Part 15

Elsa mendengar apa yang Kresna lakukan dari Putri dan Sulis. Hatinya kembali sakit saat mendengar cerita kedua temannya tersebut. "Gue juga heran, apa sih kelebihan Miss Gendut itu? Sampai-sampai Kresna membelanya seperti itu?" gumam Putri.

"Padahal kalau dilihat-lihat, Kresna cakep juga anj*r. Apalagi pas dia main basket, dia lepas kacamata, rambutnya basah karena keringat.. Ah, keren banget.." ucap Sulis memuji kegantengan Kresna.

"Bener sih, gue setuju kalau Kresna itu emang keren, meskipun culun." Putri juga memuji Kresna.

Sedangkan Elsa hanya diam. Sama seperti keduan temannya. Ia mengakui kegantengan Kresna sejak dari kecil. Bahkan sampai sekarang, Elsa masih tergila-gila sama Kresna.

"Yank, nanti siang gue ada pertandingan sepak bola, lo harus lihat ya!" pinta Shaka kepada Elsa.

"Iya El, lo harus nonton! Kasih semangat Shaka!" sahut Putri.

"Biasanya kalau Shaka tanding, si Miss Gendut akan menjadi pendukung paling heboh. Kali ini, lo harus kalahin dia!" bisik Putri ke telinga Elsa.

Elsa terdiam sesaat. Dia menatap Ara yang asyik bercanda dengan Kresna dan juga Cintya beserta Rafa. Kemudian timbullah keinginan untuk membuat Ara kalah darinya. Yaitu dengan melakukan sesuai perintah Putri. Dia akan hadir di pertandingan Shaka dan membuat Ara tidak berkutik.

"Em.. Gue pasti akan nonton dan kasih semangat buat lo." kata Elsa kepada Shaka yang membuat Shaka sangat bahagia.

("Sama seperti Kresna yang tak memandang gue. Gue akan buat Shaka juga tak memandang lo. Biar lo tahu seperti apa sakitnya dicuekin orang yang kita sayang.")

Elsa tersenyum sinis sembari menatap Ara dan teman-temannya. Namun, senyumannya mulai merekah tatkala tanpa sengaja ia beradu pandang dengan Kresna. Namun tak lama, Kresna membuang pandangannya.

"Makasih ya yank.." ucap Shaka dengan bahagia. Kali ini, dia akan bermain penuh semangat karena mendapat dukungan langsung dari kekasihnya.

Di sisi lain.

Cintya bertanya apakah Ara akan menonton pertandingan Shaka siang nanti. "Lo masih mau jadi pendukung Shaka?" tanya Cintya.

"Iya dong. Gue akan selalu jadi pendukung dia." jawab Ara sembari menatap Shaka.

Ara teringat senyuman bahagia Shaka ketika berhasil memenangkan pertandingan. Shaka akan menghampirinya dan berterima kasih karena dukungannya yang heboh membuat Shaka semangat bermain. Ya, Ara rindu saat-saat itu.

Karena kini mereka berdua telah jauh. Semenjak orang tua mereka memberitahu bahwa mereka telah dijodohkan dari kecil. Shaka mulai menjauhi Ara. Bahkan ia juga nampak begitu membenci Ara.

Berbeda dengan Ara yang masih begitu perhatian kepada Shaka. Bahkan berharap mereka bisa dekat seperti dulu lagi. Tapi sayang, nampak itu hanya angan-angan semata. Shaka sudah benar-benar berubah.

"Kenapa bengong?" tanya Kresna yang duduk disebelahnya.

"Eh.. Enggak kok.." Ara sempat terkejut. Tapi ia bisa mengalihkan perhatian.

....

Sebelum masuk ke kelas. Elsa kebelet pipis. Ia pun meminta kedua temannya untuk kembali ke kelas duluan. Sementara ia akan ke toilet dulu. Elsa berlari kecil karena tidak tahan menahan.

"Hah.. Lega.." gumamnya setelah buang air kecil.

Saat ia keluar dari toilet. Dia melihat Kresna yang berjalan menuju kelasnya seorang diri. Ia pun segera mendekati Kresna dan berjalan disampingnya. "Kemarin gue ke makam mama lo. Lo juga dari sana? Karena gue lihat ada bunga disana." tanya Elsa.

"Hmm.. Gue sama Ara. Gue kenalin Ara ke mama." jawab Kresna masih dengan dingin.

Elsa membulatkan matanya. Padahal dulu Kresna bilang kalau ia hanya akan memperkenalkan wanita yang ia suka kepada mamanya. Apakah itu artinya Kresna benar-benar suka sama Ara?

"Oh, jadi itu artinya lo beneran suka sama Miss Gendut?" tanya Elsa dengan hati terluka.

"Lo udah tahu jawabannya." Kresna masih sangat dingin kepada Elsa.

"Kres, apa yang harus gue lakuin supaya lo bisa kembali jadi milik gue?" tanya Elsa sembari menghentikan langkahnya. Ia menatap tajam tepat ke mata Kresna.

Kresna juga menatap Elsa. Cukup lama mereka saling bertatapan. "Nggak perlu lakuin apapun! Jadilah diri sendiri!" kata Kresna.

"Berbahagialah dengan Shaka!" imbuh Kresna.

Namun, perkataan Kresna itu justru menyakitkan bagi Elsa. Dia maju dan memukul dada Kresna pelan. "Bagaimana bisa gue bahagia? Sedangkan kebahagiaan gue itu lo?" kata Elsa sembari menatap Kresna dengan nanar.

Cairan putih telah menumpuk di matanya. Dan sewaktu-waktu bisa pecah. "Kenapa lo berubah? Kenapa janji lo yang nggak akan ninggalin satu sama lain?" tanya Elsa lagi.

"Setiap orang bisa berubah. Jadi, jangan terlalu berharap kepada manusia! Karena manusia itu mengecewakan." kata Kresna masih terdengar dingin. Ia kemudian meninggalkan Elsa begitu saja. Sikap dingin dan cueknya membuat hati Elsa benar-benar sakit.

Tanpa sengaja air mata Elsa pun menetes. Dia menatap punggung Kresna yang semakin menjauh dan menghilang ke dalam kelasnya. Lalu Elsa melangkah pelan menuju kelasnya yang sebenarnya berdampingan dengan kelas Kresna.

"Semua pasti gara-gara si gendut itu. Awas aja, gue akan bikin lo merasakan apa yang gue rasain sekarang!" gumamnya dengan geram.

Kebencian Elsa kepada Ara semakin bertambah. Elsa tidak terima kalah dari Ara yang bahkan tidak sebanding dengan dirinya. Elsa merasa lebih cantik dari Ara, lebih kaya, dan lebih segalanya. Tapi kenapa dia tak bisa memenangkan hati Kresna?

Sesampainya di kelas. Elsa yang belakangan sangat cuek dengan Shaka. Kini ia mulai bersikap romantis di depan-depan sekelasnya. Ia bahkan tak malu bersikap manja di depan teman-temannya.

"Ka, lo tahu nggak kalau lo itu es boba kesukaan gue?" tanya Elsa.

"Emang iya?"

"Hmm.. Karena lo selalu bisa ngademin hati gue.." jawab Elsa yang membuat Sulis dan Putri menjadi heboh.

Bukan hanya Sulis dan Putri. Tapi juga teman-teman satu kelasnya karena mereka juga mendengar gombalan tersebut. Hanya Ara dan Cintya saja yang tidak heboh.

"Ahh ciee Shaka..." seru teman-teman lelaki Shaka.

"Anj*r kayak dunia milik sendiri yang lain nge-kos.." kata Putri.

"Kalau emang bisa, pasti gue akan bayarin kos kalian, biar dunia ini jadi milik gue sama Shaka.." tutur Elsa kembali.

"Wanj*rr.." seru Sulis.

Kelas itu kembali heboh. Shaka tersenyum bahagia. Ia kemudian memeluk Elsa di depan teman-temannya. Sudah pasti kelas itu kembali heboh.

Elsa juga memeluk Shaka dengan erat. Ia juga menatap Ara yang terlihat lesu. Senyum kemenangan tersungging diwajah cantiknya.

Elsa memang sengaja melakukan semua itu untuk membuat Ara kesal dan sakit hati. Beruntung, guru yang mengajar datang terlambat. Jadi kelas itu semakin heboh melihat kemesraan Shaka dengan Elsa.

"Kalian emang couple goal.. Uwu banget.." sahut salah satu teman sekelas mereka.

"Bener, Shaka-nya ganteng, Elsa-nya cantik. Cocok banget.." sahut yang lain.

Sementara Cintya dan Ara hanya diam tanpa mempedulikan mereka. Keduanya berusaha untuk tidak mendengarkan kehebohan itu.

"Lo juga cantik.." ucap Cintya sembari menepuk tangan Ara.

Cintya ingin membuat Ara supaya tidak insecure.

Terpopuler

Comments

Ayannawidara

Ayannawidara

ara kenapa lemah mental.. ngapain juga masih muja shaka yg udh jelas2 g bisa diperjuangkan..

2023-10-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!