Bersama Alma

Memasuki akhir pekan sepertinya tidak membuat para pekerja santai, lihatlah semua orang berkutat dengan pekerjaannya yang menumpuk.

Tidak terkecuali sang CEO mereka.

Ariel terlihat berusaha menyelesaikan pekerjaannya agar bisa pulang cepat. Meskipun ia adalah pemiliknya, tentu ia tidak bisa berbuat seenaknya.

Terdengar ketukan samar di pintu ruangannya.

"Masuk." Begitu terdengar Ariel memberi izin, pintu itu segera terbuka.

Terlihat gadis kecil nan cantik dengan pipi gembul berlari masuk, kaki kecilnya segera mendekat ke arah Ariel. "Om Ariel." Yang ternyata adalah Alma.

Ariel menghembuskan nafasnya pelan, bisa di tebak setelah ini ia tidak akan bisa bekerja.

"Hei... dengan siapa kemari?" Ariel mengalihkan perhatiannya pada Alma.

"Dengan Mama." jawab Alma.

Benar saja Meili kemudian masuk dengan perut buncit nya. "Maaf Kak Ariel mengganggu," katanya yang segerah duduk di kursi.

"Sudah sering." sahut Ariel. Membuat Meili tertawa.

"Aku mau nitip Alma boleh nggak?" Meili bertanya.

Ariel tampak mendengus, dan ini bukan yang pertama kalinya.

"Pengasuhnya sedang sakit, dan Alma tidak mau di rumah. Sejak pulang sekolah sudah di kantor, Papanya juga sedang ada operasi. Sekarang aku mau meeting dekat sini dan Alma tidak mau ikut. Katanya mau kesini saja." Meili menjelaskan.

"Boleh?" Alma ikut bertanya.

Ariel menoleh pada Alma yang berdiri di sampingnya. Dia tersenyum, berharap Ariel akan mengizinkannya.

Tentu saja itu membuat Ariel mencebik.

"Baiklah." Yang akhirnya Ariel tidak bisa menolaknya. Meskipun terkadang ia merasa kesal dan terganggu karena celotehan juga tingkah Alma, tetap saja ia tidak bisa menolaknya.

"Yey... !" Gadis itu melompat kegirangan.

Memang Alma paling dekat dengan Ariel di antara semua sahabat orang tuannya. Entahlah, ia hanya nyaman saja jika bersama Ariel.

"Baiklah, kalau begitu aku langsung berangkat sekarang ya!" Meili beranjak dari duduknya, sebelum ia benar-benar keluar ia kembali menoleh kae arah putrinya. "Ingat ya, nggak boleh menyusahkan Om." pesannya.

"Ok, Ma." Yang di sanggupi Alma.

Dan kemudian Meili benar-benar pergi dari sana.

*

*

Meskipun Alma menepati ucapannya agar tidak menyusahkan nya, nyatanya Ariel tidak bisa tenang dalam bekerja. Pandangannya sesekali tertuju pada gadis kecil itu yang sedang menikmati acara televisi menampilkan animasi kartun berbentuk kotak dan bintang dengan warna kuning dan pink. Hingga sesekali membuat gadis kecil itu tertawa.

Ariel memutuskan untuk menyudahi pekerjaannya, meskipun masih ada beberapa yang belum ia selesaikan.

"Apa Alma tidak lapar?" tanyanya. Membuat gadis kecil itu menoleh ke arahnya.

"Sedikit." Ia memperagakannya dengan jari jempol dan telunjuk hampir berdekatan, lalu ia tersenyum.

"Mau makan?" Ariel menawari seraya beranjak dari duduknya, kemudian ia menghampiri Alma dan duduk di sampingnya.

Mata Alma berbinar. "Mie instan, boleh?"

"No." jawab Ariel cepat. "Papamu akan mengamuk jika tau kamu makan itu."

Sekejap saja mata bulat Alma yang tadi berbinar, berubah menjadi sendu. Bibir mungilnya mengerucut, ia terlihat kecewa. Padahal Om Ariel nya akan menuruti apa yang ia inginkan.

Ariel menghembuskan nafasnya perlahan, saat seperti inilah kesabarannya akan di uji. "Makan yang lain saja!"

Tapi Alma masih terdiam.

"Astaga!" Ariel menggumam.

"Mekdi aja kalau begitu," jawab Alma kemudian.

"Baiklah, tunggulah sebentar. Om akan pesan kan, mau yang seperti apa." Ariel mengeluarkan ponselnya dari saku jas dan membuka aplikasi pesan antar makanan.

Alma menarik ujung jas Ariel, hingga membuat pria itu menoleh. "Alma maunya yang di mall."

