Bab 13

❤️ Happy Reading ❤️

Hubungan Langit dan Bintang semakin hari semakin bertambah dekat, meskipun keduanya masih menjalani hubungan diam-diam dan hanya orang terdekat saja yang tau.

Langit sebenarnya sangat ingin mempublikasikan hubungan keduanya, ia ingin menegaskan pada dunia kalau dia sudah ada yang punya dan Bintang adalah miliknya, namun lagi dan lagi Bintang tak mau dan selalu menggunakan alasan yang masih sama...masih belum siap menghadapi para penggemar berat sang dogan, yang nantinya bisa melakukan apa saja padanya.

Hati ini rencananya Langit dan Bintang harus memilih pakaian untuk pertunangan mereka berdua, jadi Langit meminta Bintang untuk ke kampus bareng bersama sang ayah karena nanti dirinyalah yang akan menjemput.

Langit

"Sayang, berangkat ke kampus bareng ayah atau naik taksi aja, habis ngampus nanti aku jemput."

"Ish yang bener aja, apa-apaan sih nih orang." gumam Bintang.

Tentu saja hal itu di tolak dengan tegas oleh Bintang.

Bintang

"Enggak, mau hubungan ini ketahuan sama yang lain apa."

Langit

"Gak akan, aku jamin sayang."

Bintang

"Huh terserah kamu ajalah lah, tapi awas kalau nanti sampai ada yang tau."

"Gak tau apa kalau aku ini masih belum siap buat ngadepin para fans g**anya." gerutu Bintang.

"Kenapa kak kok ngedumel gitu?" tanya sang ibu yang beru saja masuk ke kamar Bintang.

Pintu kamar yang tak tertutup membuatnya sangat mudah untuk masuk ke dalam ruang pribadi putri sulungnya itu.

"Eh ibu." kaget Bintang.

"Kenapa anak gadis ibu menggerutu seperti itu? ada apa, hem?" tanyanya lagi.

"Gak apa-apa kok bu'." jawab Bintang.

"Masa?" kata ibu lagi yang masih belum percaya.

"Huft..." Bintang hanya bisa mendesah dan menceritakan semuanya pada wanita nomor satu di hatinya itu.

"Turuti aja apa kata calon suamimu itu, ibu yakin dia sudah bisa memprediksi semuanya serta mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi." kata ibu Nanda.

"Iya bu'." jawab Bintang yang tak tau harus berkata apa lagi.

💕

''Kenapa buk pagi-pagi sudah melamun aja.'' kata Resa yang baru tiba di kelas...eh malah melihat sahabatnya seperti termenung. "Lagi ngitungin dosa." celetuknya.

"Apaan sih.'' kata Bintang. "Lagi bingung aja." sambungnya lagi.

"Bingung kenapa?'' tanya Resa.

''Hai girl." sapa Heni yang baru tiba. ''Kirain tadi kamu belum berangkat Bi, soalnya di parkiran aku gak ada lihat motor kesayangan kamu itu." sambungnya.

''Aku naik taksi tadi.'' jawab Bintang.

''Tumben.'' kata Heni.

''Biasa si dogan lagi bikin ulah.'' sahut Bintang.

''Dogan...bikin ulah...'' beo Resa.

''Hem, sudah tau aku gak mau hubungan ini ketahuan sama yang lain...eh nanti malah pakek acara mau jemput segala.'' kata Bintang. ''Padahal nih ya...aku sudah bilang sama dia ketemuan aja di butiknya...tapi masih aja kekeh buat jemput.'' sambungnya lagi dengan kesal.

''Kalau aku sih setuju tuh sama si dogan.'' kata Resa mengeluarkan pendapatnya dan di angguki oleh Heni. ''Lagian kenapa dih kamu masih gak mau hubungan kalian di ketahui banyak orang? apa masih dengan alasan yang sama?'' tanya Resa dan di angguki oleh Bintang. ''Kamu itu terlalu parno Bi, terlalu over thinking.'' sambungnya lagi.

''Bener tu Bi, apa kata Resa.'' timpal Heni. ''Di luaran sana banyak wanita yang berlomba-lomba buat ada di posisi kamu saat ini, dekat sedikit sama si dogan aja pada senengnya setengah mati, eh kamu yang calon istrinya malah galau kayak gini.'' kata Heni.

''Sudahlah Bi, lawan semua keparnoan kamu itu...buang jauh-jauh.'' saran Resa.

Pembicaraan mereka terpaksa harus berhenti, karena satu persatu para rekan sekelas mereka telah datang termasuk dosen pengajar pada mata kuliah pagi ini pun sudah hadir di sana.

💕

Ting

Langit

"Aku tunggu di jalan depan kampus sayang."

Bintang

"Hem."

''Pasti dia sedang kesal.'' gumam Langit sambil menggelengkan kepalanya seusai membaca balasan pesan dari Bintang.

Bukannya Langit egois atau tak ingin mengerti tentang apa yang di inginkan oleh Bintang, tapi dia juga tak menampik kalau ingin menjalani hubungan seperti kebanyakan orang pada umumnya...jalan bareng, antar jemput pacar dan semuanya tanpa harus sembunyi-sembunyi atau was-was karena takut ketahuan oleh warga kampus lainnya.

''Aku balik dulu ya...sudah di tungguin di depan.'' pamit Bintang pada kedua sahabatnya.

''Bareng aja Bi, kita juga mau balik.'' sahut Resa.

Jadinya mereka bertiga jalan bareng menuju kemana arah parkir berasa.

''Doi nunggu di mana?'' tanya Heni.

''Di jalan depan.'' jawab Bintang.

Mereka bertiga pun berpisah kala sudah sampai di tempat parkir, Resa dan Heni langsung menuju ke mobil mereka terparkir sedangkan Bintang melanjutkan langkahnya untuk keluar dari area kampus.

''Mana sih...'' gumam Bintang dengan kepala yang celingak-celinguk melihat sekitar untuk mengetahui di mana Langit berada.

Melihat calon istrinya sudah ada di depan, membuat Langit langsung melajukan kendaraannya dan berhenti tepat di depan Bintang.

Cit

''Masuk.'' kata Langit yang menurunkan sedikit kaca mobilnya.

Brak

''Ganti mobil?'' tanya Bintang. ''Mobil yang biasanya mana?'' tanyanya lagi. ''Punya uang itu di tabung, jangan di hambur-hamburin buat kayak gini.'' gerutunya.

Hal itu tentu saja membuat Langit tersenyum geli, doa gak nyaman kalau Bintang akan berbicara seperti ini padanya.

''Melihat kamu kayak gini itu kayak ngelihat istri yang sedang mengomeli suaminya tau.'' kata Langit.

''Kenapa? gak suka?'' tanya Bintang.

''Gak gitu sayang, suka kok...suka malah...itu artinya kamu perhatian sama aku.'' sahut Langit sambil mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi Bintang. ''Dan ini juga bukan mobil baru, aku punya ini sudah beberapa bulan yang lalu tapi memang jarang aku pakek.'' tuturnya. ''Lagian bukan tanpa sebab aku gak pakek mobil yang biasanya, kalau aku pakek yang itu pasti pada tau sayang.'' imbuhnya lagi.

''Hem.'' sahut Bintang.

Dalam benak gadis cantik itu membenarkan ucapan dari Langit.

''Kamu kenapa? kayaknya dari tadi pagi sensi amat...bawaannya marah-marah.'' kata Langit. ''Lagi dapet?'' tanyanya.

''Kok kayaknya kamu tau banget tentang hal gituan...sudah berapa banyak wanita yang masuk kedalam hidup kamu sampai kamu tau hal seperti itu?'' cecar Bintang.

''Kamu satu-satunya sayang, baru kamu dan hanya kamu.'' jawab Langit. ''Aku tau karena mami kadang seperti itu...kalau aku tanya ke papi kenapa mami sensitif banget, pasti papi jawab mami lagi dapet dan memang benar seperti itu, terus ada Lana juga Lintang...kedua adikku itu juga sering kayak gitu.'' sambungnya.

''Oh kirain.'' beo Bintang.

''Makanya lain kali jangan asal terka.'' sahut Langit.

''O iya ini kita hanya berdua aja?'' tanya Bintang.

''Iya.'' jawab Langit. ''Kalau untuk yang lainnya baru akan di lakukan besok.'' katanya lagi.

''Kenapa kita juga gak besok aja, biar bareng-bareng?'' tanya Bintang.

''Gak bisa, besok jadwal aku buat ngampus dan juga sore aku ada pertemuan dengan salah satu kolega bisnisku buat bahas Mega proyek baru yang ada di Bali.'' jawab Langit.

Terpopuler

Comments

Patonah Sry

Patonah Sry

double up tor lma Bru up ...suka karakter bintang cuek gak smpi bucin amat ....

2023-03-19

1

Eridha Dewi

Eridha Dewi

next thor double up

2023-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!