❤️ Happy Reading ❤️
Rasa canggung serta gugup yang suka di rasakan oleh Bintang menguap begitu saja seiring dirinya berbaur dengan keluarga dari kekasih hatinya.
Keluarga Cakrabuana ternyata adalah tipe keluarga yang sangat baik juga ramah, tidak seperti keluarga kaya pada umumnya.
Walaupun usia Bintang masih di bawah Lana, Lintang serta Rafka suami dari Lana, namun mereka tetap memanggil Bintang dengan sebutan kakak...mengingat gadis muda itu salah calon istri dari kakak tertua mereka.
''Habis makan siang shopping yuk.'' ajak Lintang. ''Jarang-jarang nih kita bisa pergi bareng, lagian mumpung ada kak Lana juga kak Bintang di sini.'' kata Lintang lagi.
''Aku sih ayok aja.'' sahut Lana mengungkapkan tanggapannya. ''Kalau mami sama kak Bintang gimana nih?'' tanyanya.
''Oke, mami juga setuju...banget malahan.'' jawab mami Selin. ''Apalagi akhir-akhir ini mami hanya bisa shopping sendiri ataupun di temani papi karena kamu gak disini dan Lintang kemarin-kemarin sibuk dengan skripsi terus juga sama pekerjaannya.'' kata mami Selin mengungkapkan keluh kesahnya.
''Kak Bi?'' tanya Lintang.
''Em aku ngikut aja.'' sahut Bintang, lagian mau nolak juga gak enak.
''Baiklah kalau gitu para pria...papi, Rafka sama Langit...kalian tunggu rumah sekaligus nikmati waktu kalian buat bahas bisnis...bisnis...dan bisnis.'' kata mami Selin.
Kadang mami Selin begitu geram jika ketiga pria itu sudah berkumpul...bagai tak tau tempat dan situasi...pekerjaan serta bisnis yang selalu jadi topik utama.
Mendengar perkataan orang nomor satu di keluarganya...membuat ketiga pria itu hanya pasrah dan membiarkan para wanita sesuka hatinya.
💕
''Berangkat sekarang aja yuk, biar nanti kita gak kesorean pulangnya.'' ajak Lana.
''Tapi Lita gimana kak?'' tanya Lintang.
''Tenang, ini jam tidur siang dia...jadi dia sudah ada di kamar untuk tidur.'' jawab Lana. ''Lagian di rumah masih ada ayahnya, opa sama unclenya...gak bakal rewel dia.'' sambungnya lagi dengan yakin.
''Eith tunggu dulu.'' kata mami Selin ketika para pasukan wanitanya hendak melangkah keluar.
''Ada apa lagi mam?'' tanya Lintang.
Tanpa menjawab pertanyaan si bungsu, mami Selin malah melangkah mendekati putra sulungnya.
''Kartu.'' kata mami Selin sambil menengadahkan tangan kanannya di hadapan Langit.
''Lah memangnya kartu mami kemana? terus kok minta sama aku...minta sama papilah.'' kata Langit yang masih belum paham.
''Ck, bukan buat mami...tapi buat Bintang.'' kata mami Selin.
''Ngomong dong mam dari tadi.'' sahut Langit yang tangannya mulai akan mengeluarkan dompet dari dalam saku celana yang dia pakai.
''Kamu aja yang gak peka.'' cibir mami Selin.
''Nih.'' kata Langit yang menyerahkan satu kartunya.
''Wah langsung di kasih blackcard.'' seru Lintang.
''Pinnya...'' tanya mami Selin.
''Nanti aku kirim lewat pesan PINnya.'' sahut Bintang.
''Takut amat kalau kita bobol tuh kartu.'' ejek Lintang.
''Iya tuh, kita gak butuh ya...udah punya sendiri-sendiri.'' timpal Lana.
''Nih kamu simpen Bi.'' kata mami Selin yang bergantian menyerahkan kartu sakti itu pada calon menantunya.
''Mami aja yang pegang.'' tolak Bintang yang merasa tak enak hati.
''Sudah gak apa-apa.'' kata mami Selin. ''Lagian sebentar lagi apa yang dimiliki Langit juga bakal jadi milikmu kok Bi, setalah kalian menikah nanti.'' kata mami Selin lagi.
Mau tak mau Bintang pun menerima kartu tersebut dan menyimpannya di dalam dompet.
Dulu mami Selin di perlakukan sangat baik oleh kedua mertuanya, padahal pernikahannya dulu dengan papi Ardi merupakan sebuah kesalah pahaman.
Maka mami Selin pun bergantian memperlakukan para menantunya dengan baik, menganggap mereka sama halnya seperti anaknya sendiri.
Dia tak ingin sampai ada pertikaian atau ada cerita jika menantu dan mertua saling bersitegang...tak akur...dan sebagainya.
💕
Langit
"Lagi di mana sayang?"
Bintang
"Lagi di toko pakaian."
Melihat Bintang yang sedari tadi malah sibuk dengan ponselnya bukannya memilih pakaian yang seperti di lakukan yang lainnya, membuat Lana langsung saja menghampiri.
"Kak, kok gak pilih pakaian?" tanya Lana.
"Gak ah Lan, pakaian aku masih banyak yang bagus...jadi belum perlu beli pakaian baru lagi kayaknya." sahut Bintang.
"Kayaknya dari tadi sibuk banget sama ponselnya..." kata Lana lagi.
"Oh ini kakak kamu kirim pesan, tanya kita ada dimana." jawab Bintang dengan jujur karena tak mau terjadi kesalah pahaman, nanti di kiranya dia lagi chatan sama siapa lagi.
"Ya ampun kakak." geram Lana.
"Bi, coba ini deh...kayaknya bagus buat kamu." kata mami Selin yang datang dengan membawa pakaian di tangannya.
"Tapi mam..." kata Bintang yang ingin menolak.
"Gak ada tapi-tapian...kamu coba aja dulu." potong mami Selin.
Bintang pasti merasa tak enak dan mami Selin mengerti dengan hal itu...dirinya pun pernah di posisi yang sama dengan Bintang saat ini.
"Cantik banget...pas buat kamu." puji mami Selin setelah Bintang keluar dari dalam tempat ganti. "Kita ambil ini dan kamu coba lagi...yang ini." kata mami Selin lagi dengan menyerahkan beberapa pakaian yang telah di pilihnya pada Bintang.
Cukup lama...satu jam lebih mereka berempat berada di dalam toko yang sama.
"Totalnya Rp17.364.000 nona." kata seorang wanita yang bertugas sebagai kasir.
Bintang merogoh dompetnya dan mengambil kartu ATM di sana.
"'Eh tunggu...tunggu...kartu dari Langit mana?" kata mami Selin saat Bintang mengeluarkan kartu miliknya sendiri. "Pakai kartu dari Langit." kata mami Selin lagi.
"Mam..." beo Bintang dengan tatapan memelasnya.
"Calon suami kamu itu gak akan bangkrut kalau hanya belanjaan kamu segitu aja.'' sela mami Selin. "Uang yang dia hasilkan dalam sehari...berkali lipat dari itu Bi." sambungnya.
Bintang pun akhirnya menggunakan kartu milik dari Langit dengan perasaan bersalahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
JADI INGAT SAAT SELIN DI AJAK MAMA MEGA BELANJA, MAMI MEGA MINTA KARTU MA ARDI.. DN TRULANG KMBALI SEKARANG KE BINTANG.. DLU ADA LARISA & LULANA, SKRG LANA & LINTANG YG TEMANI.
2024-02-16
2
itanungcik
bikin langit bucin bintang
2023-03-22
1
Eridha Dewi
next thor, crazy up dhong
2023-03-22
0