19. Kenyataan yang Sesungguhnya

Chiko memperhatikan sekitar cafe, matanya menelisik setiap tempat mencari sosok yang ada dalam pikirannya.

"Kamu kenapa sih? Cari siapa?" tanya Ghina yang juga mengikuti apa yang Chiko lakukan.

"Aku merasa ada Azzura di, tapi pas aku lihat dan perhatikan tidak ada Azzura." Perasaannya mengatakan ada Azzura, tapi matanya tidak menemukannya.

Azzura yang kebetulan berada di hadapan mereka menunduk menikmati hidangan makanan. "Untung aku berinisiatif memakai gamis dan kerudung serta cadarnya. Kalau tidak, pasti aku akan ketahuan mereka."

"Azzura?" Ghina mencari-cari, tapi ia tidak menemukannya. "Tidak ada Azzura di sini. Mungkin pikiran kamu sedang tertuju kepadanya jadinya perasaan kamu malah tertuju pada Azzura. Daripada mikirin dia mendong kita pergi saja, yuk." Ghina menarik tangan Chiko.

"Masa sih pikiranku sedang pada Azzura? Mana mungkin dia ada di sini? Azzura 'kan tidak bisa berkendara." Setahu Chiko, Azzura tidak bisa mengendarai mobil ataupun motor. Namun, tanpa sepengetahuannya, Azzura bisa berkendara beroda dua. Kalau mobil, Azzura memang tidak bisa.

"Mungkin aku hanya kepikiran dia saja. Ya sudah ayo." Dan Chiko pun mengikuti Ghina. Keduanya kembali masuk mobil melanjutkan rencana mereka yang akan menginap di hotel.

"Bukannya langsung pulang saat mengingatku, kamu malah asyik menikmati kebersamaan mu dengannya." Azzura pun beranjak dari sana setelah membayar tagihan pesanannya.

*****

"Sayang, apa yang membuat kamu mau sama aku?" tanya Ghina seraya menyenderkan kepalanya ke pundak Chiko. Tangannya mengelus dada Chiko.

"Tidak tahu, tapi terlihat cantik untuk orang muslim. Cantiknya begitu berbeda dan ada aura tersendiri yang mampu menarik ku untuk lebih dekat denganmu." Chiko sendiri tidak tahu alasan dia menyukai Ghina. Kalau untuk cinta, Chiko hanya cinta sama Azzura, tapi ingin juga mencoba hal baru di saat dia memiliki segalanya.

"Jadi hanya penasaran saja? Bukan suka karena cinta?" Ghina mendongak menatap Chiko yang terlihat tampan untuk orang berwajah China.

"Awalnya penasaran sama kamu lama-kelamaan menjadi suka juga."

"Kedekatan kita sudah berjalan satu bulan, kamu tinggal di sana sudah dia bulan, apa kamu ada niatan buat menceraikan Azzura dikala aku selalu ada buat kamu?" tanya Ghina ingin tahu rencana Chiko kedepannya.

"Menceraikan Azzura?" Chiko memikirkan hal itu. "Aku rasa tidak ada niatan buat menceraikan Azzura, aku mencintainya." Jawaban Chiko yang jujur membuat Ghina memberenggut manyun.

"Sial, jadi Chiko belum cinta sama aku. Dia masih mencintai istrinya yang **** itu. Cantikan juga aku kemana-mana, Azzura hanya modal **** doang." Itu menurut penilaian Ghina.

Azzura memang seringkali mengenakan pakaian minim dan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Untuk tinggi pun hanya sekitar 155 cm dan bentuk tubuh yang terbilang biasa tidak seperti Ghina memiliki lekukan indah di setiap tubuhnya. Tapi, soal cantik Azzura lebih cantik daripada Ghina.

"Terus hubungan kita ini apa, chiko?" ujar Ghina menatap sedih.

"Hubungan kita ya, pacaran pada umumnya. Sekalipun aku tidak menceraikan Azzura, aku tidak akan meninggalkanmu." Chiko tersenyum merayu Ghina.

*****

Azzam memperhatikan titik merah yang menuju sebuah hotel. "Itu jalan menuju hotel bintang lima. Apa yang akan mereka lakukan di sana?"

Azzam sudah tidak sabar ingin segera kesana dan ingin tahu apa yang akan mereka lakukan.

Sedangkan Azzura sudah memberhentikan kendaraannya dan melihat Chiko dengan Ghina masuk kedalam hotel.

"Mereka main di hotel?" Azzura menghirup udara dalam-dalam kemudian membuangnya secara perlahan. Ia harus bisa kuat melihat kenyataan sesungguhnya agar dia yakin untuk memutuskan semua hubungan ini.

"Permisi, saya mau tanya kamar atas nama Chiko Keytaro no berapa?" tanya Azzura kepada resepsionis hotel.

"Maaf, Anda siapanya?" orang itu tidak begitu saja memberitahukan dimana letak Kamar yang Chiko sewa.

"Saya istrinya. Saya di suruh suami saya kesini karena ingin bertemu adiknya." Azzura pandai bersandiwara demi kelancaran niatnya untuk melihat sebuah kenyataan yang sesungguhnya.

"Ih, tunggu sebentar!" Lalu orang itu melihatnya. "Pak Chiko berada di kamar no 111."

Lalu, Azzura melangkah masuk setelah mendapatkan informasi mengenai kamar yang Chiko sewa. Di dalam Lift, Azzura melepaskan gamis dan jilbab serta cadarnya. Kemudian ia memasukkan ke dalam tas menyisakan tangtop warna putih. Dia juga mengambil baju yang lain sebagai luaran yang akan ia kenakan.

*****

Di dalam kamar, Ghina yang tadinya mengenakan baju putih berlengan balon dan celana jeans melepaskan pakaian yang ia kenakan menyisakan tangtop dan celana sepaha.

Chiko yang ada di sana memperhatikan cara Ghina melepaskan pakaiannya yang terlihat begitu menggoda. Ghina memnag sengaja memperlihatkan setiap lekukan tubuhnya agar membuat Chiko tergoda. Ini salah satu cara seorang wanita menggoda pria dan Ghina meyakini kalau semua pria pasti menyukai setiap keindahan nyata di hadapannya.

"Gerah sekali, aku mau mandi dulu." Ghina hendak berjalan ke kamar mandi, tapi Chiko menarik tangan Ghina dan membawanya kedalam dekapannya.

"Ternyata tubuhmu indah sekali. Azzura saja tidak seindah tubuhmu. Aku baru melihatnya." Chiko menarik pinggang Ghina sampai jarak diantara mereka tidak ada. Wajahnya mengendus leher Ghina dan tangan kanannya mengusap paha hingga beranjak naik ke atas bagian dada.

"Aku selalu merawat tubuhku agar terlihat menarik dan juga bagus. Ini aku lakukan untuk duamiku, tapi sayangnya suamiku malah kasar dan tidak pernah puas atas pelayanan ku." Ghina memejamkan matanya dan tangannya mencoba melepaskan baju yang menempel di tubuh Chiko.

Chiko tidak menolak, ia mengikuti tangan Ghina yang melepaskan pakaiannya dan bibirnya saling beradu dengan bibir Ghina.

*****

Jantung Azzura berdebar kencang menyaksikan sendiri bagaimana suaminya dan tetangga rumahnya saling bergumul mesra di hadapan matanya. Ia bisa melihat hal itu karena pintu itu tidak di kunci dari dalam. Tak terasa air mata Azzura menetes begitu saja, tapi tanpa suara.

Pun dengan Azzam yang juga sedang berdiri di belakang Azzura terkejut melihat kenyataan yang sesungguhnya. Tangannya terkepal kuat menahan amarah yang ingin meluap. Namun, ia tidak jadi melampiaskan amarahnya tatkala melihat Azzura diam menangis tanpa suara.

Untuk sang putra, Azzam menitipkannya dulu pada sopir taksi karena putranya sedang tidur. Azzam juga mendorong kursi rodanya dan setelah berada di belakang Azzura, dia kembali duduk di kursi roda.

Tangan Azzura menutup mulutnya agar tidak bersuara. Ia dan Azzam melihat Ghina dan Chiko tengah duduk saling bercumbu mesra tanpa sehelai benang.

Azzam yang tidak tahan melihat itu semua dan merasa tidak tega melihat Azzura, dia menggapai tangan Azzura.

Azzura terkejut dan menoleh, dia terbelalak mengetahui ada Azzam di sana. "Mas Azzam."

Azzam perlahan mnenarik tangan Azzura dan Azzura menutup pelan pintu kamarnya.

