Wilayah Kerajaan Api

Sayangnya meskipun detektif Zen terus berontak dia tetap saja kalah karena Bian Cheng yang merupakan adik dari Lu Shi Cheng itu langsung saja mengangkat Detektif Zen dengan satu tangannya dan mengangkat wanita dengan tubuh ideal tersebut diatas sebelah pundaknya, dan Detektif Zen langsung di naikkan keatas kuda yang akan dia tunggangi, namun tidak sampai di situ detektif Zen tetap tidak menyerah dan dia tidak mau diam saja.

Dia tetap mencoba berontak dan dia terus saja mendorong pria bernama Bian Cheng itu agar dia tidak naik ke atas kuda tersebut bersamanya hingga akhirnya justru malah dia yang jatuh kebelakang dan membuat dirinya kembali tergeletak di tanah dengan lemas karena jatuh dari atas kuda yang cukup tinggi untuknya.

"Aaaahhhhkk....brukkk, aduhhh pinggangku!" Gerutu detektif Zen sambil memegangi pundaknya yang sakit.

Kini dia justru tidak dapat bergerak banyak lagi dan di saat Lu Shi Cheng datang menghampirinya dia tidak bisa berkutik lagi sampai akhirnya Lu Shi Cheng langsung mengangkat dia dan menggendong detektif Zen dengan kedua tangannya secara langsung di hadapan seluruh prajurit dan adiknya.

"Aishh.... Kau sangat merepotkanku, tapi untungnya kau cantik jadi aku tidak akan keberatan untuk menggendongmu" ujar raja Lu Shi Cheng tersebut.

Semua prajurit yang ada disana juga Bian Cheng yang melihat kejadian itu, dia merasa sangat kaget tidak karuan karena itu adalah pertama kalinya mereka melihat seorang raja api yang kejam menggendong seorang wanita di atas tangannya dan membawa seorang wanita menunggangi kuda kebesaran miliknya, dimana tidak ada siapapun yang berani menyentuh kuda tersebut, selain dari dirinya sendiri yang bisa memeganginya itu.

Sedangkan disisi lain detektif Zen sudah tidak bisa berkutik lagi dan dia hanya diam saja mematung dengan perasaan yang tidak menentu karena merasakan seluruh tubuhnya yang kesakitan, hingga tidak lama dia mulai teringat sesuatu mengenai asisten barunya tersebut.

"Aaahhh.... Iya asisten sialan itu, pasti dia yang membuat aku tiba-tiba muncul ke tempat semacam ini, aku sudah jatuh berkali-kali mustahil jika ini mimpi, sekarang tubuhku begitu lemah ini seperti bukan aku yang sesungguhnya aaahhh.... Menyebalkan sekali" gerutu detektif Zen sambil terus meringis kesakitan.

Sementara raja api Lu Shi Cheng hanya diam saja sambil terus fokus menatap ke depan dan terus memecut kudanya hingga mereka tiba di wilayah gerbang negeri api dimana semua penduduk disana menggunakan pakaian berwarna hitam dan merah, detektif Zen yang melihat itu dia terperangah kaget dan langsung meminta Lu Shi Cheng untuk mendudukkan dia di depannya.

"Wahhh.... Dimana kita sekarang? Ini hebat sekali, mereka semua terlihat sangat kompak dengan pakaian aneh itu" ucap detektif Zen bicara seenaknya,

"Heh... Jaga ucapanmu tuan putri kerajaan suci!" Balas Lu Shi Cheng memberikan peringatan dengan tatapan yang tajam.

Detektif Zen tetap tidak mengindahkan hal tersebut karena dia masih merasa bahwa dirinya bukanlah putri kerajaan suci yang selalu di katakan pria aneh tersebut, dia pun segera meminta pria itu untuk tidak memeluknya terlalu erat seperti itu.

"Hey... Kau siapapun kau aku tidak takut denganmu bahkan jika kau memenggal kepalaku silahkan saja aku tidak punya siapapun di dunia ini, dan sekarang malah jatuh ke tempat antah berantah seperti ini, tidak akan ada yang perduli denganku jadi aku tidak takut dengan kematian sama sekali, bosan hidup" ujar detektif Zen begitu saja,

Sang raja api Lu Shi Cheng tentu saja kaget dan dia langsung mengerutkan kedua alisnya saat mendengar ucapan dari seorang tuan putri yang sama sekali tidak terlihat bermoral sedikitpun dan wanita yang berada di depannya saat ini justru lebih mirip seorang wanita kerajaan api yang pemberani dan mengatakan tidak takut dengan kematian.

