6. Perubahan pasangan

Waktu semakin larut malam, Azzura masih menunggu suaminya pulang. Seharian ini ia tidak mendapatkan kabar dari suaminya dan juga tidak mendapatkan pesan apapun. Sebagai seorang istri, tentu Azzura merasa kesepian di saat rumah besar hanya ada dirinya seorang. Dia yang tidak menyewa asisten rumahtangga mengurus semuanya seorang diri, tapi meski demikian Azzura masih merasa kesepian. Apalagi suaminya sekarang jarang berkomunikasi dan sering sibuk bekerja.

Wanita itu sampai terjaga hanya untuk menyambut suaminya pulang kerja. Karena biasanya, Chiko suka pulang pukul delapan malam dan paling lambat jam sembilan malam.

Orang yang ditunggu-tunggu Azzura telah sampai, dia segera beranjak dan menyambut suaminya pulang.

"Sayang," ucap Azzura tersenyum berdiri di depan pintu menunggu Chiko.

"Malam sayang. Aku lelah mau istirahat." Chiko memberikan tas kerjanya pada Azzura dan ia melangkah duluan masuk ke dalam rumah.

Azzura mendadak murung karena orang yang ia tunggu tidak memberikan pelukan ataupun kecupan yang seringkali di berikan saat dulu-dulu. Ia nampak kecewa atas perubahan sikap suaminya yang akhir-akhir ini terlihat begitu cuek tidak seperhatian dan semanis dulu.

"Sayang, kamu mau makan dulu atau mau mandi dulu?" tanya Azzura sambil mengikuti suaminya dari belakang.

"Mandi saja dulu, kalau makan aku sudah makan malam di kantor dan sekarang badanku lelah, mataku ngantuk ingin tidur."

Lagi-lagi azura dibuat kecewa sebab ia dari tadi menunggu suaminya ingin makan malam bersama. Namun, harapan Azzura tidak seindah ekspetasinya. Lagi-lagi Chiko tidak ada waktu buat mereka berdua.

"Ya sudah, aku siapkan air hangat buat kamu mandi." Meski kecewa, Azzura tetap saja menjadi istri pengertian dan mencoba memahami keadaan suaminya.

Setelah menyiapkan segalanya, Azzura memilih ke dapur untuk makan malam. Dalam kesendiriannya azura termenung seorang diri merindukan kebersamaan dengan suaminya. Makan bersama, sering menghabiskan waktu bersama, tapi kini semuanya perlahan berubah seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya kesibukan Chiko di dalam dunia pekerjaan.

Dia menatap nanar makanan yang ada di atas meja. Makanan kesukaan suaminya, tapi makanan itu malah tak tersentuh sedikitpun dengan alasan sudah makan di kantor.

"Sejak kamu naik jabatan, kamu sering pulang larut malam. Bahkan kamu juga melupakan hari ulangtahun ku, Chiko. Aku lebih nyaman saat kita yang dulu. Dimana kamu banyak waktu untukku, pulang tidak malam, sering makan bersama, aku merindukan itu semua."

Azzura mulai memperhatikan setiap perubahan dalam diri suaminya. Ternyata, kesibukan dalam dunia kerjaan perlahan membuat Chiko sedikit berubah dan malah jarang berkomunikasi lagi.

*****

Keesokan harinya.

Kediaman Azzam.

"Kamu mau kemana lagi Ghin? Ngapain juga harus memakai pakaian terbuka seperti itu?" Azzam kurang menyukai Ghina memakai rok selutut dengan kemeja yang sedikit memperlihatkan lekuk tubuhnya.

"Aku mau cari kerjaan tambahan, Mas. Aku tidak bisa berdiam diri terus di saat keuangan kita semakin menipis." Ghina mengoleskan lipstik merah merona di bibir tebalnya.

"Tapi tidak harus berdandan begini. Mending kamu hapus saja makeupnya! Jangan terlalu menor. Bajunya juga jangan terlalu ngetat, Mas tidak suka kamu yang kayak gini." Azzam mengomentari penampilan istrinya yang semakin berubah. Dari dulu yang sering memakai pakaian longgar dan sedikit tertutup, kini malah berubah menjadi sering mengenakan pakaian lebih terbuka dan sering ngetat.

