Apartemen Ryu 1

Malam itu mereka habiskan dengan banyak bercerita tentang kehidupan masing-masing, hingga mereka tahu seperti apa sosok kekasih mereka itu. Ryu seakan tak ingin pergi dari tempat Aisyah, andai diperbolehkan dia ingin menginap di rumah gadis itu, tapi sayangnya sejak malam mulai beranjak larut, kekasihnya itu terus mengusir dirinya supaya segera pulang.

"Aku pulang, tapi kamu harus janji besok datang ke rumah ku. Aku masih merindukan mu, sweetheart," ujar Ryu sebelum dia membuka pintu apartemen.

"Iya, aku akan datang besok. Sekarang pulanglah, aku sudah mengantuk. Tak mungkin aku membiarkanmu tidur di sini." Aisyah meraih handle pintu, tak sabar karena Ryu tak mau membukanya sejak tadi.

"Baiklah, aku pergi." Ryu memberikan flying kiss sebelum pintu di tutup oleh Aisyah.

Gadis itu hanya tersenyum melihat tingkah Ryu yang seperti anak kecil, selalu merengek dan melakukan hal yang tak terduga seperti saat ini.

Sedangkan Ryu, dia kembali menutup seluruh wajahnya supaya tak dikenali. Dia tak mau hubungannya dengan Aisyah tersorot oleh kamera, karena itu akan menjadi masalah untuk dirinya maupun Aisyah tentunya. Bahkan saat datang ke tempat Aisyah dia sengaja membawa mobil milik seseorang yang bekerja dengannya, untuk menyempurnakan penyamarannya.

Setelah kepergian Ryu, Aisyah bernafas lega, sebab hampir setengah jam dia membujuk kekasihnya itu untuk pulang, tapi Ryu selalu mengatakan jika masih kangen dan masih banyak lagi alasan lainnya, dia menjadi tak yakin jika Ryu akan bertahan lama menjalani hubungan yang seperti keinginan Aisyah. Tapi meski Ryu berubah pikiran dia akan tetap pada pendiriannya, sebab dia tak tahu seperti apa kehidupan di masa depannya nanti, dia tak ingin menyesal.

Pagi hari, Aisyah sudah sibuk dengan pekerjaan rumahnya. Seperti biasa setiap minggu dia akan membersihkan apartemen mungilnya itu ke segala penjuru, karena dia sudah berjanji dengan Ryu untuk datang ke rumah kekasihnya itu, dia pun bagun lebih awal.

Menyempatkan diri untuk membuat sarapan sederhana dan segelaa susu sebelum dia benar-benar keluar dari apartemen. Dengan berbekal sebuah alamat hunian mewah di tengah kota yang letaknya tak begitu jauh dari apartemen sedehananya, dia menaiki sebuah bus menuju tempat Ryu.

Ternyata tak semudah itu masuk ke dalam apartemen mewah yang ditinggali oleh kekasihnya tersebut. Aisyah ditodong beberpa pertanyaan sebelum masuk. Mungkin karena dia adalah orang asing, atau memang peraturan di gedung apartemen tersebut.

Sesampainya di depan pintu unit Ryu, dia menekan bel berulangkali, tapi tak ada jawabn dari dalam sana.

"Kemana dia? Masih tidur?" tanya Aisyah pada dirinya sendiri.

Dia mencoba menghubungi Ryu dengan menelponnya, tapi hasilnya tetap sama. Akhirnya mencoba sekali lagi untuk menekan bel, ternyata usahanya tidak sia-sia. Terlihat Ryu dengan muka bantalnya dan rambut yang berantakan bagaikan singa, apalagi rambut pemuda itu sedikit panjang ditambah dengan warna rambutnya yang coklat, mirip sekali seperti singa.

Aisyah tertawa melihat penampilan kekasihnya itu, karena sangat lucu menurutnya. Tak ingin orang lain melihat penampilan terburuk Ryu, dia pun mendorong tubuh pemuda itu untuk segera masuk dan disusul olehnya.

"Kenapa tertawa? Ada yang lucu?" tanya Ryu heran.

Aisyah tak menjawab, dia masik asyik dengan tawanya karena pemasangan langka yang belum pernah dilihatnya itu.

"Apa sih? Aku merasa kamu menertawakan ku, ada yang aneh dengan wajah ku?" Ryu bingung, dia masih tak mengerti dengan apa yang membuat kekasihnya itu tertawa lepas.

"Coba kamu bercermin kalau mau lihat singa menggemaskan," titah Aisyah.

Kali ini Ryu mengerti, Aisyah pasti menertawakan penampilannya. Dia pun langsung masuk ke dalam kamar dan mencari cermin, ternyata penampilannya sangatlah hancur pagi ini.

"Duh, bisa-bisanya aku tidak cuci muka dulu tadi, malu sekali sama dia," gumamnya.

