Resty teringat beberapa pesan WA di ponsel Tomi dari Elia. Di sana ada sedikit pembahasan mengenai tim dokter yang menangani Cinta dan bisa dipastikan akan membuat Cinta mati secara perlahan. Kemudian, ingatan itu juga langsung Resty kaitkan dengan anggapan Guardian Angel. Malaikat penolong itu mengatakan tubuh yang akan Resty tempati dan itu tubuh Cinta, sudah nyaris mati.
“Sumpah, yah ... si Elia beneran ibblis!” batin arwah Resty. Emosinya membuat kedua tangan Cinta berusaha mengepal, tapi efek tubuh itu yang sangat lemah, ia tak bisa melakukannya. Karenanya, ia meminta bantuan Tuan Maheza yang masih memperhatikannya dengan saksama. Pria itu mengecek denyut nadinya.
“Mas ...?” panggil Resty. “Bener enggak sih, kalau aku panggil dia Mas? Biasanya si Cinta panggil dia apa, sih? Nah, nah ... Tuan Maheza langsung kebingungan lihatin akunya,” batin Resty.
“Kenapa?” Tuan Maheza menjawab, lirih tapi sangat serius.
“Lemes banget!” ucap arwah Resty yang sebisa mungkin melakukan segala sesuatunya dengan cepat.
“Aku hanya memiliki waktu dua puluh satu hari karena misi yang harus aku jalani saja, misi dua puluh satu hari. Dan selama dua puluh satu hari ini, aku wajib membongkar semua kejahatan Elia dan Tomi,” batin Resty yang langsung syok karena Tuan Maheza akan memanggilkan tim dokter yang selama ini menangani Cinta dan diketuai oleh dokter Gunawan.
Walau benar-benar lemas, arwah Resty berusaha membuat raga Cinta menggeleng. “Jangan, Mas. Ganti. Aku enggak mau ditangani mereka. Bawa aku ke dokter lain saja. Bawa aku ke rumah sakit saja agar aku bisa ditangani dengan lebih intensif.”
Tuan Maheza menggeleng. “Mereka yang terbaik, Ta. Elia sendiri yang mengurusnya untuk kamu.”
Sial, belum apa-apa Resty tidak bisa menolak. Tuan Maheza baru saja memanggil dokter Gunawan dan rombongan.
“Tuhan ... Tuhan aku mohon bantu aku, Tuhan. Aku mohon! Mereka yang membuat tubuh ini perlahan mati.” Dalam diamnya, Resty terus saja melangitkan doa. Keadaan mendadak mencengkam untuknya apalagi ketika dokter Gunawan menyiapkan suntikan dan wajah kejii pria itu tak ubahnya malaikat maut yang siap merenggut arwahnya dari sana.
Dunia arwah Resty menjadi berputar lebih lambat seiring langkah dokter Gunawan yang mendekat. Jantung Cinta pun menjadi berdetak sangat kencang akibat ketegangan sekaligus ketakutan yang arwah Resty rasakan. Mendadak, Resty teringat kedua anaknya, juga kejahatan Elia dan Tomi khususnya adegan keduanya saat melakukan hubungan suami istri di vila.
“Beri aku kekuatan!” batin arwah Resty. Sama sekali tidak ada kekuatan, arwah Resty memaksa raga rapuh Cinta untuk duduk. Membuatnya merasakan sakit luar biasa hingga ia sibuk meringis.
“Jangan melakukan apa pun!” tegas arwah Resty walau ia masih hanya bisa bersuara lirih. Kemudian, kenyataannya yang telah dikhianati sang suami tapi sampai dibunuh padahal dua balitanya di rumah sudah sangat menunggu, membuat butiran bening jatuh dari kedua sudut mata Cinta.
Detik itu juga malaikat maut hadir di sana. Malaikat berwujud pria tampan yang wajahnya selalu tampak tenang itu menatap tegang kenyataan dokter Gunawan yang tetap akan menyuntikan cairan yang sudah disiapkan kepada Resty.
“Pet!” seru beberapa pengawal bersama seekor kucing anggora putih yang menerobos masuk. Kucing gembul tersebut berlari sangat kencang kemudian menjadikan dokter Gunawan sebagai tujuan. Tak tanggung-tanggung, kucing itu mencoba menggiggitt dokter Gunawan, celana bahan sebelah kanan bagian bawah pria itu sampai sobek.
Kesibukan dokter Gunawan yang berusaha menghentikan ulah Pet dan memang merupakan kucing kesayangan Cinta, dibantu para pengawal sekaligus tim dokter, membuat Resty memanfaatkan kesempatan tersebut. Resty yang mengetahui kehadiran sang malaikat kematian, memohon pada pria itu untuk memberinya kekuatan agar tubuh Cinta tak selmas sekarang.
“Aku mohon. Aku hanya memiliki waktu dua puluh satu hari. Anak-anakku sudah menunggu di rumah, aku mohon!” rintih Arwah Resty dalam hatinya.
Malaikat kematian langsung menunduk, tampak merenung, tapi tak lama setelah pria itu memetikkan jemari tangan kanannya, raga Cinta mendadak terguncang. Arwah Resty merasa tubuh yang ia tempati menjadi memiliki banyak tenaga bahkan nyawa tambahan.
Dengan segera, arwah Resty membuat tubuh Cinta duduk bahkan agak berdiri. Ia langsung mengambil alat suntik berisi cairannya dari tangan kanan dokter Gunawan, dan dalam sekejap, ia menyuntikkannya asal di bahu kanan pria itu.
Ulah cekatan arwah Resty barusan membuat semuanya menatap tak percaya kepadanya termasuk Tuan Maheza. Namun, ketika Tuan Maheza dan para pelayan terlihat senang dengan perubahan drastis tubuh Cinta yang tampak jelas sehat, tidak dengan tim dokter yang langsung tercengang. Kelimanya terlihat begitu mengkhawatirkan keadaan dokter Gunawan. Apalagi ketika akhirnya tubuh pria itu terjatuh ke lantai, dan perlahan lemas mirip mayat hidup. Keadaan yang juga persis seperti Cinta selama dua tahun terakhir.
Dendam, itulah yang arwah Resty rasakan. Apalagi biar bagaimanapun, Resty yakin bahwa selama ini Cinta tidak bersalah. Yang salah pasti Elia karena wanita itu terlalu serakah. Sudah suami sahabat direbut, harta dan semuanya pun akan direbut juga!
“Kenapa? Bukankah memang begini niat kalian merawat Cinta!” marah Arwah Resty yang malah lupa, menyebut Cinta sebagai orang lain, bukan dirinya.
“Ini bukti bahwa selama ini, bukannya membuat Cinta sembuh, kalian malah sengaja membunuhnya secara perlahan!” Arwah Resty langsung marah-marah. “Siapkan lagi cairan seperti tadi karena aku akan menyuntikkannya juga kepada kalian. Kalian wajib merasakannya, agar kalian tahu, betapa tersiksanya tubuh ini kalian bunuh setiap waktu!” tegas Arwah Resty lagi yang kemudian berkata, “Siksaa mereka sekejii-kejinya!”
Di balik kesehatan Cinta sekaligus arwah Resty, Malaikat kematian malah harus menerima pil pahit. Tangan kanan yang malaikat itu gunakan untuk membantu arwah Resty, menjadi perlahan menghilang, kemudian muncul lagi. Kenyataan yang tentu saja bertanda tidak baik.
“Kenapa aku begitu mudah memberinya pertolongan? Sebenarnya, siapa wanita ini dalam hidupku di masa lalu?” pikir malaikat maut yang memilih pergi dari sana apalagi tampaknya Resty langsung sudah memiliki kuasa. Wanita itu tampak sehat dan sibuk memarahi tim dokter.
“Kurung mereka semua!” tegas Tuan Maheza membuat kelima tim dokter di sana ketar-ketir, sibuk meminta ampun. Kelimanya kompak bersujud, menyembah-nyembah sekaligus meyakinkan Tuan Maheza bahwa mereka tidak tahu apa-apa.
Resty yang ingin semuanya serba cepat, mendekati Tuan Maheza dengan amarah yang masih berkobar. “Elia mana? Panggil dia ke sini sekarang juga. Apa-apaan dia terus bersenang-senang dengan sopirnya. Saking intensnya hubungan mereka, anak Elia sampai mirip sopirnya. Jangan-jangan, itu malah anaknya!” kesalnya. Kemudian, yang diingatan Resty adalah kedua anaknya. Cantik dan Cikho, keduanya pasti sudah menunggu di rumah tetangganya. Alasan yang membuatnya gelisah, tapi kepergiannya ditahan oleh Tuan Maheza.
Setelah mencekal sebelah tangan Resty, Tuan Maheza juga sampai mendekap tubuh istri pertamanya itu dengan hati-hati tapi pasti.
“Biarkan aku pergi!” pinta Resty masih emosi.
“Aku tidak akan melakukannya!” tegas Tuan Maheza yang masih berucap lirih juga. Tak disangka, tubuh yang ia dekap nekat menggendongnya.
“Aku tidak punya banyak waktu!” tegas Cinta yang tentu saja karena Arwah Resty.
“Turunkan aku, ... aku bisa melukaimu!” sergah Tuan Maheza panik apalagi, tubuhnya saja dua kali lipat jauh lebih besar dari tubuh Cinta. Anehnya, Cinta yang sekarang padahal baru sadar, malah sangat bar-bar bahkan kuat. Cinta sampai kuat menggendongnya! Pengawal sekaligus pelayan di rumahnya sampai kebingungan melihatnya.
“Ini baru awal. Tunggu pembalasanku, Elia! Jangan lupa, sekarang status dan derajatku jauh lebih tinggi dari kamu. Malahan aku jauh lebih cantik sekaligus baik dari kamu yang sekadar sopir beristri nganggur saja kamu pakai!” sumpah Arwah Resty jauh di lubuk hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Samsia Chia Bahir
Astagaaaaaahhhh 😄😄😄😄😄😄
2024-04-16
1
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
gak jadi sedih aku liat cinta apa resty ini yg bar bar 😂😂😂
2023-10-19
0
Nurr Amirr🥰💞
Yaaaa ampunnnnn Cinta kok tuan Maheza sampai d gendonggggg.... Langsung senam jantung jdnya🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣... Benar2 perkasa makkkkkk😘😘😘😘🤪🤪🤪
2023-07-28
0