Berkunjung ke Panti Asuhan

Daniyal yang baru saja turun dari mobil bersama sang sopir, segera berlari saat melihat Prithaya berjalan menuju kelasnya.

"Pritha, tunggu....!" teriak Daniyal.

Mendengar namanya dipanggil, Pritha menghentikan langkahnya dan menoleh ke sosok pemuda yang berlari mendekatinya.

"Selamat pagi, Kak!" sapa Prithaya kepada Daniyal.

"Pagi juga, hah- hah- hah-.....!" balas Daniyal dengan napas terengah.

"Bagaimana keadaan kamu?" tanya Daniyal kembali.

"Seperti yang Kakak lihat sendiri, aku sudah sehat!" jawaban Prithaya terkesan ketus. Bahkan segera berpamit kepada Daniyal.

"Maaf, Kak aku masuk kelas dulu!" pamit Prithaya membalikkan badan.

"Tunggu!" Daniyal mencoba menarik tangan Prithaya.

"Dimana Adik kamu? kenapa dia tidak sekolah hari ini? dari kamu datang aku lihat cuma sendirian," Daniyal menatap bola mata Prithaya.

"Dia sudah tidak lagi sekolah di sini. Maaf aku harus ke kelas, Kak!" Prithaya berlari meninggalkan Daniyal dengan wajah sedih.

"Apa artinya sudah tidak lagi sekolah di sini? apa Ayrani berhenti sekolah?" Daniyal makin penasaran dibuatnya. Hendak meminta penjelasan kembali kepada Prithaya namun sayangnya bel sekolah telah berbunyi.

***

Pagi yang cerah di tempat yang baru, terlihat seorang anak perempuan kecil sedang mengenakan dres renda warna putih tulang. Memasuki sebuah panti asuhan bersama sang nenek tercinta. Wajah gadis kecil itu sama seperti wajah gadis yang tengah duduk di bangku sekolah. Sendu, sedih, dan murung. Tanpa banyak bertanya gadis kecil itu mengikuti langkah sang nenek.

Gerombolan anak kecil terlihat sedang bermain berkelompok di beberapa tempat. Ada yang sedang bermain pasir, ada yang bernyanyi berbaris di taman, bahkan ada juga yang sedang bermain petak umpet. Semua pemandangan indah itu, tidak berhasil mencuri perhatian Ayrani. Ia hanya menoleh melihat sekilas saat melintas, namun tidak berkeinginan untuk ikut bergabung bersama mereka.

"Selamat pagi, Nyonya!" sapa ibu pengurus panti, Ibu Rahayu.

"Selamat pagi juga," balas Sonia dengan seutas senyum bersalaman.

"Ini pasti yang namanya Nona Ayrani ya? wah cantik sekali!" imbuh Bu Rahayu mengusap pipi gadis tersebut.

Ayrani bersalaman kepada Bu Rahayu serta membalas dengan anggukan, lalu duduk di sebuah sofa panjang di samping sang nenek. Dengan anggunnya bocah berusia 8 tahun itu mendudukkan bokongnya sangat hati-hati dan pelan.

"Maaf, Cucu saya ini orangnya sangat pemalu, Nyonya!" terang Sonia.

Seperti biasa tiap ada tamu, pelayan panti asuhan segera membuatkan minuman untuk tamunya. Dan pagi itu tamu istimewa panti asuhan "KASIH BUNDA" disuguhi dua gelas jus beserta beberapa makanan kecil.

"Silahkan!" ucap pelayan panti.

Sonia mulai membuka obrolan bersama Bu Rahayu, membahas rencananya yang akan mengundang seluruh anak panti untuk hadir dalam pesta penyambutan kedatangan Ayrani di istana nya.

"Wah..., sungguh sebuah kehormatan bagi kami semua telah diperkenankan hadir dalam acara penting ini," pungkas Bu Rahayu.

"Masalah transportasi, semua telah Saya persiapkan!" balas Sonia.

Bosan dengan pembicaraan dua wanita paruh baya di depannya, Ayrani berpamit kepada sang nenek untuk jalan jalan.

"Pasti Ayra bosan, ya? baiklah kalau mau jalan-jalan. Hati hati ya Sayang!" ucap Sonia sebelum Ayra meninggalkan ruangan tersebut.

