Bab 14

❤️ Happy Reading ❤️

''Jalan-jalan yuk, suntuk nih.'' kata Bintang pada kedua sahabatnya saat kelas mereka telah usai hari ini.

''Kemana?'' tanya Resa.

''Kemana ajalah...yang penting jalan.'' jawab Bintang.

''Mantai aja gimana?'' usul Heni.

''Boleh tuh...'' sahut Bintang. ''Tapi aku nebeng ya...gak bawa motor soalnya.'' sambungnya lagi.

''Oke, kita pakek mobil Resa kalau gitu, soalnya mobilku juga di bengkel...biasa servis.'' sahut Heni.

''Cuslah kita berangkat.'' kata Resa.

💕

Matahari yang sudah tak terik lagi membuat ketiga gadis cantik itu betah lama-lama bersantai di pantai.

Suara deburan ombak serta angin sepoi-sepoi semakin membuat mereka bertambah kerasan di sana.

''Gimana kemarin sama si dogan?'' tanya Resa yang mana saat ini mereka bertiga sebagai duduk beralaskan pasir dengan kelapa muda di tangan mereka masing-masing.

''Ya gak gimana-gimana.'' sahut Bintang.

''Eh guys Aryo mau nyusul ke sini...bolehkan?'' tanya Heni sekaligus memberi tahu jika kekasihnya akan ke sana.

''Hem, silahkan aja.'' sahut Bintang.

Dan benar saja, tak begitu lama kekasih sahabatnya itu pun datang.

''Hai girl.'' sapa Aryo. ''Aku bawain snack nih buat kalian.'' katanya lagi sambil mengangkat salah satu tangannya yang membawa satu kantong plastik makanan ringan.

''Wih, pengertian banget nih anak.'' kata Resa. ''Thanks ya.'' ucapnya.

''Aku pinjem sahabat kalian bentar ya...'' kata Aryo.

''Wow...ini artinya sogokan dong.'' cibir Resa.

''Terserah kalian mau bilang apa...yang penting kita berdua mau mojok dulu.'' kata Aryo dengan santainya.

''Mojok teros...'' seru Resa namun sama sekali tak di hiraukan oleh sepasang anak manusia yang sedang kasmaran itu.

''Res, apa kamu gak ada niatan gitu buat cari pacar?'' tanya Bintang saat mereka berdua saja.

''Gak taulah Bi.'' sahut Resa.

''Semua laki-laki itu tak sama Res, jadi kamu bisa membuka sedikit demi sedikit perasan kamu untuk para kaum Adam itu.'' nasehat Bintang.

''Bukan tak mau untuk membuka hati, tapi aku masih belum siap untuk terluka kembali.'' sahut Resa.

''Luka itu tak akan sembuh dengan sendirinya kalau kamu tak mau berusaha untuk menyembuhkannya Res.'' kata Bintang. ''Anggap saja semua itu adalah suatu pembelajaran dalam hidup kamu...jangan jadinya itu sebagai sebuah trauma yang berkepanjangan.'' katanya lagi. ''Dia saat ini sudah bahagia...apa kamu tak ingin mengikuti jejaknya dan menunjukkan kalau kamu juga bisa bahagian meski tanpa dirinya.'' sambungnya lagi.

Resa hanya bisa diam sambil merenungi semua yang di katakan sang sahabat.

Setelah di pikir-pikir apa yang di katakan Bintang itu semua ada benarnya, laki-laki yang telah mengkhianatinya saja bisa bahagia dengan kekasih barunya tanpa sama sekali merasakan rasa bersalah kepadanya, terus kenapa dia harus terus terpuruk dalam lingkaran kesedihannya.

💕

Cekrek

Bintang memotret indahnya pantai dan menjadikannya status di w******p miliknya.

Jauh di sana ternyata Langit melihat status yang baru di buat sang kekasih.

''Pantai.'' gumam Langit.

''Hah, pantai? siapa?'' tanya Dio.

Kebetulan sore ini keempat sekawan itu sedang berkumpul di sebuah cafe seusai Langit dan Aris selesai bertemu dengan klien mereka.

''Pasti ceweknya.'' sahut Aris.

Langit

"Kamu mantai? sama siapa? dimana? aku susul ya?

Bintang yang ada di seberang sana hanya bisa mengernyitkan dahinya setalah membaca pertanyaan beruntun yang di tulis Langit dalam pesannya.

