MENCARI SOLUSI

Untuk pertama kalinya Cloe melihat Arsenl Oppa semarah itu dan membuatnya sedikit ketakutan melihat kejadian seperti ini, walaupun ia tidak tau dengan permasalahan yang ada di kantor ini, lagi pula ia masih sekolah dan belum memahami tentang orang dewasa yang sangat kompleks ini.

Kedua tangan Cloe sempat bergetar saat mengambil ponselnya terjatuh mendengar gebrakan meja dan melihat apa yang terjadi, dari situlah nyali Cloe ikut menciut seperti karyawan pekerja lainnya.

Setelah itu, Cloe hanya tersenyum-senyum tidak jelas melihat ketampanan Arse semakin menambah setelah marah-marah seperti itu dan membuat pipinya langsung merona hingga ke dua telinganya.

Cloe menatap ke empat karyawan yang sedang di sidang oleh suaminya pada berwajah pucat pasif dan tangannya gemetar hebat, melihat Arse Oppa mendekat dan berhadapan di depan para bawahannya, emang dasarnya Cloe memiliki hatinya yang sangat lembut dan luluh, seketika melihat kejadian seperti ini membuat hatinya luluh dan sangat iba dengan para karyawan ini.

"Apa kalian semua pura-pura tidak tau atau memang tidak tau sama sekali hah?"

Arse membentak dengan suara tingginya menunduk mendekat pada wajah karyawan perusahaan satu persatu dan Cloe hanya masih menonton tidak bisa berbuat apa-apa saat suaminya sedang marah seperti ini, walaupun Cloe sudah menikah dengan Arse Oppa hampir satu tahun dan baru kali ini melihat suami tampannya yang sangat berbeda sekali dengan di rumah.

Wajah Arse memerah dan rahangnya mengantup mengeras, sorotan matanya sangat tajam setajam pedang samurai seperti di film-film Jepang.

Cloe melangkah pelan kearah suami dengan pesonanya yang sangat adem sekali saat di pandang, dan siapa saja yang melihat keteduhan wajah seorang Cloe membuat hati siapa saja langsung menghangat seketika.

Para karyawan merasa sangat lega saat istri dari bossnya mulai melangkah kearah atasnya dan menurut penilaian karyawan bahwa seorang nyonya Cloe bakal menenangkan seorang serigala yang sedang marah ini dan murka.

Cloe menatap penuh arti kepada karyawan Arse Oppa dan merasa sangat iba mendapatkan kemurkaan seorang Arse pemilik perusahaan ini.

"Yakkkkk Oppa, kenapa suara kamu sangat tinggi sekali dan membuat aku sangat takut sekali," ujar Cloe, mengutarakan isi hatinya dengan wajah cemberutnya.

Seketika Arse tersadar dari perbuatannya dan melihat kearah samping di mana istri mungilnya sedang berdiri dengan wajah cemberutnya, dan tidak lupa dengan kedua tangan di pinggangnya, membuat Arse gemas dengan kelakuan Cloe saat ini dan bukannya merasa sangat seram ataupun galak.

Tiba-tiba Cloe memegang perutnya dan mengadu lagi kepada suami tampannya itu.

"Oppaaaaaa, kenapa harus marah-marah seperti itu sih?" ujar Cloe, menahan rasa sakit di perutnya.

Arse melihat gelagat yang mencurigakan membuat keningnya berkerut dan mulai bertanya dengan istri mungilnya itu dan menghilangkan rasa emosi kepada para karyawannya itu.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Arse, langsung menghampiri istri mungilnya dan memegang kedua bahunya dengan pelan.

Cloe hanya terdiam dan menahan perutnya yang seketika sakit dan suasana di ruangan ini menjadi campur aduk dan sedangkan para karyawan sedikit lega tidak mendapatkan omelan dari atasannya dan sangat khawatir dengan istri mungil atasannya yang tiba-tiba perutnya sakit.

"Arghhhhh Oppa, perut aku kenapa sakit setelah memakan makanan ini dan terasa sangat sakit sekali," ujar Cloe.

Cloe memegang lengan suaminya dan menahan perutnya yang keram dan teramat sakit sekali.

Bagaikan di sabar petir dan membuat hati Arse seperti di tebas oleh samurai dan terasa sangat sakit melihat istri mungilnya seperti ini.

Slash.

Slash.

Mata tajam Arse membulat dan menahan tubuh Cloe supaya tidak terjatuh ke lantai, raut tegang di wajahnya mendadak sirna saat melihat keadaan istrinya seperti ini dan rasanya seperti di siram air panas di hatinya.

"Sayang, lebih baik kita ke rumah sakit saja ya, supaya bisa di cek oleh dokter dan mendapatkan obat," ujar Arse, membunjuk Cloe untuk memeriksa ke dokter masalah perutnya itu yang teramat sakit.

"Gak mau Oppa, lagi pula aku sangat takut sekali dengan jarum suntik," jawab Cloe, terlihat sangat malu saat bicara seperti itu dan pipinya kembali merona.

Arse yang mendengar penjelasan dari sang istri hanya tersenyum gemas melihat ekspresi Cloe yang sedang ketakutan dan membuatnya ingin mengecup bibir istri mungilnya di depan para karyawannya.

Rahang yang mengantup kencang perlahan menggendor saat melihat tingkah laku istrinya menggemaskan, dan mengalihkan tatapannya pada si anak kelinci di sampingnya.

"Jangan seperti itu sayang, ayoo kita ke rumah sakit apa yang terjadi dengan perut kamu itu?"

Wajah Arse terlihat sangat panik dan seumur-umur baru pertama kali sikap Arse seperti ini dan Cloe tidak boleh sedikitpun merasakan sakit di dalam tubuhnya ataupun rasa sakit dalam bentuk apapun itu.

Arse sudah berjanji di atas altar saat menikahi seorang Cloe bakal menjaga dari atas rambut hingga ujung kaki dan merawatnya supaya tidak merasakan yang namanya sakit, dalam bentuk apapun itu, kalau seperti ini Arse sudah gagal menjaga istri mungilnya ini.

Arse berusaha menghilangkan kepanikan dalam dirinya dan segera membalikkan tubuhnya melihat istri mungilnya sedang memegang perutnya, dengan sangat kencang dan menarik tangan mungil Cloe dengan pelan dan di genggamnya begitu lembut penuh kasih sayang.

"Perut aku sakit Oppa, apa yang harus aku lakukan? Seperti di tusuk-tusuk dan kram sekali!"

Cloe melepaskan genggaman dari sang suami dan merentangkan kedua tangannya untuk minta di peluk, sedangkan Arse sempat kecewa melihat genggamannya di lepas begitu saja dan sekarang membuat Arse tersenyum senang saat Cloe meminta untuk di peluk, dengan sangat senang hati Arse segera menyambut pelukan istri mungilnya tersebut.

"Dari tadi Oppa sudah bilang lebih baik kita ke rumah sakit saja, tapi, kamu malah nakal dan tidak mau ke rumah sakit untuk di periksa dan alasan takut dengan jarum suntik," ujar Arse, sangat cerewet saat melihat sang istri yang sedang sakit ini dan Cloe sangat senang mendapatkan suami seperti Arse Oppa.

"Ishhh Oppa gak percaya banget sama istri sendiri, lagi pula aku benar-benar takut dengan jarum suntik dan aku sangat lelah sekali dan ingin istirahat saja!" jawab Cloe.

Arse hanya terdiam mendengar ucapan sang istri dan di buat melongo.

Tidur?

Gak salah istri mungilnya minta tidur? Padahal dari tadi sudah mengeluh bahwa perutnya sangat sakit dan terasa kram.

Ini saja masih di kantor dan Arse belum menyelesaikan beberapa dokumen dan masalah yang sedang terjadi di perusahaannya hari ini.

Walaupun ruangannya sudah di buatkan sebuah kamar khusus untuk sang istri dan Feli telah menyuruh orang untuk menambahkan sebuah kamar pribadi untuk Cloe di ruangan ini dua bulan yang lalu atas keinginan Arse.

Lagi pula Arse tidak tega dengan Cloe saat istri mungilnya sedang datang ke sini dan tiba-tiba tertidur di sofa kesayangannya istri dan merasa sedikit kasihan dengan tidur Cloe.

Entah kenapa sikap Cloe hari ini membuat Arse sedikit kebingungan dan biasanya hanya Cloe, seorang diri beristirahat di dalam kamar baru di dalam ruangan ini dan tumben sekali Cloe mengajaknya untuk istirahat bersama dan apa maksudnya, padahal ini masih jam kantor.

Arse hanya menggelengkan kepalanya dan mencubit hidung mancung milik Cloe dengan sangat gemas dan mungkin di luar sana para karyawannya hanya tersenyum-senyum tidak jelas melihat atasannya sikapnya berubah saat berurusan dengan istri mungilnya itu.

Arse meminta karyawan kembali bekerja, dimana saat itu Arse dan Cloe sudah ada di ruangan penuh misteri yakni pribadi, hanya seorang Arse dan Cloe yang bisa masuk.

Bukan tanpa alsan, Cloe nakal ia Memulai dan membuat suaminya melepas, konon ia tahu dengan kepenatan para suami, jika terlepas cairan itu akan mudah tenang, berbeda jika belum lepas, akan mudah emosi. Maka Cloe membuat suaminya meregang, sehingga mereka membalas dan saling menumpahkan tautan pasangan resmi pada umumnya.

"Cloe kamu nakal."

"Oppa, ayo rapihkan bajunya. Jangan lagi berteriak Oppa, aku takut. Semoga semuanya lancar Oppa."

"Terimakasih sayang." kecup Arse, pada istri mungilnya itu setelah melepas.

TBC.

Terpopuler

Comments

Syabla

Syabla

akhirnya jinie cantik kali ya ah jadi awalnya aku bingung ternyata peran nama keluarga ala ala orang sana emang rame sih.

2023-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!