Bab.15 Perjanjian Dave dan Darren

Luna menatap benci pada Raya, ia merasa kalau Raya akan jadi penghalang hubungannya dengan Dave, halangan terbesar. Ia berpikir sedikit keras, bagaimana cara nya agar Raya cepat menyingkir dari sana.

"Apa kata Dave Lun?"

"Dave bilang, dia gak kasih uang ke Raya sedikitpun,.Tante.. Perempuan ini pasti bohong, dia sengaja ngelakuin itu untuk memanipulasi kita!" Kata Luna, kini ia menatap lagi ke arah Raya. 'licik sekali!'

"Raya! Kau sengaja berbohong?"

"Aku gak bilang apa-apa kan ma.. emang dari tadi aku ada bilang kalau Dave kasih aku uang untuk beli ini?? Nafkah aja gak dikasih,boro-boro uang laptop!" Jawab Raya cuek, ia sudah masa bodoh dengan reaksi Rasti dan juga Luna. Kedua wanita dihadapannya kini merasa sangat jengkel dengan sikap Raya yang sengaja berbuat begitu. kedua nya saling pandang seolah bisa berbicara dan mengumpat Raya menggunakan telepati.

'Kalau Dave tidak memberi dia uang, terus darimana uang dia untuk beli barang ini?' batin Rasti dalam hati. hal yang sama juga tengah dirasakan Luna, darimana Raya mendapatkan uang, itu saja.

*

*

Dave kini sudah berada di kantor Royalti Group, niat nya sudah bulat untuk menemui Darren hari ini, meski kakak sepupu Eza itu terkenal dengan Srigala dikalangan bisnis, namun hal itu tidak membuat niat Dave surut.

Darren sendiri saat ini tengah menunggu Dave didalam ruangan nya.

Tidak lama setelah itu, akhir nya Dave sampai keruangan Darren Mahendra.

"hai Darren!" Sapa Dave begitu ia masuk, Darren tak memberi reaksi apa-apa, ia hanya tersenyum sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke laptop.

"Darren, kau pasti sudah tahu dari Za kan tentang rencana ku itu? Tapi aku akan tetap memberi mu proposal, aku yakin usaha itu akan sangat maju disana, lokasi nya sangat strategis Ren, aku yakin tembakan ku kali ini akan tetap sasaran!" Kata Dave lagi dengan penuh keyakinan.

Darren melihat proposal yang diberikan oleh Dave, memang proposal nya cukup menarik perhatian Darren, namun masalah nya ia kurang suka dengan sikap tidak profesional nya seorang Dave Abiyasa, Darren pernah mendengar kalau Dave ini pernah meninggalkan sebuah proyek besar, gara-gara putus cinta dengan model bernama Luna Shabira, hal yang sangat konyol menurutnya.

"Apa jaminan nya kau akan merampungkan proyek ini sampai selesai Dave?"

"Aku pasti akan bersungguh-sungguh Darren, percaya lah!"

Darren berpikir sejenak, sebelum akhirnya ia membuat keputusan.

"Oke.. tapi saya butuh kesepakatan yang lain Dave," Dave menyipitkan matanya, ia merasa kalau saat ini Darren seperti sedang mengintimidasi dirinya, sangat jelas tergambar di raut wajah Darren, kalau dia tidak sepenuh nya percaya pada Dave.

"Maksudnya?"

"Aku butuh sebuah jaminan, karena aku jelas tidak mau rugi.. Andai kata suatu hari nanti kau meangkir dari pekerjaan ini aku akan bisa menuntut dirimu!"

"kau tidak percaya padaku?"

"Jelas!"

"Tapi Ren, aku ini kakak nya Clara, calon istri dari Eza Mahendra, kau masih tidak mempercayai ku!" Dave agak tersulut emosi melihat sikap sombong Darren, memang ia akui jika Darren ini orang yang sangat susah, makanya ia disebut dengan Srigala didunia bisnis, selain dia angkuh dan sombong, dia juga sangat licik.

"Urusan pekerjaan tidak ada sangkut pautnya dengan urusan pribadi Dave, tidak profesional nama nya!" Terang Darren dengan santai.

Dave meneguk air mineral dihadapan nya, "Oke! Apa yang kau mau!"

"Saham pada ABS Company!"

"What!!" Mata Dave membulat sempurna, ia merasa kaget saat mendengar permintaan Darren yang tak masuk akal itu, saham di ABS Company untuk harga sebuah supermarket?

"Kau serius Ren?"

"Tentu!"

"Tapi itu tak masuk akal, saham di ABS terlalu mahal untuk harga sebuah supermarket!"

"Terserah kau, aku melakukan ini semua untuk jaga-jaga.. kalau-kalau kau tidak beres mengerjakan nya maka saham itu akan menjadi milik ku!"

"Tapi mustahil Ren, papa ku gak akan setuju!"

"itu urusan mu Dave, yang jelas harga itu yang harus kau bayar untuk bekerja sama dengan Royalti Group!"

Dave menarik nafasnya dalam-dalam,

"oke.. aku setuju!"

*

Malam hari, saat Dave pulang kerumahnya, ia sudah disambut oleh dua wanita yang penting dalam hidup nya, yaitu mama Rasti dan Luna.

"Loh Lun? Kamu masih disini!"

"Iya aku disuruh nginep sama mama?" Dave menyipitkan mata nya saat Luna menyebut Ibunya mama.

"Mama?"

"Iya mama.. kan sebentar lagi kita akan menikah sayang!" Jawab Luna bangga.

"Mama serius, tapi papa Gimana?"

"Udah kamu tenang aja! Papa lagi keluar kota, dan soal Raya gampang itu mah!"

"Mau Raya tahu atau enggak, terserah ma.. Dave gak peduli.. lagian dia bukan siapa-siapa buat Dave!"

Raya memegangi dada nya sendiri, rasanya hatinya terasa perih mendengar suami nya sendiri mengatakan hal itu, sejak tadi ia mendengar apa yang mereka bicarakan didepan teras rumah, 'Mas Dave akan menikah dengan wanita pilihannya, kenapa aku sedih.. cepat atau lambat ini pasti akan terjadi, sejak awal harus nya aku sadar diri..' lirih Raya dalam hati, tanpa terasa air mata Nye menetes, hinaan yang dia terima dari Rasti dan Dave tidak sesakit saat mendengar suami kita sendiri ingin menikahi wanita lain dihadapan kita..

Raya memilih kembali masuk kedalam kamar nya, 'Apa yang aku pertahankan disini?? Hanya demi papa Agam? Tapi apa salah jika aku berusaha selangkah lebih dekat dengan Mas Dave?' tanya nya sendiri dalam hati.

Tidak lama setelah itu, Dave masuk ke dalam kamar, tanpa menoleh kearah Raya ia langsung membuka lemari dan mengambil handuk dan hendak mandi.

Setelah Dave masuk kedalam kamar mandi, Raya berinisiatif menyiapkan pakaian Dave. Ia langsung mengambil pakaian untuk Dave dan meletakkan nya diatas tempat tidur, setelah itu Raya kembali duduk dan menatap kembali laptop nya.

Dave keluar dari kamar mandi, ia melihat pakaian nya sudah tertata rapi diatas kasur, ia melirik kearah Raya yang masih sibuk menatap laptop dihadapannya.

"Kamu yang nyiapin semua ini?" tanya Dave.

"Iya.. tapi kalau kamu gak suka, kamu bisa pilih sendiri, mas!"

"Kenapa kamu lakuin ini?"

"Apa kamu gak suka?"

"Untuk apa Raya? kita bukan siapa-siapa, kamu inget kan?" ucap Dave penuh penekanan.

"Aku inget mas, ya.. anggap aja ini bentuk pengabdian terakhir ku untukmu sebagai seorang istri, meskipun tidak pernah kau anggap ada!" tukas Raya, ia berkata sambil mata yang masih menatap laptop, ia tak sanggup jika harus menatap Dave, meski hati selalu mencoba kuat, dan bilang tak suka ataupun tidak apa-apa.. tapi keadaan tetap mengatakan kalau Raya dan Dave masih ada ikatan,yaitu PERNIKAHAN!

Terpopuler

Comments

ara Anwar

ara Anwar

pergi aja yang jauh raya biar dave menyesal

2023-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!