"Ada apa Bi?" tanya Resa.

"Biasa nih dogan kirim pesan tanya aku dimana." jawab Bintang.

"Oh, kasih tau aja kita ada di sini...biar si doi gak khawatir." sahut Resa. "Ngomong-ngomong gercep juga tuh kekasih kamu lihat sw yang baru aja kamu pasang, padahal kita semua tau kalau sekelas doi pasti sibuk banget." sambungannya lagi.

Bintang

"Lagi di pantai xx sama Resa juga Heni dan Aryo."

Langit

"Aryo siapa? aku susul sekarang."

"Eh." cicit Bintang.

"Apa?" tanya Resa.

"Nih orang main mau susul aja, apalagi di hubungi sudah gak di angkat lagi." kata Bintang.

"Sudah biarin aja." kata Resa. "Makin banyak orang, makin serukan." sambungnya lagi.

"Tapi inikan acara kita...masa..." kata Bintang.

"Sudah gak apa-apa." potong Resa.

Sebenarnya Bintang merasa tak enak hati sama sahabatnya ini, setelah kekasih Heni yang menyusul masa sekarang jadi kekasihnya juga ikut nyusul...terus sahabatnya yang satu ini gimana.

💕

"Langit, aku ikut." seru Dio saat sang sahabat sudah berpamitan.

"Mau ngapain?" tanya Langit.

"Ck, ikut aja...siapa tau aku bisa dapet pacar, lagian juga aku pengen kenal sama cewek yang bisa luluhin sahabat aku yang kayak freezer ini." jawabnya.

"Hem baiklah, tapi awas jangan bikin ulah." kata Langit pada akhirnya.

Memang dari mereka berempat hanya tinggal Langit dan Dio saja yang belum berumah tangga.

Kalau Langit memang selalu dingin pada wanita-wanita yang mendekatinya, beda lagi dengan Dio yang masih suka bermain-main dengan para wanita alias playboy.

Satu jam adalah waktu yang mereka tempuh untuk sampai di pantai xx yang di sebut oleh Bintang.

Setelah memarkirkan kendaraannya, Langit dan Dio berjalan menyelusuri bibir pantai untuk mencari di mana keberadaan sang pujaan hati.

Dari jauh Langit bisa melihat siluet sosok yang di carinya, Bintang saat ini sedang berdiri menghadap kearah pantai...membelakangi dirinya.

Grep

"Ah." kaget Bintang saat ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya.

"Sayang." bisik Langit tepat di samping telinganya.

"Ish kamu itu bikin aku kaget tau." kata Bintang yang sebenarnya lega karena orang yang memeluknya tidak lain dan tidak bukan adalah kekasihnya sendiri. "Lepas...malu tau...ada Resa." bisik Bintang.

Mau tak mau Langit pun melepaskan pelukannya setelah melirik ke arah di mana sahabat kekasihnya berada.

Resa hanya bisa memalingkan wajahnya dan mendesah melihat para sahabatnya bersama kekasih masing-masing.

"Khem." dehem seseorang di belakang Langit. "Kayaknya aku di lupain nih." sindir Dio.

"Siapa?" tanya Bintang dengan lirih pada Langit.

"Sayang, kenalin ini salah satu sahabat aku...namanya Dio, dan Dio ini Bintang calon istriku." perkenal Langit.

"Hai." sapa Dio.

"Hai." balas Bintang. "O iya ini kenalin sahabat aku...Resa." kata Bintang.

Mereka berdua pun akhirnya juga saling berkenalan.

"Sayang...temani aku jalan-jalan sebentar yuk." ajak Langit.

"Tapi Resa..." kata Bintang.

"Sudah pergi aja...aku tak apa kok." potong Resa.

"Biar dia sama aku." sahut Dio.

"Baiklah kalau gitu, Dio aku titip sahabat aku...awas kalau dia sampai kenapa-napa...orang pertama yang aku cari itu kamu...ingat itu." peringat Bintang dengan penuh penekanan yang membatasi Dio bahan susah hanya untuk menelan ludahnya.

"Ish ngeri juga ceweknya Langit...gak yang laki, gak yang perempuan...pinter banget mengintimidasi orang." gumam Dio dalam hati.

Terpopuler

Comments

Eridha Dewi

Eridha Dewi

next thor

2023-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!