Kejahatan Ratu

Saat itu detektif Zen merasa bingung dan dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini hingga kakaknya An Cheng tersebut membawa dia keluar dari istana dan duduk memandang bulan di luar istana.

"Kak.. kenapa kau membawaku kesini aku ingin kembali saja, aku lelah dan ingin beristirahat" ucap detektif Zen mengabaikan kakak keduanya An Cheng tersebut.

An Cheng merasa sangat aneh dengan sikap adiknya Xiao You yang sangat berbeda dengan sikap dia sebelumnya, padahal hampir setiap malam mereka selalu memandangi bukan yang cantik di taman istana dan hanya berdua saja namun kali ini untuk pertama kalinya sang adik justru menolak hal tersebut darinya, namun walau begitu saat ini An Cheng masih berpikir bawah adiknya benar-benar butuh beristirahat setelah perjalanan yang sangat jauh.

"Ehhh.... Kenapa aku merasa bahwa adik Xiao You berbeda yah?" Gerutu An Cheng memikirkannya,

"Ahh.. mungkin itu hanya perasaanku saja, dia mungkin sangat lelah dan aku kurang memahami itu" tambah dia berbicara sendiri.

Detektif Zen sebenarnya saat itu dia tidak sengaja melihat sang ratu berjalan masuk ke dalam kamar dirinya sehingga dia langsung saja mengintip dari luar, sebelumnya detektif Zen memang tidak sengaja menyelimuti sebuah guling panjang dengan selimut itu hingga tertutup seluruhnya sehingga saat sang ratu masuk ke dalam kamarnya dia tidak menyadari bahwa yang berbaring di atas ranjang adalah sebuah guling bukanlah putri Xiao You sungguhan.

Sedangkan detektif Zen mulai mengintip pelan-pelan di balik pintu kamarnya sendiri saat itu.

"Kenapa sang ratu masuk ke dalam kamar putri Xiao You, ini sangat mencurigakan" batik detektif Zen,

Sang ratu berdiri di depan ranjang putri Xiao You yang merupakan anak tirinya dari sang raja yang di bawa ke istana karena sang ibundanya meninggal dunia tepat setelah melahirkan dirinya kala itu, dan yang detektif Zen ketahui dia hanyalah putri seorang selir sedangkan dia tidak mengetahui bahwa selir istana telah meninggal dunia sampai dia mendengar secara langsung sang ratu berbicara mengenai selir istana itu di hadapan gulingnya sendiri.

"Kau mungkin kau bisa bebas dari kematian disaat perang tapi aku tidak akan tinggal diam, asal kau tahu putri bodoh, ibumu bukan meninggal karena melahirkan mu tapi aku yang sengaja membunuhnya ahahaha....awas saja kau aku akan membunuhmu dengan cara yang sama seperti aku membunuh ibumu saat itu!" Ucap sang ratu dengan wajah yang bengis.

Lalu sang ratu itu langsung saja memasukkan sebuah buku berwarna hijau ke dalam teko yang ada di dalam kamar putri Xiao You saat itu, sedangkan disisi lain detektif Zen yang mendengar semua kebenaran itu dari sang ratu dia sangat kaget ketika mendengarnya dan langsung saja menutup mulutnya yang terbuka saking kagetnya mendengar hal itu.

Dia juga langsung bersembunyi di balik sebuah tong yang besar di depan kamarnya hingga sang ratu berjalan keluar meninggalkan tempat itu, dan dia langsung masuk dengan cepat lalu duduk di ranjangnya masih dengan wajah terperangah kaget dan tidak menduga bahwa sang ratu begitu jahat pada putri selir tersebut.

"Wahh ... Apa aku salah dengar barusan? Bagaimana bisa sang ratu melakukan hal sekecil itu kepada selir istana, bukankah kebanyakan yang jahat adalah seorang selir, Kana malah ratu yang jahat disini? Aku harus berhati-hati dengan wanita jahat itu atau jika tidak aku akan mati sia-sia di tempat aneh ini" gerutu detektif Zen memikirkan.

Dia segera pergi mendekati teko tempat minum ya dan dia membuka teko kecil itu melihat air yang ada di dalamnya sama sekali tidak berubah warna dan tidak ada bau yang bisa dia cium, padahal sangat jelas sekali dia mengingat bahwa sang ratu memasukkan sesuatu bubuk berwarna hijau ke dalam teko tersebut.

