Raya masih syock dengan isi wasiat itu, jelas keluarga Dave akan bertambah benci pada nya.
Luna juga tak kalah syocknya, jika Dave hanya mendapatkan 50 hektar kebun sawit, tentu itu diluar ekspektasi nya, dan tetap saja Raya yang diuntungkan dalam hal ini.
“Aku tidak memberi apa-apa untuk papa, aku menyayangi nya seperti papa ku sendiri!” jawab Raya membela diri.
“Bohong Tante, mana mungkin om Agam menyerahkan perusahaan tanpa Raya melakukan apa-apa, aku tahu perempuan janda seperti dia itu pasti kesepian dan butuh uang banyak untuk menghidupi diri nya dan keluarga nya, jangan-jangan kau sudah bergumul mesra di ranjang bersama calon papa mertua!” Luna menutup mulutnya sendiri, padahal dia lah yang seperti itu.
“Astaga Raya.. Dia itu masih mertua mu loh.. meskipun Dave tidak menganggap mu ada, tapi tetap saja kan om Agam itu mertua mu,” tambah Luna lagi, Dave semakin jijik melihat Raya, asumsi Luna telah masuk kedalam kepala nya membuat nya semakin benci pada Raya.
“Jaga ucapan mu! kau pikir aku semiskin itu hingga harus menggoda orang yang harusnya jadi Orang tua ku?” bela Raya.
“Lalu apa lagi? yang dikatakan Luna itu ada benar nya, aku memang sudah curiga padamu sejak awal.. dasar gadis pembawa sial.. munafik dan tidak tahu malu!” tambah Rasti yang semakin menyudutkan Raya.
“Inikah wanita yang kau nikahi itu Dave, sudah merayu papa kita, dan kini dia akan menguasai harta kita juga? benar-benar licik sekali!” timpal Clara yang juga tak mau kalah menghakimi Raya.
“Cih! menjijikan sekali! ternyata kau itu pura-pura polos ya?”
“Berani sekali kau menghina ku Dave! aku memang seorang janda, tapi aku tidak serendah itu! pak Raihan tolong.. rubah saja isi wasiat itu dan berikan seluruh aset pak Agam atas nama keluarga nya!”
“Tapi Bu.. ini sudah pesan dari pak Agam, saya tidak mungkin tidak menjalankan nya,”
“Kalau begitu, saya menyerahkan perusahaan ABS Company yang dilimpahkan papa Agam untuk saya, diberikan kepada anak laki-laki nya Tuan Dave Abiyasa!” ucap Raya lagi dengan lantang dan penuh emosi, ia tidak menginginkan semua itu, harta yang ditinggal kan mantan suami nya dulu sudah lebih cukup untuk nya, beruntung sekali ia mendapat kan mertua seperti mertua nya dulu, tak pernah sekalipun mengusik hidup Raya hingga kini
Dave menatap tajam pada Raya, yang begitu enteng menyerahkan semua aset perusahaan kepada dirinya, walaupun dia meyakini bahwa semua aset itu memang dialah yang paling berhak daripada Raya sendiri.
“Baiklah Bu! itu semua terserah Ibu.. Pak Agam menyerahkan semua aset perusahaan karena dirasa ibu kayak dan sanggup menjaga semua itu, tapi jika hal itu memberatkan diri ibu sendiri, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa..
Dan coba ibu pikirkan sekali lagi, kenapa pak Agam tidak menyerahkan perusahaan pada anak kandungnya sendiri, beliau saja tidak percaya pada keluarga nya Bu!” jawab Raihan.
Dave yang mendengar penuturan pengacara dari keluarga nya itu langsung murka, ia beranjak dari tempat duduk nya dan mencengkeram kerah baju milik Raihan.
“Maksud mu apa?? kau kira aku tidak becus mengurus perusahaan kami?? selama ini aku juga ada disana pak Raihan, jaga bicara mu!”
“Kau pasti bekerja sama dengan perempuan licik ini kan Raihan? dibayar berapa kau, hingga mengatakan hal seperti itu?” ejek Rasti.
“Bu Rasti, saya ini bicara apa adanya, tidak ada yang menyogok ku, terserah kalian mau percaya atau tidak, yang jelas saya sudah menyampaikan,yang harus saya sampaikan, untuk Bu Raya, kalau ingin menyerahkan perusahaan pada pak Dave, itu hak ibu sepenuhnya!” terang Raihan lagi.
“Sekarang giliran lo Raya, kalau memang Lo gak butuh dan sok dermawan serahin perusahaan untuk Dave, dan kau segera pergi dari sini!”
“Gak usah repot mengusir ku, Pak Raihan.. sekarang disini didepan mereka semua, saya Raya Dewi Arum , putri dari Fahmi Adijaya menyerahkan seluruh aset dan perusahaan ABS Company kepada Dave Abiyasa!” Dave tidak bereaksi apa-apa, sedangkan Rasti, Luna dan Clara tersenyum senang.
Setelah mengucapkan itu, Raya langsung kembali ke kamarnya , menyiapkan seluruh koper nya, karena mulai besok ia akan keluar dari rumah ini dan pulang kerumah orang tua nya.
Raihan meminta tanda tangan Dave, sedangkan tanda tangan Raya, ia berpikir untuk meminta nya besok, secara pribadi dan tidak dihadapan keluarga Abiyasa yang lain.
Setelah Dave tanda tangan, Luna langsung menyeringai licik 'Malam ini saatnya Dave!’
Raihan pamit untuk pulang, dan ia pun meninggalkan kediaman Abiyasa.
“Bagus Dave, akhirnya si licik itu kau menyerahkan yang harusnya jadi milik mu, enak saja, dia yang menikmati, dia bukan siapa-siapa dikeluarga kita,” kata Rasti.
“Iya ma, tapi aku heran.. kalau memang dia licik, kenapa dia menyerahkan perusahaan padaku!” Dave memandang lantai atas, tempat dimana Raya istirahat.
“Halah sayang, kamu ini jangan polos banget lah.. ini salah satu trik nya untuk mendapatkan kamu, dia pasti merencanakan sesuatu!” tambah Luna mengompori Dave agar ia tak merasa iba pada Raya.
“Apa benar seperti itu,”
“Duh Dave.. Luna bener loh.. bisa aja semua ini memang sudah ia rencanakan, dia mengincar kamu dari sejak lama.. dan aku juga yakin, kejadian di Bali itu pasti ulah dia.. gak mungkin kan , tiba-tiba kalian ketemu terus dipaksa nikah, dan ternyata dia itu anak dari sahabat papa dulu.. Lo ngerasa ini kebetulan atau gak sih!” sahut Clara juga, yang semakin menyudutkan posisi Raya.
Dave duduk kembali di tempatnya, kedua tangan nya mengatup di wajah nya, ia nampak sedang berpikir.
'Ya.. segala kemungkinan-kemungkinan yang Luna dan Clara pikirkan bisa saja memang seperti itu kejadiannya, Wanita yang aku anggap lugu dan polos, ternyata pemain yang sangat handal!’ batin Dave sendiri.
“Dave.. Please.. semua yang mereka katakan itu benar.. Segera ceraikan dan usir dia dari sini!” pinta Rasti.
“Mama tenang dulu.. Aku sudah pikirkan ini, tapi jangan malam ini, biar dia menikmati hari terakhir nya dirumah ini, besok oagi-pagi sekali aku akan menyeret nya keluar dari rumah Abiyasa, dan aku pastikan suatu hari nanti dia tidak akan mengganggu kita lagi.” Dave menyipitkan mata nya, sejujurnya hati kecilnya menolak Raya untuk pergi dari sana, tapi.. Seluruh keluarga bahkan kekasih hatinya menginginkan hal itu.
Luna mendekati Dave dan bergelayut manja di sana, “Sayang.. Setelah dia pergi, kau akan menikahi aku kan?”
Dave menatap Luna sekilas. “Kita lihat nanti dulu Lun.. Aku harus fokus dulu pada perusahaan papa!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments