang sesuatu di tangannya. Papa juga tiba di sana. Mama tiri ku mengambil sesuatu dari tangan Novi yang ternyata merupakan sebuah tes kehamilan dan kemudian menunjukkannya kepada Papa.
"Apa? Apa yang terjadi? Bagaimana mungkin ini terjadi?" Tanya Papa bingung.
"Tanyakan saja kepada putri tercinta mu itu." Ucap Mama tiri ku melihat ke arahku.
'Kenapa dia melihat ke arahku?' pikirku.
Mama tiri ku mendekat ke arahku dan langsung menamparku. Aku menjadi semakin bingung dengan semua yang tengah terjadi saat ini.
"Kenapa? Apa yang sudah putriku dan aku lakukan kepadamu? Inikah bagaimana balasan yang kau berikan kepada kami?" Ucap Mama tiri ku itu padaku.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau menamparnya?" Tanya Papa.
"Karena wanita ****** ini lah putriku...."
"Apa?" Ucap Papa menyela ucapan Mama tiri ku itu.
Mama tiri ku itu kembali menamparku, kali ini dengan sangat keras yang langsung membuat aku terjatuh ke lantai.
"Pertama, jelaskan dulu apa yang sudah terjadi. Apa yang sudah di lakukan Ellie?" Ucap Papa.
Aku tidak bisa menjelaskannya secara langsung." Ucap Mama tiri ku. "Novi sekarang jelaskan semuanya tentang apa yang sudah gadis licik itu lakukan kepadamu." Lanjutnya lagi.
Novi tampak menangis dan mulai bicara.
"Dia memberikan obat kepadaku aku."
"Kenapa kau berbohong? Jangan bohong dengan masalah seperti ini Novi. Kenapa kau..."
Aku tidak bisa menyelesaikan ucapanku karena Mama tiri ku dengan cepat mendekat ke arahku dan menendang perutku dengan sangat keras.
"Tutup mulutmu gadis ******. Aku tahu tentang bagaimana sebenarnya dirimu. Hari ini kau bukanlah seorang gadis baik-baik. Aku merasa malu mengatakan bahwa kau adalah putri kami." Ucapnya.
Dia lalu kembali menatap ke arah Novi.
"Cepat jelaskan semuanya kepada Jack yang sebenarnya tentang apa terjadi Novi." Ucap Mama tiri ku lagi.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments