Maka pria akan merasa dirinya adalah seorang pria yang tangguh dan hebat, mana kala mampu melakukan apapun seorang diri tanpa memerlukan orang lain dan berhasil membuat wanita lain berada di bawah dan takluk karena sentuhan.
Ran tidak menampilkan sifat yang ego dan harga dirinya yang terlalu tinggi di hadapan istri mungilnya ini.
Rasa bangga itulah yang membuat para pria merasa perlu berterima kasih pada para wanita yang tepat dan wajib menjaga kepercayaan dari para pasangan yang memang kodratnya berbaring di bawah suaminya tersebut.
Ran telah berhasil membawa wanita dalam hubungan seriusnya dan membuat merasa bahagia di dunia ini, tapi, jangan lupakan dengan sosok yang berada di bawahnya itu.
Ran akan selalu menjaga cinta dan raga seorang Jinie sepenuh jiwanya, ia berterima kasih kepada pasangan hidupnya yang telah bersedia bersanding dan menemaninya hingga mau memisahkan di antara mereka berdua.
Ran terus saja menggerakkan dengan cara lembut membuat pasangan hidupnya merasakan nikmat tiada tara, ia mengecup seluruh wajah Jinie dengan sayang tidak lupa dengan bibir bengkak milik istri mungilnya.
Tubuh ramping milik si cantik terlihat sangat putih seperti salju dan sangat memabukkan baginya itu dan saat ini Ran sedang mabuk berat seperti terbang ke langit yang paling atas, rasanya sangat nikmat dan tidak bisa di jabarkan dengan hanya kata-kata yang terlontar dari mulutnya itu.
Entah berapa kali Jinie mengeluarkan suara-suara yang membangkitkan sisi Ran dari lainnya dan terus bergerak dengan ritme yang mulai tidak beraturan itu.
Memang benar apa yang di katakan Cloe waktu itu, tiga bersaudara itu memang adalah tipe yang sabar dan menunggu untuk melakukan hubungan intim dengan pasangannya sendiri sampai mereka siap, tapi, sekali mendapatkan kesempatan yang telah di berikannya mereka akan menyerang secara membabi-buta.
"Oppaaaaa," ujar Jinie.
"Ne," jawab Jinie.
"Apakah masih lama?" tanya Jinie, dengan muka lelahnya itu.
"Memangnya kenapa baby?" jawab Ran, terus saja melakukan kegiatannya itu dan membuat wajah Jinie terlihat sangat menggoda di bawahnya.
"Aku lelah Oppa," ujar.
"Sebentar lagi baby," jawab Ran, membelai rambut panjang istrinya dengan lembut.
Jinie hanya bisa pasrah dan berusaha tersenyum dengan ikhlas walaupun ingin memprotes tapi tidak bisa menolak dengan kegiatan nikmat ini, Jinie jadi tahu sekarang kenapa ia kerap kali mendapati cara jalan seorang Cloe dan Lisa terlihat sangat aneh dan terkadang nyaris seperti orang lumpuh yang tidak bisa berjalan dengan benar.
Ran sedang menyerang istri mungilnya itu dengan buas dan ini membuatnya tahu sebuas apa permainan seorang Arse adiknya itu kepada Cloe adik iparnya.
Jinie yang sudah dewasa ini saja kewalahan menghadapi nafsu ganas dari suami tampannya itu, lalu bagaimana dengan nasib Cloe dan Lisa yang sangat kecil mungil dan masih sangat muda tersebut harus menghadapi nafsu sang sahabat?
"Baby, sedikit lagi Oppa mau keluar," bisik Ran.
Ran menggeram kenikmatan saat-saat dirinya sudah mendapatkan kepuncakan dan merasakan sesuatu bedenyut dan akan segera mengeluarkan muatannya untuk pertama kalinya.
"Aku sangat lelah Oppa, tidak bisakah udahan dengan ini semua?" ujar Jinie, merengek kepada sang suami untuk menghentikan kegiatan panas ini.
Apakah suami tampannya perduli dengan rengekkan istri mungilnya itu?
Jawabannya adalah tidak dan mengabaikan begitu saja.
Tubuh ramping yang di miliki Jinie kini sudah di penuhi kissmark hasil karya dari seorang Ran, sedangkan Jinie hanya bisa pasrah dan menikmati permainan ini walaupun dirinya sangat lelah dan ingin rasanya tidur dengan secepat mungkin.
