Bab.11 Tidak selemah itu

Kilat amarah terpancar pada wajah Dave dan Clara, kedua nya sangat tidak suka jika Za ada diposisi Raya, dan bukannya mereka.

"Za!" bentak Clara bermaksud agar Za diam dan tak membela Raya terus menerus.

"Aku bicara jujur Ra, aku merasa kasihan dengan mbak Raya, dan hanya memberi tahu jika disini ada warung makan, itu saja!" jawab Za jujur.

"Kalian dengar?? pikiran kalian terlalu kotor untuk menuduhku!" Raya langsung melengos pergi meninggalkan mereka disana, dan kembali ke keluarga Abiyasa, sebetulnya hati nya terasa nyeri sekali, diperlakukan seperti itu, tapi ia harus pandai mengontrol emosi nya sendiri.

Saat sampai didalam rumah,mertua nya Rasti sudah menunggu dengan berkacak pinggang seperti seorang nyonya.

"Darimana kau?"

"Aku habis makan diluar Bu!" jawab Raya jujur.

Rasti bertepuk tangan mengelilingi Raya seperti yang ada di film-film India itu.

"Wow Raya... Hebat sekali.. Baru hari pertama jadi menantu keluarga Abiyasa kau sudah berlagak makan diluar, mending uang nya kamu tabung buat kehidupan sehari-hari kamu disini, karena Dave tidak akan memberikan kamu uang!" terang Rasti puas. Dia merasa puas jika sudah menghina Raya.

Raya malas membalas ejekan dari ibu mertua nya, ia lebih memilih pergi, sebelum pergi ia menggeleng kan kepalanya dan sedikit menyunggingkan bibirnya lalu pergi keatas ke kamar nya sendiri dan Dave.

Merasa ejekan nya tidak mempengaruhi Raya sama sekali, Rasti merasa geram dan menghentakkan kaki nya ke lantai, tepat setelah itu Dave dan Clara juga Eza tiba disana.

"Mama kenapa?" tanya Dave.

"Kenapa lagi, istrimu itulah.. berani sekali dia meremehkan mama dan pergi begitu saja!"

"memang, dia itu mau menghasut Za juga ma, entah sihir apa yang dia gunakan sampai Za bisa kasihan padanya!" sahut Clara dan melirik Za dengan tatapan marah nya.

"Apa sih Ra.. kenapa masalah itu dibesarkan seperti itu? sesama manusia wajar dong kalau saling peduli, gak ada hubungan nya sama sihir atau apapun itu," sanggah Za, sejak tadi keluarga ini tidak habis-hanisnya mencela Raya dan menghina nya.

"Memang kurang ajar! secepat nya dia harus pergi dari sini Dave, kamu cari cara dong!"

"Mau gimana lagi ma, dia punya dukungan papa, kita gak bisa apa-apa kan, sebelum papa sepenuh nya mengalihkan perusahaan atas nama ku, kita gak bisa berbuat apapun, jalan satu-satunya cuma bikin dia pergi sendiri dari rumah ini!" jawab Dave.

"Cara apa?? mama gak tahu harus apa lagi, dia kebal dengan hinaan Dave, dia tidak bereaksi apapun saat mama melontarkan kata-kata pedas untuk nya,"

'Itulah keunikan mbak Raya!' batin Za dalam hati, sejak tadi ia hanya menyimak apa yang mereka katakan untuk Raya.

"Terserah kalian deh, Za pamit dulu Tan.. Clara.." Pamit Za, ia tak mau ikut campur urusan keluarga mereka, walaupun Za merasa kasihan dengan wanita yang baru ia temui hari ini, tapi untuk saat ini, ia tak bisa berbuat apapun, 'Semoga Dave tidak akan menyesal suatu hari nanti!' lirih Za lagi dalam hati.

"Kau akan kekantor?" tanya Dave pada Za.

"Ya.. Hari ini aku akan menemui Darren untuk peresmian hotel baru keluarga kami!" jawab Za singkat.

"Oke.. Katakan pada Darren kalau aku akan menemui nya nanti!"

"Kau akan memperkenalkan istri barumu?"

"Za.."

"Oke oke.. Aku pamit.." Za pergi meninggalkan mereka disana yang masih dengan rencana ingin menyingkirkan Raya dari sana.

'Semoga kau beruntung mbak Raya!' Batin nya lagi lalu pergi melangkah kan kauki keluar rumah Abiyasa.

Setelah kepergian Za, kini Rasti, Clara dan Dave menyusun rencana untuk membuat Raya tidak betah berada disana.

"Aku sudah memutuskan kalau Raya akan jadi ART kita yang baru ma.. Dia akan bersih-bersih disini, sedangkan mbok Dar, hanya memasak saja mulai sekarang!" tukas Dave menjelaskan pada mama serta adiknya.

"Kau yakin itu berhasil? apa responnya?"

"Aku yakin, dia pasti tidak akan betah jika kita membuat nya menjadi pembantu disini, dia tidak menjawab ya atau pun tidak!"

Clara mendengus kesal, jika Raya saja belum mengatakan Ya, bagaimana rencana Dave akan berhasil, disisi lain ia juga takut kalau Za akan terpikat dengan Raya, meskipun ia sederhana, tapi aura kecantikan terpancar di wajahnya, mungkin hal itulah yang membuat Dave mau menikahi Raya walaupun tak melakukan apa-apa, Dave mau bertanggung jawab karena Raya itu cantik!

"Itu semua belum menjamin Dave!"

"Kita lakukan saja dulu,"

*

*

Perusahaan Royalti Group

Za tiba disana setelah dari rumah Abiyasa. Ia akan menemui kakak sepupu nya Darren Mahendra CEO dari Royalti Group. Saat Za tiba diruangan Darren, sepupu nya itu nampak kesal dengan tumpukan berkas diatas mejanya.

"Kau kenapa?" tanya Za.

"Pembukaan hotel dan Restoran kita yang baru itu hari ini! tapi sampai sekarang aku belum menemukan penyuplai roti terbaik Za!" jawab Darren frustasi, ia menghempaskan tubuhnya pada kursi putar nya, otak nya hanya dipenuhi roti dan roti untuk saat ini.

"Astaga Ren.. kenapa isi kepala mu hanya bisnis mu saja! apa kau tidak ingin punya pacar atau teman hidup gitu?" ledek Za, karena selama ini yang ada dipikiran Darren hanya kerja dan mengembangkan bisnisnya saja, memang semua itu membuahkan hasil.. Kini Royalti Group sudah sangat besar, bahkan om David dan Tante Elena hanya duduk manis saja dirumah menikmati masa tua mereka, tapi disisi lain mereka juga ingin segera punya menantu, sedangkan Darren seperti nya tidak tertarik untuk semua itu.,setidaknya untuk sekarang ini.

"Wanita itu hanya bikin repot! aku gak mau buang-buang waktuku untuk semua itu," jawab nya enteng. Darren memang tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun, hal itu yang membuat Elena selaku mama nya cemas, apakah anak nya itu normal atau tidak.

Za menggeleng-gelengkan kepala nya begitu mendengar jawaban Darren, sepupunya ini beda, lain dari yang lain. Kadang ia juga menganggap kalau Darren seperti yang Tante nya pikirkan, jangan-jangan Darren ini...

"Stop mikir aku gak normal Za!" bentak Darren saat melihat Za seperti sedang memikirkan sesuatu. 'Cenayangnya kumat!'

Mengingat kata cenayang, tiba-tiba Za teringat dengan Raya, gadis malang itu.. apa yang akan keluarga Abiyasa lakukan setelah tadi?

"kau ini keturunan cenayang Ren? sok bisa banget baca pikiran orang!"

"Aku tahu apa yang ada didalam pikiran mu itu! untuk saat ini aku masih nyaman begini, kalau sudah ketemu yang pas, aku pasti akan nikah, tenang aja!"

"Seriously?? kau bukan pecinta pisang kan?"

"Sialan!"

bugh!

Terpopuler

Comments

Fatma Kodja

Fatma Kodja

lanjut thor 👌👌👌

2023-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!