Penobatan

Dengan cepat detektif Zen langsung saja menyuruh An Cheng untuk berhenti dan jangan menyentuhnya saat itu disaat An Cheng baru saja hendak memegangi tangannya, detektif Zen hanya takut An Cheng akan menarik tangannya dan itu akan membuat dia harus berjalan dari sana sedangkan di dalam rok gaunnya ada Bian Cheng yang tengah dia sembunyikan secara diam-diam karena memang tidak ada tempat lain lagi untuk bersembunyi saat itu.

Detektif Zen sungguh sangat gugup dan dia merasa takut sebab kakak kedua putri Xiao You tersebut terus saja berbicara sambil berjalan mendekatinya dan itu membuat dia semakin gugup tidak karuan sampai dia terpaksa harus mengusir An Dari sana secepatnya agar Bian Cheng yang bersembunyi di balik gaunnya tersebut bisa aman.

"Ahhh .. kakak kau pergi saja kesana lebih dulu, aku masih ada sedikit urusan dengan gaunku ini, kau jangan mencemaskan aku, aku akan baik-baik saja" balas detektif Zen sengaja berbicara sambil tersenyum cerah untuk meyakinkan kakak keduanya An Chen tersebut.

"Adik Xiao You kenapa harus nanti pakaianmu itu juga terlihat sudah rapih dan bagus, ayo pergi bersama saja denganku, memangnya apa lagi yang belum kau selesaikan?" V

Balas An Yang sangat sulit sekali untuk di minta pergi dari sana.

Hal tersebut membuat detektif Zen semakin geram terlebih lagi Bian Cheng yang bersembunyi di dalam gaunnya juga sudah terlihat tidak nyaman dan banyak bergerak hingga itu membuat seorang detektif Zen merasa sangat tidak nyaman juga geli.

"Aduh ....sialan apa yang dia lakukan di bawah sana, kenapa dia malah memegangi lututku sialan!" Batin detektif Zen saat itu.

Dia berusaha menahan dirinya agar tidak marah ataupun tertawa karena rasa geli itu, sedangkan kakak keduanya An Chen justru malah terus memaksa dia untuk segera pergi bersamanya ke tempat penobatan putra mahkota Ming Hao.

"Kakak.... Ayolah kau segera pergi dari sini secepatnya aku ingin membenarkan pakaian dalamku apa kau juga akan melihat itu?" Balas detektif Zen yang sudah tidak memiliki cara lain lagi untuk bisa mengusir kakaknya An Chen saat itu.

Rencananya berhasil walau itu terdengar sangat memalukan, hingga akhirnya kakak kedua putri Xiao You tersebut mau untuk pergi dari sana lebih dulu.

"AA..a..ahh.... Baiklah, aku akan menunggumu di luar jika begitu, cepatlah aku akan menjagamu di luar" ucap An Sambil segera keluar dari sana dengan cepat dan kedua pipinya yang terlihat memerah, seperti sebuah kepiting rebus saat itu.

Detektif Zen hanya tersenyum saja dan melihat An Chen pergi dari ruangan itu sedangankan di di dalam gaun detektif Zen, Bian Cheng sudah sangat tidak tahan lagi karena gaun itu yang panas baginya juga sangat sempit di tambah dia tidak bisa menahan dirinya sendiri saat melihat kaki jenjang detektif Zen yang mulut dan bersih saat itu.

"Aishh.... Kenapa dia lama sekali sih, apa dia sudah keluar atau belum" gerutu Bian Cheng yang sudah sangat tidak tahan.

Hingga ketika suara pintu tertutup terdengar, langsung saja detektif Zen membuka gaunnya tersebut hingga Bian Cheng juga mulai keluar menampakkan diri dengan wajahnya yang sama terlihat merah merona saat itu, Detektif Zen menatapnya dengan tatapan yang tajam dan hampir saja akan menamparnya karena dia sangat benci melihat Bian Cheng keluar dengan wajahnya yang merona seperti itu di tambah Bian Cheng yang malah memeluk kakinya saat itu.

"Aishh.... Aahhh dasar kau beraninya kau malah menyentuh kakiku tadi, awas saja kau. Sudah sekarang sana kau pergi dengan cepat aku juga harus menemui pria menyebalkan itu" ujar detektif Zen dengan kesal dan menahan emosi dalam dirinya sendiri.

Dia keluar dari ruangan itu dengan cepat menemui An Chen dan segera pergi membawanya dengan cepat dari tempat itu agar Bian Cheng bisa secepatnya pergi dengan aman dari istana tersebut tanpa di ketahui oleh anggota kerajaan tersebut.

Diam-diam detektif Zen juga memperhatikan Bian Cheng dan dia masih sempat melihat Bian Cheng yang moncat dengan sekilas keluar dari tempat itu danenghilang dengan cepat memanjat bangunan disana tanpa disadari oleh orang-orang yang berjaga di bawah dan di depan pintu.

Melihat keahlian dari Bian Cheng, dia merasa kagum dan kaget karena semua gerakkannya sangatlah keren juga cukup bagus.

"Wahhh.... Dia ternyata tidak buruk juga untuk menjadi seorang prajurit yang tangguh, tapi tetap saja aku bisaenjadi lebih baik daripada dirinya jika di duniaku" batik detektif Zen memikirkan.

An Chen membawa detektif Zen yang dia kira sebagai putri Xiao You ke ruangan istana yang utama lalu melihat upacara penobatan sang putra mahkota menjadi raja akan segera di mulai saat itu. Penobatan tersebut berlangsung sangat meriah dan begitu megah semua orang berdiri menyaksikannya dan melihat sang raja mulai melepaskan mahkota kebesaran yang sudah dia kenakan bertahun-tahun lamanya.

Lalu sang putra mahkota Ming Hao segera menunduk ke hadapan sang raja hingga sang raja memberikan mahkota tersebut dan memasangkannya di kepala putra tertuanya kala itu.

Acaranya sangat begitu meriah dan terlihat sangat luar biasa kala itu, aku bahkan terperangah kagum dan takjub karena penobatan seperti itu pertama kalinya aku lihat saat ini, semuanya begitu luar biasa dan semua orang seketika langsung bertepuk tangan dengan meriah ketika melihat sang putra mahkota Ming Hao kini sudah menjadi seorang raja Ming Hao dari kerajaan suci secara resmi dan sudah di akui oleh seluruh rakyat kerajaan suci.

"Rakyatku, mulai saat ini aku tegaskan dan aku umumkan bahwa raja kerajaan suci dan yang akan memimpin seluruh wilayah negeri suci adalah putra tertuaku raja Ming Hao" ucap sang raja mengumumkan semuanya.

Seketika semua masyarakat yang hadir disana langsung saja bersorak dengan keras memuji raja Ming Hao.

Bahkan sang ratu juga terlihat tersenyum ceria dan sangat lebar saat melihat dan menyaksikan proses penobatan sang putra terbesarnya tersebut.

Sedangkan An Chen hanya diam saja dan dia sama sekali tidak terlihat senang atau ceria sedikitpun ketika melihatnya, detektif Zen yang mihat itu sangat heran dan curiga sebab di saat semua orang terlihat senang dan gembira dengan penobatan dan pengangkatan sang putra mahkota Ming Hao menjadi raja, adiknya An Chen menjadi satu-satunya manusia yang hadir di acara tersebut justru malah tidak terlihat senang sedikitpun.

Saat melihat hal tersebut mata detektif Zen sedikit pun tidak bisa berpaling dari An Chen, dia terus menatap dia sambil menyelidikinya hingga dia bisa memastikan bahwa An Chen sebenarnya tidak benar-benar menatap ke arah kakaknya Ming Hao tetapi sorot matanya itu saat di ikuti oleh detektif Zen justru malah menatap ke arah sang Ratu dengan sangat tajam dan lurus.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!