"Mbak please!" Mohon Za pada Raya, akhirnya Raya menyerah dan mengekori Za dari belakang. Setelah berjalan sekitar 5 menit, akhirnya mereka tiba di sebuah warung makan yang biasa.
"Ini yang kamu maksud itu?" tanya Raya.
"Iya mbak, jangan salah sangka sama tempatnya ya.. rasanya makanan nya enak banget sumpah!" Kata Za meyakinkan Raya, ia takut kalau Raya tidak akan suka makan ditempat seperti itu, mengingat beliau ini menantu dari keluarga Abiyasa. Clara saja tidak pernah mau makan disini, jangan kan untuk makan, bahkan untuk menginjakkan kakinya saja didepan warung ia sudah tidak mau.
Raya mengembangkan senyumnya, karena memang ditempat seperti ini lah rasa yang pas dilidah Raya, "Santai.. Aku biasa kok makan ditempat kayak gini, bahkan selain harga nya yang jauh lebih murah, rasanya juga gak kalah sama restoran mewah." imbuh Raya yang paham kalau Za takut Raya tersinggung.
"Serius mbak sering makan ditempat kayak gini!" Raya mengangguk, bahkan ia sudah mulai melihat-lihat lauk apa yang menggugah selera nya, akhirnya ia memilih menu sayur asem dengan lauk telur dadar dan tempe serta tahu goreng. Za melihat Raya dengan tatapan tak biasa, ia bahkan tanpa sadar melengkungkan bibirnya melihat setiap gerak mulut Raya yang mengunyah makananannya.
"Ngomong-ngomong mbak, gimana ceritanya mbak bisa nikah sama Dave?" tanya Za membuka percakapan diantara mereka, karena sejak Raya lahap menyantap makanan nya ,Za tidak berani membuka suara nya sedikitpun untuk mengganggu Raya.
Mendengar pertanyaan dari Za, Raya menatapnya sekilas, lalu menarik nafasnya dalam-dalam. "Ceritanya rumit, bahkan lebih rumit dari hidup yang pernah kujalani!" jawab Raya dengan sedikit terkekeh.
Za heran, kenapa masih ada wanita yang setenang itu, saat seluruh keluarga serta suami nya bahkan tidak ada yang menerima dirinya. "Malah becanda! aku serius tanya mbak, karena setahu aku, Dave itu pergi ke Bali karena patah hati baru putus sama pacar nya!"
"Oh baru putus toh, pantes dia kekeuh banget mau bertanggung jawab sama aku tanpa tahu dulu latarbelakang ku gimana, untuk pelarian toh!" batin Raya dalam dalam hati.
"Ya memang semuanya dimulai dari Bali," Akhirnya Raya menceritakan seluruh kejadian dari mereka bertemu dan dinikah kan paksa dengan Dave.
"Ya ampun,.udah kayak sinetron aja sih mbak, tapi.. boleh aku tanya satu hal lagi?"
"Keluarkan saja seluruh pertanyaan yang ada dipikiran mu, seperti nya kau terlalu penasaran dengan ku, hingga susah payah mentraktir ku makan disini!" jawab Raya yang tangan nya masih asyik menyuapi makanan kemulutnya.
Za menelan salivanya, 'bagaimana ia tahu isi kepalaku?' batin Za.
"Mbak kenapa bisa gak diterima di keluarga Abiyasa?" Raya menoleh kearah Za sebentar lalu kembali menatap makanan nya.
"Kau serius bertanya itu?"
"Iya,"
"Aku pikir Clara sudah menceritakan semuanya pada mu tadi!" sahut Raya lagi.
"Yang tentang mbak seorang janda?" Raya mengangguk jujur, karena memang status nya kini sudah menjadi janda, jadi tidak perlu ada yang ditutup tutupi. Za diam sebentar untuk kembali bertanya atau tidak, karena biasanya kata 'janda' itu sangat sensitif bagi orang-orang tertentu.
"Kau pasti ingin bertanya kenapa aku bisa jadi janda?" Raya membuka suara nya lagi, dan hal itu sukses membuat bola mata Za membulat sempurna. 'Fix, ini perempuan keturunan cenayang!' Za bingung harus menjawab ya atau apa.. alhasil ia hanya nyengir kuda dan menampakan deretan giginya yang rapi.
"Suami ku meninggal tepat setelah 3 hari kami menikah! meskipun kami baru menikah 3 hari tetap saja statusku istri seseorang, dan saat seorang istri ditinggal wafat suami nya, sudah barang tentu ia jadi janda!" lagi-lagi Za merasa takjub, Raya bisa menceritakan hal yang paling sensitif untuk dirinya sendiri pada orang lain.
"Maaf mbak.. Aku.."
"Sudah lah, itu memang the real cerita hidup ku, percaya atau tidak itu terserah kamu, aku sudah kenyang, aku yang bayar atau kamu?" tanya Raya yang kini sudah beranjak dari tempat duduk nya hendak pergi.
"Aku saja mbak!"
"oke,"
Setelah membayar makanan, Za melihat kiri kanan guna mencari keberadaan Raya , namun yang dicari-cari ternyata sudah jauh didepan sana. Za kembali berlari mengejar Raya Yang sudah cukup jauh.
"Bagus! selain menipu ku, ternyata kau juga menipu kekasih adik ku?" tuduh Dave pada Raya, rupanya sejak tadi Dave sengaja mengikuti kemana Raya pergi, karena diam-diam ia juga merasa cemas dengan bungkusan nasi yang dibuang begitu saja oleh Clara.
Raya menatap malas ke arah Dave, suami yang baru saja ia nikahi tadi malam ini seketika membuat ia punya darah tinggi, sellau emosi jika bertatap muka.
"Dia kasihan padaku karena aku tidak diterima dikeluarga suamiku sendiri, kau bilang apa barusan?? aku menipumu? jika seperti itu, kenapa kau tidak menjatuhkan saja talakmu itu, aku bisa bebas, dan kau siap-siap miskin!" jawab Raya ketus, ia merasa jengkel karena selalu disudutkan oleh Dave.
"Kau bilang apa? beraninya kau!" Dave memelototi nya dengan garang,berharap nyali Raya akan ciut, namun Raya justru menatap angkuh kearah Dave. 'Dia unik sekali, langka dan susah didapat!' batin Za dalam hati.
"Jangan lupa Dave Abiyasa! kau masih membutuhkan aku untuk mendapatkan hak alih atas perusahaan papa mu, karena jika sampai aku pergi, maka kau akan kehilangan segalanya, terserah jika kau menganggap ku ada atau tidak, aku bertahan disana karena papa, bukan kau!"
"Sombong sekali kau, karena dibela papa kau jadi besar kepala.. Benar kata mama, kalau aku tidak akan pernah memberi mu nafkah, kau harus usaha sendiri, tapi ingat aku tidak akan memberikan mu izin keluar rumah, jadi jika kau mau makan, kau kerja membersihkan seluruh rumah ku! kau akan digaji, dan gaji itu bisa kau gunakan untuk kau makan!"
"Kau gila Dave! dia istrimu loh.. ISTRI!!" Za menyela untuk membela Raya, karena Za merasa apa yang dilakukan Dave sudah sangat keterlaluan. Apalagi pada istri sendiri.
"Kau Diam Za! ini bukan ranah mu untuk ikut campur!"
"Tapi ini terjadi dihadapan ku! kau tidak boleh begini Dave,"
"Kamu apa-apaan sih Za! ternyata kamu kesini nyusulin perempuan parasit ini?"
"Dia bukan parasit Clara! dia kakak iparmu!"
"Za!! kamu berubah setelah kamu ketemu dia??" tunjuk Clara pada Raya, "memang Lo itu selalu bawa pengaruh buruk dihidup kami Raya! lo penipu ulung! setelah lo jerat Dave, sekarang Lo mau jerat Eza juga?? licik banget!"
"Memang nya gue apain Lo dari tadi?" tanya Raya pada Za.
"Gak diapa-apain, aku ikut mbak Raya karena aku kasihan, dia pasti lapar karena pesanan makanan nya kamu buang tadi!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Priskillah Kristiani
wa sabar y raya orang yang benar pasti akan menang
2023-06-10
0