Sekretaris Lim selaku orang kepercayaan Tuan Maheza, mengemudikan mobilnya menuju vila Elia dan Tomi melakukan perbuatan terlarang. Malahan, pria tampan berkacamata bening itu memergoki Lexus putih yang sering dipakai Tomi, ada di pinggir jalan Cinta mengalami kecelakaan.
“Si Tomi, lagi ngapain?” lirih Sekretaris Lim langsung bertanya-tanya sekaligus curiga. Segera ia menepikan laju mobilnya tak jauh dari Lexus tersebut. Ia pikir, di dalam mobil hanya ada Tomi. Namun ternyata di sana juga sampai ada Elia.
Setelah sekretaris Lim pastikan, di dalam mobil, Tomi tak hanya sendiri. Pria itu bersama Elia. Keduanya sama-sama bengong, seolah baru saja mengalami hal yang sangat serius dan membuat keduanya menyesali keadaan. Yang membuat Sekretaris Lim tak habis pikir, Elia hanya memakai bra dan celana hotpants. Di sebelahnya, pemandangan itu sungguh terjadi. Alasan yang juga membuatnya menggedor pintu kaca jendela di hadapannya.
Ulah Sekretaris Lim langsung mengejutkan kedua sejoli di dalam mobil. Elia yang baru menyadari penampilannya, langsung ketar-ketir. Apalagi alasan Sekretaris Lim terus menggedor kaca pintu di sebelahnya karena pria itu akan menegurnya.
“Buka!” paksa Sekretaris Lim. Ia sampai pindah ke keberadaan Tomi lantaran jika melihat gerak-gerik Elia, wanita itu terkesan tidak akan membuka jendelanya.
Walau ketakutan, Tomi tidak memiliki pilihan lain selain menurunkan sempurna kaca jendela pintu di sebelahnya.
“Kalian lagi ngapain? Elia, lihat penampilanmu! Kamu enggak beda dengan jallang-jalangg di luar sana!” Sekretaris Lim benar-benar marah.
Elia yang dikahimi sudah langsung menutupi tubuhnya menggunakan selimut tipis yang buru-buru wanita itu raih dari tempat duduk penumpang, dan memang selalu tersedia di sana. Andai Elia telat, bisa dipastikan orang kepercayaan Tuan Maheza yang juga memiliki kedekatan spesial dengan Cinta itu melihat setiap segel cinta yang ditinggalkan Tomi di tubuhnya.
Kini, tatapan Sekretaris Lim juga tak kalah terusik dengan penampilan Tomi. Sopir pribadi Elia yang awalnya merupakan sopir pribadi Cinta, memakai pakaian serba terbalik!
“Kalian enggak habis ngelakuin hal gilla, kan?” tuding Sekretaris Lim telanjur curiga.
“Sekretaris Lim, tolong jaga sikapmu! Kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, jadi jangan asal menghakimi!” tegas Elia marah. “Dikiranya aku enggak punya otak, apa, main gilla dengan sopir sendiri!”
Di titik kini, Tomi merasa dirinya sama sekali tidak berharga bagi seorang Elia. Hati Tomi remuk redam, padahal ia sudah melakukan semuanya untuk wanita cantik itu. Terakhir bahkan, ia telah mengorbankan Resty dengan kejji. Namun, kenapa Elia masih saja merahasiakan hubungan mereka?
“Jadi, apa yang akan kamu jelaskan untuk kejadian sekarang? Aku bahkan yakin, kamu sadar pakaian sopirmu saja tidak kalah berantakan dari kamu!” tegas Sekretaris Lim.
Detik itu juga baik Elia maupun Tomi sama-sama menyadari apa yang Sekretaris Lim keluhkan. Elia memelotot marah menatap pria yang telah memberinya keturunan itu.
“Tadi saya sedang membersihkan kolam renang, tapi Ibu Elia tiba-tiba berteriak. Ada maling yang juga mengintip Ibu Elia dari jendela luar kamar mandi. Jadi tanpa pikir panjang, saya asal memakai pakaian, dan Ibu Elia yang sepertinya telanjur panik, asal ikut saya mengejar pelaku!” jelas Tomi tanpa sedikitpun melirik sekretaris Lim yang masih ada di sebelahnya.
Di titik kini, lagi-lagi Elia harus mengakui bahwa Tomi sangat bisa diandalkan dalam segala hal.
Tetap tidak bisa menerima alasan Tomi, Sekretaris Lim berkata, “Baiklah. Kita buktikan lewat CCTV!” tegasnya. “Dan, ke mana juga pelakunya, sementara sepanjang perjalanan, aku tidak menjumpai siapa-siapa?”
“Secepatnya, aku memang harus menyingkirkan Sekretaris Lim!” batin Elia tak sudi untuk sekadar melirik Sekretaris Lim.
“Jika saya tahu dia ke mana, tentu saya sudah bisa menangkapnya, Sekretaris Lim!” tegas Tomi kali ini marah. Kali ini, ia sampai menatap pria yang memang masih adik dari Tuan Maheza tersebut.
“Hanya ada dua kemungkinan kenapa seseorang gagal melakukan pengejaran. Karena memang orang tersebut tidak mampu. Atau memang tidak ada yang dikejar karena orang itu HALU!” tegas Sekretaris Lim telanjur tidak bisa percaya setelah ia memergoki Elia hanya memakai braa dan hotpants. Sekretaris Lim terlanjur yakin, Elia ada main dengan Tomi.
“Jaga ucapanmu jika kamu memang menghargai!” tegas Elia tersinggung sekaligus marah.
“Hanya hal-hal yang dijaga yang bisa dihargai. Tidak dengan yang biasa diobral apalagi murahaan!” tegas Sekretaris Lim makin sengit. Tanpa memberi Elia kesempatan untuk menjelaskan, ia berkata, “Sekarang katakan kepadaku, di mana Martin?”
Tak mau berurusan lagi dengan Sekretaris Lim, Elia menyuruh Tomi untuk pergi dari sana. Namun, Sekretaris Lim yang tidak mengizinkan mereka pergi malah mendapat telepon yang mengabarkan, Cinta sudah siuman dan langsung sadar. Tuan Maheza meminta Sekretaris Lim untuk segera pulang menuju rumah sakit Cinta menjalani pemeriksaan.
Binar bahagia membuat wajah Sekretaris Lim kian terlihat tampan. Lain dengan Elia dan Tomi yang langsung ketar-ketir.
“Ruan Maheza juga meminta kalian untuk segera pulang agar kita bisa berkumpul menyambut kesembuhan nyonya Cinta.” Suasana hati seorang Sekretaris Lim langsung menjadi baik.
“Kenapa dia harus bangun? Bukankah dalam waktu dekat, harusnya dia mati?” kesal Elia dalam hatinya. “Baru juga menyingkirkan satu tikus pengganggu, sekarang sudah ada ratu yang malah bangkit dari kubur!” lanjut Elia masih sibuk marah dalam hatinya.
Sekretaris Lim langsung kembali ke mobil kemudian pergi dari sana. Meninggalkan Elia dan Tomi yang langsung ketar-ketir karena kebohongan sekaligus kejahatan mereka.
“Enggak apa-apa. Semuanya pasti akan baik-baik saja, apalagi Cinta enggak pernah mencintai Maheza. Yang Cinta cintai itu si Lim!” ucap Elia sedangkan di sebelahnya, Tomi hanya menyimak.
Membahas hubungan Cinta dan Tuan Maheza, Tuan Maheza yang baru turun dari mobil, langsung memperlakukan Cinta yang dikendalikan arwah Resty, layaknya seorang Ratu. Pria gagah itu membopong tubuh Cinta dan sama sekali tidak mengizinkannya melakukan hal yang bisa membuat wanita itu lelah apalagi terluka.
“Ayolah ... sebelum ini, aku ibarat babuu, dan menjadi Cinta, aku mendadak jadi ratu,” batin arwah Resty. Padahal jika mau, tentu Tuan Maheza bisa menyuruh anak buahnya untuk mengurus Cinta. Namun jika melihat Tuan Maheza yang begitu peduli kepada Cinta, arwah Resty yakin pria itu sangat mencintai Cinta.
“Jika memang begitu, kenapa Tuan Maheza sampai menikahi Elia?” pikir arwah Resty. Walau yang ada, ia malah meminta Tuan Maheza untuk membawa kedua anak Tomi, kepadanya. “Ya Mas, yah? Aku beneran ingin mengadopsi mereka!” mohonnya.
Dalam diamnya, Tuan Maheza yang memang selalu bersikap tenang layaknya patung hidup menjadi bertanya-tanya. Kenapa Cinta menjadi aneh, setelah wanita itu terbangun dari koma selama dua tahun terakhir?
“Aku janji, aku akan melakukan apa pun, asal Mas mengizinkanku mengadopsi anak-anak Tomi!” yakin Cinta yang tentu daja karena arwah Resty.
“Apa pun?” ucap Tuan Maheza lembut seiring senyum kecil yang bermekaran dari wajah tenangnya. Ia memandangi wajah Cinta, penuh cinta apalagi ketika akhirnya wanita itu mengangguk, menyepakati perjanjian spontan yang mengikat mereka.
Langit petang kali ini membuat seorang Resty makin merindukan kedua buah hatinya. “Sebentar lagi kita bertemu!” batinnya benar-benar tidak sabar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Samsia Chia Bahir
🤔🤔🤔🤔😄😄😄😄😄
2024-04-16
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙡𝙞𝙣𝙜𝙠𝙪𝙝 𝙙𝙣𝙜𝙣 𝙨𝙚𝙠𝙧𝙚𝙩𝙖𝙧𝙞𝙨 𝙇𝙞𝙢 𝙖𝙙𝙞𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙖𝙝𝙚𝙨𝙖 🤔🤔
2023-06-07
1
Firli Putrawan
ayo cinta bs buktiin bahwa tuh s elia sm s Tomi dalang dr semua kejahatan ini
2023-04-04
0