Acara Penobatan

Sedangkan An Chen hanya diam saja dan dia sama sekali tidak terlihat senang atau ceria sedikitpun ketika melihatnya, detektif Zen yang mihat itu sangat heran dan curiga sebab di saat semua orang terlihat senang dan gembira dengan penobatan dan pengangkatan sang putra mahkota Ming Hao menjadi raja, adiknya An Chen menjadi satu-satunya manusia yang hadir di acara tersebut justru malah tidak terlihat senang sedikitpun.

Detektif Zen semakin penasaran dan merasa sangat heran juga curiga ketika melihat raut wajah dari An Chen jelas sekali tidak terlihat senang apalagi bahagia sedikitpun sehingga karena sangat penasaran dan dia pun menanyakannya dengan perlahan disaat sang raja Ming Hao tengah sibuk membuat sambutan dan segala hal di depan tempat kebesaran sang raja saat itu.

"Kakak kedua, kenapa kau terlihat tidak senang apa kau tidak merasa bahagi dengan pengangkatakan kakak pertama?" Tanya Detektif Zen sengaja menyela An Chen saat itu.

An Chen yang mendapatkan pertanyaan seperti itu dari adiknya dia langsung saja menengok ke arah detektif Zen dan dia langsung saja tersenyum kecil saat melihatnya dan seperti tengah menyembunyikan sesuatu saat itu.

"Aahhh... Tidak bukan begitu, hanya saja aku tidak terlalu suka jika kakak Ming Hao menerima tahta dengan begitu mudah padahal ayah masih hidup, aku pikir tahta akan di berikan ketika ayah sudah tiada namun semuanya malah di percepat sesuai dengan kehendak ibunda ratu" balas An Chen yang sama sekali tidak membuat detektif Zen langsung percaya dengan apa yang dia katakan.

Walau saat itu detektif Zen sama sekali tidak mempercayai ucapan yang dikatakan oleh An Chen tetapi dia masih berusaha menyembunyikan rasa kecurigaannya tersebut agar tidak membuat sang kakak putri Xiao You tersebut merasa tidak nyaman ketika bersamanya.

"Ahh.... Begitu yah, memangnya kenapa dengan sang ibunda ratu bukankah dia seorang ratu yang di hormati dan sangat bijaksana juga penuh kasih?" Tanya detektif Zen sengaja mencari tahu tentang ratu yang jahat itu.

Ketika berbicara mengenai sang ratu, wajah kakaknya An Chen langsung saja terlihat menahan tawa dan dia menaikkan kedua alisnya dalam beberapa saat sambil langsung tiba-tiba saja mengacak rambut bagian atas milik detektif Zen saat itu.

Respon yang di perlihatkan oleh An Chen sangat membuat detektif Zen merasa heran dan kebingungan dia sama sekali tidak menginginkan perlakuan manis seperti itu dari An Chen tetapi dia hanya menginginkan jawaban dari An Chen sebab dia sangat membutuhkan kebenaran agar dia bisa cepat mengetahui apa posisinya di dunia itu agar dia juga bisa menempatkan dirinya dengan benar, juga bisa terus berhati-hati kepada orang-orang yang tidak menyukai putri Xiao You tersebut.

"Hahahaha... Kau ini adik kecil tidak mungkin kau tidak tahu bagaimana ibunda ratu bukan, kau memang suka bercanda" ucap An Chen sambil mengacak rambut detektif Zen pelan saat itu.

Detektif Zen hanya terus memasang wajahnya yang terlihat murung dan agak kesal saat itu, dia terus saja melipat wajahnya dengan kuat dan cemberut karena An Chen sama sekali tidak memahami maksud apa yang dia pikirkan saat itu.

"Dasar pria bodoh, benar-benar tidak mengerti apa yang aku maksudkan kepadanya, benar-benar sangat menyebalkan!" Batin detektif Zen merasa sangat kesal saat itu.

Hingga tidak lama terdengar suara sang raja baru kerajaan api yang tidak lain adalah raja Ming Hao mempersilahkan kami berdua untuk datang mendekati dia juga dua buah kursi yang terlihat tersedia di samping kanan dan kiri sebuah tahta milik sang raja.

"Dan untuk kedua adik kesayanganku, An Chen sebagai panglima perang yang akan memimpin setiap perang dengan semua kekuatan dan keperkasaannya, aku persilahkan adikku An Chen untuk duduk di samping kananku, juga putri kesayanganku yang selalu aku cintai akan aku persilakan untuk duduk di samping tahtaku, aku persilahkan untuk adikku putri Xiao You juga merupakan putri kita semua" ujar sang raja Ming Hao dengan suara keras dan lantang.

Detektif Zen menatap terperangah dengan perasaan heran dan bingung bercampur menjadi satu itu, dia hanya bisa membelalakkan matany dengan mulut yang setengah terbuka karena merasa bingung sendiri sampai akhirnya An Chen menggenggam tangannya dan menatap kepada dia hingga mengajak detektif Zen untuk berjalan bersama untuk mendekati sang raja baru dan memberikan hormat kepadanya saat itu juga.

"Adik ayo kita kesana" ujar An Chen sambil tersenyum lembut dan cukup lebar kepada detektif Zen saat itu.

Dia hanya bisa membalasnya dengan anggukan dan mengikuti apa yang dilakukan oleh An Chen saat itu hingga dia mulai berdiri di depan kursi yang sudah di persiapkan saat itu lalu mereka kembali memberi hormat di hadapan banyak rakyat yang menyaksikan acara tersebut, lalu segera kembali duduk dalam kursi kebesarannya.

Sedangkan sang Raja yang sudah turun tahta dia memutuskan untuk tinggal dengan damai di sebuah istana lain yang terpisah dari tempat tersebut bersama istrinya sang mantan ratu saat itu, namun disisi lain dan di Sling sang raja yang begitu bijaksana dan baik hati, ada sang ratu yang memiliki hati jahat dan begitu kejam.

Dia menatap dengan penuh kebencian kepada detektif Zen yang dia kira sebagai putri Xiao You sang putri selir yang selalu dia benci sejak dulu.

Meski semua itu terjadi sebab kesalahan raja namun sang ratu tetap membenci wanita tersebut termasuk putri dari seorang selir istana, ditambah dia yang pagi ini menerima pesan dari para dayang yang mereka katakan bahwa pesan sangat menyebalkan itu mereka bawa dari seorang putra Xiao You yang dulu bahkan tidak pernah bisa melawannya apalagi sampai berani menyuruh para dayang istana untuk menyampaikan pesan menjengkelkan dan tidak sopan seperti itu.

"Wanita itu, dia sekarang sudah berani berulah, lihat saja aku akan terus memasukkan racun itu ke dalam minumanmu agar kau mati lebih cepat sama seperti ibumu, dasar wanita sialan!" Batin sang ratu yang memandang putri Xiao You dengan penuh kebencian.

Sampai acara sudah selesai dan sang ratu menghampiri putra pertama yang selalu dia banggakan dan putra yang sangat dia cintai, jangankan terhadap putri Xiao You yang sudah jelas adalah seorang putri selir, kepada An Chen yang sudah jelas adalah putra kandungnya pun dia tidak menyayanginya.

Sang ratu hanya selalu memperdulikan Ming Hao dan selalu mengutamakan putra pertamanya yang menjadi raja saat ini, cara dia bicara dan mengucapkan selamat kepada putra pertamanya sangatlah terlihat jauh berbeda dengan apa yang dia berikan kepada An Chen saat itu.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!