Ghina yang sedang berdandan semakin di buat kesal. Dia mendelik tidak suka pada suaminya yang semakin hari semakin banyak mengaturnya. "Kamu tidak perlu mengaturku, Mas! Kalau aku tidak berpenampilan seperti ini tidak mungkin ada orang yang mau menerima ku bekerja. Ini zaman modern dimana semua orang mengikuti tren zaman. Lagian aku mau mencari kerjaan bukan mau pengajian. Seharusnya Mas mendukung ku bukan malah menghalangi niatku. Seharusnya Mas ini senang memiliki istri yang mau membantu mu mencari uang, bukan malah bilang jangan. Emangnya kamu mampu mencari nafkah buat kehidupan kita? Tidak 'kan?" ujar Ghina tanpa pikir mengeluarkan kekesalannya dan seolah menghina suaminya.

"Astaghfirullah, Ghina. Ada apa denganmu? Kenapa kamu jadi begini? Apa yang membuatmu berubah, Ghina? Aku merasa tidak mengenalimu lagi." Azzam mengeluarkan uneg-unegnya juga. Dia pun merasa istrinya telah berubah dan kecewa atas apa yang Ghina lakukan.

"Aku masih Ghina yang dulu, Mas. Namun, keadaan yang merubah ku. Kita butuh uang dan apapun yang aku lakukan demi kehidupan kita. Daripada berdebat denganmu, mendingan aku pergi cari kerjaan dulu." Ghina mengambil tasnya dan ia pun pergi begitu saja tanpa berpamitan mengecup tangan suaminya.

"Ghin, aku minta kamu jangan bekerja dengan penampilan seperti itu. Itu tidak baik buat kamu sebagai seorang perempuan!" Azzam mencoba mengejar istrinya, tapi ia tidak bisa mengejar di saat Azriel terbangun menangis. Otomatis ia membelokkan kursi rodanya ke kamar.

*****

Kediaman Chiko.

"Sayang, apa kamu melupakan sesuatu?" tanya Azzura pada Chiko yang tengah berdiri sambil membantu memasangkan dari. Ia berharap Chiko mengingat hari ulangtahunnya.

"Sesuatu?" gumam Chiko mengingat sesuatu. Seketika ia terbelalak menyadari satu hal.

"Astaga, aku melupakan sesuatu?"

Azzura tersenyum meyakini jika suaminya pasti ingat hari ulangtahunnya. Namun, senyuman itu kembali pudar dikala Chiko membahas pekerjaan, bukan hari jadinya. Azzura mengendurkan tangannya dan melepaskan tangannya di dasi Chiko.

"Aku harus segera sampai ke kantor karena hari ini direktur utama akan datang pagi-pagi sekali. Aku sebagai manager harus ada pagi-pagi sekali menyiapkan segala macam laporan perusahaan. Maaf sayang, aku harus segera berangkat." Chiko mengambil tasnya lalu tergesa berlari keluar kamar.

"Sayang, kamu meluapkan sesuatu." Azzura bersuara membuat Chiko membalikkan langkahnya lagi. Kemudian mengecup kening Azzura.

"Aku harus pergi."

"Tidak sarapan dulu?"

"Nanti saja di kantor." Chiko pun hilang di balik pintu. Azzura menghelakan nafas panjang dan ia terduduk lemas di tepi ranjang.

"Kamu mulai berubah, Chiko. Kamu lebih sibuk bekerja dibandingkan hubungan kita. Kamu juga melupakan hari ulangtahun ku." Sesak, itulah yang Azzura rasakan saat ini. Ia hanya ingin kebersamaan perhatian dan waktu bersama suaminya. Bukan kekayaan, bukan materi, bukan hidup bergelimang harta. Azzura hanya ingin kehidupan yang dulu yang di mana tidak memiliki apa-apa namun kebersamaan mereka mampu menciptakan sebuah kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Kini, semua itu perlahan sirna seiring waktu berjalan begitu cepat.

