Mengapa Dia Terus Mengganggu?

POV Maura...

" Kak Rangga! aku udah selesai bernyanyi." Ucapku berusaha membuyarkan pandangannya terhadapku.

" Oh, Iya. Kalau begitu kamu boleh kembali ke kelompok kelasmu lagi, Maura!" Ucap Kak Rangga terlihat salah tingkah

" Baik, Kak. Kalau begitu aku pergi sekarang " Ucapku lalu beranjak pergi menuju kelompok kelasku kembali.

Aku telah kembali ke kelompok kelasku, dan menghampiri Kak James.

" Kak, Aku udah selesai melakukan apa yang kakak suruh." Ucapku sedikit ketus terhadapnya

" Bagus, kalo gitu kamu boleh duduk kembali dengan teman-temanmu yang lain!" Ucap Kak James kemudian menyuruhku duduk kembali dan aku mengiyakannya.

Aku melanjutkan kegiatan MOS selanjutnya, hingga saatnya waktu istirahat telah tiba. Seperti biasa aku menggunakannya untuk Ishoma setelah itu aku berbincang dengan teman-teman yang lain

" Mau Jadi temanku? " Terdengar suara sangat halus didekat telingaku. Aku menoleh kebelakang samping kanan.kiriku namun aku tidak menemukan siapapun.

Tubuhku merinding saat ada hembusan angin sangat dingin menerpa wajahku, aku mengusap-usap tengkukku dan tanganku agar tidak lagi  bergidik ngeri dengan apa yang sedang aku alami.

" Eh kalian tadi dengar suara sesuatu gak sih?" Tanyaku pada teman-temanku

" Nggak, memangnya kenapa, Maura?" Sahut Wiwin

" Beneran gak denger? " Ucapku memastikan

" Iya, emang lo denger apaan, Maura?" Tanya Serly temanku yang lain

" Nggak, gak denger apa-apa. Udah lupain aja! " Sambarku dan tidak memberitahu kepada teman-teman tentang suara apa tadi yang aku dengar.

Aku masih mencari di sekelilingku, barangkali ada sosok yang berusaha ingin menggangguku. Saat mataku tertuju disebuah bangku dibawah pohon rindang, aku melihat sosok Maya sedang terduduk di sana.

Aku ingin menghampirinya dan bertanya padanya mengapa ia menggangguku. Namun saat aku hendak menghampiri Maya, Nur lebih dulu menghadangku agar tidak mendekati Maya.

" Lo jangan deketin dia, Maura!" Ucap Nur berusaha menjauhkan aku dari Maya.

" Memang kenapa? " Tanya aku penasaran

" Kayanya dia berniat gak baik terhadap lo, gua bisa lihat aura jahat dari sosok itu." Ucap Nur dengan tatapan yang serius

" Beneran? " Tanya aku tidak percaya

" Iya, Maura. Mangkanya lo jangan dekati atau berkomunikasi dengannya. Paham?" Ucap Nur dengan tegas dan aku mengiyakannya

" Sebenarnya apa sih mau dia?, kok gangguin gue terus disekolah ini." Gumam ku dalam hati

Jam Istirahat telah habis dan aku melanjutkan kegiatan MOS selanjutnya, setelah beberapa jam kemudian akhirnya jam pulang telah tiba.

Aku dan Nur langsung pulang ke rumah kami masing-masing, hari ini aku merasakan sangat lelah sekali. Terlebih aku merasakan malu sekali saat mengingat kejadian hari ini, mengingat saat aku berpenampilan hari ini, dan juga harus menyanyi lagu romantis untuk Kak Rangga didepan banyak orang.

Saat magrib tiba Tari datang ke rumahku, ia terlihat sangat gelisah sekali saat masuk ke rumahku.

" Assalamualaikum " Ucap Tari setengah berteriak

" Wa'alaikumussalam " Jawabku lalu membukakan pintu untuk Tari.

" Ada apa, Tari. Kok lo magrib-magrib begini kerumah gue? " Ucapku penasaran

" Gue mau nginep di rumah lo, boleh ya? " Ucapnya memelas dan aku menyuruhnya masuk kedalam rumah dan kami terduduk diruang tamu

" Memangnya kenapa, kok lo mau nginep di rumah gue? " Jawab heran tidak biasanya Tari menginap di rumahku.

" Bokap sama Nyokap gue lagi keluar kota, ada saudara gue yang kecelakaan. Gue gak bisa ikut sama mereka karena gue masih MOS besok, jadi gue mau nginep di rumah lo karena gue takut sendirian di rumah" Ucap Tari menjelaskan

" Yaudah gue bilang ke nyokap gue dulu ya, kalo lo mau nginep disini." Ucapku dan ingin meminta izin kepada Ibu di kamarnya. Namun saat aku hendak beranjak, ternyata Ibu lebih dulu menghampiri ke arah kami.

" Eh ada nak, Tari. Ada apa magrib-magrib begini berkunjung kemari?" Sapa Ibu kemudian bertanya mengenai Tari

" Gini, Bu. Tari ingin nginep disini, Orang Tuanya sedang pergi keluar kota dan Tari takut sendirian dirumahnya" Ucapku memberitahu

" Oh gitu, yaudah nak Tari nginep disini aja, tante malahan seneng kalau Maura ada teman tidurnya." Ucap Ibu dengan senyum ramahnya

" Makasih, Tante. Udah mau ngizinin Tari buat nginep disini." Ucap Tari begitu senangnya.

Pukul 21:50 Wib aku sudah selesai mempersiapkan barang-barang untukku bawa besok. Aku mendudukkan bokongku ditepi tempat tidur  sedangkan di sebelahku ada Tari yang sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur lebih dulu.

" Gimana MOS lo, Tar. Menyenangkan gak? " Tanyaku kemudian menggigit buah apel yang  ku pegang

" ****! Menyenangkan apaan, bikin emosi iya." Ucap Tari berdecak kesal

" Emosi gimana? " Tanyaku mulai tertarik

" Biasalah, para senior OSISnya pada belagu." Ucap Tari malas

" Mending belagu! daripada senior gue, pada ngeselin banget!." Ucapku

" Ngeselin gimana? coba ceritain ke gue!" Ucap Tari mulai penasaran

" Lo bayangin aja gue di suruh nyari bunga mawar hitam sama senior gue, kan konyol banget nyuruhnya." Ucapku mulai kesal

" Hah! yang benar aja lo di suruh begituan. Ya gak mungkinlah ada bunga itu di sekolahan, itu kan Bunga langka." Ucap Tari juga ikut kesal

" Dan yang lebih parahnya lagi kalau gue gak dapetin tuh bunga, gue disuruh nyanyi lagu romantis buat ketua OSIS" Ucapku makin kesal

" Terus! lo mau? " Tanya Tari kemudian ia merubah posisinya menjadi terduduk di sampingku

" Ya mau, daripada gue disuruh joget didepan banyak orang mending gue nyanyi lah" Jawabku

" Haha... Haha... Terus-terus? " Ucap Tari makin penasaran

" Terus nabrak tembok, iisshhh lo seneng banget sih denger gue dikerjain kaya gitu." Ucapku merasa kesal dengan respon Tari

" Sorry-sorry, abisnya lucu sih. Haha... Haha... " Ucap Tari lalu tertawa dan itu membuatku semakin kesal dibuatnya.

" Kok lo malahan ketawa sih, mau gue lanjutin gak ceritanya?" Ucapku lalu mengacungkan bibirku dan melipat tanganku ke depan di atas perut. Tari Melihatku sudah terlihat sangat kesal ia pun menghentikan tawanya

" Iya- iya, gitu aja ngambek. Yaudah lanjutin! " Ucapnya seraya mengapit pipiku dengan kedua tangannya, kemudian melepaskan kembali.

" Gue izin ke Kak Rangga nyanyi lagu romantis buat dia, dan dia pun mau. Tapi dia nyuruh gue nyanyi didepan teman-teman sekelasnya Nur. Sumpah gue malu banget, Tariiii." Ucapku lalu menutup wajahku dengan kedua tanganku

" Kak Rangga, jadi dia ketua OSISnya? Gilaaaaa... Lo berani banget, Maura!" Ucap Tari membelalak tidak menyangka dan aku melepaskan tangan dari wajahku kembali

" Iya Kak Rangga itu ternyata ketua OSISnya, dan  gue gak punya pilihan lain. Lagi pula kan suara gue gak buruk-buruk amat buat didengerin ke orang-orang."

" Iya sih! Untung aja suara lo bagus, jadi ketolong coba kalau suara lo jelek, abis lo di bully mereka. "

Sudah dua jam Aku dan Tari mengobrol, Kini saatnya kami hendak tertidur. Kami tidur saling memunggungi jadi tidak melihat satu sama lain.

Saat aku baru saja memejamkan mataku, tiba-tiba aku merasa ada yang menarik rambutku.

" Aaww... Sakit. Lo jangan iseng deh, Tar!" Ucapku kemudian membalikkan tubuhku menghadap Tari

" Apaan sih, gue gak ngapa-ngapain juga! " Ucap Tari menyangkal, karena Tari tidak mau mengaku aku pun kembali memunggungi dirinya. Namun saat aku hendak memejamkan mataku kembali tiba-tiba Tari memarahiku balik

" Aaww... Kan gue udah bilang, bukan gue yang ngelakuin, Maura! Kok lo malahan narik rambut gue?" Ucap Tari kini kesal, kemudian membalik tubuhnya menghadapku.

" Bukan gue juga yang narik rambut lo,Tar? " Ucapku menyangkal

" Terus siapa dong? gak mungkin kan han-tuuu...? Ucap Tari, saat ia mengatakan kata hantu aku dan Tari langsung saling pandang.

" Tess... Tess... Tess " seperti suara air menetes dari atas plafon. Aku dan Tari melihat ke arah atas secara bersamaan.

" Aarggghhh.... Teriak aku dan Tari bersamaan. Kami melihat sosok hitam dengan rambut yang sangat panjang, matanya merah menyala dan terdapat lendir menjijikan berwarna kuning kehijauan keluar dari mulutnya. Sosok itu melekat pada plafon seperti seekor cicak, hanya saja kepalanya terlihat terbalik dan melihat kearah kami.

Terpopuler

Comments

BUTIRAN DEBU

BUTIRAN DEBU

d tnggu lanjut y
ceritain dong tentang rangga pa dia jga d ganggu ma hantu itu pa g

2020-06-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!