Tak ingin Aisyah menertawakannya lagi, Ryu pun langsung menuju kamar mandi guna mencuci muka dan sedikit menata rambutnya yang sangat berantakan itu.

Sedangkan Aisyah setelah Ryu masuk ke dalam kamar, dia melihat sekeliling apartemen itu. Cukup luas untuk Ryu yang tinggal seorang diri, tak banyak hiasan dinding atau foto di sana. Hanya ada sampah yang berserakan, yang sangat menggangu pemandangan. Dia pun langsung memungut beberapa sampah yang ada di sekitarnya lalu memasukkan sampah itu ke dalam tempat sampah.

Beberapa botol minuman bersoda tergeletak di atas meja, ada yang masih utuh ada juga yang tinggal setelah. Semuanya dia bereskan dan masukkan kedalam sampah yang sekiranya sudah menjadi sampah.

"Apa yang kamu lakukan? Aku menyuruhmu ke sini bukan untuk membereskan rumahku. Sudah, nanti akan ada yang membersihaknnya." Ryu meraih sampah yang ada ditangan Aisyah lalu memasukkan sampah itu ke dalam tempat sampah.

"Aku tak bisa melihat ruangan yang ku tempati berantakan seperti ini, biarkan aku menyapu nya sebentar saja. Dimana sapunya?" Aisyah tak mau mendengarkan ucapan Ryu, dia tetap ingin membersihkan ruangan tersebut.

"Biar ku ambilkan," Ryu memasuki sebuah pintu diikuti oleh Aisyah.

Gadis itu ternganga melihat penampilan dapur yang lebih berantakan dari ruang tamu tadi. Piring kotor berserakan di atas meja dan sebagian memenuhi wastafel.

"Berapa lama kamu tidak cuci piring? Kenapa berantakan sekali?" Aisyah melupakan ruang tamu yang sudah terlihat lebih baik, dia langsung membereskan meja makan yang berantakan itu.

"Sudah ya, cukup sapu ruang tamu tadi. Ini urusan ku. Aku enggak mau membuat kesan buruk di hari pertama mu masuk ke apartemen ini." Kali ini Ryu memeluk tubuh mungil kekasihnya dari belakang, dia melepaskan kedua tangan Aisyah yang akan memegang sebuah piring, lalu menuntun gadis itu ke wastafel masih dengan posisi yang sama. Bahkan dia mencuci kedua tangan Aisyah di sana.

Aisyah hanya pasrah mendapatkan perlakuan seperti itu dari sang kekasih. Dia bahkan menurut saat Ryu menutunnya keluar dari dapur menuju ruang tamu.

"Semalam, setelah dari tempatmu keempat sahabatku datang, kita party kecil-kecilan hingga menjelang pagi. Jadi tak sempat membereskan itu semua," Ryu menjelaskan asal muasal rumahnya yang berantakan itu.

"Maaf, pertama kali kamu berkunjung ke rumah ku malah disuguhi rumah yang berantakan," lanjutnya.

Aisyah mengangguk, dia masih speechless dengan perlakuan Ryu saat di dapur tadi. Bahkan dia tak begitu memperhatikan penjelasan Ryu barusan.

"Kenapa diam dan menatap ku seperti itu? Aku tahu kamu sangat merindukan ku, tapi jangan tatap aku seperti itu kalau kamu tidak mau aku melakukan sesuatu pada mu," Ryu sengaja menggoda Aisyah yang sejak tadi hanya diam dan terus menatap dirinya dengan sebuah senyum menghiasi bibir gadis itu.

Aisyah memukul pelan dada pemuda itu, "Jangan macam-macam! Atau aku akan kembali ke negaraku, dan enggak mau bertemu dengan mu lagi!" Ancam Aisyah.

"Ah takut! Jangan pergi ya, tetaplah di sini. Nanti aku yang akan mengantar mu pulang." Ryu tahu Aisyah hanya bercanda, tapi dia benar-benar tak mau gadis cantik yang kini ada dalam pelukannya itu pergi meninggalkan dirinya.

