“Kalian ini apa-apaan? Bisa-bisanya asal menghakimi orang!” Elia menatap sengit wajah-wajah di sana sambil bersedekap. Ia baru saja datang, tapi sedari tadi ia sudah menyimak tudingan sekaligus penghakiman yang tengah mereka lakukan kepada Tomi.
Melangkah elegan dan berdiri di sebelah Tuan Maheza, Elia berkata, “Tidak mungkin seorang suami tega membunuh istrinya sendiri!”
“Sewajarnya memang begitu, tapi jika suami atau istri sudah dibutakan oleh pikiran ibliss, semua yang awalnya tidak mungkin dan tak sepantasnya dilakukan, bisa menjadi hal yang lumrah!” tepis Cinta tak kalah sinis dari Elia.
Elia memfokuskan tatapan berikut dirinya kepada Cinta. “Kenapa kamu jadi sesinis itu kepadaku? Tadi kamu bahkan menyiram wajahnya dengan teh panas.”
“Teh panas itu milikmu, kan? Semua yang kamu buat kan memang akan kamu juga yang menikmatinya.” Selain berucap ramah nan manis, Cinta juga tersenyum manis kepada Elia. Selanjutnya, yang ia lakukan adalah pamit, menyalami tangan kanan Tuan Maheza dengan takzim.
“Tunggu nanti siang saja, nanti aku yang antar!” yakin Tuan Maheza tak mau melepas tangan kanan Cinta.
Cinta atau itu arwah Resty berangsur menatap Tomi. “Kamu bisa dipercaya, kan, Tom? Kamu enggak mungkin masukin aku ke jurang lagi?”
Ucapan Cinta yang terdengar melantur sekaligus menuding, membuat mereka yang ada di sana menerka-nerka. Namun tentu saja, Elia apalagi Tomi menjadi kedua orang yang langsung terhakimi.
Cinta menatap Tuan Maheza. “Jika sampai siang aku belum mengabari Mas juga, cari aku di jurang sekitar vila biasa Elia dan Tomi liburan. Aku ada di sana.”
“Kamu ngomong apa, sih?” sergah Tuan Maheza.
“Aku beneran harus pergi karena waktuku enggak banyak, Mas.” Walau ditahan, Cinta tetap pergi dan langsung duduk di tempat duduk penumpang mobil Lexus biasa Tomi kemudikan.
“Hari ini kamu kawal nyonya Cinta, sementara urusan pekerjaan saya akan urus semuanya sendiri!” titah Tuan Maheza kepada Sekretaris Lim.
Sekretaris Lim langsung menggeleng. “Hari ini ada tiga pertemuan yang harus saya jalani dan ketiganya benar-benar tidak bisa saya tinggalkan.” Ia malah meminta Tuan Maheza untuk menyusul Cinta.
“Sibuk terus saja kalian agar aku bisa membunuhnya dengan leluasa!” batin Elia yang kemudian berkata, “Sayang, semalaman ini Martin demam, kamu tolong anterin kami ke dokter, ya?” Ia sampai meraih sebelah lengan Tuan Maheza, membuat pria itu menatap kepadanya.
Mendapati itu, Sekretaris Lim yang meliriknya sinis, memilih pergi mengemudikan sedan hitam yang terparkir di depan gerbang sana.
“Nanti aku minta orang rumah buat temenin kamu. Sekarang aku mau susul Cinta dulu. Dia baru siuman setelah dua tahun koma, dan sikapnya pun jadi kurang stabil,” jelas Tuan Maheza langsung menyingkirkan tangan Elia.
Elia menghela napas dalam. “Martin anak kamu, Sayang. Dia masih kecil dan dia beneran butuh kamu. Dia sudah panas dari kemarin, dan itu juga yang jadi alasanku menenangkan diri di vila. Karena kamu terlalu cuek kepada kami bahkan Martin. Kamu ingin anak, dan aku sudah kasih kamu anak. Aku kasih kamu anak laki-laki dan keluarga kamu sangat bahagia karena akhirnya keluarga ini memiliki penerus dari kamu!” Elia berbicara panjang lebar.
Tuan Maheza mengernyit, menatap Elia dengan tatapan tidak nyaman seiring ia yang menggeleng pelan. “Jangan lupa surat perjanjian kita. Alasan utamaku menikahimu karena surat wasiat Cinta. Karena meski keluargaku juga mendesakku untuk segera menikahimu, alasanku menikahimu tidak lebih dari itu, dan kepada Martin pun, aku tidak bisa lebih. Apalagi sekarang Cinta sudah kembali, dan aku menemukan cinta yang semakin besar dari Cinta yang sekarang,” tegas Tuan Maheza.
Elia ketar-ketir.
“Dari awal aku sudah mengatakannya, tapi kamu tetap menginginkan hubungan ini. Dalam hubungan kita benar-benar tidak akan ada yang spesial. Aku pun benar-benar tidak akan menyentuhmu atau berurusan dengan kamu lagi. Kamu bebas. Tanda tangani saja surat perceraian yang aku berikan. Sedangkan untuk Martin, aku pastikan aku akan memberikan semua fasilitas terbaik untuknya.” Tuan Maheza bertutur lirih sekaligus hati-hati. Di hadapannya, Elia sudah langsung berlinang air mata kepadanya.
“Aku tulus ke kamu,” yakin Elia yang kemudian meraih sebelah tangan Tuan Maheza kemudian menggenggamnya menggunakan kedua tangan.
“Tak seharusnya kamu mengorbankan Cinta, apalagi hubungan kita tidak lebih dari perjanjian. Kamu sahabat Cinta, dan aku suami dari sahabat kami. Sedangkan sekarang, kamu dengan begitu kasar memperlakukannya, padahal kamu tahu dia baru siuman!” lirih Tuan Maheza yang lagi-lagi menepis kedua tangan Elia dari tangannya.
Elia menggeleng, menatap Tuan Maheza dengan sangat memohon di tengah air matanya yang berlinang. “Please, demi Martin!” Meski dalam hatinya, ia juga berkata, “Kembalinya Cinta sampai langsung menyingkirkan Martin. Beneran enggak ada pilihan lain selain menghabisssi Cinta secepatnya agar si Maheza fokus ke Martin bahkan kepadaku!”
Tuan Maheza tetap menggeleng tegas, sedangkan sebelah tangannya langsung menyingkirkan kedua tangan Elia lagi.
Di mobil, Cinta yang dikendalikan arwah Resty masih duduk tenang di belakang sebelah Tomi. Sementara di depannya, Tomi tampak jelas menahan tegang.
“Apa yang kamu rasakan di setiap kamu melihat wajahmu? Bagaimana perasaanmu di setiap Cikho menanyakan keberadaan mamahnya?” Resty bertanya tanpa menatap Tomi. Tatapan laranya malah menerawang suasana luar melalui kaca jendela di sebelahnya.
Mendapatkan pertanyaan tersebut, Tomi langsung panas dingin. “Kenapa Ibu bertanya begitu?”
Resty berangsur menatap Tomi. “Karena kamu enggak punya hati!” tegasnya.
Tomi langsung merasa dihakimi, tapi ia tak kuasa menjawab.
“Kamu itu lebih parah dari pohon pisang yang punya jantung tapi enggak punya hati!” lanjut Resty. “Kalau kamu memang salah, kalau kamu sudah bosan ke istri kamu, cukup lepas. Kembalikan dia baik-baik ke orang tuanya. Obsesi dan fantasi kamu dengan Elia beneran sudah mengorbankan kehidupan anak-anak kamu! Yakin kamu Elia akan tetap mau pakai kamu karena sekelas Tuan Maheza saja, dia bohongi bahkan akan dia singkirkan, apa kabar kamu yang hanya sopir dan sengaja dia pakai buat memenuhi kebutuhan sekkksnya?”
“Harusnya kamu mikir, kenapa ada wanita segateel itu? Kalian itu ibarat bumi dan langit, kamu enggak merasa aneh, wanita berkelas seperti dia sampai mau bahkan ketagihhan ke kamu?” Resty menggeleng tak habis pikir. “Jijikk aku ke kalian.”
Dalam diamnya, Tomi berpikir, kenapa yang berbicara kepadanya, sangat mirip dengan Resty?
“Kamu hanya diperalat sama dia. Kamu disuruh membunuhh ini, menyingkirkaan ini, beresin ini, ... kamu hanya diperbudak! Buka mata kamu! BISA-BISANYA KAMU MENGORBANKAN CIKHO DAN CINTA HANYA UNTUK NAFFSU SESAATMU, MAS!”
“ANAK-ANAK MASIH KECIL, MEREKA MASIH SANGAT BUTUH AKU, TAPI KAMU DENGAN KEJI MENABRAKKU HINGGA AKU JATUH KE JURANG! TEGA KAMU MAS!”
Selain sampai berteriak, kali ini Resty juga berlinang air mata terlebih wajah kedua buah hatinya sampai memenuhi benaknya. Wajah Cinta yang sedang menangis, juga wajah Cikho yang terlihat jelas mirip bocah depresii.
“BERHENTI DI SINI!” Resty kembali berteriak lantaran Tomi terus mengemudi, tak berhenti seperti yang ia mau.
“BERHENTI DI SINI!” tegas Resty lagi dan kali ini sukses membuat Tomi menjalankan titahnya.
“Ibu Cinta, ibu Cinta kenapa? Tuan Maheza bisa sangat marah kepada saya, jika Ibu Cinta sampai kenapa-kenapa,” ucap Tomi berusaha tak terpengaruh oleh ocehan sang nyonya yang menemani sepanjang perjalanan mereka.
“Turun!” tegas Resty yang juga buru-buru turun dari mobil.
Tomi terkesiap dan langsung kebingungan sekaligus panik. Apalagi ketika ia menatap keluar, di sana merupakan lokasi ia menabrak Resty.
Walau kenyataan Cinta sudah sampai benar-benar turun sangat menguras perhatiannya, dering pesan WA masuk dan ternyata itu dari Elia, langsung membuat Tomi buru-buru membacanya.
Ibu Elia : Bunuh Cinta sekarang juga agar dia tidak merussak rencana kita! Dia bisa membunuhh kita jika kita tidak segera membunuhnya!
Kebas. Pesan tersebut langsung membuat seorang Tomi gemetaran sekaligus panas dingin.
“Keluar!” tegas Cinta dari luar sana sambil menggedor pintu kaca di sebelah Tomi.
Tomi yang awalnya tengah ketakutan gara-gara WA Elia, refleks terlonjak kemudian menjatuhkan ponselnya begitu saja. Ia menoleh sekaligus menatap Cinta, membiarkan ponselnya yang ada di kolong tempat duduk sebelahnya begitu saja.
Tomi memutuskan untuk turun, tapi ia sungguh terkejut lantaran Cinta langsung menariknya kemudian mendorongnya sekuat tenaga menuju keberadaan jurang. Jantung Tomi seolah langsung lepas ketika tubuhnya melayang di udara sedangkan kedua kakinya benar-benar tak bisa berpijak. Beruntung, ia berhasil meraih sebelah tangan Cinta walau ulahnya itu membuat tubuh Cinta sempoyongan. Cinta nyaris langsung menyusulnya terjun ke jurang terlebih tubuh Cinta tak sebanding dengan tubuhya yang jauh lebih besar.
“Kamu belum lupa, kemarin kamu menabrakku di sini, kan, Mas?” tegas Resty.
Tomi langsung kebingungan. “Kenapa ibu Cinta makin mirip Resty?” batinnya.
“Kamu suami gagal, Mas! Kamu papah gagal, laki-laki gagal, dan laki-laki sepertimu lebih baik matti, Mas!” tegas Resty yang kemudian menyentak tahanan tangan mereka.
Detik itu juga tubuh Tomi kembali melayang di udara. tahanan tangan kirinya terhadap tangan kanan Cinta nyaris terlepas. Bertepatan dengan itu, Tomi teringat WA dari Elia yang memintanya untuk segera membunuhh Cinta sebelum malah wanita itu yang membunuhnya maupun Elia.
“Benar kata ibu Elia, ... aku benar-benar harus membunuh ibu Cinta sekarang juga!” batin Tomi.
Bersamaan dengan itu, malaikat maut maupun Guardian Angel, muncul. Keduanya berdiri di kedua sisi Cinta, menatap kejadian kini penuh ketegangan apalagi ketika akhirnya Tomi mengubah keadaan. Cinta sungguh siap pria bengis itu singkirkan. Bukan lagi Tomi yang tergantung di udara mengandalkan genggaman tangan Cinta, tapi justru sebaliknya. Cinta lah yang ketakutan melawan ajal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Samsia Chia Bahir
Tak s3padan malah andalkan esmosi si resty 😣😣😣
2024-04-16
0
HaruBy
bodohnya Resti, cetek banget cara mengendalikan keadaan, namanya mak mak cuma tahu urusan rumah aja ini mah
2024-01-07
0
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚒𝚑 𝚐𝚒𝚕𝚊𝚗𝚒 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚑𝚞𝚋 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊𝚔𝚞2 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚃𝚗 𝚖𝙰𝚑𝚎𝚜𝚊 , 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚢𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚙𝚊 𝚐 𝚝𝚎𝚜 𝙳𝙽𝙰? 𝚓𝚔 𝚜𝚖 𝙲𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚐 𝚔𝚞𝚗𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕 𝚖𝚐𝚔𝚗 𝚊𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚙𝚍 𝚃𝚗 𝙼𝚊𝚑𝚎𝚜𝚊
2023-12-05
0