Elegi Cinta Ayrani
"Hiks...."
Suara tangis seorang bocah perempuan berusia lima tahun tengah memeluk boneka beruang warna pink kesukaannya, di tepi jalanan dengan luka juga memar di beberapa bagian tangan, dahi, serta kaki.
Sebuah mobil mewah Lamborghini Aventador warna hitam yang terbilang cukup jarang dimiliki oleh kalangan masyarakat di kota itu. Tampak terguling menabrak sebuah pembatas jalan. Yang tengah ditumpangi oleh sepasang suami istri beserta putrinya. Namun sayang pasangan tersebut tewas seketika di lokasi kejadian. Dan kini hanya menyisakan bocah perempuan kecil yang berhasil keluar dari kecelakaan maut tersebut.
"Papa....!"
"Mama....!"
Teriak gadis kecil meratap pilu dengan sedu sedan. Pandangan matanya masih terus fokus pada mobil terbalik yang kini mulai mengeluarkan kepulan asap. Hampir setengah jam gadis itu menangis namun belum ada satu orang pun yang lewat untuk menolong.
Gagal menolong kedua orang tuanya yang sedang berada di dalam mobil tersebut, kepulan asap makin menebal, dan tiba-tiba terdengar suara, "Dooooorrrr".
Mobil Lamborghini Aventador warna hitam itu meledak, membakar sepasang manusia yang tewas seketika sebelum mobil terbakar karena konsleting kabel.
"Papa....!"
"Mama....!"
Teriak gadis kecil itu kembali dengan kaki tertatih berusaha masuk ke dalam kobaran api untuk menyelamatkan kedua orang tuanya.
"Jangannn....!"
Teriak salah satu petugas polisi yang baru sampai di tempat kejadian, dan langsung saja meloncat keluar dari pintu mobil berusaha menyelamatkan bocah tersebut.
"Om, selamat kan Papa, Mama...!"
Hiba gadis kecil itu, terisak, menarik celana depan petugas polisi yang menyelamatkan nya.
Tak lama berselang setelah kedatangan mobil Polisi, mobil pemadam kebakaran pun tiba di sana. Rupanya Lamborghini Aventador itu mengalami insiden kecelakaan di salah satu ruas jalan tol, dimana jalanan tersebut terpasang CCTV. Sehingga memudahkan pihak polisi untuk menemukan korban.
"Anak cantik, tenang ya! Jangan menangis lagi, kami akan menolong Papa, Mamanya Cantik."
Ucap petugas polisi yang menolong bocah kecil tersebut, tidak lain adalah komandan kepolisian, dan kini sedang memeluk erat gadis kecil itu. Berusaha memberi pelukan ternyaman kepada gadis kecil yang tengah terguncang jiwa serta mentalnya saat itu.
Pemadam kebakaran terus berusaha memadamkan api di malam itu. Pihak PLN pun sempat membuat aliran listrik di area kota tersebut terpaksa dimatikan saat itu. Dan malam yang begitu pekat hanya ada sinar rembulan dan beberapa bintang, kini berubah menjadi berwarna kekuningan seolah pertanda fajar telah tiba. Hampir satu jam kobaran api yang begitu besar nan membumbung tinggi akhirnya berhasil dipadamkan.
"Lapor, korban tidak terlihat wajahnya sama sekali, Komandan. Kobaran api itu sangat besar sehingga tubuh korban hangus terbakar dan sulit dikenali. Laporan selesai!" ucap salah satu petugas polisi kepada pria berseragam yang masih terlihat memeluk erat gadis kecil.
"Segera telepon ambulance, kita identifikasi korban di Rumah Sakit. Periksa CCTV lebih lanjut untuk menemukan petunjuk identitas kendaraan korban!" ucap Komandan Raichan.
"Baik, Komandan, laksanakan...!"
Selepas perintah dari Komandan Raichan, suara sirine ambulan pun terdengar. Korban segera diusung ke dalam ambulan.
"Anak Cantik, sebaiknya ikut Om, ya? Om akan menjaga dan melindungi Kamu!"
Masih dalam gendongan sang Komandan gadis kecil yang masih bel kering kedua bola matanya itu pun mengangguk terpaksa.
"Ta- tapi, Mama...., Papa....!" ucap gadis kecil terbata.
"Sayang...., lihat Om! Papa sama Mamanya Cantik, sudah berada di surga sekarang. Jangan bersedih lagi, ya!" bujuk Komandan Raichan.
Komandan Raichan beserta rombongan anggota polisi lainnya, dan juga petugas pemadam kebakaran beserta ambulan, telah meninggal kan lokasi kejadian malam itu, tepatnya pukul 2 dini hari. Mereka membawa korban jenazah ke sebuah rumah sakit untuk di identifikasi. Sementara petugas polisi yang baru tiba di kantor segera melihat rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian.
"Cantik, siapa namanya?" tanya Komandan Raichan sembari mengusap rambut gadis kecil di pangkuan nya.
"Ayrani!" balas gadis kecil tersebut.
"Nama yang cantik! Kalau begitu nama panggilan nya siapa, Nak?"
"Papa memanggil ku, Ayra. Tapi Mama lebih suka memanggil ku Rani!" jawab gadis kecil yang masih diselimuti kesedihan di wajahnya.
"Oh begitu rupanya, tapi kamu sendiri senang dipanggil siapa?" Komandan Raichan terus berusaha menghibur bocah di pangkuan nya.
"Ayra!" jawab sang gadis kecil malang.
"Ok, Om akan panggil Ayra Cantik gimana?" Komandan Raichan mencubit pipi gadis di pangkuan nya disertai senyuman. Sementara bocah malang itu hanya mengangguk pasrah.
Malam itu Komandan Raichan sengaja membawa Ayra menginap di kantornya. Setelah lelah menangis meratapi kepergian kedua orang tuanya. Dan akhirnya gadis kecil itu tertidur dalam pelukan sang Komandan.
"Sungguh malang nasib mu, Nak. Kamu harus melihat langsung kepergian kedua orang tua mu yang begitu tragis," batin Komandan Raichan, terus menatap wajah sayu gadis kecil yang baru saja ia tidurkan di sebuah sofa di ruangan nya.
Setelah Ayra tertidur pulas, Komandan Raichan segera menghampiri anak buahnya yang masih mengamati detik terakhir sebelum kecelakaan terjadi, dari sambungan CCTV.
"Bagaimana? Apa kalian sudah berhasil menemukan identitas pemilik mobil tersebut?"
"Lapor Komandan! Setelah kami lihat rekaman CCTV detik terakhir sebelum kecelakaan terjadi, mobil yang terbakar itu ternyata mobil keluaran terbaru yang masih sangat terbatas di kota ini. Tepatnya, Lamborghini Aventador."
Komandan Raichan mendekati layar komputer dan melihat sendiri rekaman tersebut.
"Hubungi seluruh agen penjualan mobil mewah di kota ini. Pastikan kita harus secepatnya menemukan data pemiliknya!"
"Siap, Komandan!"
Malam yang kini telah berganti fajar, membuat seluruh pihak kepolisian kota itu harus bekerja lebih keras untuk menemukan siapa pemilik mobil mewah tersebut. Dan setelah dilakukan pengecekan ke sejumlah show room akhirnya nama serta identitas dan alamat pemilik pun berhasil ditemukan. Tepatnya jam 6 pagi waktu setempat, pihak kepolisian berhasil menemukan siapa pemilik Lamborghini Aventador tersebut.
"Segera kita meluncur ke kediaman keluarga korban!" perintah Komandan Raichan.
"Siap, Komandan....!"
*****
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
CL
Sbg masukan yaa thor,, 🙏
Doooorr itu bunyi letusan senjata api
Duaarrrr lebih tepat utk bunyi ledakan
2023-10-27
5
Nar Sih
mampir kak
2023-10-27
2
LISA
Aq jg mampir
2023-10-26
2