"Jabatan membuatmu berubah."

Terpopuler

Comments

Liswati Angelina

Liswati Angelina

sekarang jabatan habis ini perempuan yg buat ciko tambah berubah........

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Keadaan yang berbeda
2 2. Bersiap-siap
3 3. Mengundang
4 4. Memesan Kue
5 5. Keseharian Azzura
6 6. Perubahan pasangan
7 7. Membantu menenangkan
8 8. Permintaan Ghina
9 9. Curhatan Ghina
10 10. Niat Ghina
11 11. Sikap yang Berbeda
12 12. Malam Minggu
13 13. Keinginan Azzura
14 14. Cibiran Tetangga
15 15. Kekecewaan Azzura
16 16. Tanda merah
17 17. Tanda merah part 2
18 18. Mengikuti
19 19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20 20. Berbagi Kesedihan.
21 BAB 21. Pertengkaran
22 BAB 22. Pertengkaran part 2
23 BAB 23. Memilih Pergi
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27. Permintaan
28 BAB 28. Kamu mau apa?
29 BAB 29. Kesedihan Chiko
30 BAB 30. Nasihat Azzam
31 BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32 BAB 32. Bingung
33 BAB 33. Bingung part 2
34 BAB 34. Keingintahuan Azzura
35 BAB 35.
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40. Kehamilan Ghina
41 BAB 41. Penolakan Azzura
42 BAB 42. Nasihat Umi
43 BAB 43. Pilihan Azzura
44 BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45 BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46 BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47 BAB 47. Masih Lindungi
48 BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49 BAB 49.
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55. Pernikahan Dadakan
56 BAB 56
57 Visual pilihan Author
58 BAB 57
59 BAB 58. Kekesalan Chiko
60 BAB 59. Hari Yang Indah
61 BAB 60. Sebuah Kenyataan
62 BAB 61.
63 BAB 62. Tanda merah!!
64 BAB 63. Pertengkaran
65 BAB 64.
66 BAB 65. Mengejutkan
67 BAB 66.
68 BAB 67
69 BAB 68. Selesai
70 Novel Baru
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Keadaan yang berbeda
2
2. Bersiap-siap
3
3. Mengundang
4
4. Memesan Kue
5
5. Keseharian Azzura
6
6. Perubahan pasangan
7
7. Membantu menenangkan
8
8. Permintaan Ghina
9
9. Curhatan Ghina
10
10. Niat Ghina
11
11. Sikap yang Berbeda
12
12. Malam Minggu
13
13. Keinginan Azzura
14
14. Cibiran Tetangga
15
15. Kekecewaan Azzura
16
16. Tanda merah
17
17. Tanda merah part 2
18
18. Mengikuti
19
19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20
20. Berbagi Kesedihan.
21
BAB 21. Pertengkaran
22
BAB 22. Pertengkaran part 2
23
BAB 23. Memilih Pergi
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27. Permintaan
28
BAB 28. Kamu mau apa?
29
BAB 29. Kesedihan Chiko
30
BAB 30. Nasihat Azzam
31
BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32
BAB 32. Bingung
33
BAB 33. Bingung part 2
34
BAB 34. Keingintahuan Azzura
35
BAB 35.
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40. Kehamilan Ghina
41
BAB 41. Penolakan Azzura
42
BAB 42. Nasihat Umi
43
BAB 43. Pilihan Azzura
44
BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45
BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46
BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47
BAB 47. Masih Lindungi
48
BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49
BAB 49.
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55. Pernikahan Dadakan
56
BAB 56
57
Visual pilihan Author
58
BAB 57
59
BAB 58. Kekesalan Chiko
60
BAB 59. Hari Yang Indah
61
BAB 60. Sebuah Kenyataan
62
BAB 61.
63
BAB 62. Tanda merah!!
64
BAB 63. Pertengkaran
65
BAB 64.
66
BAB 65. Mengejutkan
67
BAB 66.
68
BAB 67
69
BAB 68. Selesai
70
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!