20. Berbagi Kesedihan.

Azzura dan Azzam sudah berada di taman dekat danau buatan. Azzam juga sudah membawa Azriel yang masih terlelap di pangkuannya.

Mereka berdua diam seraya menatap danau di suasana malam hari yang dingin ini. Azzura menangis tanpa suara. Hanya air matanya yang terus menerus mengalir deras kala merasakan rasa sakit yang luar biasa.

"Aku minta maaf karena suamiku bermain api dengan istrimu. Aku minta maaf tidak bisa mencegah perselingkuhan itu. Aku minta maaf karena akibat suamiku putramu menjadi korbannya." Azzura bersuara dan malah minta maaf kepada Azzam atas apa yang terjadi. Bibirnya bergetar menahan tangis dan tidak ingin membuat balita tujuh bulan terbangun akibat suaranya.

Azzam mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan pikiran wanita yang ada di sampingnya. "Kenapa jadi kamu yang meminta maaf? Ku di sini juga korban, aku pun sama, putraku juga sama menjadi korban keegoisan mereka. Apa yang terjadi pada hari ini bukanlah kesalahan kamu, tapi sebuah hasutan syetan yang mampu menggoda umatnya. Apa yang terjadi kepada kita merupakan sebuah pelajaran jika terkadang perselingkuhan rentang hadir menghampiri setiap rumah tangga. Seharusnya aku sebagai suami pandai mendidik istri agar tidak terjerumus ke dalam zina. Tapi aku gagal." Azzam pun menyalahkan dirinya sendiri yang merasa tidak bisa membuat istrinya bahagia.

"Aku pun merasa tidak pandai menjaga suami dan juga merasa gagal menjadi istri. Kalau Chiko mencintaiku dan puas dengan setiap pelayanan yang aku lakukan, ia tidak mungkin berkhianat di belakangku. Sekarang aku bisa melihat sendiri bagaimana suamiku begitu menikmati kebersamaannya dengan wanita lain." Azzura menunduk menutupi wajahnya, kali ini ia terisak bersuara.

"Apa salahku sampai suamiku tega mengkhianati kepercayaan dan ikatan suci pernikahan? Aku sudah berusaha melakukan yang terbaik buat dia, tapi balasannya ..."

Azzam menengadahkan kepalanya mengerjapkan mata agar tidak menangis. Namun, ia pun malah ikutan menangis merasakan sesak di saat istrinya begitu menikmati permainan mereka.

"Aku juga tidak tahu kenapa mereka sampai tega melakukan ini kepada kita. Rasanya begitu sakit melihat orang yang kita cintai bermain di belakang."

Untuk beberapa saat, mereka berdua melepaskan kesedihan yang menghampiri di bawah cahaya lampu dan cahaya bulan yang menerangi. Tidak ada pembicaraan lain selain tangisan Azzura yang menyayat hati.

Merasa lebih baik menumpahkan segala kesedihannya, Azzura menghapus air matanya. "Tekad ku sudah bulat, aku akan pergi dari kehidupan Chiko."

Azzam langsung menoleh menatap lekat wajah Azzura. Namun, ia malah terhipnotis pada kecantikan Azzura meski matanya terlihat sembab.

"Azzura itu sangat cantik, masih muda, mandiri, baik, memiliki jiwa sosial yang tinggi. Namun, entah kenapa Chiko sampai menyakiti dan mengkhianatinya? Menurutku tidak ada yang kurang dalam diri Azzura."

Azzura menoleh, "sekali lagi aku minta maaf atas kehadiran kita di sini membuat ruamhtangga mu berantakan. Aku minta maaf atas nama Chiko yang sudah membuatmu sakit hati."

"Terbuat dari apa hatimu sampai kesalahan orang lain kamu yang minta maaf?" Azzam di buat bingung dan tidak mengerti tentang jalan pikiran wanita di sampingnya ini.

"Karena aku sadar jika apa yang terjadi ada sangkut-pautnya dengan ku yang tidak mampu menjaga suami."

"Masyallah, baik sekali hatinya."

"Pasti kamu sangat mencintai Chiko?" Azzam mulai penasaran pada wanita ini dan kisah cinta mereka.

"Iya, aku memang mencintai Chiko tulus, tapi aku juga tidak ingin menjadi bodoh hanya karena sebuah kata cinta. Mungkin, dengan adanya kejadian ini, aku harus lebih baik lagi dalam menjaga suami. Tuhan juga tidak akan memberikan cobaan ini kalau kita tidak mampu melewatinya." Bijaknya Azzura menyikapi masalah yang menimpanya tanpa menuduh Chiko yang salah. Padahal, kalau mengingat hal itu Chiko salah telah berkhianat.

Azzam semakin di buat kagum oleh pemikiran Azzura. "Lalu kamu mau kemana dan akan melakukan tindakan apa?"

"Aku akan pergi dari sini dan mengambil langkah bercerai." Secara tegas Azzura mengatakan itu tanpa keraguan sedikitpun dalam hatinya.

Azzam mengangguk mengerti karena memang ini juga langkah yang akan ia ambil. Jika pasangan sudah berkhianat dan bermain di atas ranjang, itu artinya tidak akan ada kesempatan kedua untuk mereka memperbaiki semuanya. Jika tetap bertahan pun tentu akan ada hati yang terluka.

