6 : Ini Mamah, Sayang!

Baru siuman, tapi langsung sehat, bahkan kali ini tengah mondar-mandir di depan teras depan rumah. Cinta yang dikendalikan oleh arwah Resty sukses membuat semuanya tercengang. Apalagi menurut pemeriksaan, kesehatan Cinta benar-benar normal. Lain dengan keadaan dokter Gunawan yang malah divonis lumpuh total, selain ditemukan kandungan cairan yang memang sangat berbahaya dan menjadi pemicu kelumpuhan tubuh pria itu.

Tuan Maheza masih menemani. Di belakangnya ada Sekretaris Lim, sementara di belakang mereka ada tiga pria berseragam setelan jas hitam yang akan selalu siaga.

Sekitar pukul setengah delapan, akhirnya Lexus putih yang Cinta tunggu datang. Berdebar-debar dada wanita itu ditambah butiran bening yang akhirnya jatuh membasahi pipi. Rasa haru sungguh membuncah karena pada akhirnya ia bisa bertemu dengan kedua buah hatinya. Walau dalam wujud berbeda, dan keduanya tidak ada yang mau ia ajak. Yang ada, air matanya menjadi sibuk berjatuhan mengiringi hujan deras yang turut mengurai cerita.

Sadar Cinta akan kehujanan, dengan cepat Tuan Maheza melepas jasnya. Lain dengan Sekretaris Lim yang segera mengambil salah satu payung yang baru saja dibawakan oleh seorang pelayan dari dalam rumah. Di waktu yang sama, keduanya menghampiri sekaligus melindungi Cinta. Sempat terdiam menatap tak percaya ulah satu sama lain, tanpa mau egois, kedua pria itu tetap sama-sama memberikan perhatian kepada wanita cantik yang kini mengemis perhatian kepada kedua bocah yang Tomi bawa. Padahal Elia yang mengemban Martin, tidak ada yang memperhatikan. Wanita itu sampai kehujanan dan dibantu oleh ketiga pengawal yang tadi terjaga untuk Tuan Maheza maupun Sekretaris Lim.

Lagi-lagi arwah Resty tidak bisa diajak kompromi, meyakinkan Cikho bahwa dirinya sang mamah. Cikho terlihat jelas sangat mendambakan kehadiran Resty karena sampai detik ini pun yang bocah itu tanyakan masih Resty.

“Papah, aku mau Mamah! Mamah mana, Pah?”

Sakit. Rengekan Cikho tersebut tak ubahnya mata tombak yang sibuk menghunnjam ulu hati seorang Resty. Hati Resty remuk redam karenanya walau tentu saja, kali ini wanita itu tak lebih dari arwah penasaran yang sedang melakukan misi balas dendam.

Arwah Resty merebut paksa Cinta sang putri yang tak hentinya menangis dalam dekapan Tomi. “Karena keegoisanmu, Mas! Ibliss kamu!” batinnya menatap marah Tomi. Sambil mendekap hangat Cinta sang putri, ia menatap Tomi. “Mamahnya anak-anak, ke mana?” Mengatakan itu, Resty makin tidak bisa mengontrol emosi apalagi air matanya.

Tomi yang masih mendekap asal Cikho di bawah sana, tak bisa menjawab. Malahan, Tomi menjadi tidak berani menatap Cinta.

Ketika Tuan Maheza tidak mempermasalahkan yang sedang sang istri keluhkan, tidak dengan Sekretaris Lim yang langsung menerka-nerka.

“Kamu suaminya tapi tidak bisa menjawab? Setelah kamu menjadikannya tulang punggung, begini balasan kamu? Enggak ngotak banget kamu! Suami enggak berguna, hobinya selingkuh! Mati saja sana kamu!” tegas Cinta yang tentu saja masih Resty.

Tomi tercengang mendengar itu. Ia menatap tak percaya Cinta yang tengah menghakiminya. Bukan karena kata-kata wanita itu terbilang sangat kasarr meski memang kenyataan. Melainkan, kata-kata Cinta barusan mengingatkannya kepada Resty. Kalimat yang keduanya ucapkan sangat mirip. Tomi sampai bergidik, dan kali ini ia memergoki bulu halus di kedua tangannya kompak berdiri.

