Shaka menatap Ara dan juga Kresna yang meninggalkan kantin dengan lekat. Dulu, dirinya yang sering melakukan itu. Kini, Kresna yang menggantikannya. Tak tahu kenapa, hati Shaka menjadi tidak enak. Dia merasa seperti seorang pengecut.
Ada beberapa hal yang dia sesali dengan keadaan sekarang ini. Dia tidak lagi bisa melihat keceriaan Ara. Meskipun sering dibully dan dihina. Namun, Ara tetap terlihat ceria. Dia seperti orang yang masa bodoh dengan pendapat orang.
"Ka? Kenapa diam saja?" tanya Elsa yang merasa aneh karena Shaka hanya diam saja sejak tadi.
"Eh.. Nggak kok.." jawab Shaka terkejut.
"Kamu mau samperin Ara? Kasihan tahu, dia.." kata Elsa.
Elsa tahu mengenai persahabatan Shaka dan juga Ara. Selain karena Ara yang terlihat akrab dengan Shaka. Juga banyak teman-temannya yang memberitahu.
"Nggak perlu. Udah ada Kresna juga. Kita makan aja yuk!" kata Shaka.
"Oh ya El, ntar malam ada acara nggak?" Elsa mengerutkan keningnya. Kemudian dia menggelengkan kepalanya.
"Ntar malam nongkrong yuk! Gue jemput." ajak Shaka.
Sudah sebulan lamanya mereka dekat. Tapi, baru pertama kali ini Shaka mengajak Elsa ngedate. Mungkin, Shaka ingin menyatakan perasaannya ke Elsa. Atau ingin lebih dekat dengan Elsa.
"Boleh.." jawab Elsa dengan senang hati.
Shaka merasa sangat senang. Ia kembali melanjutkan makannya.
Sementara di taman dekat parkiran. Tempat biasa Ara dan Kresna ngobrol. Ara bercerita dengan penuh bahagia. Itu salah satu cara Kresna membuat Ara senang. Dia juga selalu memotivasi Ara agar tidak ciut setelah dibully.
Dengan lembut Kresna menatap Ara yang sedang menceritakan tentang dirinya sendiri. Tentang keinginan Ara yang juga ingin memiliki tubuh ideal.
"Sebenarnya gue juga ingin kurus, Kres. Tapi gimana, setiap lihat kue atau bakwan udang, gue rasanya laper mulu.." kata Ara yang membuat Kresna terbahak.
"Apalagi kalau lihat cilor atau batagor ya?" sarkas Kresna.
"Nah itu. Belum lagi es krim, es teh, atau es boba." imbuh Ara yang semakin membuat Kresna terbahak-bahak.
"Dasar.." ucap Kresna sembari terbahak.
Begitu bel masuk berbunyi. Ara kembali ke kelas dengan wajah yang kembali ceria. Dia bersenandung ketika berjalan menuju tempat duduknya. Temannya Cintya belum kembali.
Tiba-tiba Elsa menghampiri dirinya. Elsa baru masuk ke kelas bersama dengan Shaka. "Ra, lo nggak kenapa-napa?" tanya Elsa sembari duduk di depan Ara yang masih kosong.
"Nggak kok." jawab Ara sembari tersenyum.
"Kenapa lo nggak lawan mereka sih, Ra? Kenapa lo diem aja dibully mereka?" tanya Elsa dengan wajah khawatir.
"Gue emang sengaja diem sih, biar dibantuin Kresna.." jawab Ara lagi dengan tersenyum.
Nampak jelas wajah kaget Elsa dan Shaka mendengar jawaban Ara. "Oh, peres ya.." kata Elsa terbahak.
"Iya dong. Biar kayak di tivi-tivi itu lho. Si pahlawan tolongin sang putri.." kata Ara lagi dengan tertawa.
"Bisa aja sih lo, Ra.." Elsa memukul pelan lengan Ara.
"Eh, biasanya gue nggak bisa tertawa seperti ini. Tapi sama lo bawaannya ketawa mulu. Makanya si Kresna-Kresna itu suka banget deket sama lo. Mood banget tahu nggak." kata Elsa.
"Wah, pokoknya kita harus berteman." imbuh Elsa sembari mengulurkan tangannya.
"Yakin mau berteman sama gue? Nggak malu? Temen gue banyak loh yang awalnya mau berteman, tapi lama-lama malu." kata Ara sembari melirik Shaka.
"Nggaklah, ngapain malu. Gue nggak pilih-pilih teman kok. Lo lucu banget tahu, gemesin juga." Elsa mencubit pipi tembem Ara.
"Makasih ya El.." kata Ara sembari tersenyum.
"Gue denger dulu lo deket sama Shaka kan?" tanya Elsa.
Ara menganggukan kepalanya. "Selain rumah kita deket. Kita juga dijodohin sama orang tua kita." jawab Ara.
"Miss Gendut, diem!" seru Shaka yang ternyata menguping pembicaraan Elsa dengan Ara.
"Dijodohin?"
"Ya.."
"Diem!!!" raung Shaka.
"Ingat, sampai kapanpun gue nggak mau dijodohin sama lo!" kata Shaka dengan kesal. Untung teman-temannya yang lain belum pada masuk ke kelas.
"Nggak urus. Mau atau nggak, jodoh lo itu gue." kata Ara dengan santai.
"Lo???" Shaka hendak mendekati Ara. Namun, Elsa menahan Shaka agar tidak emosi.
"Sorry, gue nggak tahu tentang masalah kalian.." kata Elsa.
"Nggak perlu minta maaf. Gue nggak mau dijodohin sama dia." kata Shaka lagi dengan kesal.
****
Saat guru sedang mengajar. Elsa kebelet pipis. Ia kemudian pamit ke toilet. Namun, tanpa sengaja ia berpapasan dengan Kresna yang juga hendak ke toilet.
"Kres, apa kabar?" tanya Elsa setelah beberapa kali ia menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Baik." jawab Kresna dengan dingin.
"Jadi lo sekarang sama cewek gendut itu?" tanya Elsa lagi.
"Bukan urusan lo." lagi-lagi Kresna menjawab pertanyaan Elsa dengan dingin.
"Gue yakin dia hanya jadi pelarian lo aja kan?" tanya Elsa lagi. Kali ini, dia tersenyum kecil.
Namun, Kresna tidak lagi menjawab pertanyaan Elsa. Lelaki berkacamata itu mempercepat langkahnya.
"Lo tahu kenapa gue pindah kesini?" seru Elsa yang membuat langkah Kresna terhenti.
"Karena gue nggak bisa lupain lo." kata Elsa lagi.
"Lo pikir gue percaya?" Kresna bertanya dengan senyuman sinis.
"Kres, gue minta maaf karena udah tinggalin lo." Elsa mendekati Kresna dan meraih tangan Kresna.
"Kenapa lo berpenampilan seperti ini?" Elsa bingung kenapa Kresna berpenampilan seperti seorang kutu buku dengan memakai kacamata.
Kresna menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia tidak ingin teman-temannya tahu kalau dia Elsa ternyata saling kenal. Lalu kemudian dia menarik tangannya dan menepis tangan Elsa di wajahnya.
"Ini gue yang sebenarnya." katanya.
"Jangan saling sapa! Kita udah selesai!" kata Kresna kemudian melanjutkan langkahnya.
Namun, tiba-tiba Elsa mendorong Kresna ke sebuah gang di bawah tangga. Dia menatap Kresna dengan dalam. Kemudian mendekatkan wajahnya.
"Gue kangen sama wajah ini. Gue kangen sama lo, Kres." Elsa memeluk Kresna dengan erat.
"Gue tersiksa dengan rindu itu, Kresna. Gue kangen saat-saat indah kita.." imbuhnya.
Namun, Kresna dengan cepat mendorong Elsa. Tanpa berkata apapun lagi. Ia segera meninggalkan Elsa.
Sementara Elsa terlalu terkejut dengan perlakuan Kresna. Dulu, Kresna begitu lembut kepadanya. Tapi sekarang dia telah berubah. Elsa juga merasa kesal karena Kresna justru bisa lebih lembut kepada Ara. Tapi cuek dan dingin kepadanya.
Elsa juga teringat masa-masa ketika masih bersama dengan Kresna. Kedekatan Elsa dan Kresna sudah terjalin sejak mereka kecil saat mereka sama-sama tinggal di panti asuhan. Namun, hubungan itu renggang tatkala Elsa diadopsi oleh keluarga kaya dan ia di bawa ke luar kota.
Elsa menangis sesegukan. "Sampai saat ini gue masih belum bisa lupain lo.." gumamnya.
Elsa kembali menangis saat teringat sorot mata Kresna yang sepertinya sangat membencinya. Kresna, adalah cinta pertamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
𝗼𝘂𝗵 𝗿𝘂𝗽𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗘𝗹𝘀𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗻𝘁𝗮𝗻 𝗞𝗿𝗲𝘀𝗻𝗮....
2023-11-16
0
Raudatul zahra
hoooo~~~ada udang dibalik bakwan ternyata 🤔🤔
aku percaya siih kalau Kresna beneran tulus baik sama Ara,, tapi Elsa ?? nggak yakin dehh
2023-10-04
0
Patrick Khan
.ow ternyata kresna sm elsa saling kenal 🤔
.lanjut kak
2023-03-02
0