Kabar Mengejutkan

"Teeeeettttt....!"

Seorang wanita berusia sekitar empat puluh tahun, berdiri di balik pintu dan membukanya.

Wajah kaget luar biasa, dengan mulut ternganga, melihat ke arah dua orang pria berseragam polisi di depannya, dan seorang Komandan polisi yang tengah menggendong gadis kecil.

"Selamat pagi! Ada apa ini?" ucap Akasma kebingungan.

"Selamat pagi, Nyonya! Maaf kedatangan kami mengejutkan Anda!" ucap Komandan Raichan dengan sopan.

"Kedatangan kami kesini, ingin menyampaikan sekaligus membawa berita buruk untuk keluarga Nyonya."

"Berita buruk? Ada apa ini? apa yang sudah terjadi? bisa kalian jelaskan!" Akasma mulai terlihat ketakutan.

Salah satu anggota polisi menyodorkan sebuah foto mobil beserta foto beserta data diri kepada Akasma. Sontak membuat wanita itu terkaget dan nyaris terjatuh.

"Itu mobil su- suami Saya. Dan itu foto KTP suami juga. Katakan! apa yang sudah terjadi dengan suami Saya! Katakaaannn....!" teriak Akasma. Dan kini berubah menjadi tangisan histeris.

"Sebaiknya Nyonya tenangkan diri dulu, baru kami akan memberi tahu apa yang sudah terjadi!" ucap Komandan Raichan.

Akasma mempersilahkan mereka semua masuk ke ruang tamu dan duduk. Sejenak Akasma mulai kembali tenang. Dan Komandan Raichan pun mulai menceritakan kronologis kejadian yang menimpa suami wanita itu.

"Apa??? Kecelakaan??? Samir meninggal??"

Dunia wanita bernama Akasma saat itu seolah telah berhenti seketika. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa canda tawa dirinya bersama sang suami dan putri semata wayang kemarin sore, adalah untuk terakhir kalinya.

Sementara gadis kecil berusia sekitar 8 tahun, terlihat berdiri menguping dari balik kelambu. Menggigit ujung jarinya kuat kuat agar suara tangisnya tidak pecah.

"Papa....! Hikssss....!"

Belum usai dari rasa kagetnya, tentang kabar kematian sang suami, Akasma kembali dikejutkan oleh Komandan Raichan.

"Ada berita lain juga yang harus Saya sampaikan kepada anda, Nyonya," sela Komandan Raichan, wajahnya kini lebih terlihat tegang.

"Berita apalagi?" Akasma berusaha menguatkan dirinya bertanya. Dan Komandan Raichan pun menjawabnya.

"Dalam insiden kecelakaan semalam, kami menemukan dua jenazah. Dan salah satu jenazah lainnya adalah seorang perempuan. Selain itu penumpang yang berhasil selamat dari maut itu adalah anak ini."

Komandan Raichan kembali memeluk erat Ayrani, seraya menatap lekat reaksi wanita di depan nya. Seolah berusaha melindungi bocah malang tersebut.

"Perempuan lain? anak?" Akasma mengulang pernyataan Komandan Raichan. Dan netra Akasma kini beralih menatap gadis kecil dalam gendongan pria di hadapannya.

Sementara bocah malang yang sedang digendong Komandan, terlihat ketakutan melihat tatapan Akasma yang seolah akan menerkamnya bulat bulat.

"Om, Ayra takut!" bisik Ayrani.

"Tenang, dia tidak akan menyakiti mu, Nak!"

Bak disambar petir pagi itu bagi Akasma dan putri kecilnya. Entah sebuah lelucon apa yang baru saja ia dengar. Antara kaget, bingung, dan sedih. Semua bercampur menjadi satu, mengaduk seluruh batin serta mental Akasma.

"Wanita itu siapa? Dan anak itu siapa?" Akasma terus mengulang ucapannya berkali-kali.

"Anak ini memanggil suami Anda dengan sebutan Papa. Apa mungkin perempuan yang meninggal bersama suami Anda adalah istri lainnya?"

Akasma semakin syok dan lunglai mendengar kembali penjelasan Komandan Raichan. Dan tanpa sadar tangan wanita itu menyenggol sebuah vas besar yang ada di samping, tempat ia duduk. Dan hal itu semakin membuat gadis yang bersembunyi dari balik tirai, terisak kencang. Dan memberanikan diri berlari memeluk Akasma.

Tangis kesedihan menghiasi isi ruangan kediaman keluarga almarhum Samir Daulay. Bahkan gadis malang yang masih duduk di pangkuan Komandan Raichan juga ikut terbawa suasana, tangisnya pun jatuh kembali.

Dengan sisa sisa kesadaran yang dia miliki, Akasma memberanikan diri bertanya, "Bagaimana Saya bisa mempercayai bahwa anak ini adalah anak dari suami Saya?"

Sejenak isi ruangan pun hening setelah Akasma bersuara.

"Kami pihak kepolisian akan membantu Nyonya untuk membuktikan bahwa anak ini adalah putri Tuan Samir!" ucap Komandan Raichan kembali.

Terlihat jelas ibu satu anak itu tidak ingin mengakui keberadaan gadis kecil malang dihadapannya, yang merupakan putri lain sang suami dari wanita lain.

"Apa benar dia Putri mu, Samir? Jika benar, berarti selama ini kamu menghianati aku dan pernikahan kita," batin Akasma penuh kemarahan.

"Mengapa kamu tega melakukan semua ini kepada ku dan putri kita? Selama ini aku sungguh menaruh rasa kagum kepadamu yang begitu besar sebagai seorang suami. Tapi ternyata!!!!"

Bak diiris sembilu hati Akasma kala itu, sungguh kabar yang sangat mengejutkan dan menggores hati terdalamnya. Sebuah kesetiaan yang ia bangun selama belasan tahun hidup bersama Samir, rupanya dibalas penghianatan. Dan kini marah pun tiada guna, hanya bisa meratapi pilu atas luka yang Samir berikan saat kepergian terakhirnya.

"Apa aku harus menerima anak itu? Tidak, tidak....! Aku tidak bisa, ibunya telah merenggut suamiku, bagaimana aku bisa menerima anak ini." gemuruh batin Akasma.

"Maaf, Nyonya, kami tidak memiliki banyak waktu. Dan sekali lagi kami minta maaf, dengan sangat terpaksa anak ini Saya serahkan kepada Nyonya, mengingat dia masih merupakan putri dari almarhum korban Bapak Samir. Berarti juga darah daging beliau," tandas Komandan Raichan, perlahan dengan berat hati menduduk kan Ayrani di sebelah Akasma.

"Sebentar lagi mobil jenazah juga akan segera tiba. Jika Nyonya meragukan dia adalah putri Tuan Samir, kami dari tim pihak kepolisian juga telah membantu Nyonya untuk melakukan tes DNA. Maaf sebelumnya jika kami telah melakukannya. Dan mengenai hasil tes DNA, akan kami kirim ke alamat Anda."

Entah harus bahagia karena menerima anak lain sang suami dari wanita selingkuhannya, atau bersedih dihadapkan dengan semua kondisi yang begitu sangat mengejutkan dia sekaligus. Wanita itu tak bisa menolak atau pun membantah kendati kedua matanya sedari tadi terus menatap Ayrani dengan tatapan kebencian. Dan membuat gadis malang itu semakin tersedu dan ketakutan.

Selepas Komandan Raichan beserta kawan kawan undur diri, suara mobil ambulance pun terdengar dan memasuki halaman rumah duka.

Satu persatu para tetangga berdatangan untuk melayat, kabar kematian serta berita kecelakaan maut Samir Daulay bersama wanita simpanan nya seketika mencuat menggegerkan seluruh negeri menjadi berita utama di kota itu. "Seorang pengusaha garmen ternama tewas bersama wanita simpanan nya."

*****

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

𝙱𝚞𝚗𝚍𝚊 𝙰𝚛𝚞𝚖𝚒❣️

𝙱𝚞𝚗𝚍𝚊 𝙰𝚛𝚞𝚖𝚒❣️

kenyataan yg sangat menyakitkan yg harus diterima akasma, kecelakaan suaminya sungguh sangat menyedihkan, tapi yg lebih mengejutkan lagi adalah suaminya malah selingkuh dan sdh punya anak, terus gimana nasibnya Ayrani selanjutnya 😥😥

2023-03-25

3

𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

cerita nya kayak film India

2023-03-25

2

𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

ternyata ohhhhh ternyata pak Samir meninggal dengan selingkuhannya dan kasihan banget anak nya

2023-03-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!