Putri Shin

Detektif Zen hanya menatap kepergian raja api itu dengan perasaan yang bingung, karena saat itu sang raja api menghempaskan tangannya begitu saja sampai adiknya Bian Cheng datang menemui dia kesana lalu raja api Lu Shi Cheng langsung saja memberikan perintah kepada Bian Cheng untuk membawa Detektif Zen pada aula utama kerjaan tersebut.

"Bian Cheng bawa putri kerajaan suci ke depan singgasana raja" ucap sang raja api Lu Shi Cheng dengan tatapan matanya yang tajam.

Mereka pun segera mengangguk dan langsung saja Bian Cheng mempersilahkan detektif Zen untuk segera pergi dengannya ke gedung utama kerjaan tersebut dimana singgasana raja ada disana.

"Silahkan tuan putri kerajaan suci saya akan mengantar anda ke sana" ucap Bian Cheng sambil mempersilahkan,

Sedangkan di sisi lain detektif Zen sama sekali tidak mengerti apa yang tengah mereka katakan kepadanya dan dia justru malah celingukan kesana kemari karena mengira pria bernama Bian Cheng itu berbicara kepada orang lain, namun dia tidak melihat wanita lain di sekitar sana.

"Ehh... Kau berbicara denganku yah?" Tanya detektif Zen setelah beberapa saat dia terdiam cukup lama,

"Tentu saja, mari tuan putri" balas Bian Cheng kembali mempersilahkan.

Detektif Zen pun segera melangkahkan kakinya dan dia mulai berjalan mengikuti Bian Cheng yang menunjukkan jalan kepadanya hingga sesampainya dia di sebuah ruangan yang sangat luas dimana saat itu ada sebuah kursi singgasana yang biasa dia lihat di dalam buku sejarah kuno saat masih bersekolah dulu, namun kini seorang detektif Zen bisa melihat singgasana raja secara nyata di hadapan matanya sendiri.

"Wahhh .... Tempat apa ini, apa itu singgasana seorang raja?" Tanya detektif Zen kepada Bian Cheng yang berdiri di sampingnya saat itu,

"Tidak mungkin anda tidak tahu tempat apa ini, putri kerajaan suci" balas Bian Cheng yang mulai merasa curiga dan aneh ketika melihat tingkah detektif Zen seperti itu.

Detektif Zen hanya menatap dengan heran dan menaikkan kedua alisnya kepada Bian Cheng saat itu dia baru ingat bahwa semua manusia di tempat aneh itu mengira dia adalah putri kerajaan suci yang dia sendiri tidak tahu itu kerjaan seperti apa dan siapa dia sebenarnya di tempat ini.

"A .a..ahhh.. iya aku hanya bertanya saja" balas detektif Zen tidak tahu apakah ucapannya benar atau tidak.

Dia merasa gugup dan terus berdiri di sana bersama Bian Cheng hingga tidak lama raja api bernama Lu Shi Cheng tersebut muncul dan dia langsung duduk di kursi yang tinggi tersebut dengan sebuah mahkota berwarna merah menyala diatas kepalanya dan pakaian yang begitu keren yang dia kenakan.

Detektif Zen terperangah kagum melihat penampilannya yang hebat itu sehingga dia tidak bisa menahan diri saat melihat raja api mengibaskan jubahnya lalu duduk dengan tegak dan berkarisma pada kursi kebesarannya tersebut.

"Wahhhh.... Kau sangat keren saat memakai seragam itu, benar-benar hebat" ucap detektif Zen keceplosan.

Perkataannya tersebut membuat semua orang yang ada disana menatap tajam dengan mengerutkan alis mereka dan merasa heran dengan putri dari kerjaan suci tersebut.

"Putri Xiao You apakah anda sehat, atau jangan-jangan anda sudah menjadi gila karena terjatuh dari kuda saat itu yah?" Ucap Bian Cheng merasa heran.

Dan diantara yang lainnya Bian Cheng adalah orang yang paling kebingungan dengan sikap putri kerja suci tersebut karena yang dia ketahui bahwa putri Xiao You dari kerajaan suci adalah putri yang baik hati, lemah lembut dan mengutamakan tatakrama dibandingkan siapapun di wilayah kerjaannya tersebut.

Namun seorang putri Xiao You yang dia lihat saat ini sangat jauh berbeda dengan apa yang banyak di bicarakan oleh masyarakat di wilayah sana.

Detektif Zen kembali sadar dan dia lagi-lagi lupa bawah saat itu dirinya bukan lagi detektif Zen melainkan putri dari sebuah kerajaan bernama Xiao You, dia pun segera meminta maaf dan membungkuk sama seperti yang sering dia lihat oleh banyak orang disana.

Saat itu detektif Zen pikir itu adalah cara yang baik dan bagus untuk meminta maaf di tempat aneh tersebut namun apa yang dia lakukan barusan justru malah membuat semua orang semakin syok disana.

"Maafkan saya raja api... Saya tidak bermaksud lancang dengan baginda raja" ucap detektif Zen mengikuti gaya bahasa yang ada disana.

"Kenapa putri kerajaan suci ini sangat aneh, benar-benar di luar nalar" gumam Bian Cheng yang merasa sangat heran.

Dengan cepat Bian Cheng langsung menyuruh putri Xiao You untuk menegakkan badannya lagi dan melarang dia untuk membungkuk seperti itu kepada kakaknya raja api sebab dia takut akan terjadi peperangan hebat lagi bila seandainya keluarga kerjaan suci melihat penghinaan seperti ini kepada putri kesayangan mereka.

"Ohhh... Astaga... Putri Xiao You anda terlalu merendah, jangan lakukan itu kepada raja api kau hanya boleh membungkuk pada rajamu bukan musuhmu" ucap Bian Cheng sambil menahan tubuh putri Xiao You tersebut agar dia tidak membungkuk lebih lama lagi.

Sedangkan detektif Zen mulai merasa semakin aneh dan bingung sendiri karena dia selalu saja salah dalam melakukan semua hal yang ada di tempat aneh tersebut, sehingga hal itu cukup membuatnya sangat kesal dan jengkel.

"Aishh.... Kenapa semua peraturan aneh sekali sih, ya sudah aku tidak akan membungkuk pada siapapun sekarang, entah rajaku atau raja musuhku aku tidak perduli semua itu aaahhh sangat menjengkelkan" ucap detektif Zen yang sudah tidak bisa menahan emosi dalam dirinya lagi.

Raja api Lu Shi Cheng dan adiknya Bian Cheng langsung saja menatap tajam dan sangat kaget mendengar seorang putri bisa bicara dengan sekasar itu dan begitu lantang, terlebih di depan seorang raja yang maha besar dan kejam di seluruh penjuru negeri ini.

"Wohhh...... Putri anda sekarang harus meminta maaf pada raja api sebelum dia akan menebas lehermu itu" ucap Bian Cheng memberinya perintah,

"Ehh ... Untuk apa aku meminta maaf kepadanya, tadi kan kau sendiri yang melarang aku untuk meminta maaf padanya, kau bilang dia adalah musuhku bukan rajaku dan aku hanya boleh membungkuk pada rajaku, jadi untuk apa sekarang kau malah menyuruh aku membungkuk kepadanya, aku tidak mau" balas detektif Zen dengan tegas dan dia langsung melipatkan kedua tangannya di dada.

Sedangkan raja api Lu Shi Cheng terus saja memperhatikan semua sikap dan karakter pada diri tuan putri Xiao You tersebut yang terlihat seperti bukan putri kerajaan yang terhormat, dia tidak bisa marah saat itu justru dia malah tertarik dengan putri selir kerjaan suci tersebut.

Bian Cheng yang terus mendesak putri Xiao You untuk meminta maaf kepada raja api karena dia takut raja Ali akan murka saat itu sedangkan detektif Zen tetap saja keras kepala dengan dirinya sendiri, dan dia terus menolak dengan keras ucapan dari Bian Cheng saat itu.

"Ayolah putri Xiao You kau harus meminta maaf pada kakakku raja api, jika tidak kau akan benar-benar di tebas olehnya dan perang besar akan kembali terjadi" ucap Bian Cheng yang sudah sangat cemas,

"Aku bilang tidak ya tidak! Aku tidak akan membungkuk pada siapapun lagi termasuk kepadanya" ucap detektif Zen sambil menunjuk lurus ke arah raja api Lu Shi Cheng yang saat itu duduk di singgasana kebesarannya.

Sampai tidak lama seorang perempuan yang usianya sedikit lebih tua dariku tiba-tiba saja muncul dari luar dan dia di ikuti oleh beberapa prajurit di belakangnya, wanita itu memakai pakaian yang cukup menarik dan memiliki banyak sekali hiasan di rambutnya wanita itu juga seperti memakai riasan yang terlalu tebal untukku.

Dia tiba-tiba saja datang dan langsung menatap tajam ke detektif Zen hingga hampir menamparnya begitu saja, tanpa detektif Zen ketahui siapa dia dan kesalahan apa yang dirinya perbuat hingga membuat wanita aneh itu hampir menampar dirinya begitu.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!