Ternyata Tari Juga Merasakannya

Tiba-tiba datang seorang wanita dengan perawakan wajah yang cantik. Rambutnya  berwarna hitam kecoklatan dan panjangnya di atas pinggang, dengan hairstyle lurus di atas namun di bagian bawahnya terlihat ikal. Ia juga mengenakan Almamater yang sama dengan Kak Rangga, yang tidak lain ia adalah Pengurus Osis juga.

" Eh ngga, Kamu dipanggil sama Pak Rohman tuh, katanya kamu disuruh ke ruangannya! " Ucap wanita itu dengan kedua tangannya dimasukkan ke saku Almamater yang dipakainya.

" Yang bener, Win? " Tanya Kak Rangga  dengan ragunya

" Iya bener, katanya ada hal penting yang mau dia omongin ke kamu." Ucap Wanita itu meyakinkan

" Yaudah kalo gitu, Entar Aku kesana!" Ucap Kak Rangga kemudian wanita itu pergi meninggalkan kami.

" Maura, Nur. Kakak pergi dulu ya, next time kita ketemu lagi. Oke! " Ucap Kak Rangga berpamitan kepada aku dan Nur.

" Iya, Kak Rangga " Ucapku hampir berbarengan dengan Nur. Kemudian Kak Rangga pergi meninggalkan kami berdua.

Setelah kepergian Kak Rangga, aku dan Nur beranjak untuk pulang ke rumah.

" Maura, kita sudah lolos tes. Jadi kita harus merayakannya! " Ucap Nur saat kami masih berjalan menuju parkiran sekolah untuk mengambil motornya yang sudah terparkir di sana.

" Ya lo benar, Nur. Kita harus merayakannya hari ini! " Ucapku setuju dan sangat bersemangat.

" Tapi bagaimana cara kita merayakannya? " Tanyaku karena merasa bingung

" Issshh... Lo ini gimana sih, kan Tari semalam nyuruh kita kerumahnya untuk kumpul. Jadi kita rayain sama mereka aja, kita makan-makan atau apa gitu, kan seru! " Ucap Nur sedikit kesal

" Iya ya, Kok gue bisa lupa akan hal itu."

" Hhhuuu... Dasar! belum tua aja lo dah pikun."

" Tapiii.... Lo penasaran gak sih? hal apa yang pengen Tari ceritakan sama kita, sampai harus ngumpulin kita semua ke rumahnya." Ucapku dengan begitu seriusnya.

" Entahlah? Kalau mau tau kita harus datang kerumahnya! " Ucap Nur seraya menuntun motornya keluar parkiran.

" Ya udah kita ke rumahnya sekarang! " Ucapku kemudian kami menaiki motor dan Nur segera menjalankan motornya menuju rumah Tari, tapi sebelum itu kami mampir untuk membeli beberapa makanan untuk dibawa ke rumah Tari.

Sesampainya kami di rumah Tari, aku melihat Wati dan Eka sudah datang lebih dulu dan tengah terduduk di sofa ruang tamu.

" Assalamu'alaikum " Ucapku bersamaan dengan Nur saat memasuki rumah Tari.

" Wa'alaikumussalam " Jawab mereka hampir bersamaan.

" Dari mana aja sih? kok lama banget datengnya." Ucap Tari yang baru saja terlihat diruang tamu dengan membawa nampan yang sudah ada beberapa gelas teh dan sepiring cemilan di atasnya.

" Tadi abis mampir beli makanan dulu " Ucapku seraya mendudukkan bokongku di sofa warna hijau tosca tersebut, dan disusul oleh Nur.

" Ngapain beli makanan sih? kan udah gue siapin nih! " Ucap Tari seraya meletakkan nampan di atas meja didepan kami semua.

" Yaelah, lo kaya gak tau aja. Si Nur mana cukup dengan makanan segini." Ledek Wati

" Bener tuh, lo liat aja tuh badannya udah melar gitu! Haha.. Haha.. Haha.." Sambar Eka kemudian tertawa

" Haha... Haha... Gak lucu! " Skak Nur

" Yaelah gitu aja marah, becanda kali Nur! " Ucap Wati terkekeh

" Isshh... Kalian ini. Gak baik ngatain fisik orang kaya gitu!" Ucapku menasehati

" Iya bener tuh, yaudah cepat makan makanannya keburu dingin nanti! " Ucap Tari melerai seraya mendudukkan bokongnya di sofa.

Mendengar perkataan Tari kami pun memakan makanan yang sudah disediakan olehnya dan juga makanan yang tadi ku bawa dengan Nur.

" Eh Tar, sebenernya lo mau cerita apa sih? Kok sampe nyuruh kita semua datang ke rumah lo. " Tanyaku di sela-sela makan kami.

" Kalian sadar gak sih? ada keanehan di desa ini." Tanya Tari dengan seriusnya, mendengar pertanyaan itu seketika kami semua melihat kearah Tari.

" Maksud lo? Aneh gimana,Tar? " Ucap Wati tidak mengerti

" Ya aneh! kalian ngerasain gak sih?. Semenjak pindah di desa ini, ada aja hal yang membuat merinding. Apa cuma gue doang yang ngerasain itu? " Ucap Tari dengan tatapan yang tajam melihat kami.