💜❤️‍🔥💜❤️‍🔥💜

Episodes
1 Hanya Bisa Berharap
2 Hari yang Ditunggu
3 Ryuga
4 Idola Baru
5 Hanya Mengagumi
6 Rencana Kuliah
7 Papa Aisyah
8 Shopping
9 Berpamitan
10 Kembali Bertemu
11 Menjenguk Ryuga
12 Tamu Tak Diundang
13 Syarat dari Ryu
14 Bertemu Ye Jun
15 Cinta Pandangan Pertama
16 Apartemen Ryu 1
17 Maafkan Aku
18 Tak Perlu Khawatir
19 Apartemen Ryu 2
20 Aku Akan Menjadi Suami Mu
21 Nasehat Mama
22 Kepergok
23 Saling Mengancam
24 Beruntung Memilikimu
25 Tiket Konser
26 Jangan Bicara Dengan Orang Asing!
27 Diculik?
28 Tak Bisa Diam Saja
29 Janji Ryu
30 Pilihan Yang Sulit
31 Dia Putriku
32 Harus Dihukum
33 Istana Tuan Park
34 Sahabat
35 Rahasia Tuan Park
36 Kencan Pertama
37 Kebahagiaan Aisyah
38 Sebuah Kesepakatan
39 Menjadi Milikmu
40 Makin Jatuh Cinta
41 Khawatir
42 Ajari Aku
43 Kembali Pulang
44 Jangan Tinggalkan Mama!
45 Permohonan Fadly
46 Jawaban Yang Sama
47 Tidak Penting
48 Bertemu Kembali
49 Saudara
50 Cemburunya Ryu
51 Komitmen
52 Bermain Peran
53 Sahabat
54 Bolehkah Aku Memeluknya?
55 Mama Winda
56 Alasan Mama
57 Menikmati Waktu Bersama Mama
58 Kamu Akan Menyesal
59 Sama Sekali Tak Berlebihan
60 Aku Setuju
61 Keputusan Yang Tepat
62 Jangan Datang Kesana!
63 Pembahasan Absurd
64 Masa Depanku
65 Tubuh Indah Ryu
66 Belum Yang Lain
67 Orang Pertama
68 Mereka Sudah Pergi
69 Senjata Api
70 Ibu Mertua
71 Keluarga Bibi Mey
72 Rencana Sora
73 Sambutan Untuk Ryu
74 Keputusan
75 Kamu Yang Utama
76 Bahagia Dan Duka
77 Bertemu Iren
78 Pindahan
79 Kehidupan Sam
80 Pelaku
81 Sebuah Foto
82 Pulang
83 Apa Yang Terjadi?
84 Kabar Ibu Ryu
85 Masalah Bertubi-tubi
86 Menerima Segala Keputusan
87 Tidak Mau Salah Langkah
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Hanya Bisa Berharap
2
Hari yang Ditunggu
3
Ryuga
4
Idola Baru
5
Hanya Mengagumi
6
Rencana Kuliah
7
Papa Aisyah
8
Shopping
9
Berpamitan
10
Kembali Bertemu
11
Menjenguk Ryuga
12
Tamu Tak Diundang
13
Syarat dari Ryu
14
Bertemu Ye Jun
15
Cinta Pandangan Pertama
16
Apartemen Ryu 1
17
Maafkan Aku
18
Tak Perlu Khawatir
19
Apartemen Ryu 2
20
Aku Akan Menjadi Suami Mu
21
Nasehat Mama
22
Kepergok
23
Saling Mengancam
24
Beruntung Memilikimu
25
Tiket Konser
26
Jangan Bicara Dengan Orang Asing!
27
Diculik?
28
Tak Bisa Diam Saja
29
Janji Ryu
30
Pilihan Yang Sulit
31
Dia Putriku
32
Harus Dihukum
33
Istana Tuan Park
34
Sahabat
35
Rahasia Tuan Park
36
Kencan Pertama
37
Kebahagiaan Aisyah
38
Sebuah Kesepakatan
39
Menjadi Milikmu
40
Makin Jatuh Cinta
41
Khawatir
42
Ajari Aku
43
Kembali Pulang
44
Jangan Tinggalkan Mama!
45
Permohonan Fadly
46
Jawaban Yang Sama
47
Tidak Penting
48
Bertemu Kembali
49
Saudara
50
Cemburunya Ryu
51
Komitmen
52
Bermain Peran
53
Sahabat
54
Bolehkah Aku Memeluknya?
55
Mama Winda
56
Alasan Mama
57
Menikmati Waktu Bersama Mama
58
Kamu Akan Menyesal
59
Sama Sekali Tak Berlebihan
60
Aku Setuju
61
Keputusan Yang Tepat
62
Jangan Datang Kesana!
63
Pembahasan Absurd
64
Masa Depanku
65
Tubuh Indah Ryu
66
Belum Yang Lain
67
Orang Pertama
68
Mereka Sudah Pergi
69
Senjata Api
70
Ibu Mertua
71
Keluarga Bibi Mey
72
Rencana Sora
73
Sambutan Untuk Ryu
74
Keputusan
75
Kamu Yang Utama
76
Bahagia Dan Duka
77
Bertemu Iren
78
Pindahan
79
Kehidupan Sam
80
Pelaku
81
Sebuah Foto
82
Pulang
83
Apa Yang Terjadi?
84
Kabar Ibu Ryu
85
Masalah Bertubi-tubi
86
Menerima Segala Keputusan
87
Tidak Mau Salah Langkah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!