Di belakang Tuan Maheza dan Sekretaris Lim, Elia yang diabaikan, terdiam menatap iri Cinta. Ia membiarkan sang putra diambil oleh pengasuhnya. Termasuk barang bawaannya yang sudah langsung diangkut dari Lexus putih. Sampai detik ini, ia masih menerka-nerka, kenapa Cinta malah siuman bahkan sehat wal afiat. Anehnya, tingkah Cinta juga menjadi berubah drastis begitu. Dan kenapa juga, Cinta menjadi terobsesi kepada kedua anak Tomi? Di beberapa kesempatan pun, wanita itu menyebut dirinya sebagai mamah kedua anak Tomi.

“Cikho sayang, sini ikut Mamah!” sergah Cinta. “Ayo, masuk. Di situ hujannya makin deras, Sayang. Nanti kamu sakit.”

Karena Cikho tetap tidak mau, Resty terpaksa meminta bantuan Tomi untuk memboyongnya. Ia membawa kedua anaknya ke sebuah kamar yang sebelumnya sudah disiapkan secara khusus. Pakaian untuk kedua anaknya juga sudah ada beberapa pasang di sana. Termasuk mainan, kedua anaknya juga akan merasakan fasilitas orang kaya.

“Jangan pernah menanyakan kenapa aku melakukan ini, sebelum kamu membawa istrimu ke sini!” tegas Cinta masih memperlakukan Tomi dengan bengis. “Rasanya aku beneran pengin cincangg kamu sampai halus, tapi waktunya beneran belum tepat. Tunggu pembalasanku, Mas. Sebelum aku benar-benar mencincang kamu sampai halus, aku akan mengulitii kamu sama gundik itu dulu. Aku akan membuat kalian malu semalu-malunya di hadapan dunia! Iya, dunia sungguh akan mengetahui kelakuan stress kalian!” sumpah Resty dalam hatinya.

Sepanjang diurus Cinta yang memperlakukannya layaknya cara sang mamah dalam mengurusnya, Cikho menjadi bengong sibuk memperhatikan Cinta.

“Kenapa Sayang? Ayo, tidur. Besok bangun pagi terus kita main. Apa mau nonton Tayo sama Pororo.” Resty bertutur lembut sambil merangkul sang putra yang tetap tidak mau tidur.

“Tante, ... Mamah ke mana, sih?” tanya Cikho.

Lagi, Resty tak bisa menjawab. Lidah Cinta mendadak kelu, dan ia tak sanggup mengendalikannya. Di tengah suasana kamar yang sudah remang menjadikan salah satu lampu meja di nakas sebagai satu-satunya sumber penerang, air matanya kembali lolos.

“Mamah ....” Bibir mungil Cikho tak hentinya memanggil, sementara mata tak berdosanya yang kembali basah, mencari-cari.

“Mamah di sini Sayang ... ini benar-benar Mamah,” batin Resty.

Tak kalah menyakitkan, walau kembali hidup dan tak lagi dikenali oleh buah hatinya sendiri, kini Resty juga tak bisa memberi Cinta sang putri, ASI. Kini, sang putri yang memiliki tubuh gembul itu terpaksa menyambung hidup mengandalkan sufor.

“Bayangkan kalau aku beneran sudah enggak ada. Mau jadi apa mereka? Apa yang harus aku lakukan? Apakah sebelum misi aku berakhir, aku harus menitipkan mereka ke Arum? Aku enggak mungkin menitipkan mereka ke orang lain selain Arum. Orang tuaku maupun orang tua Tomi sudah sama-sama renta. Melepaskan mereka kepada Tomi pun, aku enggak sudi walau dia papahnya. Tentunya, aku juga enggak mungkin menitipkan mereka ke panti asuhan,” batin Arwah Resty yang tak hentinya berlinang air mata. Mirip hujan malam ini yang tak kunjung usai di luar sana.

Lantaran Cikho tak kunjung tidur, Resty yang sudah beres memberi sang putri satu botol sedang sufor, berangsur mengemban Cikho. Resty menimangnya penuh sayang, membawanya melangkah pelan sambil sesekali mengajak bocah itu mengobrol.

Di dekat pintu yang sedikit dibuka, Tuan Maheza masih dengan setia terjaga. Namun perlahan pria itu masuk, menghampiri sang istri meminta wanita itu untuk memberikan Cikho.

