Bab.19 Siasat Luna Shabira

Luna menatap kesal pada Dave, ternyata meski ia sudah berhasil mengusir Raya, ia juga belum menjadi nyonya Abiyasa, ia menghentakkan kaki nya kelantai, lalu pergi dari sana.

“Dave? apa lagi yang kau tunggu?” tanya Rasti tak percaya, sudah sejak lama Rasti menyuruh Dave menikahi Luna, karena Luna itu adalah seorang model, dia juga kerap membintangi berbau web series, jadi saat Luna benar-benar telah resmi menjadi menantunya, ia akan bangga memperkenalkan siapa menantunya itu, model papan atas.yang jam terbang nya lumayan tinggi.

Dave menyugar rambut nya kebelakang, entah apa yang dia pikirkan rasanya ia pun tak tahu, rasanya ia masih ragu jika menikahi Luna, kata-kata Papa nya tentang ketidaksukaan nya pada Luna membuat nya bimbang.

“Aku pasti akan menikahi Luna ma, tapi tunggu dulu.. saat ini aku baru menjadi CEO di perusahaan Abiyasa, meski setiap hari aku berada disana, tapi aku perlu adaptasi ma.. kerjaan ku pasti bertambah, aku harus pandai dan tidak sembarangan!”

“Aku selalu mendukung keputusan kau Dave, Luna juga tidak buruk, dan pasti ia juga punya pendidikan yang tinggi, sangat jauh dengan Raya yang hanya orang rendahan.” timpal Clara.

“Sudahlah.. biar aku mengurus perusahaan dulu,”

Luna mendengar semua obrolan antara Dave dan Clara, ia bertambah kesal karena Dave belum juga memberinya kepastian, masih ada keraguan didalam hati Dave untuk nya.

‘Kau lihat saja Dave...malam ini akan kubuat kau menikahi aku!’ batin Luna dalam hati

*

*

Pagi hari nya, Dave terbangun karena suara tangisan seseorang disamping nya, suara itu mengusik telinga nya dan mau tidak mau ia harus membuka mata dan melihat siapakah yang ada disana.

“Luna??” pekik Dave kaget, ia mendekati Luna dan ingin memeluk nya,.namun betapa terkejutnya ia saat melihat jika Luna polos tanpa sehelai benang pun, hanya selimut untuk menutupi bagian tubuhnya, Dave juga terkejut saat mendapati dirinya juga tidka berpakaian.

“Luna apa yang terjadi?”

“Kau tidak ingat sama sekali Dave?? sudah kuduga! hiks!” Luna kembali menangis dan menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangannya.

“Hei sayang.. aku hanya bertanya, karena jujur aku memang tidak ingat apapun! kenapa kita bisa ada dikamar ini berdua? aku benar-benar tidak ingat.. jadi tolong, jangan menangis begini, jelaskan dulu padaku!” ucap Dave dengan lembut, sebenar nya Dave tahu mungkin ia telah menodai Luna hingga gadis disampingnya ini menangis, namun ingatan tentang semalam?

Flash back on

Dave tengah duduk dibalkon , ia sedang merokok dan menikmati angin malam.. tiba-tiba Raya datang dengan kopi ditangannya.

“Mas.. Aku mau bicara sebentar?” ucap Raya.

“Apa?” jawab Dave dengan tanpa menoleh sedikit pun.

“Besok aku akan pergi dari sini, aku tidak akan muncul dihadapan kamu lagi.. Jadi ini salah satu bentuk perpisahan kita, meski hanya hitungan hari kita jadi suami istri, tapi aku harap kedepannya kita tidak saling mengganggu!” Raya menyodorkan kopi, sedang kan Raya Capuccino.

Dave dan Raya berbincang-bincang sebentar, meski Dave acuh tak acuh menanggapi nya, setelah di rasa cukup, Raya kembali ke kamarnya.

Dave menghabiskan seluruh kopinya, tiba-tiba kepala nya pusing, ia seperti akan tertidur dan tidak kuat menahan keseimbangan. Lalu tiba-tiba ada tangan yang menangkap tubuhnya yang hendak jatuh kebawah, namun saat Dave ingin melihat tangan siapa itu ia langsung tak ingat sama sekali.

Flash back off

“Tadi malam kita... ”

“Kenapa dengan kita??”

“Kamu telah merenggut keperawananan ku Dave.. aku tidak tahu kenapa.. tapi tadi malam aku melibat mu seperti orang mabuk berjalan menuju kamar mu.. aku bertanya kau kenapa, tapi kau malah menyeret ku masuk dan kita.. melakukan itu!” jelas Luna sambil menunjukan bekas noda merah di sprei yang mereka pakai, yang entah dibuat dari apa hingga persis sekali seperti darah.

“Apa??” Pekik Dave dengan sangat kuat, ia merasa frustasi dengan kejadian dadakan ini, tapi seingat nya dia hanya minum dari kopi yang Raya buat kan.

Apa jangan-jangan...

“Baby please.... jangan menangis oke.. aku bingung sekarang, kau bilang aku mabuk kan?”

“Iya kau seperti orang mabuk Dave, apa kau ada meminum sesuatu?” tanah Luna memancing Dave.

“Ada.. Tapi seingat ku , tadi malam.. Raya membawakan aku kopi saat aku sedang dibalkon, dia bilang besok ia akan pergi dari rumah ini, jadi anggaplah itu sebagai salam perpisahan, dan setelah itu aku merasa pusing dan..”

“Sudah jelas ini pasti ulah Raya Dave! dasar rubah betina, licik sekali dia!”

“Maksudmu ?? ”

“Ya ampun Dave, apa kau tidak sadar, kalau ini semua trik nya, dia memberikan kamu minuman dan ia mencampur kan sesuatu didalam sana, setelah kau tidak sadar , kau pasti akan masuk ke kamar nya, dan kalian akan melakukan itu, setelah itu ia akan meminta pertanggung jawaban dan dia tidak jadi pergi dari sini! tapi tadi malam.. aku memanggil mu, jadi kau melakukan nya padaku bukan Raya!”

“Brengsek!! jadi aku ditipu oleh nya??”

“Mungkin Dave, aku mohon .. nikahi aku sekarang, jangan biarkan Raya yang menang, kalau aku hamil bagaimana Dave?” rengek Luna lagi dengan air mata yang ia paksa untuk keluar, Luna itu seorang aktris tentu saja berakting bukan hal yang sulit baginya.

Dave memeluk Luna yang masih tidak menggunakan pakaian, ia mengutuk Raya yang sudah membuat hidup nya semakin rumit, sepertinya keputusan nya membawa Raya pulang adalah hal yang salah.

“Ssst.. tenanglah sayang, aku akan bertanggung jawab, aku bangga dan kagum sama kamu, karena kau sudah menjaga kehormatan mu untukku, maafkan aku karena aku melakukannya dengan memaksa mu, kita menikah hari ini ya.. pagi ini juga! aku akan menelpon sektretaris ku untuk mengurusnya segera mungkin!”

“Tapi kita nikah resmi kan Dave, aku gak mau ya.. posisi ku setara dengan Raya, dia kan hanya kau nikahi secara siri,”

“Iya sayang.. iya.. aku janji akan memberikan gelas istri sah padamu!” jawab Dave lagi, dengan masih memeluk Luna.

‘Rencana ku berhasil! untung saja aku melihat Raya membuatkan kopi untuk Dave,’

Setelah mengucapkan itu, Dave dan Luna kemudian mandi, Dave memperhatikan Luna dengan seksama, ‘Kenapa Luna berjalan seperti tidak terjadi apa-apa, menurut sumber yang aku tahu, jika perempuan melakukan pertama kalinya , pasti cara jalannya berbeda, seperti sedang menahan sakit? apa Luna juga menahan sakit itu dan tidak ingin menunjukan nya padaku?’ batin Dave, setelah mereka selesai mandi dan berpakaian, Dave dan Luna turun kebawah untuk sarapan.

Sepanjang menuruni anak tangga, tangan Luna tetap menggandeng mesra lengan Dave

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!