"Ini aneh, aku jelas sekali melihat sang ratu memasukkan sesuatu ke dalam sini, tapi kenapa aku tidak bisa menemukan petunjuk apapun, aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya ratu jahat itu masukkan ke dalam teko minumku ini" gerutu detektif Zen sambil segera mengamankan teko air tersebut.

Dia menyimpan teko air itu ke bawah ranjang tidurnya untuk mengamankan air yang bersih sesuatu aneh itu dari semua orang, karena dia tidak mau ada orang yang meminumnya sehingga membuat terjadi sesuatu kepada mereka nantinya.

Saat sudah mengetahui semua hal itu kini justru detektif Zen tidak bisa tidur sama sekali semalam dia hanya diam mematung sendiri hingga tidak lama kemudian dia mengantuk sendiri dan tidur di ranjang itu begitu saja.

Sampai paginya masuklah para datang istana yang sudah siap untuk merawat dia dan meriasnya saat itu, saat pertama kali membuka mata dia sangat kaget melihat ada beberapa wanita yang tersenyum menatap ke padanya dengan lekat.

"Astaga.. siapa kalian semua, kenapa bisa masuk ke dalam kamarku?" Tanya detektif Zen yang lupa kalau dia masih berada di dunia aneh tersebut,

"Tuan putri kami adalah dayang kerajaan yang biasa memandikan kamu dan merias dirimu, ini sudah pagi dan acara penobatan akan segera di mulai, mari tuan putri saya bantu anda membersihkan diri dan merias" ucap salah satu datang di saja sambil membungkuk dan mempersilakan detektif Zen untuk turun.

Tentu saja saat itu detektif Zen merasa sangat heran dan kebingungan hingga dia akhirnya memangingt kembali semuanya dan sadar bahwa dirinya benar-benar belum kembali ke dunianya sendiri, dan dia masih terjebak di dunia aneh tersebut.

"Aahhh.. iya aku masih berada di dalam cerita buku sialan itu, bagaimana bisa aku tetap berada di tempat ini" batin detektif Zen memikirkan.

Namun saat itu karena para datang sudah menunggui dia dan seakan terus mendesak dirinya, alhasil detektif Zen pun langsung menurutinya dan dia segera berjalan mengikuti sayang itu, berendam dalambak mandi dengan bunga juga wewangian yang mereka masukkan ke dalam bak kayu besar tersebut, lalu membantu deteksi Zen menggosok tangan dan seluruh badannya.

Detektif Zen yang pertama kalinya mendapatkan perlakuan tersebut dari orang lain dia sangat kaget dan dengan cepat langsung menepis tangan para dayang tersebut yang hendak menyentuh kulitnya.

"Hey .. berhenti membantuku mandi dan jangan coba-coba untuk menyentuh diriku, keluar kalian semua aku bisa mandi dan membersihkan diriku sendiri!" Ucap detektif Zen dengan sangat tegas.

Para dayang itu langsung menatap terperangah dengan heran mereka menaikkan kedua alisnya saking bingung dan kagetnya mendapatkan perlakuan kasar seperti itu dari seorang putra Xiao You yang sebelumnya sangatlah lemah gemulai juga begitu ramah.

Bahkan pekerjaan memandikan putri Xiao You adalah sebuah pekerjaan yang wajib di lakukan oleh semua datang itu, karena putri Xiao You selalu kesulitan untuk menggosok seluruh tubuhnya sendiri, namun kali ini untuk pertama kalinya mereka melihat putri Xiao You menolak menerima bantuan dari mereka sehingga hal itu sangat membuat mereka kebingungan dan kaget.

"Hey... Apa lagi yang kalian tunggu kenapa malah bengong seperti itu, ayo cepat keluar aku akan mandi sendiri!" Bentak detektif Zen yang sudah tidak perduli apapun lagi.

Dia benar-benar sudah muak untuk berpura-pura menjadi putri Xiao You yang mereka bilang sangat lemah lembut juga ramah, dia akan tetap menjadi dirinya meski semua orang di dunia itu mengira bahwa dirinya adalah putri Xiao You.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!