" Sebenernya, gue juga ngerasain hal yang sama kaya lo, Tar. Semenjak gue pindah di desa ini gue beberapa kali melihat hantu yang serem banget. Dan lebih parahnya lagi semalam gue hampir dibawa sama tuh hantu ke sumur tua dibawah tangga sana." Ucapku yang membuat bulu kudukku berdiri saat menceritakan kejadian semalam.

" Beneran lo, Kok bisa? gimana ceritanya? " Ucap Eka ragu dan penasaran dengan ucapanku.

Aku menceritakan tentang kejadian semalam dengan sangat detailnya, saat mendengarkan cerita dariku mereka sontak saja merasa sangat ketakutan terkecuali Nur. Memang Nur sudah terbiasa melihat makhluk halus, bisa dibilang ia adalah anak indigo sejak kecil jadi tidak begitu takut lagi saat melihat sosok menyeramkan.

Bahkan saat melihat kehadiran makhluk halus disekitarnya, ia bersikap seperti pura-pura tidak melihatnya. Meskipun rasa takut itu masih bersemayam pada dirinya namun ia tidak ingin memperlihatkannya.

" Issshhh.... Kok serem banget sih. " Ucap Eka bergidik ketakutan.

" Iya, serem banget. " Ucap Wati setuju dengan Eka

" Itu belum seberapa, ceritaku lebih seram daripada cerita Maura. " Ucap Tari, lagi-lagi perhatian kami tertuju padanya.

" Hah, yang bener lo? coba ceritain, Tar! " Ucap Eka terlihat ketakutan tapi merasa sangat penasaran, dan Tari langsung menceritakannya.

Tiga hari yang lalu saat Tari *P**indah*....

POV Author

" Ayah, Ibu Lebih baik kita jangan pindah di desa ini. Aku punya firasat buruk soal desa ini, kita pindah ketempat lain aja ya, Bu!" Ucap Tari saat tiba didepan rumah barunya.

Tari mempunyai keistimewaan dalam dirinya, yaitu bisa merasakan hal buruk akan terjadi dengan orang lain maupun pada orang terdekatnya. Ia juga bisa melihat kejadian masa lalu seseorang dengan hanya menyentuh barang-barang yang memiliki keterkaitan dengan seseorang yang pernah memilikinya ataupun menyentuhnya.

" Kamu bicara apa sih, Tari? tidak akan terjadi ada apa-apa di desa ini. Kamu tenang saja, Nak! " Ucap Ayah Tari yang bernama Firman.

" Benar sayang, lagi pula kan rumah kita juga sudah jadi. Tidak mungkin kan kalau kita pindah lagi ketempat lain? " Ucap Ibu Tari bernama Rika, ia pun setuju dengan ucapan suaminya.

" Tapi, Bu. " Ucap Tari menyanggah namun belum selesai ia berbicara Ayahnya menyuruh mereka untuk segera masuk kedalam rumah.

Malam harinya...

" Sudah jam segini tapi aku belum bisa tertidur juga " Gumam Tari seraya melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 23:00 Wib. ia memaksa matanya untuk terpejam dan  tertidur, tidak butuh waktu lama akhirnya ia bisa melakukannya. Kini ia sudah tengah tertidur dengan balutan selimut menutupi tubuhnya.

" Tariiii.... Bangunlahhhh! " Terdengar suara tipis namun masih terdengar dengan sangat jelas di telinganya

Tari membuka matanya dengan perlahan dan terbangun dari tidurnya, ia merasakan udara sangat dingin disekitarnya. Bulu tengkuknya berdiri saat ada hembusan angin mengarah pada belakang tubuhnya, seketika ia mengusap-usap leher bagian belakangnya itu.

" Siapa? " Tanya tari pelan karena merasa sedikit takut

" Tariii.... " Suara itu terdengar lagi

" Siapa kamu? " Ucap Tari dengan melihat sekelilingnya namun ia tidak menemukannya.

" Krtekk... Krtekk... Krtekk... " Terdengar suara seperti suara tulang yang patah. Mendengar suara tersebut semakin membuat Tari bergidik takut.

" Suara apa itu? " Gumam Tari dalam hati dengan jantung yang berdegub kencang ia perlahan melihat kearah sumber suara tersebut yaitu dibawah kolong tempat tidurnya.

" Krtekk... Krtekk... Krtekk... " Suara itu terdengar sangat jelas. Ia mendekati perlahan kearah bawah kolong tempat tidurnya.

" Caapp... Caapp...Capp... " Suara itu berubah menjadi seperti orang yang sedang mengunyah daging sangat keras.

Tari terus mendekat kearah itu, kemudian ia melihat kearah bawah kolong tempat tidurnya.

" Aarrrgghh... " Teriakan lolos dari mulutnya saat mengetahui ada sosok hantu yang menyeramkan dibawah kolong tempat tidurnya. Hantu itu sedang mengunyah sepotong daging mentah dengan darah segar masih berada di daging tersebut.

Terpopuler

Comments

Andini Anisa

Andini Anisa

hihih seram

2021-01-27

3

Maria Chori

Maria Chori

serem.

2020-09-26

1

Ayu Lestari

Ayu Lestari

iiiih serem banget ya 👍👍👍

2020-09-25

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!