Sepasang pemuda yang baru saja keluar dari mobil sedang berjalan memasuki restoran yang tidak begitu besar juga tak begitu ramai pengunjung. Sebuah restoran dengan suasana terbuka dikelilingi bunga bunga serta lampu hias dan air mancur kecil di sudut pojok taman.
"Apa utusan ASTANA sudah datang?" tanya Rara kepada sang asisten.
"Entah lah, Ra. Sebaiknya aku hubungi dia," jawab pria di samping Rara merogoh kantong saku celananya, mengeluarkan sebuah benda pipih.
Hendak saja sang asisten mengusap layar ponselnya, tiba-tiba seorang pria tampan berkacamata hitam dengan sebuah buket bunga di tangannya berjalan menghampiri kedua insan ini, lalu mendekati Rara dan asistennya.
"Permisi, apakah Anda CEO dari Shamir Corporation?" tanya pria itu kepada pria di samping Rara.
Rara tersenyum melihat pria yang berdiri di depannya tersebut, sementara sang asisten hendak menjawab namun Rara sudah terlanjur celetuk, "Iya beliau CEO dari Shamir Corporation."
"Bu...bu....!" belum selesai melanjutkan ucapannya, kaki Rara tiba-tiba menginjak sepatu sang asisten dengan sengaja, dan membuat pria kepercayaan sang nenek itu meringis kesakitan sembari berpura-pura tersenyum kepada pria yang memegang buket bunga.
"I- iya, Saya CEO dari Shamir Corporation," imbuh sang asisten.
"Oh, ternyata benar Anda, maaf..., Saya pikir CEO nya adalah seorang perempuan sebab di sini tertulis Rara. Kalau begitu silahkan anda terima karangan bunga ini, Tuan. Maaf Presdir kami tidak bisa hadir secara langsung jadi beliau mengutus Saya untuk memberikan ini dan membahas tentang rencana kerjasama kita," ucap pria utusan ASTANA.
"Oh, Tuan jangan salah paham dulu! Presdir kami mempunyai nama yang sangat panjang. Jadi beliau menyingkat nama menjadi Rara. Rayanza Rafan Rapitulongo Rabalibali," timpal Rara menahan tawa dalam hatinya, karena berusaha mengibuli pria utusan ASTANA seraya tersenyum terkekeh, mengayun tasnya.
Sang asisten melongo kaget mendengar nama yang disebutkan oleh Rara, "Busyet, bisa juga nih cewe becanda gitu. Nama keren keren bisa jadi seperti kereta api yang kalang kabut."
Rara melotot ke arah asistennya, seolah memberi ancaman agar mengikuti skenario nya. Dan akhirnya sang asisten pun hanya bisa pasrah meladeni guyonan Rara.
"Iya benar, karena terlalu panjang nama Saya, jadi sengaja Saya singkat menjadi Rara. Hehehe, mungkin terdengar lucu, ya? seperti nama perempuan!" timpalnya sembari menerima buket bunga dari pria di depannya dengan tersipu.
Rara lalu duduk di kursi yang biasa ia pesan, disusul oleh kedua pria di depannya. Dan tak lama kemudian pelayanan restoran datang membawa buku menu.
Sembari menunggu pesanan datang, utusan ASTANA mulai membuka obrolan dengan pria yang mengaku dirinya sebagai Presdir Shamir Corporation. Keduanya terlihat hanyut dalam obrolan kerjasama serta diskusi kecil. Sementara Rara mencoba menyimak dari yang ia dengar tentang kerjasama yang tengah dibahas. Lalu saat pelayan tiba dengan menu pesanan yang mereka pesan, Rara membuka kaca mata hitamnya. Sungguh kaget pria utusan ASTANA siang itu kala melihat wajah yang sedari tadi terus ia amati seakan mirip seseorang yang ia kenal dan seakan tak asing lagi baginya.
"Dia....!" batin pria yang nama akun sosial medianya bernama Sad Boy.
Senyum sumringah terpancar dari pria yang selama ini terus mengikuti perkembangan story' Instagram wanita idolanya tersebut.
"Yaa Tuhan, ini bukan mimpi, kan?" batin pria utusan ASTANA tak lain adalah Daniel, alias Daniyal. Terus menatap wajah cantik Rara dengan kedua bola mata yang bulat merekah.
"Tuan kenapa? apa ada yang salah dengan asisten Saya?" sang asisten yang mengaku dirinya adalah Presdir, menatap heran ke arah Daniel.
"Oh, ti- tidak...! ma - maaf Tuan, Saya hanya kagum melihat asisten Anda yang sangat cantik," sahut Daniel terbata.
Pelayan menaruh makanan di atas meja dengan rapi dan mempersilahkan kepada ketiga orang tersebut, "Selamat menikmati makan siang!"
Merasa dirinya terus diamati oleh utusan ASTANA dengan cara mencuri pandang. Rara akhirnya merasa sedikit kesal. Napsu makannya siang itu pun mendadak hilang.
"Ngeselin banget tuh cowo, daritadi ngelihat ku terus. Apa dia belum pernah melihat cewe?" batin Rara menatap Daniel kesal dan mulai memasang wajah bersungut.
"Apa dia tahu, kalau yang semalam memberi ucapan selamat ulang tahun itu aku?" Daniel kembali membatin.
"Hari ini perusahaan menyuruhku membawakan buket bunga yang bertuliskan ucapan selamat ulang tahun, sementara semalam Aku juga memberinya ucapan selamat ulang tahun. Berarti kan, hari ini dia berulang tahun? dan itu artinya Presdir yang sebenarnya bukan cowo ini tapi dirinya. Lantas mengapa dia berbohong?" Daniel semakin penasaran tentang wanita cantik di depannya tersebut bahkan perasaannya yang tadinya hanya sekedar rasa kagum kini menjadi sebuah rasa penasaran yang menggebu. Rasa ingin mengenal wanita cantik itupun semakin kuat.
Sesekali tatapan Daniel dan juga Rara saling bertemu, sehingga keduanya terlihat canggung dan salah tingkah. Baru kali ini Daniel merasakan ada getar rasa yang berbeda dalam dirinya terhadap perempuan.
Jam makan siang telah usai, dan setelah kerjasama berhasil dibahas. Kini keduanya menentukan pertemuan selanjutnya mengenai tanda tangan kontrak. Dan bagi Daniel sudah sangat tidak sabar lagi akan pertemuan selanjutnya nanti. Jantung nya sekarang terus berdegup kencang melihat paras si Rara.
"Apa Aku harus mengaku sama dia, tentang sosok akun misterius yang memberinya ucapan selamat ulang tahun semalam?" batin Daniel.
***
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏
ngaku aja Daniyal kalau itu kamu teman kecil yang sangat mencintai Rara
2023-05-06
5