PoV Author
Vino terbangun dengan suara gelas yang terjatuh. Dia berpikir bahwa mungkin saja itu adalah seorang pencuri yang sudah masuk kedalam villa miliknya. Vino menjadi begitu marah. Dia langsung menuju ke arah sumber suara dan dia melihat seseorang di dapur. Vino langsung memegang tangan orang itu dan mendorong nya ke arah tembok.
Vino menyalakan lampu. Dia mengatur villa nya dengan sistem pengenalan suara, jadi saat dia berkata 'lampu menyala', maka lampu akan otomatis menyala.
Vino melihat sosok Ellie dihadapannya. Ternyata itu bukanlah pencuri seperti yang ia pikirkan. Ellie tampak menggunakan pakaian Vino.
Setelah sadar bahwa itu adalah Ellie, Vino pun langsung melepaskan tangan Ellie. Pakaian Vino terlalu besar untuk Ellie, bahkan Ellie tidak mengenakan apapun di bawah lutut nya. Ellie menarik pakaiannya turun untuk menyembunyikan pahanya yang terekspos.
Vino melepaskan Ellie. Setelah itu, Ellie pun berdiri dan berpikir siapa yang sudah mengganti pakaiannya bahkan ia berpikir apakah Vino yang sudah mengganti pakaiannya dan apakah Vino sudah melihatnya tanpa mengenakan pakaian apapun. Dia pun melihat cara Vino yang terus menatap kearah kakinya.
"Apakah kau yang mengganti pakaian ku?" Tanya Ellie dengan ragu-ragu.
"Tentu saja aku. Disini hanya ada aku dan kau. Jadi aku yang mengganti pakaian mu." Ucap Vino dengan memutar matanya malas.
"Apa?" Ucap Ellie begitu terkejut.
"Sekarang kau sudah bangun. Jadi, bisakah kita melakukan sesuatu yang menarik sekarang?" Ucap Vino menggoda Ellie.
Vino lalu mendekat kearah Ana.
"Tidak, kumohon jangan. Jangan mendekat padaku, tolong. Aku mohon padamu." Ucap Ellie yang tiba-tiba merasa pusing.
Setelah itu, dia lalu terjatuh ke bawah dan kembali tak sadarkan diri.
Vino hanya bermaksud untuk menggoda Ellie dan mendekat ke arahnya. Namun mata Ellie sudah dipenuhi dengan air mata dan setelah itu, dia pun terjatuh dan tidak sadarkan diri. Vino langsung menangkap tubuh Ellie.
'Wow, memangnya apa yang sudah aku lakukan kepadamu? Kenapa kau selalu pingsan?' Ucap Vino dalam hati.
Setelah itu, dia lalu menelpon reno.
"Sekarang sudah tengah malam. Kenapa kau menelpon ku?" Ucap Reno dengan suara yang terdengar mengantuk.
"Cepatlah datang kemari dengan segera." Ucap Vino.
"Apa?" Ucap Reno begitu terkejut.
Vino langsung menutup sambungan panggilan telepon lalu membawa tubuh Ellie kembali ke dalam kamar lagi. Setelah beberapa menit, Reno pun datang.
"Dia pingsan lagi." Ucap Vino.
Reno tidak mengatakan apapun dan langsung mendekat kearah Ellie untuk memeriksa nya.
"Tidak ada yang perlu ditakutkan. Dia hanya stres dan tidak makan apa pun. Jadi dia pingsan. Tolong jangan membuat kekasihmu merasa stres. Saat dia bangun nanti, berikan dia makanan yang sehat. Sekarang aku akan pergi. Bye." Ucap Reno lalu pergi meninggalkan villa milik Vino.
...----------------...
Keesokan paginya pukul 08.00 pagi. Ellie sudah bangun dan pergi ke kamar mandi. Saat Vino masuk ke dalam kamar, dia memberikan Ellie jus. Ellie pun meminumnya tanpa ragu.
Seseorang tampak membuka pintu. Hari ini adalah hari rabu. Vino lupa bahwa setiap hari rabu, Bibi Rina akan datang ke villa untuk membersihkan kamarnya dan dapur. Vino berpikir jika pelayan itu melihatnya bersama dengan Ellie, maka dia akan membayangkan hal yang tidak penting.
Vino lalu memegang tangan Ellie dan berlari menuju kamar mandi.
"Apa yang kau lakukan?" Ucap Ellie bingung.
Vino lalu mendorong Ellie ke arah tembok dan menutup mulutnya. Elli pun melihat kearah Vino, dan Vino juga menatap ke arah mata Ellie.
Ellie langsung memutar matanya dan hal itu terlihat menggemaskan bagi Vino.
Bibi Rina, pelayan itu mengetuk pintu kamar Vino.
"Bibi tahu Vino, kau ada di dalam bersama dengan seorang wanita mu di dalam kamar mandi. Bibi bisa melihat gaun seorang wanita di sini." Ucap Bibi Rina.
Bibi Rina memang sudah bekerja dengan keluarga Vino sejak Vino masih kecil. Dia adalah pengasuh Vino saat kecil. Jadi dia sudah seperti orang tua bagi Vino.
'Wanita ku? Wanita ku sialan! Oh ya Tuhan. Bagaimana aku bisa lupa tentang pakaiannya. Aku lupa untuk menyembunyikannya.' ucap Vino dalam hati.
Vino lalu melepaskan Ellie dan membuka pintu. Dia tidak bisa menjawab ucapan yang dikatakan Bibi Rina, jadi dia langsung keluar dari dalam villa miliknya karena malu.
Vino keluar tanpa mengatakan apapun dan Ellie perlahan keluar dari dalam kamar mandi. Bibi Rina melihatnya dengan senyuman yang lebar di wajahnya yang membuat Ellie teringat akan senyuman Mama nya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments