Kasus Aneh

Raja api Lu Shi Cheng itu menatapnya dengan tajam dan dia mulai merasa curiga dengan perkataan yang diucapkan oleh detektif Zen dan dia juga merasa tingkah putri Xiao You itu tidak sama bahkan terlihat bertolak belakang dengan apa yang di rumorkan mengenai putri seorang selir di kerajaan suci yang begitu lemah lembut dan memiliki tenaga yang kecil.

Namun putri Xiao You yang dia lihat saat ini justru malah sangat bertolak belakang dengan apa yang di bicarakan banyak orang selama ini, meski wajahnya terlihat sama namun karakternya jauh sekali berbeda, putri Xiao You yang dia lihat saat ini justru memiliki karakter keras kepala juga sangat ceroboh dan tidak sopan.

Raja Lu Shi Cheng langsung mendekati detektif Zen dan dia mulai mendesak detektif Zen sambil terus mendorong detektif Zen hingga dia mulai terdesak ke belakang sampai mengenai dinding dan dia mulai merasa panik saat ini.

"A..a.... Astaga... Ada apa ini? Hey... Kau manusia aneh menjauhlah dariku, apa yang kau lakukan" ucap detektif Zen sambil menahan dada raja api tersebut dengan sekuat tenaganya.

Raja Lu Shi Cheng tetap mengabaikan ucapan detektif Zen dan dia terus menatap dengan lekat wajah detektif Zen itu sampai akhirnya detektif Zen langsung membenturkan kepalanya kepada kepala raja Lu Shi Cheng dengan keras.

"Dukk.... Aaahhhh....." Ringis raja api tersebut sambil langsung mundur ke belakang dan dia memegangi jidatnya tersebut.

Detektif Zen juga merasa sakit karena mau bagaimana pun kepalanya juga terpentok dan terlihat merah karena dia membenturkannya sekaligus dengan sangat keras sekuat tenaganya begitu saja.

Raja Lu Shi Cheng langsung saja membelalakkan matanya dengan lebar dan dia langsung menarik tangan detektif Zen dengan kuat namun untungnya detektif Zen langsung menangkis tangannya itu dan dia berhasil meloloskan diri sambil segera meraih salah satu patung antik yang ada di pajangan dinding kamar tersebut.

Dia pun membuat ancaman dengan patung tersebut kepada raja api agar raja api tidak mendekati dia dan tidak berani untuk melakukan hal jahat dan aneh lainnya kepada dia saat itu.

"Kau.... Lepaskan patung itu dan taruh ke tempat semula!" Bentak raja api dengan keras,

"Tidak awas saja jika kau sampai berani melakukan hal jahat kepadaku dan mendekatiku, aku akan menghancurkan patung ini dengan cepat, lihat ini aku tidak akan segan untuk memecahkannya!" Ancam detektif Zen sambil memegang patung itu dengan keras.

Raja api terlihat sedikit panik dan dia terus berusaha mendekatkan detektif Zen dengan perlahan dan berbicara untuk tidak melakukan apapun kepada patung kesayangannya itu.

"Hey... Jangan macam-macam, ingat jangan lakukan apapun kepada patungku itu, karena itu adalah patung suci itu patung ajaib yang aku bawa dari gunung suci yang sangat jauh, tolong jangan hancurkan itu, aku berjanji padamu aku akan menghancurkan mu jika kau berani macam-macam dengan patung itu, tetapi jika kau menaruhnya aku tidak akan melakukan apapun" ucap sang raja api.

Akhirnya detektif Zen merasa tenang dan dia menaruh kembali patung itu ke atas meja dengan perlahan, dan sang raja api langsung saja mengambil patung itu dalam pelukannya, dia langsung mengambil patung itu dengan cepat dan merasa sangat lega karena dia bisa mendapatkan kembali patung itu.

"Aahhh... Syukurlah patung suci ini masih selamat, aahhhh.....kau...aaargghhh!" Ucap sang raja api berusaha menahan emosi kepada detektif Zen.

Sedangkan detektif Zen hanya menatapnya dengan cemberut kesal namun dia tidak sengaja melihat sebuah buku yang bergerak di dalam tak buku yang ada di belakang tubuh sang raja api itu, dan sebuah cahaya kecil muncul di balik buku tersebut, melihat itu detektif Zen langsung teringat dengan cahaya yang pernah dia lihat sebelum dia benar-benar jatuh ke tempat antah berantah ini.

