Maafkan Aku

"Aku ingin mengajak mu ke suatu tempat, kamu tunggu sebentar ya, aku mandi dulu." Ryu kembali meninggalkan Aisyah setelah meyakinkan kekasihnya itu jika nanti akan ada seseorang yang membersihkan apartemen miliknya tersebut dan melarang Aisyah melakukan apapun.

Aisyah pasrah, dia menunggu Ryu sambil membuka ponselnya. Dia membuka akun media sosial miliknya yang sudah lama sekali tak dia buka setelah bertemu dengan Ryu, karena biasanya dia akan kepo dengan postingan The Boys, tapi kali ini kekepoannya akan langsung terjawab oleh anggota The Boys langsung.

"Nita sama Santi liburan, asik banget kayaknya. Gue pengen ikutan," gumamnya saat melihat postingan IG Santi.

Aisyah mengomentari postingan tersebut, tapi Santi membalas lewat DM. Mereka berdua asik bercerita lewat chat, hingga Aisyah tak menyadari jika Ryu sudah selesai dengan persiapannya.

"Asik sekali sepertinya," celetuk Ryu.

"Iya, sahabatku sedang berlibur di luar kota, aku pengen ikutan," Aisyah menjawab dengan bahasa ibunya, tentu Ryu tak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh kekasihnya itu.

"Kamu lupa kalau sedang bicara dengan ku?" tanya Ryu.

"Ah, maafkan aku, saking asyiknya chat dengan sahabat ku jadi lupa kalau ternyata aku sedang bersama mu di sini." Aisyah memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu menghampiri Ryu yang sudah berganti pakaian.

"Kamu ternyata tampan ya, aku baru sadar," celetuk Aisyah sengaja menggoda Ryu.

"Ck, kalau sama Ye Jun tampan siapa?" Ryu ingin mendengar pengakuan Aisyah.

"Jelas tampan Ye Jun dong." Aisyah tersenyum puas setelah berhasil menggoda kekasihnya hingga Ryu terlihat makin kesal.

"Aku tidak terima dengan jawaban mu itu." Ryu meninggalkan Aisyah yang tadi menyusulnya, kini dia duduk di sofa tempat dimana Aisyah duduk tadi.

"Kamu marah? Aku hanya bercanda Babe, meskipun kenyataannya seperti itu tapi aku tetap milih kamu, kan? Aku sayang dan cintanya juga sama kamu." Aisyah duduk di samping Ryu yang masih terlihat kesal.

Mereka berdua seperti ABG yang baru merasakan jatuh cinta, mungkin jika Aisyah memang benar seperti itu adanya tapi Ryu, sepertinya tidak, dia sudah berpengalaman tentang cinta sebelumnya.

"Yaudah kalau kamu marah, aku pulang aja." Aisyah beranjak dari duduknya, bermaksud meninggalkan tempat tinggal Ryu.

Pemuda itu tak mengerti, kenapa justru kekasihnya yang marah? Bukankah seharusnya dia yang marah? Melihat Aisyah beranjak, dia pun segera menarik tangan gadis itu hingga terjatuh ke pangkuannya.

"Jangan pergi, aku akan mengajak mu ke suatu tempat. Aku minta maaf, aku tidak tahu jika kamu tadi hanya bercanda." Ryu memeluk gadis itu dan menyandarkan kepalanya di pundak Aisyah.

Aisyah mengangguk, "Tapi lepaskan dulu, aku tidak nyaman seperti ini." Dia berusaha melepaskan pelukan Ryu, sebab posisi mereka amat sangat intim dan dia tak mau sesuatu akan terjadi pada mereka nantinya.

Ryu melepaskan pelukannya, dia juga tak mau sesuatu terjadi pada mereka, sebab jika itu sampai terjadi sudah pasti Aisyah akan sangat membenci dirinya.

"Aku ingin kamu memakai kain yang dulu pernah kamu pinjamkan pada ku, pakailah itu. Sudah ku letakkan di atas tempat tidur, aku akan menunggu mu di sini." Ryu menunjuk pintu kamarnya supaya Aisyah masuk ke dalam kamar itu dan mengganti hijabnya.

Aisyah menurut, dia tak ingin memperlambat kepergian mereka yang entah akan kemana. Dia masuk ke dalam kamar tersebut dan langsung disuguhi sebuah pemandangan kamar yang cukup berantakan. Dia hanya menggelengkan kepala, lalu segera mengganti pashmina nya.

"Sweetheart, kamu cantik sekali. Kain itu pas di wajah mu." Ryu tersenyum melihat penampilan Aisyah dengan hijab yang disimpannya sejak setahun yang lalu.

"Kamu terlalu berlebihan, aku masih sama seperti tadi," Aisyah sebenarnya bahagia sekali mendengar pujian Ryu.

"Itu menurut mu, tapi menurut ku kamu sangat cantik," Ryu tak ingin berdebat. Dia pun langsung mengajak Aisyah keluar dari apartemennya.

"Oh iya, kamu bilang akan ada yang membersihkan rumah mu kan?" tanya Aisyah saat mereka sudah berada di dalam mobil.

Ryu mengangguk, "Kenapa?" tanyanya.

"Bilang sama mereka enggak usah bersihkan kamar mu, aku yang akan membersihkannya nanti," jawab Aisyah.

Ryu tak percaya dengan permintaan kekasihnya itu, tapi dia pun tetap menurutinya.

"Aku tidak mau ada orang lain atau perempuan lain yang masuk ke dalam kamar mu," celetuk Aisyah.

Kali ini Ryu tersenyum, dia bahagia jika Aisyah posessive dengannya, karena dia pun sama posessive nya.

"Ah rasanya aku ingin mencium mu," celetuk Ryu.

"Silahkan, tapi aku akan lompat setelah itu." Aisyah menatap tajam Ryu, dia tak suka kekasihnya itu membahas hal tersebut.

Ryu terbahak mendengar ucapan sang kekasih, sungguh menggemaskan jika gadis itu sedang mode ngambek.

Tak lama mereka sudah hampir sampai di tempat tujuan, tapi Ryu melihat sesuatu yang menurutnya sangat janggal, hingga dia tak jadi masuk ke tempat yang mereka tuju.

"Sweetheart, pegangan yang kuat ya. Aku mau ngebut, sepertinya ada yang mengikuti kita sejak di lampu merah tadi." Ryu langsung menacap gas mobilnya sebelum mendnegar jawaban Aisyah.

Aisyah hanya bisa menuruti ucapan Ryu tanpa berani protes, apalagi saat ini jiwanya seperti melayang, dia berpegangan erat bahkan tak berani menatap luar jendela.

Ryu terus semakin menambah kecepatan saat jalanan terlihat sedikit sepi, dia tak mau orang suruhan ayahnya itu berhasil mengejar dirinya yang saat ini membawa Aisyah. Akan sangat berbahaya jika mereka melihat Aisyah. Meskipun dia yakin jika orang suruhan Ayahnya itu sudah mengetahui Aisyah.

Ciiiit...

Hampir saja dia menabrak mobil di depannya yang akan berbelok, dia tak sadar jika mobil itu akan berbelok, saking paniknya karena mobil yang mengikutinya semakin mendekat.

"Ryu, aku takut,"irit Aisyah, dia benar-benar takut, bahkan jantungnya seakan mau copot saat menyaksikan secara langsung mobil itu akan menabrak mobil lain di depannya.

" Tenang sebentar ya," ucap Ryu tak begitu jelas terdnegar di telinga Aisyah.

Ryu tahu jika yang mengejar dirinya adalah orang suruhan Ayahnya, siapa lagi jika bukan mereka? Karena dia sama sekali tak memiliki musuh selain Ayahnya sendiri.

Akhirnya dia berhasil melarikan diri dari kejaran tangan kanan Ayahnya itu. Dia sengaja membelokkan mobilnya menuju sebuah gedung rumah sakit, supaya mereka sulit untuk mencari dirinya. Tentu mereka juga tak akan berfikir jika Ryu masuk ke area rumah sakit.

"Maafkan aku sweetheart. Kamu kenapa Aisyah?" Ryu terkejut melihat Aisyah yang sudah tak sadarkan diri, sepertinya sang kekasih sangat ketakutan hingga dia tak sadarkan diri seperti saat ini.

"Hei sayang! Bangunlah, apa yang terjadi denganmu?" Ryu menepuk pelan pipi Aisyah, tapi gadis itu tetap terdiam.

"Maafkan aku, seharusnya kita tidak pergi tadi." Ryu menyesal karena membuat kekasihnya ketakutan hingga pingsan.

Ryu melepas sabuk pengaman di tubuh Aisyah dengan perlahan, lalu menggendong tubuh itu ke dalam rumah sakit. Dia sangat khawatir, takut terjadi sesuatu dengan Aisyah.

