Pov Raya
Aku masih mematung tak percaya di rumah besar milik suami ku ini, bukan... Dia tidak menerima ku setelah aku jujur dengan status ku, rasanya aku ingin pergi saja dari sini.
“Raya... kemarilah nak.. Aku Agam, Papa Dave, dan sekarang aku papa mu juga,” ucap laki-laki yang Dave sebut papa itu, perlahan aku datang mendekat, aku ragu.. namun hati kecilku mengatakan jangan takut, apa kesalahan mu, sampai kau merasa takut, begitulah kata hatiku. Jadi aku memajukan langkah ku mendekati Papa Agam, ku cium punggung tangannya.
“Raya pa..” jawab ku pelan, Papa Agam mengusap lembut puncak kepala ku, sungguh aku merasakan sosok Ayah didalam diri Papa Agam.
“Ingat Dave, terima istrimu!” ucap nya lagi, lalu berjalan keluar rumah.
Kulihat Mas Dave dan Mama nya memelototi aku, juga perempuan yang ada di samping mama nya turut serta melakukan hal yang sama.
“Jangan besar kepala kamu ya, mentang-mentang suami ku membelamu, sampai kapan pun, aku gak sudi punya menantu miskin dan janda seperti kamu!!” hardik mama nya Dave, ya aku masih menyebutnya dengan mama nya Dave, karena dia tidak menganggap ku menantu, jadi aku juga tak menganggapnya mertuaku.
“Apa salah ku Bu, aku sudah meminta cerai dari Mas Dave, kalian menghakimi aku hanya karena aku seorang janda?? apa yang salah dengan janda bu?? aku juga gak mau jadi janda!” tukas ku membela diri, tentu saja aku tidak terima, perempuan mana yang mau jadi janda, aku juga berharap kehidupan pernikahan ku akan baik-baik saja, tapi apa mau dikata? takdir mengatakan hal lain.. Mas Ilham harus pergi dari sisi ku secepat itu, padahal... Aku juga belum pernah disentuh oleh nya, tapi kenapa aku merasa dihina sekali seperti ini.
“Gak usah merasa terdzalimi, kamu bilang apa salah nya jadi janda??? ya jelas salah! janda itu bekas orang lain, kamu catat ya.. BEKAS!! kamu pikir aku rela membiarkan anak laki-laki semata mayangku aku berikan untuk hidup bersama perempuan yang sudah jadi bekas orang lain?”
Ya Allah pedih sekali rasanya kata-kata yang keluar dari perempuan yang sudah melahirkan mas Dave ini, apa mereka pikir aku barang?
“Mas! sekarang aku tanya.. kamu mau melanjutkan pernikahan ini atau tidak?”
“Stop Raya, jangan buat aku pusing, kau dengar sendiri kan tadi, papa memintaku menerima mu, jadi apa alasan ku untuk menolak, kalau jaminan nya seluruh aset yang aku nikmati sekarang!” jelas mas Dave yang membuat hati ku tambah pedih.
“Apa artinya pernikahan mas, kalau seperti ini?? lebih baik aku pergi saja!” Aku berniat meninggal kan rumah ini, sudah cukup... belum juga sehari aku disini, tapi hatiku sudah sepedih ini, bagaimana dengan hari-hari selanjut nya... kutarik koper yang tadi dibawa mas Dave, namun saat aku hendak melangkahkan kaki ku, tangan ku dicegah seseorang, siapa lagi kalau bukan mas Dave.
“Kau ingin aku jatuh miskin?? berani kau keluar dari sini, akan aku sebar foto mu di media sosial kalau kau itu penipu!”
Degh!
Jelas saja aku takut dengan ancaman nya, pekerjaan ku dibidang sosial media, aku menulis dan dikenal disana, reputasi ku bisa hancur jika mas Dave benar-benar akan menyebarkan fotoku.
“Kau takut??” aku menatap nyalang diri nya, kenapa aku harus ketemu dengan orang licik dan toxic seperti dia dan keluarga nya.
“Ancam saja dia Dave, masih untung dia masih tetap jadi istrimu.. belagak sok mau pergi, miskin aja belagu!” ucap Mama nya lagi. Aku mengatupkan bibirku rapat-rapat, kalau saja aku bisa sudah ku jahit mulut mama nya Dave ini, tapi aku harus tenang.. Masih ada papa Agam yang mendukung ku disini, suatu hari nanti aku akan coba meminta agar aku bisa keluar dari sini tanpa ancaman.
“Aku sudah kenal dengan banyak orang seperti mu Raya! mungkin saja kita seumuran kan?? menghalalkan segala cara agar bisa mendapat kan hidup yang layak, dari keluarga mapan dan kaya seperti kami!” sambung adik nya Dave, yang ku tahu bernama Clara.
“Kau benar sayang.. Raya ini tipe wanita seperti ini!” ucap mama nya mas Dave, sementara itu, mas Dave sendiri hanya diam memperhatikan aku di injak-injak harga diri nya seperti ini, mana janji nya tadi malam yang mengatakan akan bertanggung jawab penuh padaku?
“Jangan dengarkan kata-kata mereka Raya! ayo masuk lah ke kamar mu dan Dave!” sahut papa Agam dari arah belakang ku. Papa Agam langsung menyuruh mbok Dar untuk membawa ku ke kamar tujuan. Mbok Dar melaksanakan tugasnya, ia mengantarku tepat didepan pintu.
“Neng Raya yang sabar ya.. Bu Rasti dan Non Clara memang begitu neng.. kuat-kuatin telinga aja.. tapi kalau pak Agam, beliau baik sekali orang nya, sangat jauh beda dengan sifat Bu Rasti dan Non Clara,” terang mbok Dar padaku.
“Lalu mas Dave?”
“Sebenar nya mas Dave itu baik neng, sifat nya hampir mirip sama pak Agam, mbok juga bingung kenapa dia berubah jadi tidak sopan seperti itu, mungkin terbawa arus mama dan adik nya,” Aku mengangguk mendengar penjelasan mbok Dar, entahlah sampai kapan aku bisa bertahan, apalagi sekarang aku harus sekamar dengan orang yang jelas-jelas sudah menyetujui penghinaan mama dan adik nya. Pasti terasa sesak!
Aku menyeret langkah ku memasuki kamar dengan nuansa putih dan abu, sangat casual sekali, mungkin ini kamar mas Dave sebelumnya, sampai saat ini aku masih benar-benar belum percaya, status ku sudah berubah menjadi seorang istri lagi.
Aku harus memberi tahu keluarga ku kan? mereka berhak tahu apa yang terjadi pada ku sekarang ini. Aku mendial nomor mama, dan tersambung..
“Assallamuallaikum Ya..”
“Wallaikumsallam, ma..”
“Kenapa sayang?”
“Ma.. Aku sudah di Jakarta sekarang,”
“Oh iya.. lalu kenapa kamu menelpon mama? kenapa gak langsung pulang sayang..”
Aku diam sejenak mendengar kata-kata mama. “Ma.. aku sudah menikah sekarang.. kejadian nya panjang, tapi intinya Raya dipaksa menikah tadi malam, dan sekarang Raya ada dirumahnya suami Raya ma!”
“Apa??? jangan becanda kamu sayang... Gak suka ah mama!” jawab mama ku tak percaya.
“Ma.. Raya gak bohong.. maafin Raya karena pernikahan nya dadakan banget, Raya juga masih nikah dibawah tangan aja ma, belum resmi,”
“Tunggu... sekarang kirim alamat mu, biar mama kesana sama mbak mu!”
“Yasudah..” telepon langsung dimatikan, dan aku langsung mengirimkan alamat rumah mas Dave pada mama.
Ya Tuhan... Takdir apa yang kau siapkan untuk ku, hingga aku harus mendapatkan ujian seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Cahaya Bulanz Phurnamha
w03l
2023-09-14
1