PERJUANGAN RAN

Saat itu, Jinie baru saja pulang ke rumah. Dia sengaja datang ke kantor hari ini, untuk mengajukan cuti. Karena dia akan melangsungkan pernikahan dengan kekasih tercintanya sebulan lagi.

Feli, kekasih permintaan sang Appa. Mereka menjalin hubungan sejak perjodohan sepihak, merasa mereka tidak saling cocok dan memutuskan untuk ke jenjang yang lebih serius lagi karena Appa Jenie memintanya menikah dengan satu marga Keluarga Kim.

Padahal Jenie begitu mencintai Ran sejak sekolah sma, begitu pula sebaliknya, dia begitu menyayangi Jinie.

Dia menyukai kepribadian Jinie yang manja dan sedikit suka ngambek. Menurut Ran, dia akan terlihat cantik jika Jinie sedang ngambek kepadanya kecantikannya 7 kali lipat bak bidadari. Tetapi dia juga sedikit keras kepala.

Jinie gadis yang mandiri, berkerja keras saat ingin mencapai tujuannya. Tidak heran jika dia sudah mencapai cita-citanya yaitu menjadi seorang sekretaris di perusahaan ternama, meski kini ia masih melanjutkan kuliahnya.

Banyak orang yang diam-diam mengaguminya di kantor, bahkan ada yang betul-betul menyatakan cintanya kepada Jinie. Namun dia tetap dengan ketulusan dan kesetiaannya, dia tidak akan mungkin mengkhianati cintanya.

Terlebih lagi Ran memperlakukannya penuh kasih sayang, hanya saja Jinie bingung untuk niat lari dengan Ran, dari pernikahan paksa. Tapi Jinie tidak tega pada sang Appa, ia takut durhaka pada orangtuanya, terlebih ia hanya mempunyai Appa, sejak ibunya pergi ke korea bersama Anna sang adik.

Saat Ran melamarnya. Kebahagiaan terpancar di wajah mereka berdua, akan tetapi sang papa menentang. Sepasang cincin permata melekat di jari manis Jinie dan Feli lah saat ia datang, ketika Ran melamar. Maka perseteruan keluarga Ran dimulai, sehingga orangtua mereka memutuskan untuk Ran juga putus dengan Jinie, karena kesalahpahaman.

Keluarga Ran, berfikir Jinie sengaja membuat dua lamaran, dalam satu hari. Sehingga Appa Jinie menerima keluarga Feli, padahal orangtua Ran datang baik baik, dan lebih dulu melamar. Atau karena lamarannya tidak berpuluh miliar seperti Feli.

Hingga hari tiba malam pertunangan, Jinie merasa ingin membatalkan. Ia ingin sekali bicara kebusukan, tapi Jinie tak punya bukti. Terlebih beberapa hari lalu, ia dilabrak seorang wanita.

Tak heran jika laki-laki seperti Ran jatuh cinta padanya. Tapi tidak menyangka pula, di saat pertunangan mereka hampir selesai, tamu-tamu yang di undang sudah mulai sepi meninggalkan kediaman keluarga An Kim, yakni orangtua Feli datang tiba-tiba, dan mengejutkan keluarga Jinie untuk mengalihkan perhatian mereka padanya.

"Jinie, Eoma datang sayang. Eoma ikut bahagia saat ini."

"Eoma, dari mana saja. Pertunangan ini bukan keinginan Jenie, Feli Oppa sudah aku anggap paman. Eoma, bisa bicara pada Appa. Jenie bingung, untuk mengatakannya, Feli tidak sebaik yang mama kira. Karena ia sudah punya kekasih eoma."

"Ssst! eoma tidak bisa lama, hanya hadir sebagai tamu. Tapi eoma pasti akan membantumu, eoma tahu apa yang ada dalam hatimu nak."

Jinie juga memeluk hyungnya meski ia berbeda ayah, kerinduan terpancar di bola matanya yang bulat.

"Hyung, kenapa datang terlambat, acara pertunangan ku sudah selesai."

Kris tersenyum menatap Eoni Jinie.

"Belum terlambat, setidaknya kakak masih bisa bertemu dengan calon adik ipar kakak, kan. Mana dia perkenalkan dengan kakak!"

Feli yang saat itu sedang duduk di kursi bersama keluarganya. Dia menatap Lisa dengan terpana. Jinie memiliki saudara perempuan yang begitu cantik, dia seorang model, pakaiannya glamour dan tentu saja pakaiannya semua bermerek.