Wanita itu juga wanita pertama yang dengan berani menantang mau dengan dirinya apalagi mengatakan secara langsung di depan wajahnya sendiri bahwa dia tidak takut dengan dirinya yang seorang raja api perkasa juga sangat kejam di negeri itu.

"Diam kau tidak di izinkan untuk bicara!" Balas Lu Shi Cheng sangat mendominasi dengan tatapan tajamnya,

"Tapi kau memelukku terlalu erat aku sulit bernafas" balas detektif Zen lagi.

Sampai akhirnya sang raja Lu Shi Cheng segera melonggarkan pelukan tangannya tersebut sampai akhirnya mereka semakin masuk ke wilayah negeri api yang tandus dan kering, semua orang yang mereka lewati serempak memberikan jalan dan menunduk memberi hormat kepada mereka bahkan kuda tersebut diam sejenak di tengah jalan dan sang Raja api Lu Shi Cheng segera membuat pengumuman secara langsung di tengah-tengah rakyatnya tersebut.

"Wahai rakyatku, kita akan mengadakan pesta yang luar biasa di aula kerajaan, karena kita telah memenangkan dua wilayah kerajaan suci di perbatasan!" Teriak dia memberikan pengumuman tersebut.

Seketika semua orang disana menjadi riuh dan berteriak menyebut nama raja api dengan semangat yang membara, bahkan detektif Zen sampai terperangah dan kaget melihat kekompakan semua orang yang memberikan dukungan kepada orang bernama Lu Shi Cheng tersebut.

"Hidup raja api... Hidup raja Lu Shi Cheng! Hidup raja api... Hidup raja Lu Shi Cheng!" Teriak semua orang yang ada disana secara bersamaan dan begitu keras.

Detektif Zen semakin merasa heran dan dia tidak sengaja melihat seorang perempuan di tengah kerumunan orang disana yang mirip sekali seperti asisten barunya tersebut.

"Ehhh.... Bukankah itu si Meilan, ahhh.... Kemana dia... Aku harus menemukan dia agar bisa menanyakan apa yang terjadi kepadaku sebenarnya" gerutu detektif Zen sambil terus menatap kesana kemari mencari keberadaan asisten barunya tersebut.

Namun sayangnya dia hanya bisa melihat sekilas asistennya tersebut di tengah keramaian karena disaat dia mencoba mencarinya lagi dia tidak berhasil menemukan wanita tersebut, bahkan sampai raja api kembali memecut kudanya dan kembali berjalan ke depan sana sampai memasuki wilayah istana kebesaran negeri api.

Sebuah gerbang yang besar dan menjulang tinggi langsung terbuka tepat ketika kuda yang detektif Zen tunggangi bersama raja api tersebut mendekati gerbang itu, dan mereka segera masuk ke dalam.

"Wahhhh.... Apalagi ini, apa ini sebuah kastil kuno? Atau aku memang jatuh ke dunia dongeng?" Gerutu detektif Zen saat pertama kali melihat bangunan sebesar itu.

"Apakah istana kerajaan suci sangat buruk hingga kau terpukau kagum dengan istana apiku" kata sang raja api kepadanya.

Detektif Zen yang tidak mengerti perkataan dari pria tersebut dia hanya bisa menaikkan kedua alisnya dengan bingung, hingga sang raja api Lu Shi Cheng turun dari kuda dan segera mengulurkan tangannya membantu deteksi Zen untuk turun dari kuda perang tersebut.

Detektif Zen meraih tangannya dan dia justru malah hampir jatuh sebab meloncat memeluk sang raja api begitu saja sebab dia sendiri tidak tahu caranya turun dari kuda setinggi itu.

Sedangkan Raja api tetap saja memasang wajah yang datar dan dia sama sekali tidak membalas pelukan dari detektif Zen yang terus memeluknyandengan erat sakit takutnya terjatuh lagi ke tanah, sebab kini dia tahu bahwa tubuhnya tidak sekuat sebelumnya.

"Sampai kapan kau akan memelukku di depan semua bawahanku? Apa kau ingin membuat rumor tentangku dan kau?" Ujar sang raja api tersebut,

Detektif Zen pun langsung melepaskan pelukannya tersebut dan sang raja api berjalan meninggalkan dia begitu saja, hal itu tentu membuat detektif Zen merasa kebingungan dan dia segera berlari kecil menyusul langkah raja api tersebut dan mengikutinya hingga di depan kamar peristirahatan sang raja.

Raja Lu Shi Cheng yang mengetahui bahwa putri dari kerajaan suci itu terus mengikutinya dia langsung berbalik dan menatap kepada detektif Zen dengan tajam dan begitu mendominasi meski hanya dengan sebuah tatapan tajam saja.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!