“Berat, nanti kamu capek. Kamu tetap harus istirahat walau dokter bilang kamu baik-baik saja. Kamu baru siuman setelah dua tahun ....” Tuan Maheza tak kuasa melanjutkan ucapannya karena yang ada, itu hanya akan mengukir kesedihan dalam hatinya. Dua tahun ini, ... sungguh menjadi hari-hari terburukk dalam hidupnya karena selama itu juga, wanita yang sangat ia sayangi malah terkapar tak berdaya.

“Enggak apa-apa, Mas. Bentar lagi anaknya juga tidur. Sekarang Mas istirahat saja, sudah malam, Mas pasti juga capek,” balas Resty lirih apalagi Cikho sudah mulai tenang dan bisa jadi, bocah itu sudah mulai tidur.

Senyum hangat terukir di wajah Tuan Maheza yang menjadi fokus menatap wajah sang istri. “Sejak siuman, kamu jadi perhatian banget,” batinnya. Ia menggunakan kedua jemari tangannya untuk menyeka sekitar mata sang istri. Wanitanya itu menjadi gugup. Selain menjadi terlihat tidak berani menatapnya, Cinta juga menjadi sibuk berkedip. Tak kalah mencolok, kedua pipi putih mulusnya menjadi sangat merah.

“Ta ...?” panggil Tuan Maheza.

Resty yang belum terbiasa dengan panggilan tersebut malah mengawasi sekitar, berpikir sang Tuan sedang mengobrol dengan orang lain padahal di sana hanya ada mereka yang belum tidur. Namun, tanggapan lugu Cinta yang malah membuat Tuan Maheza gemas, kian mengukir senyum indah di wajah tampan pria itu.

Jantung Resty langsung tidak aman ketika tangan kanan Tuan Maheza meraih dagu runcing Cinta. “Ini ibu Cinta yang diginiin, tapi jantungnya aku juga yang ngerasain jadi enggak aman,” batin Resty.

“Kamu tahu, kan, aku sayang banget ke kamu?” tanya Tuan Maheza lembut seiring senyuman hangat yang masih menjadi warna utama di wajahnya.

Walau gugup, Resty mengangguk-angguk. Ekspresi yang lagi-lagi membuat Tuan Maheza gemas.

Dari balik pintu yang perlahan dibuka, Sekretaris Lim langsung melow hanya karena melihat kebersamaan Tuan Maheza dan Cinta. Yang menyita perhatiannya, tentu tangan kanan sang kakak yang masih menahan lembut dagu Cinta, ditambah Cinta yang tampak malu-malu diperlakukan penuh cinta oleh Tuan Maheza.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝙟𝙙 𝙗𝙞𝙣𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙢 𝙝𝙪𝙗𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚 3 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙩𝙪

2023-06-07

5

Mbah Edhok

Mbah Edhok

airmata tidak berhenti mengalir ....

