Bab.6 Penghinaan

“Lantas kau mau apa? anak mu memang janda, bekas orang lain.. ya kali aku harus dapat mantu yang udah jadi bekas orang lain sih!” sahut Rasti tanpa rasa bersalah, begitu juga dengan Dave, mereka berdua tidak menunjukan rasa bersalah , atau apapun itu.

Sedangkan Laila dan Arum sudah mengepalkan tangan mereka dan siap untuk meninju, selama ini Laila paling sabar dalam keluarga Raya, tapi mendengar hinaan yang keluar dari mulut mertua dadakan Raya ini membuat Laila naik pitam.

Raya hanya memejamkan mata nya saja, orangtuanya harus mendengar dirinya dihina seperti ini, Raya takut mama nya hilang kesabaran.

“Cukup Rasti!” suara bariton laki-laki kepunyaan papa Agam bersuara lantang menghardik mama nya Dave.

“Papa!” ucap Rasti dan Dave bersamaan, mereka pikir Agam telah pergi kekantor nya, lalu kenapa dia ada disini lagi.

“Aku sudah peringatkan kalian tadi, terima Raya dan hargai dia, tapi kalian tidak mendengar kata-kata ku ya?

Kamu Ma, kamu perempuan loh, apa kamu gak punya hati menghina sesama perempuan juga?? bagaimana kalau keadaan Raya berbalik ke kamu?? apa sanggup di hina seperti ini?”

“Tapi sayang nya aku gak ngerasain apa yang Raya rasain! buktinya kamu masih hidup, kalau kamu bilang begitu, tandanya kamu mendo‘akan dirimu sendiri pa!” jawab Rasti lantang dan tanpa beban, ia merasa jika dirinya tidak salah, menurut nya.. sikap nya wajar menolak menantu yang sudah pernah menikah dan jadi janda, itu artinya anak nya bukan dapat yang pertama tapi sisa dari orang lain.

Agam hanya menggeleng kan kepala nya mendengar jawaban sarkas yang keluar dari mulut istrinya, entah sejak kapan ia mempermasalahkan status, dan kasta seseorang, atau memang seperti ini lah sifat aslinya yang tidak Agam lihat selama 30 tahun ini.

“Tapi paling tidak, kamu punya hati nurani ma.. bagaimana kalau suatu hari nanti Clara yang bernasib seperti ini, apa kamu terima jika mertua nya mengatainya bekas orang lain?? Raya bukan barang.. dia punya hati!

Dan kau Dave, apa kau tidak bisa mempertahankan kehormatan istrimu? kau tega melihat nya dihina seperti itu didepan matamu?? terbuat dari apa hati mu Dave??” ucap Agam dengan tegas, namun Dave hanya menanggapi nya dengan tatapan tak terima saja. Dave tidak berani menjawab apalagi berusaha untuk membela Mama nya, jika dia melakukan itu, maka sudah pasti aset nya akan dicabut. Ia bisa tidak punya pekerjaan, bahkan untuk sekedar makan dengan Luna.

“Jangan berlebihan pa! jangan bawa-bawa Clara dalam masalah ini, aku mengatakan sesuai fakta, bukan fitnah kan?”

“Sudah lah! aku akan membawa Raya pergi dari rumah sepanas neraka ini!” potong Arum, ia menarik tangan Raya untuk ikut dengan nya pulang.

“Jangan Bu, saya mohon... Raya sekarang menanti kami, saya akan menjaga nya disini.. saya juga akan menasehati istri serta Dave untuk bisa lebih peduli dengan Raya Bu!” mohon Agam pada mama nya Raya.

“Ini bukan rumah pak! tapi neraka, bagaimana bisa Raya hidup dengan mertua dan suami yang tidak menginginkan diri nya, menganggap nya bekas orang lain, itu menyakitkan untuk saya sebagai seorang Ibu!” jawab Arum lagi, kini air matanya sudah luruh , rasa marah dan sedih jadi satu, ia marah anak nya diperlakukan seperti itu, dan dia juga sedih melihat nasib Raya yang tak seberuntung wanita lain, pernikahan pertama Raya kehilangan suami nya saat belum disentuh, pernikahan kedua, ia malah menerima hinaan seperti ini.

“Maaf Bu, mewakili mereka saya memohon maaf.. saya janji ini tidak akan terjadi lagi!” Agam mengatupkan kedua tangannya pada Arum, sedang kan Rasti yang melihat itu, menatapnya penuh marah, kenapa suami nya harus meminta maaf, ia tidak melakukan apapun hingga harus minta maaf.

“Untuk apa papa minta maaf? kami tidak melakukan apapun! Dave sudah benar jika ia tidak bisa menerima Raya, kenapa papa memaksanya!”

“Diamlah Rasti! aku sudah mengambil keputusan, jadi turuti itu, jika tidak kalian pergi saja dari sini!” jawab Agam dengan kesal, istri dan anak laki-laki nya sangat susah sekali dinasehati.

Agam menerima Raya karena suatu hal, sejak ia mendengar kalau anak nya telah dinikahkan secara paksa oleh warga sekitar karena fitnahan, Agam langsung bergerak cepat mencari tahu latar belakang Raya dan keluarga nya, ternyata ia anak nya Fahmi sahabat nya dulu. Fahmi pernah menyumbangkan dana yang cukup besar pada bisnis keluarga nya sebelum ia menikah dengan Rasti, sedangkan saat itu Fahmi sudah mempunyai anak Laila, bahkan sebelum ia menghembuskan nafas terakhir nya, Fahmi sempat membuat wasiat untuk menyumbangkan ginjal nya pada Agam yang saat itu menderita gagal ginjal. Bagi Agam.. Fahmi adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan untuknya, jadi mana mungkin ia tega menyakiti anak nya..

“Ma.. Sudah.. Raya ikut mama pulang aja, sejak awal pernikahan ini sudah salah,” ucap Raya menengahi. Hal itu tentu saja membuat Dave dan Rasti merasa senang.

“Enggak Raya! papa gak mau ada perpisahan dikeluarga ini, pernikahan kalian akan papa daftarkan secara resmi!”

“Pa! Raya sudah mau pergi.. dan bukan aku atau mama yang menyuruhnya, jadi untuk apa lagi papa tahan??”

“Kau diam Dave! Raya ini anak dari sahabat baik papa, Fahmi Adijaya.. kalau bukan karena papa nya Raya, papa tidak akan seperti sekarang! Fahmi dulu memberi papa dana yang besar untuk mengembangkan bisnis kakek mu sebelum bertemu dengan mama mu, dan Fahmi juga yang sudah berbaik hati mendonorkan ginjal nya untuk papa sebelum dia wafat! papa dulu menderita gagal ginjal, karena mencari pendonor itu mahal papa gak bisa berbuat apa-apa, hingga tanpa papa tahu, Fahmi menulis wasiat pada keluarga nya untuk mendonorkan ginjal nya pada papa Agam Abiyasa! jadi stop kalian menghina dirinya!” terang Agam, yang membuat Dave melongo tak percaya, sedangkan Rasti, ia tak terkejut sama sekali, karena memang sebelum nya ia sudah mencari tahu siapa Raya, hanya saja ia takut, kalau Raya akan menguasai harta Abiyasa.

“Jadi anda Agam Abiyasa??” tanya Arum tak percaya.

“Benar Bu Arum, saya Agam!”

Rasti memijit pelipisnya yang mulai pening dengan keadaan yang semakin rumit, sudah pasti setelah ini, Raya akan tetap tinggal disini, ia gagal membuat Raya pergi, tapi tentunya Rasti tidak akan tinggal diam, ia akan mencari cara lain yang membuat hidup Raya selalu dalam kesulitan. Tak kan ia biarkan Raya menikmati momen bahagia nya bersama Dave,ataupun harta keluarga Abiyasa.

“Jadi bolehkah Raya tetap disini Bu Arum?”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!