"Ahhh... Cahaya itu... Iya itu cahaya yang mengantarkan aku kemari, aahhh minggir kau aku harus melihatnya dengan benar" ucap detektif Zen sambil segera menyingkirkan sang raja api itu hingga raja api Lu Shi Cheng tersebut langsung jatuh tersungkur ke samping sambil memeluk patung sucinya tersebut.

Sedangkan detektif Zen langsung saja mengambil buku itu dan dia mengacak-acak tak buku tersebut dan menghamburkan buku-buku yang berjejer rapih disana, dia melemparkan semua buku itu sembarangan hingga dia mulai melihat cahaya yang cukup kecil di belakang tak buku tersebut.

Sampai ketika dia mencoba untuk menyentuh cahaya tersebut, cahayanya mulai membesar hingga dia merasakan cahaya tersebut menarik dia dengan kuat hingga tangannya tersedot ke dalam dan begitu pula dengan seluruh tubuhnya.

"A..a....aaahhh akkhhh tolong aku!" Teriak detektif Zen sangat kencang.

Dia merasakan dirinya jatuh ke ruang hampa yang seisinya putih dan matanya terasa begitu silau hingga dalam beberapa saat saja dia langsung tidak sadarkan diri, hingga beberapa lama dia mulai merasa aneh dan kembali mengerjapkan matanya dan saat dia membuka matanya dia melihat dia berada di dalam lift seorang diri dengan tubuhnya yang tergeletak di bawah lift tersebut.

"Aahhh... Aku.... Aku sudah kembali? Ini... Semua ini dinding dan lift ini, aahhh ruangan ini, wahhh aku benar-benar telah kembali, apa semua itu mimpi yah?" Gerutu detektif Zen memikirkan.

Dia mengira semua yang dia alami itu adalah mimpi pada awalnya hingga dia melihat ke cermin dan menatap dirinya yang memakai pakaian kuno, sama dengan pakaian yang dia kenakan di dunia aneh tersebut, dia sangat kaget melihat dirinya memakai pakaian aneh tersebut.

"ASTAGA! Ap......a...apa yang terjadi? Pakaian ini, aahhhh" ucap detektif Zen sambil langsung ambruk terjatuh ke lantai dengan lemah.

Detektif Zen merasa sangat lesu dia memegangi dadanya yang terus saja berdegup kencang dan dia terperangah kaget melihat wajah dia di dalam cermin masih sama dan semua bagian wajahnya masih tetap sama dan utuh.

Namun hanya pakaiannya saja yang berganti dan dia sangat tidak menyangka jika semua itu adalah kenyataan dan dia segera mencari keberadaan asisten barunya itu yang bernama Meilan karena saat dia hendak pingsan saat itu, detektif Zen masih sangat ingat bahwa Meilan asisten barunya itu berbisik sesuatu kepadanya dengan pelan.

"Aahh .. aku yakin semua ini karena Meilan si kurang ajar itu, aaahh aku harus segera mencarinya" gerutu detektif Zen sambil.segera bangkit.

Dia bangkit berdiri dan dia segera berjalan kembali ke arah lift yang tadi dia gunakan karena dia mengingat bahwa di lift itulah dia menghilang dan muncul kembali saat itu, namun di saat dia mencari keberadaan Meilan asisten pribadinya itu dia tidak mendapatkan siapapun yang ada di dalam sana.

Dia sangat kaget dan penuh kebingungan sehingga dia langsung mencari tahu tentang keberadaan dunia paralel dan dunia aneh semacamnya.

Namun setelah dia melihat dan mencari tahu kebaradaan dunia aneh itu di dalam internet dia justru tidak mendapatkan apapun di dalam sana dan dia hampir prustasi di buatnya, dia sangat kesal dan langsung mengacak mejanya dengan kasar.

"Aaarrkkkhhh ... Brakkk!!" Suara barang-barang miliknya yang dia hempaskan dari atas meja dengan keras.

Detektif Zen memegangi kepalanya dan dia berkaca pinggang dengan melipatkan bibirnya dan dia terus berpikir keras memikirkan semua kejadian aneh yang dia alami hingga tidak sengaja dia melihat ke arah bawah kursinya yang disana terdapat sebuah buku kuno yang aneh, dan buku itu dia temukan di saat dia menemukan jalan keluar untuk kembali ke dunia ini.

"Buku ini.... Ahh aku sangat kenal bahwa buku ini adalah buku yang aku lihat di dalam rak buku raja api sialan itu" gerutu detektif Zen dan dia segera membuka buku tersebut.

Namun sialnya dia tidak melihat apapun di dalam buku itu, dia tidak melihat sebuah petunjuk atau tulisan apapun di dalam buku itu, namun pada lembaran pertama saat dia mencoba memeriksanya lagi dengan pelan.

Dia melihat semua adegan dimana dia pernah melakukan semua adegan itu saat dia pertama kali jatuh ke dunia aneh tersebut, dia sangat kaget melihat buku itu bisa menggambar sendiri dan memperlihatkan semua kejadian dan semua adegan yang dia lakukan sebelumnya dengan raja api sialan itu.

Namun adegannya berhenti sampai ketika dia mengambil patung suci tersebut, dan setelah melihat semua itu Detektif Zen langsung mundur dan dia terus saja melemparkan buku tersebut ke sembarangan arah.

"Oh ... Tidak.. ini tidak mungkin, apa yang baru saja aku lalui dan aku lihat pasti sebuah khayalan aku saja, aaarkkkhh aku harus mandi aku harus mencuci dan menyegarkan otakku" ucap detektif Zen sambil segera bangkit dan dia berlari menuju kamarnya.

Dia segera pergi ke kamar mandi dan dia segera mengguyur tubuhnya dengan air tersebut dia bahkan langsung membakar gaun kuno yang dia pakai di dunia aneh itu sebelumnya dia membakar gaun tersebut untuk meninggalkan jejak menyeramkan dan aneh tersebut.

Dia juga membakar buku kuno yang aneh tersebut hingga dia mulai merasa lega setelah menghanguskan semuanya, dia kembali bekerja dan mendapatkan banyak panggilan telpon dari klien nya yang meminta bantuan dia untuk menyelesaikan banyak kasus. Dan saat ini dia mendapatkan sebuah email misterius dari seorang pengguna tanpa user id.

"Tolong bantu saya untuk menghentikan peperangan" isi pesan email yang singkat tersebut.

Melihat itu detektif Zen langsung saja membelalakkan matanya dengan lebar dan dia kembali mengucek matanya beberapa kali dia langsung menatap dengan lebih dekat ke layar komputernya tersebut untuk mematikan dan membaca kembali pesan tersebut, hingga sebuah pesan muncul kembali diatas notifikasi pesannya.

"Aku akan membayar dengan harga yang sangat mahal, dan kau bisa membayar dengan hidup seseorang" sebuah pesan baru muncul lagi dari alamat email yang sama.

Dan detektif Zen langsung kaget terperangah melihatnya.

"Aahhhh.... Ini pasti seorang hacker, aku tidak bisa mempercayai orang seperti ini tidak aku harus segera menghapusnya" ucap detektif Zen panik sendiri dan dia segera menghapus semua pesan dari pengirim tanpa nama tersebut.

Dia juga segera membalas pesan lain yang masuk dan suka mendapatkan sebuah kesepakatan dengan salah satu klien nya saat itu.

Klien nya saat ini bernama Andi dan dia adalah seorang dokter spesialis bedah, dia meminta bantuan pada detektif Zen untuk menangkap pelaku pembunuhan berkedok kecelakaan pada adiknya yang bernama Mei dan dia segera menyetujui hal tersebut karena melihat bayaran yang di berikan sangat besar.

Detektif Zen mulai meminta foto adiknya tersebut dan kronologi kejadian kecelakaan tersebut, hingga sang dokter tersebut memberikan semua yang di minta oleh detektif Zen, saat itu juga detektif Zen mulai memeriksa semua data yang dia dapatkan namun dia sangat kaget ketika melihat foto orang yang bernama Mei itu adalah foto Meilan sang asisten baru yang baru saja dia terima dan membuat dia jatuh ke dunia aneh kemarin.

"Astaga.... Tidak ini tidak mungkin terjadi, wanita ini.... Dia adalah Meilan dia bukan Mei, pria ini pasti salah mengira orang,......ini pasti sebuah kesalahan" ucap detektif Zen dengan perasaan panik yang tidak menentu.

Dia langsung menghubungi dokter bernama Andi tersebut namun dia tidak dapat di hubungi saat itu sehingga detektif Zen hanya meninggalkan pesan untuknya dan dia segera pergi ke rumah sakit tempat dimana dokter Andi tersebut bertugas.