"Kita pergi dari sini!" Azzam mengajak Azzura pergi dan tangan kirinya mencoba memutar kursi rodanya.

Azzura segera membantu dan ia juga memilih pergi dari sana. Tekad keduanya sudah bulat untuk bercerai dari pasangan masing-masing. Tinggal menunggu pulang ke rumah dan bicara tanpa emosi.

Terpopuler

Comments

Alingga Nurcahyo

Alingga Nurcahyo

visual Azam jomplang banget...g masuk

2023-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Keadaan yang berbeda
2 2. Bersiap-siap
3 3. Mengundang
4 4. Memesan Kue
5 5. Keseharian Azzura
6 6. Perubahan pasangan
7 7. Membantu menenangkan
8 8. Permintaan Ghina
9 9. Curhatan Ghina
10 10. Niat Ghina
11 11. Sikap yang Berbeda
12 12. Malam Minggu
13 13. Keinginan Azzura
14 14. Cibiran Tetangga
15 15. Kekecewaan Azzura
16 16. Tanda merah
17 17. Tanda merah part 2
18 18. Mengikuti
19 19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20 20. Berbagi Kesedihan.
21 BAB 21. Pertengkaran
22 BAB 22. Pertengkaran part 2
23 BAB 23. Memilih Pergi
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27. Permintaan
28 BAB 28. Kamu mau apa?
29 BAB 29. Kesedihan Chiko
30 BAB 30. Nasihat Azzam
31 BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32 BAB 32. Bingung
33 BAB 33. Bingung part 2
34 BAB 34. Keingintahuan Azzura
35 BAB 35.
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40. Kehamilan Ghina
41 BAB 41. Penolakan Azzura
42 BAB 42. Nasihat Umi
43 BAB 43. Pilihan Azzura
44 BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45 BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46 BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47 BAB 47. Masih Lindungi
48 BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49 BAB 49.
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55. Pernikahan Dadakan
56 BAB 56
57 Visual pilihan Author
58 BAB 57
59 BAB 58. Kekesalan Chiko
60 BAB 59. Hari Yang Indah
61 BAB 60. Sebuah Kenyataan
62 BAB 61.
63 BAB 62. Tanda merah!!
64 BAB 63. Pertengkaran
65 BAB 64.
66 BAB 65. Mengejutkan
67 BAB 66.
68 BAB 67
69 BAB 68. Selesai
70 Novel Baru
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Keadaan yang berbeda
2
2. Bersiap-siap
3
3. Mengundang
4
4. Memesan Kue
5
5. Keseharian Azzura
6
6. Perubahan pasangan
7
7. Membantu menenangkan
8
8. Permintaan Ghina
9
9. Curhatan Ghina
10
10. Niat Ghina
11
11. Sikap yang Berbeda
12
12. Malam Minggu
13
13. Keinginan Azzura
14
14. Cibiran Tetangga
15
15. Kekecewaan Azzura
16
16. Tanda merah
17
17. Tanda merah part 2
18
18. Mengikuti
19
19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20
20. Berbagi Kesedihan.
21
BAB 21. Pertengkaran
22
BAB 22. Pertengkaran part 2
23
BAB 23. Memilih Pergi
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27. Permintaan
28
BAB 28. Kamu mau apa?
29
BAB 29. Kesedihan Chiko
30
BAB 30. Nasihat Azzam
31
BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32
BAB 32. Bingung
33
BAB 33. Bingung part 2
34
BAB 34. Keingintahuan Azzura
35
BAB 35.
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40. Kehamilan Ghina
41
BAB 41. Penolakan Azzura
42
BAB 42. Nasihat Umi
43
BAB 43. Pilihan Azzura
44
BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45
BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46
BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47
BAB 47. Masih Lindungi
48
BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49
BAB 49.
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55. Pernikahan Dadakan
56
BAB 56
57
Visual pilihan Author
58
BAB 57
59
BAB 58. Kekesalan Chiko
60
BAB 59. Hari Yang Indah
61
BAB 60. Sebuah Kenyataan
62
BAB 61.
63
BAB 62. Tanda merah!!
64
BAB 63. Pertengkaran
65
BAB 64.
66
BAB 65. Mengejutkan
67
BAB 66.
68
BAB 67
69
BAB 68. Selesai
70
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!