Dua orang anak manusia berbeda jenis berada dalam kamar hotel. Keduanya sedang dalam keadaan tak berpakaian dan mereka sedang melakukan hubungan badan.
"Faster, sayang! Lebih cepat lagi! AH..." ucapnya menyuruh sang pasangan untuk lebih cepat lagi dalam melakukan pergerakannya.
"Baik, aku akan melakukannya sesuai yang kau inginkan, Tuan Chiko." Dan diapun menambah kecepannya saat sang tuan menyuruhnya semakin cepat bermain.
Sang wanita begitu gila saat benda panjang keras menusuk-nusuk bagian intinya. Dia pun mengerang nikmat di kala cairan kenikmatan keluar.
Sang pria pun tak kalah mengerang bahkan memasukan lebih dalam lagi di saat sesuatu keluar. Keduanya ambruk bertumpang tindih dengan posisi sang wanita di bawah memunggunginya.
Pria itupun melepaskan miliknya kemudian berdiri memungut pakaian yang berserakan di lantai lalu memakainya tanpa membersihkan dulu peluh dan spe*ma yang menempel di miliknya.
"Cepat kamu pakai pakaian nya! Dan oergi dari sini!'" Tuturnya mengancingkan kemeja putih sambil melemparkan uang ke hadapan wanita yang sudah bersedia melayaninya.
Wanita itu membalikan tubuhnya terlentang. Tanpa rasa malu sedikitpun dia berdiri di hadapan Chiko. "Terima kasih, Tuan. Jika nanti Anda butuh pelayanan, aku siap kamu panggil lagi.
"Lain kali saja kalau saya butuh pelayan mu," balas Chiko melirik sebentar lalu kembali mengenakan bajunya.
"Baiklah, tapi lain kali kita harus menginap supaya bisa bermain lebih lama dan bermain sepuasnya. Lagian suami ku tidak bisa ngapa-ngapain," ucapnya memeluk tubuh sang Chiko hingga sebuah tanda merah menempel di kerah baju Chiko.
Pria itu mendorong pelan tubuh wanita yang sudah menemaninya selama satu bulan ini. "Ya, jika aku ada waktu dan Azzura tidak mau melayaniku."
Chiko, dulu dia pria setia dan jarang bermain wanita. Namun, semenjak ia kerja sebagai sekertaris dan memiliki uang dan jarang pulang. Apalagi sekarang jabatannya naik menjadi manager membuat Chiko merasa melambung tinggi bisa memiliki segalanya sesuai yang ia inginkan. Chiko mulai berubah dan mencoba banyak hal baru.
Perubahan itu mulai Chiko alami ketika dulu ia di tolak oleh seseorang karena miskin. Hingga suatu hari dirinya di pertemukan dengan Azzura dan berakhir menikahinya atas dasar cinta. Namun, semenjak menikah Chiko berambisi untuk bisa menjadi orang berada, tapi di saat sudah berada ia kembali terbuai dengan wanita yang selalu mencoba mendekatinya. Dari sana ia bisa membuktikan jika dirinya bisa membuat wanita bertekuk lutut.
*******
Sedangkan di sebuah rumah, seorang istri menyiapkan makanan untuk menyambut kepulangan, siapa lagi kalau bukan Azzura yang masih bersikap biasa saja tanpa menunjukan adanya masalah.
Ting tong.
Azzura beranjak membuka pintu rumahnya.
"Udah pulang?" tanyanya menyalami tangan sang suami kemudian mengambil alih tas kerjanya. Chiko kembali heran melihat Azzura yang kembali seperti semula.
"Sudah, aku mau mandi badanku pegel semua!" Namun, Chiko tidak peduli pada semua itu. Badan yang terasa lengket ingin segera berendam di air hangat.
Azzura pun mengikuti langkah suaminya. Ia menggelengkan kepala saat melihat pakaian berserakan dimana saja.
Diapun mengambil setiap pakai bahkan mengambil sepatu kerja suaminya. Terakhir Azzura mengambil kemeja putih yang ada di atas kasur.
Namun, saat sedang mengambilnya, netra matanya tak sengaja melihat tanda merah di kemeja. Tanda lipstik warna merah begitu jelas di baju warna putih milik Chiko
Azzura mencium kemeja Chiko dan menghirup dalam aroma wangi yang berbeda menempel di kemeja sang suami.
"Wangi perempuan! Lagi-lagi kamu kembali pulang dengan membawa wangi yang berbeda."
Ceklek
Chiko keluar dari kamar mandi.
"Sayang, kamu di sini? Aku kira kamu di bawah.
"Chiko aku ingin bertanya sesuatu, tapi kamu jawab yang jujur! Aku tidak ingin ada kebohongan diantara kita. Menyakitkan atau tidak, aku ingin kamu tetap jujur!"
"Mengenai apa?" jawabnya sambil menggantungkan handuk ke pengait yang ada di pintu kamar mandi.
"Tanda merah merah di baju mu."
Deg.
Chiko terkejut, ia sontak melirik Azzura. "Tanda merah apa maksudmu? jangan berpikiran aneh-aneh, deh!" jawabnya berusaha menormalkan kegugupannya.
"Ini," Azzura membengbrengkan kemeja yang ada tanda merahnya. "Tanda merah apa ini? jawab jujur dan jangan berbelit-belit, Chiko!"
Chiko terbelalak, "Sial, ini pasti tanda dari wanita sewaan ku. Bisa-bisanya dia meninggalkan jejak yang seharusnya tidak ada."
"Hmmm itu, anu, itu noda chat yang tak sengaja jatuh ke bajuku." Chiko mengelak dan berusaha menutupi kebohongannya.
"Jangan bohong, Chiko. Kamu pikir aku bodoh tidak tahu tanda apa ini? Ini lipstik 'kan? Aku bisa bedakan mana noda lipstick dan mana noda cat. Bahkan bajumu bau parfum wanita." Azzura mulai menanyakan hal yang selama ini ia pendam. Sudah dua kali Azzura mencium dua parfum yang berbeda. Dan kali ini dia ingin melihat kejujuran Chiko tentang hubungan terlarangnya dengan Ghina. Ya, Azzura mengira jika noda merah itu berasal dari Ghina.
"Kaku salah paham, sayang. Aku tidak ada hubungan apapun dengan wanita lain. Itu hanya bisa chat, dan wanginya memang wangi perempuan yang tadi aku tolong saat pingsan."
"Kamu masih saja mengelak, sudah jelas-jelas itu tanda lipstik."
"Azzura, aku tidak mungkin mengkhianati mu. Aku tidak sedang berbohong karena saat ini aku tidak sedang bermain. Kalau begini terus, lebih baik aku cari angin di luar." Chiko tergesa mengenakan bajunya dan terlihat sekali kalau Chiko mengelak dan berusaha keras untuk menghindari.
Chiko keluar rumah, Azzura mencegahnya tapi tidak bisa membiarkan Chiko berhenti.
"Kamu mau kemana Chiko?"
"Cari angin. Aku bosan di tuduh seperti itu." Chiko pergi begitu saja. Bukan Azzura namanya jika tidak mengikuti jejak Chiko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Liswati Angelina
ternyata si gina yang ke berapa?????
2023-03-09
1