Hingga sesampainya disana detektif Zen duduk di ruang tunggu sampai hari sudah hampir gelap barulah dokter Andi tersebut menamuinya dan dia mulai mengobrol di ruang kerja khusus milik dokter Andi tersebut.

"Dokter saya kira anda salah mengirimkan foto kepada saya, bukankah nama adik anda adalah Mei?" Tanya detektif Zen dengan serius,

"Iya nama adik saya adalah Mei, nama panjangnya adalah Meilan, saya menuliskannya dalam data yang saya berikan kepada anda detektif Zen, apakah semua data itu tidak lengkap bagimu?" Tanya sang dokter tersebut,

"Bukan begitu dokter Andi hanya saja kronologi yang anda katakan sangat aneh, bagaimana bisa dia dikatakan mengalami kecelakaan disaat anda sendiri tidak menemukan jasad adik anda tersebut di tempat kejadian, dia masih hidup jika saya tidak salah menduga" ucap detektif Zen menjelaskan.

"Saya tahu dia masih hidup itulah kenapa saya ingin anda membantu saya untuk menemukan siapa pelaku yang menculiknya dari saya dan sebenarnya semua alasan yang saya bicarakan kepada anda itu hanyalah sebuah kebohongan" balas dokter Andi tersebut dengan tertunduk lesu.

Melihat itu detektif Zen semakin merasa curiga karena dia juga mendapatkan semua keanehan pada dirinya semenjak dia bertemu dengan gadis bernama Meilan itu bahkan sampai saat ini dia merasa menyesal telah menerima gadis berkacamata tersebut menjadi asisten dirinya saat itu.

Namun walaupun begitu semuanya sudah terjadi sehingga mau tidak mau detektif Zen juga harus menyelesaikan semua masalah ini dan dokter Andi juga sudah mentransfer dia uang dalam jumlah yang sangat banyak untuk menyelesaikan kasus yang sangat rumit ini.

Sebelumnya detektif Zen sama sekali belum pernah menemukan kasus yang di luar nalarnya seperti ini, hingga dia pun mempersilahkan dokter Andi untuk menjelaskan yang sebenarnya.

"Detektif Zen sebenarnya wanita itu bukanlah adik saya, dia adalah wanita yang mengidap gagal jantung dan usianya sudah tidak lama lagi, saya mengasihani dia dan saya sendiri yang menjadi dokter khusus untuknya, saya tidak tahu siapa keluarganya dan siapa dia sebenarnya karena saya hanya menemukan dia datang ke rumah sakit ini seorang diri dan mengatakan bahwa dia sakit parah lalu dia meminta untuk di obati sehingga saya sebagai dokter tentu melakukan yang terbaik untuknya" ujar dokter Andi terlihat sangat serius,

"Lalu bagaimana dia bisa membayar semua biaya rumah sakit ini?" Tanya detektif Zen mulai mencari tahu,

"Entah, masalah itu saya juga tidak tahu dan yang saya ketahui biaya rumah sakitnya selalu sudah dia lunasi sejak awal dan tidak ada catatan pasti tentang hal seperti itu karena semuanya bersiap private di rumah sakit ini, namun beberapa Minggu yang lalu saya kehilangan dia di kamar rawat inapnya dia hanya meninggalkan gelang ini, dan saya tahu bahwa gelang ini adalah benda yang selalu dia pakai kemana-mana, saya jujur kepada anda saat ini dan saya sangat mencintai dia, saya mengkhawatirkan dirinya itulah kenapa saya sampai memanggil anda" ujar dokter Andi itu mengatakan yang sebenarnya.

Detektif Zen terus mendengarkan semua penjelasan dari dokter Andi itu dan dia terus menatap matanya dengan lekat hingga dia sudah sangat yakin bahwa tidak ada kebohongan lagi yang di simpan dokter tersebut.

"Baiklah aku akan mencari tahu semuanya sendiri, kau bisa mempercayai semua ini padaku, namun aku tidak berjanji bahwa aku bisa memecahkan kasus ini karena petunjuk yang kau berikan tidak dan sulit menemukan orang tanpa asal usul yang jelas seperti dia" balas detektif Zen tidak membuat janji kepada pria itu.

Dia hanya mengatakan hal tersebut karena dia sendiri juga akan mulai mencari tahu tentang wanita misterius tersebut sebab itu juga berhubungan dengan dirinya yang tiba-tiba saja muncul di tempat asing lalu kembali ke kediamannya saat itu.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!