Dari kejauhan, Jinie tampak melambaikan tangannya kepada Feri, memberi isyarat agar dia menghampiri mereka. Tidak berpikir lama, Felibangkit dan berjalan ke arah mereka.

"Kakak, perkenalkan, ini tunangan ku yang dijodohkan Appa, kami sebelumnya tidak pernah bertemu!"

"Feli, ini kakak ku, dia terlambat menghadiri pertunangan kita," Jinie berkata dengan sedikit ragu.

Feli dan Lisa tampak saling pandang sebentar, lalu berjabat tangan menyebutkan nama mereka masing-masing. Di bibir mereka tampak saling melempar senyum.

"Wah, ternyata calon adik ipar sangat tampan, di mana kau menemukannya?" Lisa melirik Jinie yang kini juga sedang tersenyum menatap Feli. Jinie menggenggam tangan dengan erat, seolah mengalihkan siapa pria pilihan sang Appa.

"Kami tak sengaja bertemu di sebuah acara ulangtahun sahabat ku waktu itu, dan dia begitu ingin mendekatiku, akhirnya kami bertukar nomor ponsel, lalu dia mengantar ku pulang." Jinie menjelaskan sambil tersipu tatapan Feli ke arah Lisa An kakak tirinya itu.

"Wow, adik ku ini pasti sangat beruntung." Lisa tampak menghela napasnya.

Feli tersenyum melirik Jinie. Siapa yang tidak menginginkan Feli, selain tampan, hidupnya juga sudah mapan, dia memimpin sebuah perusahaan yang cukup besar dari keluarga Kim Ang, hal itu Lisa akui karena ia pernah melihatnya diberita bursa dan atlet.

Lisa mengetahui itu. Dalam hatinya berandai-andai, jika saja dia juga mendapatkan seseorang suami seperti Feli, hidupnya pasti akan cemerlang. Tapi dia sudah memutuskan untuk bertunangan dengan pria yang kurang jelas. Memikirkan itu, Lisa tampak murung.

"Kalian lanjutkan saja ngobrolin, Kakak mau ke kamar dulu."

Jinie menggandeng tangan Feli untuk duduk di sofa. Padahal hatinya menangis, ia berharap ada keajaiban. Sosok Ran datang, menyelamati nya dari pria bernama Feli yang akan berubah menjadi status suaminya.

"Sayang, sejak tadi aku tidak melihatmu makan, aku lapar. Kita makan bersama ya?"

Jinie mengangguk. Feli bangkit mengambil makanan, kemudian membawanya ketempat mereka duduk.

"Feli, Jinie. Apa yang kalian makan?"

Mira menatap piring makanan mereka sambil mengernyit.

"Ini Eoma...."

Belum sempat Jinie berkata. Mira segera bangkit dan berkata: "Tunggu sebentar, eoma akan mengambilkan makanan untuk kalian."

"Tapi, eoma.."

Feli memegang pundak Jinie, bibirnya tersenyum manis. Lalu mencuri pandang, menyentuh bibir Jinie.

"Jangan lakukan itu, aku mau ke kamar mandi sebentar!" ujar Jinie, ia menghindar.

Jinie tampak melihat Feli kesal, ia tidak peduli. Karena saat ini Appa'nya terlihat antusias menerima tamu spesial, yakni keluarga Wil Kim An papa dari Feli.

Hingga saat itu Jinie, berlari ke kamar. Ia mengunci pintu kamar dan menangis tapi terlihat dari jendela terbuka, Jinie terhentak kaget kala Ran memanjat ke jendela kamarnya.

"Ran, kamu nekat sekali?" ujar Jinie.

"Aku datang, untuk membatalkan pertunangan dengan Feli, ikutlah denganku! kita temui Appa Kim." ujar Ran, membuat Jinie tersipu akan keberanian Ran yang memperjuangkannya.

Di mana Ran dan Jinie kini berhasil menjadi sepasang suami istri, dimana dahulu keluarga Kim dan Ang sangat berbeda marga dan budaya, namun mereka bisa bersatu meski banyak pertentangan, sehingga Feli tetap menjadi keluarga Jinie, layaknya Hyung bahkan kado tiket dubai honeymoon mereka dihadiahkan sebagai kado calon pengantin.

TBC.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!