Part 13

Semakin hari Elsa semakin memperlakukan Shaka dengan seenaknya. Ia bahkan tidak segan memarahi Shaka saat Shaka melakukan hal yang membuatnya marah. "Lo gimana sih? Masa gitu aja nggak becus. Katanya lo mau jadi pacar gue yang the best, kalau gitu lo harus layani temen-temen gue juga." kata Elsa memarahi Shaka saat ia menumpahkan minuman dan mengenai sepatu Sulis.

"Iya maaf.." kata Shaka.

"Kalau gitu lo bersihin sepatu Sulis!" suruh Elsa.

Tentu saja permintaan Elsa tersebut membuat Shaka terkejut. Ia menatap Elsa dengan tak percaya. "Kan lo yang numpahin. Masa iya gue yang harus bersihin?" lanjut Elsa.

Shaka kembali hanya terdiam. Kemudian Elsa berkata lagi. "Ya udah, biar gue aja yang bersihin." Elsa beranjak dari tempat duduknya.

"Nggak usah! Biar gue aja." Shaka melarang Elsa melakukan hal tersebut. Sebaliknya, Shaka mulai berjongkok di depan Sulis. Ia bersiap membersihkan sepatu Sulis yang terkena tumpahan minuman.

Namun tiba-tiba seseorang datang menarik tangan Shaka. "Lo jangan bodoh! Jangan mau disuruh lakuin itu!" seru Ara yang marah saat melihat apa yang Elsa lakukan kepada Shaka.

"Lo pacarnya Shaka kan? Kenapa lo tega lihat Shaka seperti ini?" Ara memarahi Elsa yang sudah keterlaluan.

"Nggak usah ikut campur!" kata Shaka pelan.

"Karena Shaka yang numpahin minuman itu. Lo mau apa? Lo siapa?" tanya Elsa dengan melotot.

"Gue temennya Shaka." Elsa tersenyum sinis mendengar jawaban Ara.

"Kalau lo memang pacarnya Shaka, harusnya lo hargai Shaka. Jangan permalukan Shaka seperti ini?" kata Ara dengan marah.

"Gue mempermaluin Shaka gimana? Gue cuma minta dia buat tanggung jawab. Dia udah numpahin minuman ke sepatu Sulis, harusnya dia yang bersihin." tutur Elsa.

"Gue tanya sama lo Ka? Apakah gue mempermalukan lo?" Elsa gantian bertanya kepada Shaka.

Namun, Shaka hanya diam. Dia memang merasa telah dipermalukan oleh Elsa.

"Oh, oke, berarti lo setuju dengan perkataan Ara. Oke gue minta maaf kalau udah permalukan lo." kata Elsa kemudian dia meninggalkan mejanya.

"Lo mau kemana?" tanya Shaka menahan tangan Elsa.

"Lepasin gue! Nggak usah lagi deketin gue! Gue minta maaf karena udah permaluin lo." Elsa menghempaskan tangan Shaka kemudian berlari meninggalkan kantin.

Shaka hendak mengejar Elsa. Namun ia di tahan oleh Sulis dan Putri yang ikutan marah. "Nggak usah kejar Elsa! Sebaiknya lo urusin tunangan lo ini aja!" kata Putri dengan sinis.

Setelah Sulis dan Putri juga pergi. Shaka hendak mengejar mereka. Namun, Ara menahan tangannya. "Ngapain lo kejar wanita yang nggak hargai lo?" tanya Ara.

Shaka justru menatap Ara dengan tajam. "Jangan pernah ikut campur urusan gue! Lo bukan siapa-siapa buat gue, jadi jangan sok atur gue!" kata dengan tajam sembari menghempaskan tangan Ara.

Tentu saja perkataan Shaka tersebut membuat Ara sakit hati. Dia tak pernah menyangka jika Shaka akan berbicara kasar kepadanya seperti itu. Ara terdiam karena masih tercengang dengan perkataan Shaka.

"Lo nggak kenapa-napa?" tanya Kresna.

Ara menggelengkan kepalanya. Kemudian dia pergi meninggalkan kantin. Untungnya ia juga belum memesan makanan. Ara berjalan menuju taman yang berada di dekat parkiran. Di tempat itu pula ia sering merenung dan melamun.

Sementara Kresna mengikutinya. Ia duduk di sebelah Ara tanpa berkata sepatah kata pun.

"Menurut lo, apa gue salah?" tanya Ara. Setelah sekian lama diam.

"Gue nggak bisa lihat calon suami gue diperlakukan seperti budak oleh Elsa dan teman-temannya." imbuh Ara.

"Menurut gue, Elsa dan teman-temannya emang keterlaluan. Tapi, nggak seharusnya lo ikut campur. Yang gue takutin, Shaka justru akan semakin membenci lo." jawab Kresna.

"Itu emang Shaka-nya aja yang bodoh. Udah dibelain juga malah kayak gitu. Dasar pria bodoh.." Ara yang kesal terus mengumpat Shaka.

"Apa yang harus gue lakuin, Kres?"

"Lo hanya perlu dukung dia tanpa pamrih. Terus semangati dia. Nggak usah ikut campur urusan pribadinya!" Kresna memberikan saran untuk Ara.

"Lo juga berhak melakukan apapun yang membuat lo bahagia. Termasuk pacaran dengan lelaki lain." imbuh Kresna.

Seketika Ara menoleh dan matanya bertemu mata dengan Kresna. Pada saat yang sama angin yang berhembus cukup kencang membuat dedaunan berjatuhan.

Cukup lama Ara dan Kresna saling berpandangan. Namun, beberapa saat kemudian. Ara melempar pandangannya. Jantung berdetak dengan cukup kencang.

Sementara itu, Kresna hanya tersenyum kecil. Ia bahkan masih sempat mengambil daun yang tersangkut dirambut Ara. Membuat hati Ara kembali berdegup kencang.

Di tempat lain.

Shaka berusaha mengejar Elsa dan meminta maaf kepadanya. "El, gue minta maaf ya! Lo jangan marah!" pinta Shaka.

"Udahlah Ka, gue males sama lo." kata Elsa menghempaskan tangan Shaka yang menggenggam tangannya.

"Gue minta maaf. Gue janji akan turuti semua mau lo. Tapi jangan marah!" Shaka kembali membujuk kekasihnya agar tidak marah kepadanya setelah insiden itu.

"Apapun?" Shaka menganggukan kepalanya dengan cepat.

Elsa pun tersenyum penuh arti.

Di kelas, Shaka sedang mengerjakan pr milik Elsa dan kedua temannya. Sementara mereka bertiga malah asyik ngobrol. Shaka mau melakukannya demi mendapatkan maaf dari kekasihnya. Juga karena ia takut diputus oleh Elsa.

Ara kembali ke kelas dan melihat Elsa bersama kedua temannya sedang asyik ngobrol. Sementara Shaka mengerjakan tugas mereka. Namun kali ini Ara tidak mempedulikan hal tersebut. Ia teringat pesan Kresna untuk tidak mencampuri urusan Shaka lagi. Berikan dia kebebasan, biarkan dia melihat siapa yang tulus kepadanya.

"Kenapa lihat-lihat?" seru Putri saat Cintya melihat apa yang Shaka lakukan.

"Yeee siapa juga yang lihatin lo. Pede." jawab Cintya.

"Oh berani lo sama gue?" Putri marah dan memukul meja di depannya.

"Emang siapa lo sampai gue harus takut?" Cintya tersenyum kecil. Dia bahkan terlihat santai menghadapi Putri yang mulai emosi.

"Brengs*k.." Putri hendak menghampiri Cintya namun ia ditahan oleh Elsa dan juga Sulis.

"Tahan diri lo!" pinta Sulis.

"Belagu banget mereka berdua. Apalagi si Miss Gendut tuh.." ucap Putri.

Padahal pada saat itu Ara hanya diam tanpa berkata apapun. Dia bahkan tidak peduli dengan mereka. Tapi tetap aja ia kena.

"Lah, emang gue ngapain? Gue aja diem, bisa-bisanya gue kena." protes Ara.

"Kayaknya kalian tuh harus periksa. Siapa tahu hati kalian sakit. Orang diem kok disalahin." imbuh Ara yang semakin membuat Putri marah.

"Heh, lo nantangin kita?" seru Putri semakin marah.

Namun Ara dan Cintya malah tertawa kecil melihat Putri yang semakin kesal. Merasa ditertawakan, Putri langsung mendekat ke meja Cintya dan Ara. "Mau lo apa?" tanya Putri sembari mendorong Cintya.

"Apa lo?" Cintya tak terima, ia mendorong Putri juga.

Sulis dan Elsa mendekat dan membantu Putri. Mereka bertiga mendorong Cintya. "Belagu lo ya?" seru Elsa.

"Heh, jangan beraninya keroyokan!" seru Ara yang tak terima temannya dikeroyok.

Ara bangkit dan mulai mendorong mereka bertiga. Dengan kekuatan Ara yang besar sebesar tubuhnya. Elsa dan kedua temannya jatuh. Kepala Elsa bahkan terkena kaki meja. "Aw.." serunya yang membuat Shaka kaget.

Ia melihat pacarnya yang jatuh sembari memegangi kepalanya. "El, lo nggak apa-apa?" tanya Shaka khawatir. Ia juga membantu Elsa untuk berdiri.

"Ara! Lo tahu nggak kalau itu bahaya? Kalau Elsa kenapa-napa gimana?" bentak Shaka memarahi Ara yang mendorong Elsa.

"Makanya ajarin tuh pacar lo biar jangan jadi monyet seranggon!" ucap Ara.

"Apa itu Ra?"

"Sindirian untuk orang yang suka keroyokan." jawab Ara.

"Jangan sok jago kalau masih manja!" ucap Ara kemudian balik ke tempat duduknya.

"Bener.." sahut Cintya kemudian kembali ke tempat duduknya juga.

"Awas kalau Elsa sampai kenapa-napa." ucap Shaka dengan geram.

"Bodo amat! Emang gue takut sama lo?" Ara melotot menatap Shaka. Kini, ia mulai berani melawan.

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

ara uda deh batalin pertunangan lo hadeh males liat lu tolol bgt jd cwek

2024-10-14

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

𝗺𝗮𝗻𝘁𝗮𝗽 𝗔𝗿𝗮....𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝘁𝘂 𝗦𝗵𝗮𝗸𝗮 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝘁𝗶𝗻𝗱𝗮𝘀 𝘁𝗲𝗿𝘂𝘀..

2023-11-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!