14. Cibiran Tetangga

Jantung Chiko seakan copot Azzura berkata seperti itu. Ia tidak menyangka kalau istrinya memiliki pikiran ke arah sana.

"Apa maksud mu, Azzura?" tanya Chiko pura-pura bersikap biasa dan terkejut atas pertanyaan istrinya. Padahal jantungnya sedang berdebar takut jika Azzura melihat dia bersama dengan Ghina karena memang jarak rumah mereka dan Azzam tidaklah jauh hanya terhalang oleh beberapa rumah saja.

"Aku rasa kamu juga tahu apa yang aku katakan, Chiko. Mana mungkin seorang pria menolak keinginan istrinya jika tidak ada hal lain yang membuatnya tertarik di luaran sana. Apa ucapan ku benar kalau kamu punya wanita idaman lain?" Azzura kembali menanyakan hal itu di saat wangi parfum perempuan tercium dari tubuh suaminya. Feeling Azzura mengatakan ada yang di sembunyikan oleh Chiko sampai suaminya keluar malam dan semakin besar kemungkinan melakukan tindakan di luar dugaannya.

"Aku tidak mungkin melakukan itu, Azzura. Aku sungguh habis bekerja dan tidak mungkin melakukan tindakan hina seperti yang kaku tuduhkan. Kita menikah di hadapan pendeta dan itu di saksikan oleh banyak orang. Mana mungkin aku mempermainkan ikatan suci kita."

"Mana mungkin juga aku berkata jujur padamu tentang hubungan ini. Bisa-bisa aku di ceraikan olehmu dan aku tidak ingin kehilangan kamu."

"Aku harap ucapan mu bisa di pegang, Chiko. Aku harap kamu tidak sedang bermain api dan tidak membohongiku. Aku hanya ingin menikah satu kali dan aku ingin kamu tidak mengkhianati pernikahan ini." Azzura menekankan setiap kata kepada Chiko. Dia tipe wanita yang jika sudah sakit hati pantang baginya kembali dan tidak akan mau mengenalnya lagi.

"Kamu juga harus ingat perjanjian pra nikah kita. Jika kamu ketahuan selingkuh dan berkhianat apalagi melakukan hubungan terlarang di belakangku, maka seluruh harta yang telah kita kumpulkan dari nol akan menjadi milikku!" Dan Azzura kembali memperingati Chiko mengenai hal itu. Dia tidak main-main dalam berkata.

"Ti-tidak akan. Aku tidak mungkin mengkhianati mu apalagi pernikahan kita. Aku tetap memilihmu sebagai istriku dan aku hanya mencintaimu."

"Aku harap begitu."

*****

Kediaman Azzam.

"Baru pulang?" Azzam mengagetkan Ghina yang sedang menutup pintunya begitu pelan.

"Eh, Mas! Bikin kaget saja. Belum tidur?" Ghina mengusap dadanya saking terkejut ada Azzam di dekat ruang televisi dengan tatapan begitu tajam.

"Aku tanya baru pulang? Malah balik bertanya. Kami bilang sebentar nyatanya berjam-jam. Mana sate yang kamu beli? Kok tidak ada?" pertanyaan Azzam seakan menyadarkan Ghina dari kelupaannya membeli sate.

"Anu, tadi, tadi sate ayamnya habis."

"Habis? Lalu kamu pergi kemana dulu jam sepuluh baru pulang? Main kemana saja? Dengan siapa dan berapa lama kamu diam di sana?" cerca Azzam memberondong banyak pertanyaan. Bagaimana Azzam tidak marah, istrinya keluar dari jam tujuh malam tapi pulang sekitar jam sepuluh lebih. Itu membuat Azzam dilanda kesal dan jengkel.

"Beli sate, Mas. Aku keliling mencari sate ayam buat kamu tapi pada habis. Aku pergi sendirian tidak dengan siapa-siapa. Kamu jangan curigaan begitu, aku tidak macam-macam, Mas." Ghina tidak berani menatap mata suaminya dan ia berlalu melewati Azzam.

"Kalau kamu ketahuan bermain api, aku tidak akan segan-segan menceraikanmu, Ghina!" Azzam mengancam dan ia tidak main-main dalam ucapannya.

Ghina yang tadinya melangkah seketika terdiam. "Aku tidak akan seperti itu. Kalau aku seperti itu, aku siap kamu ceraikan tanpa harta apapun." Lalu, Ghina masuk ke dalam kamar.

Azzam mengusap wajahnya secara kasar. "Aku merasa ada hal yang kamu sembunyikan, Ghina. Sikap kamu menunjukan seperti seorang wanita yang sedang dimabuk asmara. Aku tidak mudah kamu bohongi. Kita lihat, apa yang telah kamu sembunyikan dibelakang ku dan jika feeling ku mengatakan iya, maka aku tidak akan pernah memaafkanmu dan lebih baik meninggalkan dirimu." Prinsip Azzam satu, di khianati maka ia akan melepaskannya tanpa peduli seberapa besar cintanya kepada Ghina. Ia juga sampai rela meninggalkan keluarganya demi ingin bersama dengan wanita yang di cinta. Dan tidak akan sulit bagi Azzam untuk melepaskan Ghina kalau wanita itu ketahuan bermain api dan tidak akan pernah ada lagi kata kembali dalam kamus kehidupannya.

*****

Keesokan harinya.

Seperti pada kegiatan umumnya, para ibu-ibu selalu berkumpul di tukang sayur seraya memilih sayuran dan juga saling merumpi. Kali ini, ada hal menarik membuat para ibu-ibu antusias mendengarkan cerita dari salah satu ibu-ibu pembeli.

"Kalian tahu tidak, semalam saya melihat Ghina dan Chiko berduaan di tukang sate yang ada di jalan Ciranjang. Kelihatan sekali kalau mereka begitu mesra."

"Ah, yang bener Bu? Mana mungkin Chiko begitu? Setahu kita suaminya Azzura baik." Mereka belum percaya pada ucapan tetangganya.

"Saya beneran, Bu. Sumpah demi Allah saya melihat sendiri apa yang terjadi dan di sana juga ada suami saya yang juga ikut melihatnya."

"Kamu beneran?"

"Demi Allah beneran. Saya kasihan sama Neng Azzura yang baik hati itu malah di khianati oleh suaminya. Saya juga sama Azzam yang sama-sama di khianati."

"Kalau begini ceritanya mereka sungguh keterlaluan. Kamu punya buktinya Chiko dan Ghina berduaan di sana?"

"Ada, tunggu sebentar." Lalu, ibu-ibu itu mengambil ponselnya dan menunjukkan foto kebersamaan Chiko dan Ghina. "Ini fotonya."

Mereka yang sedang membeli sayuran di warung Bu Nining malah terfokus pada benda pipih milih tetangganya.

"Astaghfirullah! Ini beneran mereka? Kok tega banget sih pada pasangannya sendiri." Bu Nining tidak percaya jika suaminya Azzura dan Ghina bermain api di belakang mereka.

"Iya, mereka tega sekali," timpal yang lainnya.

"Pantas saja semalam neng Azzura menangis karena di bentak suaminya dan di larang ikut. Ini toh alasannya." Sekarang Bu Nining mengerti alasan Chiko memarahi Azzura karena mungkin tidak mau diganggu.

"Pagi ibu-ibu, ada apa sih rame sekali," sapa Ghina terlihat ramah baru datang ke warung. Dia memilih aneka sayuran yang ingin di beli.

Ibu-ibu saling lirik dan saling sikut.

"Habis jalan-jalan kemana semalam?" tanya ibu-ibu yang melihat Ghina.

"Di rumah saja bu. Mana mungkin saya pergi meninggalkan suami dan anak saya."

"Masa sih? Kok saya tidak percaya, ya. Terus siapa dong wanita mirip kamu dan Chiko di kedai sate yang ada di jalan Ciranjang? Masa orang lain." Sindir ibu itu membuat Ghina tertegun penuh keterkejutan.

"Ah mana mungkin itu saja dan Chiko. Ibu salah lihat kali," ucap Ghina gelagapan menunduk menyembunyikan wajahnya dari rasa panik akibat ketahuan.

"Saya yakin itu mirip kamu dan Chiko. Tidak mungkin mata saya rabun. Apa jangan-jangan kalian selingkuh?" tuding Bu Onih.

"Siapa yang selingkuh?" celetuk suara perempuan. Mereka menoleh. "Neng Azzura!"

Terpopuler

Comments

Rosnelli Sihombing S Rosnelli

Rosnelli Sihombing S Rosnelli

dari foto nya sepertinya mereka mengadakan pernikahan itu para pelakor dan pembinor

2023-03-07

0

Liswati Angelina

Liswati Angelina

udah beberkan dan biar cepat ketahuan belang mereka

2023-03-07

0

ummi

ummi

semoga cepat ketauan..biar ngk lama-lama

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Keadaan yang berbeda
2 2. Bersiap-siap
3 3. Mengundang
4 4. Memesan Kue
5 5. Keseharian Azzura
6 6. Perubahan pasangan
7 7. Membantu menenangkan
8 8. Permintaan Ghina
9 9. Curhatan Ghina
10 10. Niat Ghina
11 11. Sikap yang Berbeda
12 12. Malam Minggu
13 13. Keinginan Azzura
14 14. Cibiran Tetangga
15 15. Kekecewaan Azzura
16 16. Tanda merah
17 17. Tanda merah part 2
18 18. Mengikuti
19 19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20 20. Berbagi Kesedihan.
21 BAB 21. Pertengkaran
22 BAB 22. Pertengkaran part 2
23 BAB 23. Memilih Pergi
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27. Permintaan
28 BAB 28. Kamu mau apa?
29 BAB 29. Kesedihan Chiko
30 BAB 30. Nasihat Azzam
31 BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32 BAB 32. Bingung
33 BAB 33. Bingung part 2
34 BAB 34. Keingintahuan Azzura
35 BAB 35.
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40. Kehamilan Ghina
41 BAB 41. Penolakan Azzura
42 BAB 42. Nasihat Umi
43 BAB 43. Pilihan Azzura
44 BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45 BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46 BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47 BAB 47. Masih Lindungi
48 BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49 BAB 49.
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55. Pernikahan Dadakan
56 BAB 56
57 Visual pilihan Author
58 BAB 57
59 BAB 58. Kekesalan Chiko
60 BAB 59. Hari Yang Indah
61 BAB 60. Sebuah Kenyataan
62 BAB 61.
63 BAB 62. Tanda merah!!
64 BAB 63. Pertengkaran
65 BAB 64.
66 BAB 65. Mengejutkan
67 BAB 66.
68 BAB 67
69 BAB 68. Selesai
70 Novel Baru
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Keadaan yang berbeda
2
2. Bersiap-siap
3
3. Mengundang
4
4. Memesan Kue
5
5. Keseharian Azzura
6
6. Perubahan pasangan
7
7. Membantu menenangkan
8
8. Permintaan Ghina
9
9. Curhatan Ghina
10
10. Niat Ghina
11
11. Sikap yang Berbeda
12
12. Malam Minggu
13
13. Keinginan Azzura
14
14. Cibiran Tetangga
15
15. Kekecewaan Azzura
16
16. Tanda merah
17
17. Tanda merah part 2
18
18. Mengikuti
19
19. Kenyataan yang Sesungguhnya
20
20. Berbagi Kesedihan.
21
BAB 21. Pertengkaran
22
BAB 22. Pertengkaran part 2
23
BAB 23. Memilih Pergi
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27. Permintaan
28
BAB 28. Kamu mau apa?
29
BAB 29. Kesedihan Chiko
30
BAB 30. Nasihat Azzam
31
BAB 31. Penilaian orang belum tentu benar
32
BAB 32. Bingung
33
BAB 33. Bingung part 2
34
BAB 34. Keingintahuan Azzura
35
BAB 35.
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40. Kehamilan Ghina
41
BAB 41. Penolakan Azzura
42
BAB 42. Nasihat Umi
43
BAB 43. Pilihan Azzura
44
BAB 44. Pilihan Ghina, Azzam dilema
45
BAB 45. Sebuah Kenyataan.
46
BAB 46. Sebuah Kenyataan part 2
47
BAB 47. Masih Lindungi
48
BAB 48. Keadaan dan kondisi yang berbeda
49
BAB 49.
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55. Pernikahan Dadakan
56
BAB 56
57
Visual pilihan Author
58
BAB 57
59
BAB 58. Kekesalan Chiko
60
BAB 59. Hari Yang Indah
61
BAB 60. Sebuah Kenyataan
62
BAB 61.
63
BAB 62. Tanda merah!!
64
BAB 63. Pertengkaran
65
BAB 64.
66
BAB 65. Mengejutkan
67
BAB 66.
68
BAB 67
69
BAB 68. Selesai
70
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!