Udara di panti itu sungguh sangat sejuk. Sebuah rumah dengan bangunan tua, yang dikelilingi oleh banyak bunga dan pepohonan hampir di beberapa tempat, sehingga membuat suasana panti asuhan "KASIH BUNDA" terlihat sejuk dan asri.

Ayrani melihat dari kejauhan gerombolan bermain para anak panti yang terlihat sangat menikmati dan gembira sekali. Gadis kecil yang tengah bersedih itu hanya mengulas senyum saat yang ia lihat ada yang lucu.

"Hehehehe," gelak tawa kecil Ayrani.

"Kamu suka?" tiba tiba sebuah suara yang entah darimana datangnya mengagetkan Ayrani.

"Siapa kamu?" tanya Ayrani kepada pemuda di hadapannya, yang usianya hampir sama dengan Daniyal.

"Datang itu ucap salam, jangan asal ngagetin begitu," Ayrani bersungut kesal. Berjalan mengabaikan pemuda tersebut.

"Eh eh eh, benar benar tidak sopan ya. Ditanya baik baik malah pergi," sindir Akash, nama pemuda tersebut.

"Yang tidak sopan itu kamu, datang ngagetin orang tanpa permisi," Ayrani berjalan menjauhi Akash. Namun pemuda itu berusaha mengejarnya.

"Iya, iyaa, Saya minta maaf!" ucap Akash memegang kedua daun telinganya, masih berlari mengejar Ayrani dan kini langkah pemuda itu sudah berada di depan Ayrani, dan dengan terpaksa gadis kecil itu menghentikan langkahnya juga.

"Dimaafkan! sekarang bisa kan Saya lewat?"

"Tunggu, perkenalkan namaku, Akash!" Akash mengulurkan tangan kepada Ayrani.

"Ayrani!" sahut Ayrani sedikit ketus.

"Nama yang cantik, secantik orang nya," puji Akash.

"Terima kasih!" Ayrani kemudian meneruskan langkahnya pergi meninggalkan Akash.

Sonia dan Bu Rahayu yang sempat melihat dari kaca jendela tersenyum melihat tingkah Akash dan Ayrani.

"Semoga, Nak Akash bisa mengembalikan senyum cucu ku!" celetuk Sonia.

"Sepertinya Nona Ayra sangat kesal dengan sikap Akash, Saya mewakili Putra Saya, memohon maaf Nyonya!" ujar Bu Rahayu.

"Namanya juga anak-anak, hal seperti itu sudah biasa,"

Tak lama kemudian Ayrani kembali memasuki ruangan tempat sang nenek dan Bu Rahayu duduk. Disusul di belakangnya ada Akash.

"Bagaimana jalan jalannya, Sayang?" tanya Sonia menyapa sang cucu yang sedang cemberut.

"Maafkan Saya, Nek. Tadi Saya sudah membuat Ayra kaget," sela Akash memberanikan diri.

"Oh, jadi kalian sudah berkenalan, bagus dong. Kalau begitu sekalian saja Saya sampaikan buat Nak Akash, lusa ikut hadir ya di acara penyambutan Ayra," balas Sonia.

"Wah dengan senang hati, mau mau mau, Nek!" terlihat Akash senang sekali menerima undang dari Sonia.

Sonia mempersilahkan kepada Ayrani untuk meminum jusnya dan mencicipi kue buatan pelayan panti. Dan gadis kecil yang masih kesal dengan Akash itu mencicipi salah satu kue brownies kesukaan nya. Ia terlihat lahap menikmati kue brownies tersebut. Sudut bibir Ayra pun terdapat bekas noda coklat, yang kemudian Akash menjulurkan sebuah tisu untuknya.

"Itu!" ucap Akash menunjuk sudut bibir Ayrani. Sonia dan Bu Rahayu yang melihat tingkah lucu dua bocah di hadapan mereka ikut tertawa.

Tepat jam 11 siang lebih sedikit, Sonia dan Ayrani meninggalkan panti asuhan "KASIH BUNDA."

***

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

kirain ayra mau di masukin ke panti asuhan ternyata nenek Sonia memanggil anak anak panti buat ngerayain datang nya ayra kerumah nenek Sonia

2023-04-10

5

gusion&Lesley

gusion&Lesley

semangat up thor

2023-03-29

1

🎀ᵀᵗᵇ'ˢ 80'™

🎀ᵀᵗᵇ'ˢ 80'™

semangat up terus Thor 💪🙏

2023-03-28

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!