💜❤️‍🔥💜❤️‍🔥💜

Episodes
1 Hanya Bisa Berharap
2 Hari yang Ditunggu
3 Ryuga
4 Idola Baru
5 Hanya Mengagumi
6 Rencana Kuliah
7 Papa Aisyah
8 Shopping
9 Berpamitan
10 Kembali Bertemu
11 Menjenguk Ryuga
12 Tamu Tak Diundang
13 Syarat dari Ryu
14 Bertemu Ye Jun
15 Cinta Pandangan Pertama
16 Apartemen Ryu 1
17 Maafkan Aku
18 Tak Perlu Khawatir
19 Apartemen Ryu 2
20 Aku Akan Menjadi Suami Mu
21 Nasehat Mama
22 Kepergok
23 Saling Mengancam
24 Beruntung Memilikimu
25 Tiket Konser
26 Jangan Bicara Dengan Orang Asing!
27 Diculik?
28 Tak Bisa Diam Saja
29 Janji Ryu
30 Pilihan Yang Sulit
31 Dia Putriku
32 Harus Dihukum
33 Istana Tuan Park
34 Sahabat
35 Rahasia Tuan Park
36 Kencan Pertama
37 Kebahagiaan Aisyah
38 Sebuah Kesepakatan
39 Menjadi Milikmu
40 Makin Jatuh Cinta
41 Khawatir
42 Ajari Aku
43 Kembali Pulang
44 Jangan Tinggalkan Mama!
45 Permohonan Fadly
46 Jawaban Yang Sama
47 Tidak Penting
48 Bertemu Kembali
49 Saudara
50 Cemburunya Ryu
51 Komitmen
52 Bermain Peran
53 Sahabat
54 Bolehkah Aku Memeluknya?
55 Mama Winda
56 Alasan Mama
57 Menikmati Waktu Bersama Mama
58 Kamu Akan Menyesal
59 Sama Sekali Tak Berlebihan
60 Aku Setuju
61 Keputusan Yang Tepat
62 Jangan Datang Kesana!
63 Pembahasan Absurd
64 Masa Depanku
65 Tubuh Indah Ryu
66 Belum Yang Lain
67 Orang Pertama
68 Mereka Sudah Pergi
69 Senjata Api
70 Ibu Mertua
71 Keluarga Bibi Mey
72 Rencana Sora
73 Sambutan Untuk Ryu
74 Keputusan
75 Kamu Yang Utama
76 Bahagia Dan Duka
77 Bertemu Iren
78 Pindahan
79 Kehidupan Sam
80 Pelaku
81 Sebuah Foto
82 Pulang
83 Apa Yang Terjadi?
84 Kabar Ibu Ryu
85 Masalah Bertubi-tubi
86 Menerima Segala Keputusan
87 Tidak Mau Salah Langkah
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Hanya Bisa Berharap
2
Hari yang Ditunggu
3
Ryuga
4
Idola Baru
5
Hanya Mengagumi
6
Rencana Kuliah
7
Papa Aisyah
8
Shopping
9
Berpamitan
10
Kembali Bertemu
11
Menjenguk Ryuga
12
Tamu Tak Diundang
13
Syarat dari Ryu
14
Bertemu Ye Jun
15
Cinta Pandangan Pertama
16
Apartemen Ryu 1
17
Maafkan Aku
18
Tak Perlu Khawatir
19
Apartemen Ryu 2
20
Aku Akan Menjadi Suami Mu
21
Nasehat Mama
22
Kepergok
23
Saling Mengancam
24
Beruntung Memilikimu
25
Tiket Konser
26
Jangan Bicara Dengan Orang Asing!
27
Diculik?
28
Tak Bisa Diam Saja
29
Janji Ryu
30
Pilihan Yang Sulit
31
Dia Putriku
32
Harus Dihukum
33
Istana Tuan Park
34
Sahabat
35
Rahasia Tuan Park
36
Kencan Pertama
37
Kebahagiaan Aisyah
38
Sebuah Kesepakatan
39
Menjadi Milikmu
40
Makin Jatuh Cinta
41
Khawatir
42
Ajari Aku
43
Kembali Pulang
44
Jangan Tinggalkan Mama!
45
Permohonan Fadly
46
Jawaban Yang Sama
47
Tidak Penting
48
Bertemu Kembali
49
Saudara
50
Cemburunya Ryu
51
Komitmen
52
Bermain Peran
53
Sahabat
54
Bolehkah Aku Memeluknya?
55
Mama Winda
56
Alasan Mama
57
Menikmati Waktu Bersama Mama
58
Kamu Akan Menyesal
59
Sama Sekali Tak Berlebihan
60
Aku Setuju
61
Keputusan Yang Tepat
62
Jangan Datang Kesana!
63
Pembahasan Absurd
64
Masa Depanku
65
Tubuh Indah Ryu
66
Belum Yang Lain
67
Orang Pertama
68
Mereka Sudah Pergi
69
Senjata Api
70
Ibu Mertua
71
Keluarga Bibi Mey
72
Rencana Sora
73
Sambutan Untuk Ryu
74
Keputusan
75
Kamu Yang Utama
76
Bahagia Dan Duka
77
Bertemu Iren
78
Pindahan
79
Kehidupan Sam
80
Pelaku
81
Sebuah Foto
82
Pulang
83
Apa Yang Terjadi?
84
Kabar Ibu Ryu
85
Masalah Bertubi-tubi
86
Menerima Segala Keputusan
87
Tidak Mau Salah Langkah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!