“Kamu beneran akan membunuhku lagi, Mas? Yakin kamu akan melakukannya?!” tegas Resty dan membuat tubuh Cinta yang ia kendalikan kian berlinang air mata. Pedih rasanya karena setelah ia berbicara panjang lebar, selain Tomi yang tak kunjung merasa bersalah, pria itu juga tetap tidak mengenalinya.
Entah karena terlalu merasa yakin Cinta sangat mirip Resty, tapi di mata Tomi, wajah Cinta benar-benar berubah menjadi wajah Resty. Membuat pria itu merasa ketakutan luar biasa, apalagi biar bagaimanapun, Tomi sudah menghabisii Resty.
“Kamu benar-benar, tetap tidak mengenaliku, Mas?” lanjut Resty, suaranya tertahan di tenggorokan akibat tangis nelangsanya.
Tomi yang yakin Cinta makin mirip Resty refleks ingat kejadian saat dirinya menabrak Resty dengan kejjii. Ditambah wajah Cinta yang tetap ia lihat sebagai Resty, dan saking takutnya, Tomi refleks melepas tahanan tangan mereka. Tubuh Cinta telah sepenuhnya melayang di udara tanpa ada yang menahan lagi.
Mendapati kenyataan tersebut, malaikat maut dan Guardian Angel langsung tercengang. Keduanya gelisah dan berusaha melakukan pertolongan. Hingga pada akhirnya, dengan sigap sebuah tangan kekar yang mengenakan lengan panjang jas hitam, menahan. Malaikat maut yang melakukannya, benar-benar pria berwajah tenang itu pelakunya!
Sambil berlinang air mata, malaikat maut sengaja membuat kehidupan berhenti berputar, meski karena ulahnya itu juga, gemuruh mengerikan disertai angin kencang mengiringi suasana yang menjadi gelap gulita. Petir yang sibuk menyambar seolah ada di atas kepala mereka, benar-benar mengerikan. Sekelas Guardian Angel sampai gemetaran tak percaya menatap rekannya. Malaikat cantik itu menggunakan jemari tangan kanannya untuk menekap mulutnya. Guardian Angel dapati, tangan kanan sang malaikat maut yang perlahan menghilang, tapi kemudian muncul lagi dan terus begitu.
“L-lepas!” tegas Guardian Angel ketakutan, terlalu panik dengan keadaan sekarang. Ia menatap takut malaikat maut. “Kamu salah! Enggak seharusnya kamu bantu dia sampai sejauh ini!”
Malaikat maut yang juga bingung kenapa dirinya sampai melangkah sangat jauh hanya untuk menyelamatkan Resty, berangsur menggeleng berat. Ia menatap sang rekan dengan tatapan memohon. Sedangkan Resty yang ditolong juga tak menyadari apa yang terjadi karena wanita itu turut terjebak di waktu yang dihentikan.
“Jika aku melepasnya, bukan hanya dia yang mati. Karena kamu juga akan bermasalah!” tegas malaikat maut kepada Guardian Angel.
Yang membuat kedua malaikat itu heran, di tengah kehidupan yang berhenti berputar, tetap ada yang datang dan itu Tuan Maheza. Pria itu lari sambil berlinang air mata kemudian mengambil alih uluran tangan kiri Resty yang tengah digenggam malaikat maut. Pria itu sungguh menjadi satu-satunya kehidupan yang tetap hidup. Sosok yang juga menjadi penyebab kehidupan kembali berputar.
Setelah kehidupan kembali berputar, ajudan Tuan Maheza yang tertinggal dan terjebak oleh waktu yang berhenti berputar, buru-buru menyusul. Keduanya bekerja sama menarik tubuh Tuan Maheza yang menarik tubuh Cinta, sambil berpegangan pada Lexus putih di sebelah mereka.
“GILA KAMU, TOM!” Tuan Maheza yang sudah langsung memeluk erat Cinta, langsung murka memarahi Tomi. Sebab tadi, ia melihat pria itu dengan sengaja melepas Cinta ke jurang sana. Dengan sadar pula kini ia mendaratkan tinju di wajah Tomi. Tubuh Tomi langsung terempas, berakhir terduduk di dekat mobil Lexus. Darah segar muncraat dari kedua lubang hidung Tomi.
Sampai detik ini Tuan Maheza masih bisa mendengar detak jantungnya yang sangat berisik, dengan sangat jelas. Begitupun dengan detak jantung Cinta yang ada dalam dekapannya. Detak jantung sang istri tak kalah kacau dari detak jantungnya.
Tomi yang masih duduk sekaligus terkapar di dekat Lexus putih, masih gemetaran hebat. Pria itu tak hanya ketakutan, tapi juga sudah sampai kacau mirip orang sakauu. Terlebih dihakimi Tuan Maheza layaknya sekarang, benar-benar membuatnya kehabisan sisa keberanian. Nyawa Tomi seolah dicabut paksa.
Dipeluk erat oleh Tuan Maheza setelah nyaris meregang nyawa untuk kedua kalinya, Resty benar-benar merasa tenang.
“Semuanya baik-baik saja,” bisik Tuan Maheza masih mendekap erat tubuh cinta. Tangan kiri di punggung, sementara tangan kanan menahan kepala wanita itu.
“Mas ....” Resty pun belum bisa mengontrol emosinya. Selain ia yang tak kuasa membalas pelukan Tuan Maheza karena telanjur kebas, suara yang ia hasilkan juga masih sangat lirih.
“Semuanya sudah baik-baik saja. Aku di sini, dan aku akan selalu melindungi kamu,” balas Tuan Maheza lirih sekaligus sabar. Kontras dari ketika ia memarahi Tomi.
Resty menarik dirinya dari dekapan Tuan Maheza. Ia menatap pria itu penuh keseriusan. “Di bawah sana ada jasad Resty, Mas! Istri Tomi beneran ada di bawah sana! Dia dibunuh karena berusaha melindungiku! Dia memiliki bukti berharga yang awalnya akan dia berikan kepadaku!” Walau tidak yakin, ia berusaha meyakinkan Tuan Maheza. Resty yakin, pria itu mampu membuatnya menemukan jasadnya di bawah sana. Jasad yang juga masih menyimpan ponselnya sebagai barang bukti kejahatan Elia dan Tomi.
Namun pada kenyataannya Tuan Maheza menjadi kebingungan karena biar bagaimanapun, apa yang Cinta katakan sulit dipercaya. Istrinya itu baru siuman dari koma, selain Cinta yang juga ia ketahu tidak kenal dengan Resty, apalagi sampai memiliki hubungan lebih. Juga, Cinta yang menjadi bertingkah aneh semenjak wanita itu siuman. Kepadanya saja, Cinta masih memanggil Mas.
“Mas, Mas harus percaya kepadaku!” mohon Resty sambil mengguncang kedua tangan Tuan Maheza yang sampai ia guncang. “Aku mohon percaya kepadaku! Aku beneran butuh bantuan Mas!”
Sadar Tuan Maheza sulit percaya kepadanya, Resty yang makin emosi, sengaja melepas kedua sepatu flat-nya. Ia meluapkan emosinya dengan menggunakan kedua sepatunya itu untuk memukulli Tomi dengan bruttal.
“Gara-gara kamu! Gara-gara kamu selingkuh anak-anakku jadi yatim-piatu! Gara-gara kamu dan betina itu, aku jadi terbunuh! Mati saja kamu, Mas, Matiiiiiii!” isak Resty terus memukulli Tomi.
“Tuhan, sebenarnya istriku kenapa?” batin Tuan Maheza merasa pedih dengan perubahan drastis istrinya.
“Oke! Baiklah aku akan menemukan Resty untukmu, Sayang!” sergah Tuan Maheza sambil menahan sebelah pergelangan Cinta.
Detik itu juga Resty langsung tercengang menatap tak percaya Tuan Maheza. “Mas?”
Tuan Maheza mengangguk-angguk membalas Cinta. “Aku akan menghubungi Sekretaris Lim untuk mengerahkan orang-orang dan langsung melakukan pencarian!”
Mendengar itu hati Resty terenyuh. Tangis wanita itu kian pecah. “Makasih banyak, Mas!” ucapnya sambil mengangguk-angguk menatap Tuan Maheza.
Tuan Maheza mengangguk-angguk kemudian menghubungi Sekretaris Lim menggunakan ponsel canggihnya. “Cepat ke sini dan batalkan semua jadwal. Temukan jasad Resty untuk Cinta. Lokasinya ada persis di lokasi Cinta kecelakaan dua tahun lalu.”
“Di dekat vila Elia?” Suara Sekretaris Lim terdengar menebak dengar terkejut dari seberang sana.
Tuan Maheza mengangguk, “Iya. Cepat ke sini. Bawa orang-orangmu untuk menemukannya.”
Resty yang tak sabar sengaja berjinjit guna bisa mensejajarkan tingginya dengan Tuan Maheza. “Sekretaris Lim cepat ke sini! Aku benar-benar tidak memiliki banyak waktu!”
Tuan Maheza langsung merangkul punggung Cinta, mengelusnya dengan sabar. Lain dengan Guardian Angel dan Malaikat maut yang berangsur bertukar tatapan setelah keduanya sama-sama refleks menatap Resty. Guardian Angel memperhatikan tangan kanan malaikat maut yang masih hilang muncul, keadaan yang membuatnya sangat khawatir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Yan Ti
kok ceritanya mkin kesini makin gk jls bget jdi bingung aq bcanya ini cerita tentang ap gtu kok ad perslingkuan n malaikat jdi bingung ws aq berhnti dicretan bagian ini maaf kak thor
2024-02-11
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝙬𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙍𝙚𝙨𝙩𝙞 𝙠𝙖𝙮𝙖𝙠 𝙜𝙞𝙩𝙪
2023-06-07
1
Mbah Edhok
aku bisa menggambarkan kemarahan resty ditubuh cinta ...
2023-05-24
0