Part 12

Kresna bertemu dengan Elsa ketika mereka sama-sama ke ruang guru. Mereka diperintah oleh guru masing-masing untuk mengantar kertas ulangan ke ruang guru. Namun, seperti biasa, Kresna bersikap dingin kepada Elsa. Ia bahkan sama sekali tidak melirik Elsa.

Setelah meletakan buku tugas, Kresna segera keluar dari ruang guru tersebut. Akan tetapi, Elsa langsung mengejarnya. "Tunggu Kres!" katanya menghentikan langkah Kresna.

Elsa segera mendekati Kresna dan berjalan disamping Kresna. "Lo beneran suka sama Ara? Bukan karena ingin buat gue cemburu?" tanya Elsa.

"Oh, lo cemburu?" tanya Kresna balik.

Seketika Elsa menoleh dan menatap Kresna dengan tajam. "Iya, gue cemburu. Lo hanya boleh jadi milik gue." katanya.

"Tapi sayangnya gue nggak peduli, lo mau cemburu atau apa." ujar Kresna sembari tersenyum kecil. Ia mempercepat langkahnya meninggalkan Elsa yang melongo, tak percaya dengan apa yang Kresna katakan.

Matanya nanar melihat Kresna yang semakin menjauh. "Lo beneran telah berubah.." gumam Elsa pelan. Hatinya kembali berdenyut dan merasakan sakit.

Ia lalu kembali melangkah menuju kelasnya. Tapi, seiring dengan langkah kecilnya. Elsa teringat masa-masa kanak-kanak di panti asuhan bersama dengan Kresna.

(Masa kecil Elsa dan Kresna)

Kresna dititipkan oleh kerabat ibunya di panti asuhan setelah ibunya meninggal dunia karena sakit. Kresna yang waktu itu masih berusia lima tahun, ia merasa takut kepada orang-orang.

"Kresna,, ayo sini main sama teman-teman yang lain!" ajak ibu pengasuh panti.

Namun, Kresna yang takut selalu menolak ajakan tersebut. Ia lebih memilih untuk menyendiri di taman belakang panti asuhan.

"Nama kamu siapa?" tiba-tiba seorang gadis kecil seusia dia, mendekatinya.

"Namaku Elsa. Princes Elsa." imbuhnya.

Namun, Kresna tetap saja diam. Ia tidak mau bicara ataupun menjabat tangan Elsa. "Mulai sekarang aku temen kamu.." tapi, Elsa tidak menyerah. Ia terus mendekati Kresna.

Sampai akhirnya Elsa melindungi Kresna yang sedang diganggu oleh anak panti yang lain. "Jangan nakal sama Kresna, dia temen aku." katanya membela Kresna.

Pada saat itu, Kresna yang ketakutan sudah menangis dengan keras. "Jangan nangis! Aku akan lindungi kamu! Aku kan power rangers pink.." kata Elsa dengan imut, kemudian dia tertawa kecil.

Kresna menatap Elsa yang tertawa. Tanpa sengaja ia juga ikutan tertawa. Akhirnya mereka tertawa bersama.

Sejak saat itu. Elsa dan Kresna menjadi semakin dekat. Mereka saling melindungi satu sama lain. Sampai mereka tumbuh menjadi remaja. Kemudian timbullah perasaan suka diantara mereka.

"Kres, lo mau janji nggak?" tanya Elsa.

"Apa?"

"Janji jangan pernah meninggalkan satu sama lain. Walau nanti lo atau gue diadopsi, kita harus tetap saling berhubungan!" kata Elsa lagi.

"Dan janji, kita akan menikah, jika kita telah dewasa nanti?" imbuh Elsa.

"Hmm.. Oke.. Janji.." Kresna mengangkat jari kelingkingnya. Kemudian Elsa mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Kresna tersebut.

Mereka telah membuat janji di taman belakang panti asuhan. Tempat pertama kali mereka ngobrol sekaligus tempat favorit mereka.

Tak selang beberapa bulan setelah mereka membuat janji. Elsa diadopsi oleh keluarga yang cukup kaya raya. Elsa kemudian dibawa keluar kota. Dan sejak saat itu, mereka mulai tak pernah bertemu dan mulai hilang kontak.

ON.

"Padahal alasan gue pindah ke sekolah ini karena lo.." gumamnya lagi.

....

Saat jam istirahat. Seperti biasa Ara dan Cintya pergi ke kantin bersama. "Lo mau pesan apa?" tanya Cintya.

"Gue traktir deh, sebagai ucapan permintaan maaf gue karena kemarin nggak bisa antar lo pulang dari rumah sakit.." imbuh Cintya.

"Yakin mau traktir?" Cintya menganggukan kepalanya dengan cepat.

"Oke kalau gitu. Gue pesan es cappucino aja." ucap Ara.

"Nggak makan?" Ara menggelengkan kepalanya.

"Tadi gue udah sarapan. Gue juga bawa roti." jawab Ara.

"Oke kalau gitu, tunggu ya!" Cintya beranjak dari tempat duduknya. Namun, tiba-tiba matanya terbelalak dan ia kembali duduk.

"Ra, lihat tuh! Dikira Shaka babu kali ya? Shaka kok mau sih diperlakukan kayak gitu?" Cintya menunjuk ke meja dimana Elsa dan kedua temannya sedang bercanda ria. Sementara Shaka membawakan minuman untuk mereka.

Melihat perlakuan Elsa membuat Ara geram. Ia ikut berdiri dan hendak menghampiri Elsa. Namun, ia ditahan oleh Cintya. "Lo mau kemana?" tanya Cintya menahan tangan Ara.

"Gue mau kasih pelajaran ke mereka. Memangnya Shaka babu mereka?" jawab Ara dengan marah.

"Nggak usah! Ntar lo dipermalukan lagi! Lo bukan siapa-siapa Shaka, ntar lo yang justru malu karena ikut campur." kata Cintya menasehati Ara supaya tidak mempermalukan dirinya sendiri.

"Bener kata Cintya. Biarin aja. Orang Shaka-nya juga mau." tiba-tiba Kresna muncul membawa semangkok bakso dan dua minuman.

"Mending lo makan, biar nggak sakit lagi!" imbuh Kresna.

Ara dan Cintya sempat terkejut karena Kresna tiba-tiba muncul. "Oh, jadi cuma Ara dibeliin?" sindir Cintya karena melihat Kresna hanya membawa satu mangkok bakso.

Kresna kemudian menunjuk ke seorang temannya yang membawa semangkok bakso beserta minumannya. Lelaki itu adalah Rafa, pacarnya Cintya.

"Ah,, ayank... Gomawo.." seru Cintya merasa senang saat melihat kekasihnya mendekat sembari membawa nampan berisi makanan dan minuman.

Sementara di sisi lain.

Shaka merasa kesal karena Elsa lebih sibuk cerita dengan teman-temannya dibanding memperhatikannya. Tiba-tiba, ia teringat pada Ara. Sebelum mereka menjauh, Ara yang selalu melayaninya, memesankan makanan untuknya. Sementara dia malah asyik ngobrol dan main game bersama teman-temannya yang lain.

Saat dia teringat akan masa lalu. Tanpa sengaja dia menatap ke depan. Lurus di depannya. Ia melihat Ara yang sedang bercanda dengan Kresna. Nampak sekali jika Kresna begitu peduli kepada wanita bertubuh tambun tersebut.

"Ck.. Dia nggak ingat kalau udah punya calon suami." gumamnya pelan dan hanya bisa ia dengar sendiri.

"Yank, pulang sekolah jalan yuk!" ajak Shaka kepada Elsa.

"Nggak ah. Gue mau jalan sama Sulis sama Putri." jawab Elsa.

Sulis dan Putri kemudian memberi isyarat kepada Elsa menggunakan kepalanya. Seketika, Elsa berubah pikiran. "Lo mau ikut kita?" tanya Elsa.

"Mau.." Shaka menganggukan kepalanya dengan cepat.

****

Elsa dan kedua teman-temannya pergi ke mall setelah pulang sekolah. Dan mereka sengaja mengajak Shaka supaya membawakan barang belanjaan mereka.

Sementara ketiga remaja putri itu bersenang-senang kesana kemari di mall. Di belakang mereka, Shaka keberatan membawakan barang belanjaan mereka.

"Huh..." Shaka keberatan namun ia tetap berusaha menyenangkan hati kekasihnya.

Bukan hanya harus membawakan barang belanjan Elsa dan kedua temannya. Shaka juga harus membayar barang belanjaan itu.

"Makasih Shaka, pacar gue emang the best.." puji Elsa setelah Shaka membelikan dia beberapa baju.

Hanya dengan pujian seperti itu sudah membuat Shaka merasa bahagia dan rela menjadi budak Elsa.

"Yang terpenting pacar gue bahagia." begitulah pemikiran Shaka yang masih polos.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

𝗦𝗵𝗮𝗸𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵....𝗯𝗲𝗴𝗶𝘁𝘂 𝗺𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗻𝗳𝗮𝘁𝗶 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗘𝗹𝘀𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗺𝗮𝗻 𝗻𝘆𝗮

2023-11-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!