Dan lagi-lagi harapan seorang Jinie hanyalah harapan dan impian saja, bahwa kegiatan panas ini tetap berlanjut entah sampai kapan dan Jinie hanya bisa mengikuti alur permainan ini hingga kelar.
Terus seperti itu sampai pemutaran jam tepat pukul empat.
Jinie sangat yakin bahwa besok hari ia tak mampu berjalan dan tak akan sanggup kemana-mana setelah kejadian kegiatan panas ini. Mungkin karena pertama kalinya, membuat pria ingin nagih dan terus menerus melakukan, apalagi masih terlihat sulit dan perih bagi sang wanita, namun bagi si pria sangat nikmat akan himpitan milik sang istri yang baru pertama melakukan.
***
Di tempat lain, Arse menatap datar pada layar ponsel mahalnya itu dan bukan untuk menonton video itu.
Bukan!
Bukan!
Bukan!
Beberapa jam yang lalu ponselnya berbunyi dan mendapatkan pesan dari sang kakak.
"Arse ya, pasanglah earphonemu itu dan ada sesuatu hal penting yang harus kau lihat dan ada yang ingin ku sampaikan padamu!"
Tanpa ada rasa keraguan atau memang Arse yang bodoh hanya menurut saja dan mendengar apa yang di kirimkan kakaknya itu.
Tapi apa yang selanjutnya yang telah di dengar Arse?
Hanya ada suara ******* dari dua orang yang sedang berbulan madu di Dubai dengan romantis dan hanya memenuhi gendang telinga.
Arse merenggut earphonenya dari kedua telinganya begitu saja dan mematikan sambungan telefon itu, tapi ia tak mampu melakukannya dan hanya terdiam seperti seekor keledai bodoh yang terus mendengarkan adegan laknat dan nista mampu membuat nafas Arse tertahan dan tercekat.
Arse sangat yakin bahwa itu suara geraman sang kakak dan ******* dari sang sahabatnya.
Walaupun tak ada adegan secara livenya dan hanya suara-suara laknat itu sangat mempengaruhi pikiran dan otak cerdas seorang Arse pengusaha muda.
Ran tidak segila itu mau berbagi adegan intimnya secara live maupun pada orang lain meskipun kepada adiknya yaitu Arse, orang yang jelas-jelas bisa menjaga privasinya itu.
Arse langsung membantingkan ponselnya dan merenggut earphonenya dari telinga secara kasar dan mengumpat sebanyak-banyaknya kepada sang kakak yang telah menghubunginya seperti ini.
Arse merasakan gejolak panas di seluruh tubuhnya itu dan menahannya untuk tidak bermain sendirian.
Ia menatap samping ke arah istri mungilnya yang terbaring tidur dengan sangat nyaman di bawah selimut tebalnya itu dan sembari memeluk boneka kelincinya, dengan wajah yang sangat damai dan menyejukkan membuat Arse tidak tega mengganggu ataupun mengusik tidur si anak kelinci yang sebentar lagi menjadi ibu dari anak-anaknya.
Terlebih lagi sekarang perut Cloe sudah mulai membuncit dan nafsu Arse masih kalah dengan rasa cintanya pada si pendamping hidupnya, selain itu ia tidak mau terjadi apa-apa dengan Cloe kalau mendepankan egonya untuk mendapatkan kenikmatannya seorang diri.
Maka yang di lakukan Arse selanjutnya hanya terdiam dan menarik nafas dalam-dalam secara berulang-ulang untuk menghilangkan rasa nafsunya dan menarik selimut.
Tak lama yang terdengar hanya dengusan nafas dan umpatan rendah dari tuan datar serigala dalam selimutnya itu.
"Arghhhhhhhh, sialan kau Hyung, lihat saja nanti bakal aku balas dan terkutuk kau Ran Hyung!" geram Arse, di sela-sela sebelum menutup kedua matanya.
Akhirnya Arse bisa juga tidur dengan nyenyak walaupun terbayang-bayang dalam mimpinya sedang melakukan sesuatu dengan istrinya itu dan membuat Arse bahagia walaupun hanya dalam mimpinya.
Arse mempunyai dendam kusumat setelah mendengarkan suara-suara laknat dua orang tersebut dan bakal membalasnya lebih laknat dari pada itu, kala Jinie nona mengandung seperti istrinya Cloe.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments