2. Bersiap-siap

Azzura dan Chiko sedang berkemas mengumpulkan barang-barang yang akan mereka bawa ke rumah baru. Banyak yang mereka masukkan ke dalam dus termasuk berbagai macam foto, hiasan dinding, dan berbagai macam barang-barang penting lainnya.

"Sayang, ini akan di bawa tidak?" tanya Azzura mengangkat sebuah pas bunga yang terbuat dari bahan anyaman rotan.

"Itu tidak perlu, kita bisa membelinya yang baru. Barang yang di bawa hanya barang-barang penting saja, sayang. Kamu juga kumpulkan barang-barang apa saja yang akan kita sumbangkan ke orang-orang yang membutuhkan. Karena di rumah baru sudah banyak barang-barangnya, jadi kita hanya membawa barang penting saja. Baju juga kamu pilih yang kamu suka dan sisanya kita sumbangkan."

Azzura tersenyum senang mendengar sebuah ide dari suaminya. Ia merasa beruntung memiliki suami yang peduli terhadap sesama manusia.

"Kamu sangat baik, sayang. Aku semakin cinta sama kamu. Semoga rumahtangga kita tetap langgeng sampai maut memisahkan." Azzura memeluk suaminya dan sangat bahagia serta beruntung memiliki suami idaman.

"Aamiin, tetap bersamaku, ya." Azzura mengangguk dan mendongak. Chiko mengecup lembut bibir istrinya dan mereka kembali bersiap-siap membereskan barang-barang yang akan dibawa pindahan serta yang akan di bagikan.

Waktu semakin larut malam, baik Azzura maupun Chiko bekerja sama mengumpulkan setiap barang yang akan di bawa dan di bagikan. Sudah banyak dus-dus yang berjejer rapi buat di angkut esok hari.

"Akhirnya selesai juga. Besok tinggal di angkut," tutur Chiko seraya menepuk-nepuk telapak tangannya. Azzura mendudukkan bokongnya di salah satu kursi. Dia nampak terlihat kelelahan dan juga matanya terpejam seakan merasakan lelah yang di rasa.

"Kita istirahat, yuk? Sudah malam. Maaf membuatmu lelah." Chiko kasihan kepada istrinya dan ia membopong Azzura membawa sang istri ke kamar mereka. Tentu dengan senang hari Azzura melingkarkan tangannya ke leher Chiko dan menelungkupkan wajahnya ke ceruk leher Chiko.

*****

Kediaman Azzam.

Tak kalah dari Azzura beserta pasangannya, Ghina juga tengah bersiap-siap membuat aneka jajanan kue yang akan di titipkan ke warung-warung. Meski hasilnya tidak cukup, Ghina berusaha untuk tetap menjualnya. Hanya dari jualan itulah Ghina mampu sedikit melunasi setiap utang yang ia miliki dan juga mampu membantu perekonomian mereka walau tidak akan cukup.

"Ghina, belum tidur?" ujar Azzam menghampiri istrinya yang sedang berkutat di dapur membuat kue lapis. "Ini sudah mau jam satu dini hari, Ghin," sambung Azzam yang terbangun dari tidurnya karena tidak ada di Ghina di sampingnya.

"Pekerjaanku masih banyak, Mas. Mau tidak mau aku harus mengerjakan semua ini agar besok pagi tidak keteteran dan tinggal menitipkan ke setiap warung terdekat," balas Ghina sambil tangannya fokus membungkus aneka jajanan kue.

"Tapi kamu juga harus menjaga tubuh kamu agar tidak terlalu kelelahan. Istirahat dulu baru nanti bangun lagi. Jangan lupa juga shalat malam agar kamu di berikan ketenangan dan apa yang kita kerjakan menjadi berkah." Azzam mencoba menasehati istrinya, ia tidak ingin sang istri menjadi sakit karena terlalu sering bergadang.

Ghina memberhentikan kegiatannya dan ia menoleh tidak suka dengan ceramah yang di berikan suaminya. "Kamu bisa diam tidak sih? Bukannya membantuku malah menceramahi ku. Mau aku shalat malam ataupun tidak itu terserah aku, dong. Lagian, kalau aku tidak begadang siapa yang akan bikin kue-kue ini? Kamu? Tentu saja kamu tidak becus membuatnya. Jangankan membuat, bantu cari uang saja tidak bisa." Sindir Ghina tanpa sadar menyakiti suaminya dalam ucapan.

"Bukan begitu maksudku. Aku hanya tidak ingin kamu lupa kepada tuhanmu dan ..."

"Halah, sudahlah, Mas! Jangan bawel jadi suami! Mending sekarang bantu aku agar semuanya cepat selesai. Kalau mau ceramah di mesjid saja, bukan di sini, paham?" sergah Ghina bertambah kesal dengan ocehan suaminya.

Azzam menghelakan nafas berat, ia tidak menyangka perekonomian mampu merubah sikap istrinya. Ghina yang tadinya selalu bertutur akta lembut, sopan, tidak pernah membangkang, dan tidak pernah memarahi dirinya mendadak berubah menjadi kebalikannya. Namun, karena rasa cinta dan kasih sayang serta karena putranya, Azzam memaklumi itu dan ia akan berusaha membimbing istrinya lagi. Azzam meyakini kalau lambat lain Ghina pasti kembali ke sikap semula. Dan sikap itulah yang membuat Azzam memilih Ghina sebagai istrinya meski ia harus melawan restu orangtuanya.

Azzam pun tidak diam saja, ia membantu Ghina menyusun kue-kue kedalam box kotak plastik tempat kue. Dia juga sesekali mencoba mengingatkan istrinya untuk shalat malam.

"Jangan lupa kita shalat malam dulu, ya."

"Iya, iya. Bawel banget jadi suami," sergah Ghina menggerutu kesal.

Sekian lama berkutat di dapur, Azzam dan Ghina bisa menyelesaikan pekerjaan mereka dan kembali tidur sambil menunggu adzan subuh berkumandang.

Keesokan harinya.

Di kediaman Chiko, mereka sedang menyuruh seorang kuli untuk mengangkut barang-barang mereka.

"Pak, yang di sebelah kiri bisa diambil dan bisa disumbangkan ke mereka yang membutuhkan. Sedangkan yang di kanan, tolong angkut dan bawa ke ...." Azzura menjelaskan dulu apa saja yang harus mereka lakukan.

Terdapat dua mobil pickup untuk mengangkut barang mereka. Yang satu mengikuti Chiko, dan yang satunya pergi ke tempat yang Azzura perintahkan.

Mereka pun tiba di rumah barunya. Azzura turun dari mobil dan ia menatap rumah dua tingkat minimalis yang terlihat lebih mewah dari rumah kemarin.

"Sayang, ini?" Azzura tidak menyangka kalau ternyata rumahnya sebagus itu.

"Ini rumah baru kita, uang hasil dari kerja kerasku aku belikan ke rumah ini." Chiko merangkul pundak Azzura dan tersenyum ikut menatap rumah barunya.

*****

"Permisi, Bu. Mau titip kuenya ya." Ghina menitipkan satu box kue ke warung.

"Nak, kalau boleh jangan titip banyak-banyak, ya! Soalnya mereka jarang beli dan makanannya pun akan mubazir. 'Kan sayang kalau tidak laku mah." Ibu pemilik warung memberikan saran pada Ghina. Bukan tidak mau, tapi karena memang orang-orang udah jarang banget beli kue-kue yang Ghina titipkan.

"Oh gitu ya, Bu. Iya, gak apa-apa. Lain kali aku hanya akan menyimpan sebagian dari biasanya." Meski kecewa, tapi Ghina tidak bisa apa-apa.

Dia kembali berjalan membawa satu box kue lagi. Anaknya di titipkan ke suaminya dengan alasan berat dan merepotkan. Setibanya di dekat warung ke dua, Ghina melihat tetangga baru sedang menuruni beberapa barang.

"Bu, itu baru pindahan, ya?" tanya Ghina pada ibu pemilik warung.

"Iya, dia baru hari ini mengisi rumah itu."

"Oh." Ghina memperhatikan pergerakan orang-orang dan dia juga memperhatikan sepasang suami istri yang nampak bahagia.