2023-05-24

0

мєσωzα

мєσωzα

pasti nyesek banget gak dikenalin anak sendiri (walaupun memang raganya beda) 😭

2023-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Suamiku Simpanan Istri Muda Bos
2 2 : Berjuang Mengumpulkan Bukti
3 3 : Terbunuh dan Hidup Kembali
4 4 : Ini Baru Awal
5 5 : Gerak-Gerik Mencurigakan
6 6 : Ini Mamah, Sayang!
7 7 : Kerinduan yang Membuncah
8 8 : Semuanya Sungguh Dimulai
9 9 : Kamu Tidak Menabrak Istrimu, Kan?
10 10 : Di Jurang Kematian
11 11 : Memohon Pertolongan
12 12: Pencarian Dan Penemuan Jenazah Resty
13 13 : Penuh Emosi Sekaligus Kepedihan
14 14 : Hukuman Dari Kecerobohan
15 15 : Cahaya Ketulusan dan Cinta
16 16 : Kabar Mengejutkan
17 17 : Cinta yang Sekarang
18 18 : Tawaran Dari Tuan Maheza
19 19 : Menerima Tawaran
20 20 : Makin Bar-Bar
21 21 : Rencana Jahat Elia
22 22 : Teror Ilmu Hitam Dari Elia
23 23 : Rencana Pesta Ulang Tahun Untuk Elia
24 24 : Sucuil Masa Lalu
25 25 : Hubungan Yang Tidak Hangat
26 26 : Cinta, Kasta, dan Pengorbanan
27 27 : Cinta, Menantu yang Tak Diharapkan
28 28 : Akan Ada Pertumpahan Darah
29 29 : Genggaman Pemindah Luka
30 30 : Boleh Aku Membunuhnya?
31 31 : Pembalasan Istri yang Terbunuh
32 32 : Kegamangan Yang Begitu Besar
33 33 : Misi yang Telah Berakhir
34 34 : Kembali Jatuh Cinta
35 35 : Sera-ngan Tiba-Tiba
36 36 : Sattan dan Kejahatan Elia
37 37 : Berusaha Kuat
38 38 : Apakah Istriku yang Sekarang Memang Malaikat?
39 39 : Teka-Teki yang Mendadak Muncul (Peran Nyonya Besar)
40 40 : Perubahan Mengerikan
41 41 : Lari!
42 42 : Kekasih Arwah Suci
43 43 : Cinta yang Sebenarnya
44 44 : Kabar Para Penjahat
45 45 : Tentang Dara
46 46 : Candu
47 47 : Awal Mula Kebahagiaan Nyata
48 48 : Mengubah Takdir
49 49 : Identitas Baru
50 50 : Kehamilan Aleya
51 51 : Pembalasan Istri yang Dianggap Sebagai Parasit Rumah Tangga
52 52 : Hingga Di Kehidupan Masa Depan (TAMAT)
53 Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
54 Novel Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam (novelnya anak-anak)
55 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
56 Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
57 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
58 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1 : Suamiku Simpanan Istri Muda Bos
2
2 : Berjuang Mengumpulkan Bukti
3
3 : Terbunuh dan Hidup Kembali
4
4 : Ini Baru Awal
5
5 : Gerak-Gerik Mencurigakan
6
6 : Ini Mamah, Sayang!
7
7 : Kerinduan yang Membuncah
8
8 : Semuanya Sungguh Dimulai
9
9 : Kamu Tidak Menabrak Istrimu, Kan?
10
10 : Di Jurang Kematian
11
11 : Memohon Pertolongan
12
12: Pencarian Dan Penemuan Jenazah Resty
13
13 : Penuh Emosi Sekaligus Kepedihan
14
14 : Hukuman Dari Kecerobohan
15
15 : Cahaya Ketulusan dan Cinta
16
16 : Kabar Mengejutkan
17
17 : Cinta yang Sekarang
18
18 : Tawaran Dari Tuan Maheza
19
19 : Menerima Tawaran
20
20 : Makin Bar-Bar
21
21 : Rencana Jahat Elia
22
22 : Teror Ilmu Hitam Dari Elia
23
23 : Rencana Pesta Ulang Tahun Untuk Elia
24
24 : Sucuil Masa Lalu
25
25 : Hubungan Yang Tidak Hangat
26
26 : Cinta, Kasta, dan Pengorbanan
27
27 : Cinta, Menantu yang Tak Diharapkan
28
28 : Akan Ada Pertumpahan Darah
29
29 : Genggaman Pemindah Luka
30
30 : Boleh Aku Membunuhnya?
31
31 : Pembalasan Istri yang Terbunuh
32
32 : Kegamangan Yang Begitu Besar
33
33 : Misi yang Telah Berakhir
34
34 : Kembali Jatuh Cinta
35
35 : Sera-ngan Tiba-Tiba
36
36 : Sattan dan Kejahatan Elia
37
37 : Berusaha Kuat
38
38 : Apakah Istriku yang Sekarang Memang Malaikat?
39
39 : Teka-Teki yang Mendadak Muncul (Peran Nyonya Besar)
40
40 : Perubahan Mengerikan
41
41 : Lari!
42
42 : Kekasih Arwah Suci
43
43 : Cinta yang Sebenarnya
44
44 : Kabar Para Penjahat
45
45 : Tentang Dara
46
46 : Candu
47
47 : Awal Mula Kebahagiaan Nyata
48
48 : Mengubah Takdir
49
49 : Identitas Baru
50
50 : Kehamilan Aleya
51
51 : Pembalasan Istri yang Dianggap Sebagai Parasit Rumah Tangga
52
52 : Hingga Di Kehidupan Masa Depan (TAMAT)
53
Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
54
Novel Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam (novelnya anak-anak)
55
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
56
Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
57
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
58
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!