Senin pagi....
Aku merasa bahagia karena aku akan pergi ke kampus dan Mama tiri ku pergi bekerja hari ini. Aku mulai menyanyikan sebuah lagu di dalam kamarku dengan penuh kebahagiaan. Aku melihat diriku sendiri di cermin dan memperbaiki penampilanku. Setelah itu, aku lalu turun ke lantai bawah dimana Papa dan Mama tiri ku tengah sarapan. Aku lalu duduk di meja makan dan mulai menyantap sarapanku.
Novi, saudari tiri ku tampak turun dari lantai atas setelah beberapa menit kemudian.
"Mama, Papa, aku ada beberapa tugas kuliah yang harus aku kerjakan. Jadi aku akan menginap di rumah temanku untuk menyelesaikan tugas kuliah itu. Aku tidak akan pulang ke rumah besok untuk beberapa hari. Jadi jangan khawatirkan aku, Ma, Pa." Ucap Novi kepada Papa dan Mama tiri ku itu.
"Tapi sayang...." Ucap Papa.
Sebelum Papa bisa menyelesaikan ucapannya, Mama tiri ku berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Novi dengan tersenyum.
"Sayang, apakah itu tugas yang sangat penting?" Tanya Mama tiri ku.
"Iya Ma, aku harus menyelesaikannya dengan secepatnya." Balas Novi.
"Apa kau akan menginap di rumah laki-laki atau rumah perempuan?" Tanya Mama tiri ku dengan mengangkat alisnya.
"Mama, apa yang Mama pikirkan tentang aku? Aku ini putri Mama. Aku seorang gadis baik Ma, tidak seperti seseorang..." Balas Novi seraya melihat ke arahku. "Tentu saja aku akan menginap di rumah teman perempuanku, namanya adalah Evanny sahabat baikku dan Mama mengenalnya. Apakah Mama mengingatnya?" lanjut Novi.
Mama tiri ku tersenyum dan berkata, "iya sayang, Mama mengingatnya. Jaga dirimu dengan baik. Mama akan merindukanmu. Hubungi Mama jika kau membutuhkan bantuan." Ucap Mama tiri ku dan memeluknya.
"Tentu Ma." Balas Novi.
Novi lalu mengambil tasnya dan berangkat pergi ke kampus.
Aku lalu menyelesaikan sarapanku. Tiba-tiba Mama tiri ku memanggil Papa dan berteriak dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian dariku.
"Sayang, apakah kau akan merindukan aku?" Ucap Mama tiri ku itu seraya berjalan mendekat ke arah Papa dan duduk di pangkuannya.
Mama tiri ku mengangkat tangannya dan melingkarkan nya di leher papaku. Papa pun tampak tersenyum.
"Iya sayang, aku akan sangat merindukanmu. Kau adalah wanita yang sangat seksi, my **** bunny." Ucap Papa.
Mama tiri ku mendekatkan bibirnya ke arah bibir Papa dan mereka langsung berbagi ciuman yang begitu intens dan dengan suara yang begitu perlahan dan seksi Mama tiri ku, kembali berucap....
"Hei jangan panggil aku seperti itu."
"Kenapa tidak sayang? Kau mengatakan kepadaku bahwa kau ingin aku memanggilmu seperti itu." Ucap Papa.
"Sayang, jangan lupa bahwa putri kita bisa mendengarkan kita." Ucap Mama tiri ku.
"Maaf sayang, aku benar-benar merindukanmu saat kau tidak ada di rumah. Bisakah kau bersamaku setiap hari?" Ucap Papa lagi.
Mama tiri ku tidak mengatakan apapun dan menaruh jemarinya di bibir Papa dan perlahan turun ke bawah bermain dengan dada Papa dan dengan suara yang perlahan mengatakan sesuatu kepada Papa.
"Aku akan kembali secepatnya sayang."
Mama tiri ku berdiri dari pangkuan Papa. Papa pun berjalan keluar. Sementara Mama tiri ku mendekat ke arahku dengan senyuman yang licik diwajahnya.
"Putriku dan aku tidak akan berada di rumah beberapa hari. Jadi kau harus menjaga rumah ini, oke." Ucapnya dan dia memelukku dan juga memegang tangan ku dengan sangat erat yang mulai terasa menyakitkan.
"Iya Ma, aku akan menjaga rumah ini." Balas ku.
"Itu bagus. Jika sesuatu terjadi, aku tidak akan meninggalkanmu." Ucap Mama tiri ku yang terus saja melukai aku. "Oke, bye sayang." Ucapnya.
Mama tiri ku lalu pergi. Aku merasa kesakitan dan aku pun menyadari ternyata ada darah di tanganku di mana Mama tiri ku menggenggam ku dengan sangat erat tadi.
Dia melakukan hal itu dengan sengaja, dengan membuat kukunya tertancap di kulitku. Air mata pun terjatuh ke pipiku.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments