Bab 6

❤️ Happy Reading ❤️

Malam ini Bintang terlebih dahulu dan kali ini dia tidak menggunakan motor sport kesayangannya melainkan menggunakan taksi, karena nantinya dia kapan pulang ke rumah bersama kedua orang tua dan adiknya.

Bintang tampil lebih cantik dan feminim dengan mengenakan dress yang panjangnya sampai sedikit di bawah lutut.

Rambut yang di gerai indah dengan aksesoris sebuah bando di kepala semakin menambah kadar kecantikannya.

''Loh bukannya ini tempat yang sama seperti yang dikatakan ayah.'' gumam Bintang saat baru turun dari taksi yang di tumpanginya. ''Tapi bagus juga sih...aku jadi gak harus pergi jauh-jauh ke tempat ketemuan ayah...jadi gak perlu capek-capek buat jalan.'' sambungnya lagi.

''Ayo...'' kata Langit dari balik punggung Bintang hingga membuat gadis itu berjengkit kaget.

''Ya ampun bisa gak kalau datang itu nggak selalu ngagetin.'' kata Bintang dengan kesal. ''Nih orang sebenarnya kalau jalan apa nggak napak sih kakinya, kok nggak pernah tahu dan nggak pernah dengar kalau dia datang.'' sambung Bintang dalam hati namun membuat gadis itu bergidik ngeri sendiri.

''Kamu aja tuh yang dasar kagetan.'' kata Langit. "Sudah ayo masuk...keluarga aku sudah nunggu dari tadi.'' ajak Langit.

Mereka pun berdua berjalan beriringan masuk ke restoran menuju ruang VVIP yang telah di reservasi oleh keluarga Cakrabuana.

''Ingat nanti di dalam kita harus terlihat mesra layaknya sepasang kekasih dan jangan panggil aku pak.'' peringat Langit saat keduanya berjalan berdampingan.

''Terus aku harus panggil bapak apa?'' tanya Bintang yang bingung untuk panggilan pria di sampingnya ini.

''Terserah...senyamannya kamu saja.'' sahut Langit.

''Oke aku panggil kakak.'' kata Bintang.

''No, itu sama dengan panggilan kedua adikku...memangnya kamu itu adikku apa.'' tolak Langit.

''Kalau abang...'' kata Bintang.

''Aku bukan abang-abang tukang ojek.'' sahut Langit lagi sehingga membuat Bintang mendengus kesal.

''Ya udah ini yang terakhir...mas aja, kalau tetap gak mau aku panggil bapak.'' kata Bintang dengan kesal. ''Terus nanti kalau mereka tanya tentang hubungan kita gimana?'' tanya Bintang.

''Biar itu jadi urusanku.'' sahut Langit.

💕

Cklek

''Ini dia yang kita tunggu-tunggu.'' sahut sang mami ketika melihat anak laki-lakinya masuk kedalam ruangan.

''Selamat malam.'' sapa Langit.

''Sini nak...ini kenalin temen mami sama papi yang putrinya ingin kami kenalkan padamu.'' kata mami Selin. ''Om Boby dan tante Nanda...sama itu putra kedua mereka, Bima.'' perkenalnya.

''Wah Langit kamu terlihat sangat tampan dan gagah.'' puji Boby. ''Apa kamu melupakan om?'' tanyanya yang membuat Langit mengernyitkan dahinya berusaha mengingat-ingat.

''Om Boby ini dulunya asisten papi dan tante Nanda ini dulunya karyawan papi yang kebetulan juga sahabat mami kamu.'' terang papi Ardi.

''Wajar kalau dia lupa, kami berdua dulu resign dan memilih membuka usaha sendiri sesaat setelah kelahiran Lintang.'' sahut Boby.

''Jadi Langit...putri pertama dari om Boby dan tante Nanda ini yang rencananya ingin mami sama papi kenalkan ke kamu.'' kata mami Selin. ''Ya siapa tau kalian berjodoh dan bisa menjalin hubungan yang lebih serius.'' sambungnya lagi.

''Tapi tunggu dulu...sebelum itu ada seseorang yang ingin Langit kenalkan ke kalian semua.'' kata Langit yang membuat mami Selin mengernyit.

''Siapa?'' tanya papi Ardi.

Bukannya menjawab...Langit malah berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.

''Masuklah.'' lirih Langit dengan tangan yang meraih tangan Bintang untuk di genggamnya.

Walupun tangannya di genggam, tapi Bintang lebih memilih berjalan di belakang Langit.

''Mam, pap...perkenalkan ini kekasih Langit.'' kata Langit dengan menarik Bintang agar sejajar dengannya.

''Yakin dia itu kekasih kamu?'' tanya mami Selin.

Sedangkan ketiga tamu mereka tampak kaget dengan apa yang di lihat serta di dengarnya saat ini.

''Iya yakin mam.'' jawab Langit dengan mantap.

''Bintang.'' panggil ibu Nanda sehingga membuat yang punya nama langsung mendongakkan kepalanya.

''Ibu, ayah...adek, kok kalian?'' tanya Bintang bingung yang sama bingungnya dengan Langit.

''Jadi ini putri kamu Nan?'' tanya mami Selin.

''Iya benar Sel, ini putri kami.'' jawab Nanda.

''Wah...wah...pucuk di cinta ulam pun tiba...ini nih yang namanya jodoh, baru mau di kenalin eh ternyata mereka berdua sudah jadi sepasang kekasih saja.'' kata Selin dengan girang. ''Benar-benar di luar ekspetasi...ternyata rencana yang kita buat sudah lebih dulu di terjadi karena campur tangan Tuhan.'' sambungnya lagi.

''Di ajak duduk kak, kekasihnya.'' kata papi Ardi.

Langit kemudian mengajak Selin untuk duduk di kursi yang masih kosong, sepertinya memang di persiapkan untuk mereka berdua.

Tak lupa merekapun melakukan acara perkenalan anggota keluarga secara singkat dan kemudian di teruskan makan malam bersama baru setalah itu mereka mengobrol santai.

''Kalian kenal di mana?'' tanya mami Selin pada kedua orang yang mengaku sebagai pasangan kekasih itu.

''Di jalan mam.'' jawab Langit sesuai kenyataan yang ada. ''Dan kita juga secara tak sengaja bertemu beberapa kali di lain tempat.'' sambungnya lagi.

''Benar tante, dan ternyata kami ketemu lagi di kampus.'' sambung Bintang saat kaki Langit menyenggol kaki Bintang.

''Di kampus?'' tanya papi Ardi.

''Bintang salah satu mahasiswa Langit pap.'' jawab Langit.

''Owalah gitu toh ceritanya.'' kata mami Selin. ''Khem berhubung kalian sudah saling kenal dan terlebih sepasang kekasih bagaimana kalau kita langsung aja menikahkan mereka.'' usulnya.

''Mami jangan bercanda.'' kata Langit.

''Mami gak lagi bercanda kok.'' sahut mami Selin.

''Gak bisa gitu mam, kita juga masih butuh penjajakan.'' tolak Langit.

''Ish...kalau gitu kalian tunangan aja dulu.'' sahut mami Selin yang tentu saja tak mau kalah dari sang putra, soalnya dia sudah ingin sekali melihat putra semata wayangnya ini menikah.

''Tapi mam...'' kata Langit.

''Gak ada tapi-tapian ya kak...gak ada alasan lagi.'' potong mami Selin. ''Dua bulan mendatang kalian akan melakukan pertunangan...dan setelah umur Bintang menginjak dua puluh tahun...kalian akan menikah.'' putusnya.

''Hah...cuma tinggal 6 bulan lagi Bintang berusia dua puluh tahun tan.'' sahut Bintang yang merasa syok sama seperti Langit.

''Benar.'' sahut mami Selin. ''Tadinya setelah ulang tahun kamu yang kedua puluh, kami baru akan mengadakan pertunangan kalian...tapi rencana berubah saat kami tau bagaimana hubungan kalian berdua.'' paparnya.

Langit dan Bintang saat ini hanya bisa pasrah dengan semua keputusan ini, apalagi semua ini juga atas persetujuan dari orangtua kedua belah pihak.

''Mami benar-benar gak nyangka kalau semua akan berjalan selancar ini.'' kata mami Selin dengan binar bahagia di kedua matanya. ''Akh Nanda...akhirnya kita jadi besanan juga.'' kata Selin pada sang sahabat.

''Iya Sel.'' jawab Nanda yang sama bahagianya seperti sang sahabat.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MAK GK MAU HRS MAJU TUHHH😂😂😂😂

2024-02-16

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA BINTANG & BIMA ANAK BOBY & NANDA,, ASSISTEN ARDI & SAHABAT SELIN..

2024-02-16

1

mama_im

mama_im

hahaha.. cengo gak tuh bintang di langit??? 🤣🤣🤣

2023-03-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!