"Apa!" Ariel terkejut.

"Alma mau yang di mall." Gadis itu mengulangi ucapannya.

"Iya, Om mendengarnya."

"Tapi tadi Om bertanya."

"Om tidak bertanya, Om hanya kaget."

"Kaget kenapa?" tanya Alma dengan wajah polosnya.

Ariel memutar bola matanya malas.

*

*

Ariel menatap Alma yang makan dengan lahap nya, namun gadis kecil itu hanya memakan ayam krispi nya saja.

"Kanapa nasinya tidak kamu makan?" Ariel sendiri tidak ikut makan, ia hanya duduk di depan Alma.

"Alma tidak mau nasi nya, cuma mau ayamnya aja." Alma menjawab dengan pipi mengembung.

Ariel berdecak di buatnya.

Hingga beberapa saat kemudian, Alma sudah menyelesaikan acara makan nya.

"Ayo kita pulang." Ariel beranjak, kemudian ia menggandeng tangan kecil Alma.

"Boleh ke timezone nggak?" Tangan Alma menunjuk di lantai atas mereka, di mana tempat itu terdapat beberapa wahana mainan.

"Tidak Alma, Mama kamu mungkin sebentar lagi akan menjemput." Ariel melihat jam pada pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul tiga sore.

Yang membuat Alma diam dan tidak merengek lagi.

Keberadaan Ariel dan Alma ternyata menyita perhatian dari pengunjung di mall, di mana terlihat pria tampan dan gadis kecil nan cantik berjalan bersama.

Mungkin bisa di bilang Ariel sangat cocok menjadi papa muda idaman para wanita

*

*

Di perjalanan ke arah kantor, tiba-tiba saja mobil yang di kendarai Ariel berhenti.

"Om kenapa berhenti?" Alma bertanya.

"Sepertinya mobilnya mogok." Ariel sendiri tidak mengerti. Padahal baru tadi pagi juga ia menyuruh pegawai rumahnya untuk mengisi bensin, jadi tidak mungkin jika mobilnya kehabisan bahan bakar. "Alma tunggu di mobil dulu ya!"

Ariel keluar dari mobilnya dan membuka kap mesin pada mobilnya, dan benar saja begitu kap itu terbuka tampak kepulan asap.

"Astaga... !" Ariel lalu kembali ke mobil dan menggendong Alma.

"Mobilnya kenapa Om?" Alma melihat ada kepulan asap dari kap mobil. "Rusak?"

"Sepertinya." jawab Ariel. Ia lalu melihat ada bengkel besar yang terletak di sebrang jalan, hingga ia memutuskan untuk pergi kesana.

"Permisi!" Ariel menghampiri salah satu montir.

"Iya... " Montir itu yang ternyata adalah Ujang.

"Apa saya boleh minta tolong, mobil saya mogok di sana." Ariel menunjuk di mana mobilnya berada. "Apa bisa bantu untuk memperbaiki?"

"Bisa, Pak." Ujang menyanggupi. "Bapak silahkan tunggu saja di sana, nanti akan kami derek." Ujang mempersilahkan Ariel dan Alma menunggu di bagian lain pada bengkel itu. Di mana para pengunjung lain juga sedang menunggu.

"Terima kasih."

Setelah beberapa saat, mobil Ariel sudah berada dalam bengkel setelah di derek.

Ujang menoleh ke arah montir lainnya yang ternyata sudah ada kerjaannya masing-masing.

Sedangkan Ariel sendiri mengutak-atik ponselnya, ia akan meminta kantor untuk menjemput mereka di bengkel.

"Delia... " Ujang melihat gadis itu baru keluar dari ruang ganti.

Ariel yang hampir saja melakukan panggilan telepon seketika ia batalkan, begitu melihat Delia yang menghampiri Ujang. "Dia... !"

"Ada apa Mang?" tanya Delia.

"Kamu sudah selesai makannya?" Ujang balik bertanya.

"Udah."

"Kamu perbaiki mobil ini ya, baru aja masuk. Kerjaan aku belum selesai."

"Oh... Ok."

"Yang punya ada di sana, yang pakai jas sama anak kecil." Ujang menunjuk keberadaan Ariel dan Alma.

Delia ikut menoleh ke arah pandang Ujang, di mana sosok pria yang sedang menatapnya.

...----------------...

...Loh kan ketemu. Cie... Cie... Cie......

...Seperti biasa ya guys, jangan lupa dukungannya 🥰...

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

dikit bnget sih Thor up nya.... kn Bru ketemu lgi itu mreka... up lagi lah ..

2023-03-12

1

💞 NYAK ZEE 💞

💞 NYAK ZEE 💞

pas bener ya mobilnya mogok deket bengkel delia bekerja .....
jadi ngak susah susah Ariel mencarinya.....
apa delia inget sama Ariel ya.....

2023-03-11

1

Yeni Suhaeti

Yeni Suhaeti

ciecieee lanjut

2023-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Pahitnya Kehidupan
2 Keluarga
3 Balapan
4 Realistis
5 Suasana Kantor
6 Apa Benar Itu Dia?
7 Kedatangan Seseorang
8 Beasiswa
9 Bersama Alma
10 Semut Dan Gajah
11 Obrolan Ibu Dan Anak
12 Kunjungan Joana
13 Makam
14 Terkilir
15 Bertemu Kembali
16 Keluar Dari Rumah
17 Ikan Terbang
18 Perabotan
19 Cerita Ariel
20 Menghindar
21 Makan Malam Bersama
22 Perasaan Orang Tua
23 Charley Angel's
24 Masalah Keluarga
25 Keributan Di Bengkel
26 Video Call
27 Hampir
28 Centong Sayur
29 Yang Pertama?
30 Mengungkapkan Isi Hati
31 Berbelanja Bersama
32 Bertiga
33 Mengajak Pergi
34 Bertemu Rima
35 Kekasih
36 Amarah Joana
37 Panggilan Baru
38 Amarah Joana 2
39 Undangan Reza
40 Perasaan Adi
41 Ariel Yang Cerewet
42 Berkumpul Dengan Sahabat
43 Joana Menghilang
44 Ariel Ikut Menghilang
45 Permainan Joana
46 Di Ambang Kesadaran
47 Selamat
48 Siuman
49 Keinginan Ariel
50 Meminta Bantuan Raka
51 Pikiran Kotor
52 Ayo Kita Menikah
53 Sakit Tak Berdarah
54 Persiapan
55 Hari Bahagia
56 Melakukan Sesuatu
57 Kekesalan Ariel
58 Di Balik Kesalnya Ariel
59 Melakukan Sesuatu
60 Bernegosiasi
61 Datang Bulan
62 Menjenguk
63 Pulang
64 Pesta Penyambutan
65 Menjadi Seorang Istri
66 Cincin
67 Baperan
68 Kantor
69 Masih Beristirahat
70 Kamu Terlalu Tua
71 Kembali Sekolah
72 Uang Saku
73 Keputusan
74 Ceroboh
75 Kencan Pertama
76 Korban Dan Saksi
77 Mandi Dan Berolahraga Bersama
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Pahitnya Kehidupan
2
Keluarga
3
Balapan
4
Realistis
5
Suasana Kantor
6
Apa Benar Itu Dia?
7
Kedatangan Seseorang
8
Beasiswa
9
Bersama Alma
10
Semut Dan Gajah
11
Obrolan Ibu Dan Anak
12
Kunjungan Joana
13
Makam
14
Terkilir
15
Bertemu Kembali
16
Keluar Dari Rumah
17
Ikan Terbang
18
Perabotan
19
Cerita Ariel
20
Menghindar
21
Makan Malam Bersama
22
Perasaan Orang Tua
23
Charley Angel's
24
Masalah Keluarga
25
Keributan Di Bengkel
26
Video Call
27
Hampir
28
Centong Sayur
29
Yang Pertama?
30
Mengungkapkan Isi Hati
31
Berbelanja Bersama
32
Bertiga
33
Mengajak Pergi
34
Bertemu Rima
35
Kekasih
36
Amarah Joana
37
Panggilan Baru
38
Amarah Joana 2
39
Undangan Reza
40
Perasaan Adi
41
Ariel Yang Cerewet
42
Berkumpul Dengan Sahabat
43
Joana Menghilang
44
Ariel Ikut Menghilang
45
Permainan Joana
46
Di Ambang Kesadaran
47
Selamat
48
Siuman
49
Keinginan Ariel
50
Meminta Bantuan Raka
51
Pikiran Kotor
52
Ayo Kita Menikah
53
Sakit Tak Berdarah
54
Persiapan
55
Hari Bahagia
56
Melakukan Sesuatu
57
Kekesalan Ariel
58
Di Balik Kesalnya Ariel
59
Melakukan Sesuatu
60
Bernegosiasi
61
Datang Bulan
62
Menjenguk
63
Pulang
64
Pesta Penyambutan
65
Menjadi Seorang Istri
66
Cincin
67
Baperan
68
Kantor
69
Masih Beristirahat
70
Kamu Terlalu Tua
71
Kembali Sekolah
72
Uang Saku
73
Keputusan
74
Ceroboh
75
Kencan Pertama
76
Korban Dan Saksi
77
Mandi Dan Berolahraga Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!