Di bawah langit yang sama dan kesedihan yang sama, Azzam dan Azzura saking berbagi kesedihan. Hingga mereka di pisahkan oleh jarak kembali di saat keduanya memutuskan pulang bersama-sama.

"Makasih sudah menemaniku dan sudah bersedia mendengarkan tangisku," ucap Azzura sambil mendorong kursi roda Azzam dan berhenti di depan rumah Azzam.

"Sama-sama, makasih juga sudah bersedia aku repotkan." Bagaimana tidak di repotkan, Azzura begitu baik membantu dirinya naik turun ke dalam taksi dan juga mendorong kesana kemari kursi rodanya.

Azzura tersenyum mengangguk. Lalu, ia berpamitan pulang ke rumahnya. Azzam pun masuk kedalam rumah.

"Mas kamu habis dari mana dengan Azzura?" tanya seorang wanita mengagetkan Azzam.

"Ghina!"

Terpopuler

Comments

Liswati Angelina

Liswati Angelina

penasaran dengan akhir semuanya....

2023-03-09

0

Rosnelli Sihombing S Rosnelli

Rosnelli Sihombing S Rosnelli

azura sayang jangan lama lama ya bercerainya trus jangan mau sama azzam dia berbeda agama dengan mu

2023-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Keadaan yang berbeda
2 2. Bersiap-siap
3 3. Mengundang
4 4. Memesan Kue
5 5. Keseharian Azzura
6 6. Perubahan pasangan
7 7. Membantu menenangkan
8 8. Permintaan Ghina
9 9. Curhatan Ghina
10 10. Niat Ghina
11 11. Sikap yang Berbeda
12 12. Malam Minggu
13 13. Keinginan Azzura
14 14. Cibiran Tetangga
15 15. Kekecewaan Azzura
16 16. Tanda merah
17 17. Tanda merah part 2
18 18. Mengikuti
19 19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20 20. Berbagi Kesedihan.
21 BAB 21. Pertengkaran
22 BAB 22. Pertengkaran part 2
23 BAB 23. Memilih Pergi
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27. Permintaan
28 BAB 28. Kamu mau apa?
29 BAB 29. Kesedihan Chiko
30 BAB 30. Nasihat Azzam
31 BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32 BAB 32. Bingung
33 BAB 33. Bingung part 2
34 BAB 34. Keingintahuan Azzura
35 BAB 35.
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40. Kehamilan Ghina
41 BAB 41. Penolakan Azzura
42 BAB 42. Nasihat Umi
43 BAB 43. Pilihan Azzura
44 BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45 BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46 BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47 BAB 47. Masih Lindungi
48 BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49 BAB 49.
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55. Pernikahan Dadakan
56 BAB 56
57 Visual pilihan Author
58 BAB 57
59 BAB 58. Kekesalan Chiko
60 BAB 59. Hari Yang Indah
61 BAB 60. Sebuah Kenyataan
62 BAB 61.
63 BAB 62. Tanda merah!!
64 BAB 63. Pertengkaran
65 BAB 64.
66 BAB 65. Mengejutkan
67 BAB 66.
68 BAB 67
69 BAB 68. Selesai
70 Novel Baru
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Keadaan yang berbeda
2
2. Bersiap-siap
3
3. Mengundang
4
4. Memesan Kue
5
5. Keseharian Azzura
6
6. Perubahan pasangan
7
7. Membantu menenangkan
8
8. Permintaan Ghina
9
9. Curhatan Ghina
10
10. Niat Ghina
11
11. Sikap yang Berbeda
12
12. Malam Minggu
13
13. Keinginan Azzura
14
14. Cibiran Tetangga
15
15. Kekecewaan Azzura
16
16. Tanda merah
17
17. Tanda merah part 2
18
18. Mengikuti
19
19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20
20. Berbagi Kesedihan.
21
BAB 21. Pertengkaran
22
BAB 22. Pertengkaran part 2
23
BAB 23. Memilih Pergi
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27. Permintaan
28
BAB 28. Kamu mau apa?
29
BAB 29. Kesedihan Chiko
30
BAB 30. Nasihat Azzam
31
BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32
BAB 32. Bingung
33
BAB 33. Bingung part 2
34
BAB 34. Keingintahuan Azzura
35
BAB 35.
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40. Kehamilan Ghina
41
BAB 41. Penolakan Azzura
42
BAB 42. Nasihat Umi
43
BAB 43. Pilihan Azzura
44
BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45
BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46
BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47
BAB 47. Masih Lindungi
48
BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49
BAB 49.
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55. Pernikahan Dadakan
56
BAB 56
57
Visual pilihan Author
58
BAB 57
59
BAB 58. Kekesalan Chiko
60
BAB 59. Hari Yang Indah
61
BAB 60. Sebuah Kenyataan
62
BAB 61.
63
BAB 62. Tanda merah!!
64
BAB 63. Pertengkaran
65
BAB 64.
66
BAB 65. Mengejutkan
67
BAB 66.
68
BAB 67
69
BAB 68. Selesai
70
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!