"Seandainya aku yang ada di posisi wanita itu, pasti hidupku tidak akan sampai harus menjual kue begini."

Terpopuler

Comments

Rosnelli Sihombing S Rosnelli

Rosnelli Sihombing S Rosnelli

bau pelakor

2023-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Keadaan yang berbeda
2 2. Bersiap-siap
3 3. Mengundang
4 4. Memesan Kue
5 5. Keseharian Azzura
6 6. Perubahan pasangan
7 7. Membantu menenangkan
8 8. Permintaan Ghina
9 9. Curhatan Ghina
10 10. Niat Ghina
11 11. Sikap yang Berbeda
12 12. Malam Minggu
13 13. Keinginan Azzura
14 14. Cibiran Tetangga
15 15. Kekecewaan Azzura
16 16. Tanda merah
17 17. Tanda merah part 2
18 18. Mengikuti
19 19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20 20. Berbagi Kesedihan.
21 BAB 21. Pertengkaran
22 BAB 22. Pertengkaran part 2
23 BAB 23. Memilih Pergi
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27. Permintaan
28 BAB 28. Kamu mau apa?
29 BAB 29. Kesedihan Chiko
30 BAB 30. Nasihat Azzam
31 BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32 BAB 32. Bingung
33 BAB 33. Bingung part 2
34 BAB 34. Keingintahuan Azzura
35 BAB 35.
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40. Kehamilan Ghina
41 BAB 41. Penolakan Azzura
42 BAB 42. Nasihat Umi
43 BAB 43. Pilihan Azzura
44 BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45 BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46 BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47 BAB 47. Masih Lindungi
48 BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49 BAB 49.
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55. Pernikahan Dadakan
56 BAB 56
57 Visual pilihan Author
58 BAB 57
59 BAB 58. Kekesalan Chiko
60 BAB 59. Hari Yang Indah
61 BAB 60. Sebuah Kenyataan
62 BAB 61.
63 BAB 62. Tanda merah!!
64 BAB 63. Pertengkaran
65 BAB 64.
66 BAB 65. Mengejutkan
67 BAB 66.
68 BAB 67
69 BAB 68. Selesai
70 Novel Baru
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Keadaan yang berbeda
2
2. Bersiap-siap
3
3. Mengundang
4
4. Memesan Kue
5
5. Keseharian Azzura
6
6. Perubahan pasangan
7
7. Membantu menenangkan
8
8. Permintaan Ghina
9
9. Curhatan Ghina
10
10. Niat Ghina
11
11. Sikap yang Berbeda
12
12. Malam Minggu
13
13. Keinginan Azzura
14
14. Cibiran Tetangga
15
15. Kekecewaan Azzura
16
16. Tanda merah
17
17. Tanda merah part 2
18
18. Mengikuti
19
19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20
20. Berbagi Kesedihan.
21
BAB 21. Pertengkaran
22
BAB 22. Pertengkaran part 2
23
BAB 23. Memilih Pergi
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27. Permintaan
28
BAB 28. Kamu mau apa?
29
BAB 29. Kesedihan Chiko
30
BAB 30. Nasihat Azzam
31
BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32
BAB 32. Bingung
33
BAB 33. Bingung part 2
34
BAB 34. Keingintahuan Azzura
35
BAB 35.
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40. Kehamilan Ghina
41
BAB 41. Penolakan Azzura
42
BAB 42. Nasihat Umi
43
BAB 43. Pilihan Azzura
44
BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45
BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46
BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47
BAB 47. Masih Lindungi
48
BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49
BAB 49.
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55. Pernikahan Dadakan
56
BAB 56
57
Visual pilihan Author
58
BAB 57
59
BAB 58. Kekesalan Chiko
60
BAB 59. Hari Yang Indah
61
BAB 60. Sebuah Kenyataan
62
BAB 61.
63
BAB 62. Tanda merah!!
64
BAB 63. Pertengkaran
65
BAB 64.
66
BAB 65. Mengejutkan
67
BAB 66.
68
BAB 67
69
BAB 68. Selesai
70
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!