Bab 7

❤️ Happy Reading ❤️

''Huh...kenapa semuanya jadi begini.'' keluh Bintang saat ini yang membuat yang dulunya fokus mengemudi menjadi menoleh ke arahnya.

Bintang dan Langit pulang bersama dan itu adalah pemintaan kedua orangtua mereka.

Langit pun tak menyangka, dengan idenya yang menghadirkan wanita lain sebagai sosok seorang kekasih untuk menghindari sebuah perjodohan, malah membuatnya terjebak.

Langit memilih diam tanpa mau menyahut keluh kesah dari Bintang, karena jujur dirinya juga saat ini tengah pusing memikirkan apa yang baru saja terjadi.

Setengah jam waktu yang mereka butuhkan untuk sampai di kediaman Bintang.

''Katakan pada om dan tante kalau aku langsung pulang.'' kata Langit saat melihat Bintang hendak membuka sabuk pengamannya.

''He'em.'' jawab Bintang. ''Hati-hati.'' pesannya sebelum turun dari mobil yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Langit.

💕

Malam ini kedua anak manusia yang berlawan jenis sama-sama tak bisa memejamkan matanya.

Keduanya sama-sama sedang memikirkan masa depan mereka...hubungan yang lebih serius sedang ada di depan mata mereka saat ini.

Bisakah mereka menjalani kehidupan selanjutnya dengan keadaan yang berbeda? bisakah mereka bisa menerima satu sama lain sedangkan mereka aja baru saja kenal? dapatkan mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia sampai tua seperti kedua orangtua mereka? sudah siapkah mereka untuk berkomitmen?

Dan masih banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang berputar-putar di kepala mereka.

''Aarrgghh...'' erang Langit sambil duduk dari berbaringnya dengan tangan yang mengacak-acak rambutnya sendiri.

''Aku harus bicara nih sama tu anak...gak bisa gini terus.'' kata Langit yang kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas.

"Besok temui aku di ruangan saat jam makan siang."

(Send)

Ting

"Iya."

Setelah itu tak ada percakapan lain lagi di pesan mereka, baik Langit ataupun Bintang memilih untuk mencoba memejamkan mata karena waktu sudah sangat larut malam, sedangkan besok mereka harus beraktivitas kembali.

💕

Kebetulan hari ini jam kuliah Bintang hanya sampai jam makan siang saja.

Bintang bersama kedua sahabatnya jalan di lorong kampus menuju ke arah parkir khusus mahasiswa.

''Duluan ya Bin.'' kata Resa dan Heni.

''Iya.'' sahut Bintang.

Kedua sahabat Bintang itu ke kampus mengendarai mobil, dari mereka bertiga memang hanya Bintang saja yang memakai motor sport.

Sebenarnya Bintang punya mobil di rumah, namun dirinya lebih memilih menggunakan motor dengan alasan biar cepet aja kalau di jalan, jika macet bisa selip sana selip sini katanya.

Setelah melihat mobil kedua sahabatnya pergi, Bintang kembali lagi ke dalam dan berjalan menuju ke arah dimana ruangan dosen berada.

Tok

Tok

Tok

''Masuk.''

Cklek

''Ada apa?'' tanya Bintang tanpa basa basi terlebih dahulu.

''Duduk dan tunggu sebentar.'' kata Langit tanpa menjawab pertanyaan dari Bintang sehingga membuat gadis cantik itu mendesah kesal.

Bintang mendudukkan bokongnya di salah satu sofa yang ada di sana, sedangkan Langit masih sibuk dengan laptopnya...entah apa yang pria itu kerjakan saat ini karena sepertinya sangat sibuk sekali.

Dari pada jenuh menunggu Langit yang entah kapan selesainya, Bintang memilih untuk menyibukkan diri dengan ponselnya...membuka laman di media sosial miliknya walau hanya sekedar untuk melihat-lihat postingan yang kebetulan lewat di berandanya.

''Sudah makan?'' tanya Langit tanpa mengalihkan pandangannya pada latar laptop.

''Belum.'' jawab Bintang apa adanya.

''Mau makan apa?'' tanya Langit.

''Terserah apa aja.'' jawab Bintang karena memang dia bukan tipe pemilih dalam makanan.

Setelah itu Langit kembali memfokuskan diri pada pekerjaannya dan hal itu membuat Bintang jengah.

''Sebenarnya ada apa sih minta aku kesini?gak mungkinkan kalau kamu minta aku kesini cuma buat lihatin kamu sibuk kerja?'' tanya Bintang.

''Ada yang mau aku bicarakan tapi nanti aja setelah kira makan, lagi pula ada beberapa pekerjaan dari kantor yang harus segera aku selesaikan.'' jawab Langit.

Bintang hanya bisa mendesah pasrah begitu mendengar jawaban dari pria yang notabene akan menjadi itu.

Setelah dua puluh menit menunggu akhirnya makanan yang mereka pesan pun telah sampai.

Langit mematikan laptopnya, begitu pula Bintang yang juga langsung menyimpan ponsel yang sedari tadi di pegangnya.

Meraka berdua kemudian makan siang bersama meskipun sudah lewat waktu.

💕

''Khem.'' dehem Langit hendak memulai percakapan mereka seusai makan. ''Bin, ini tentang hubungan kita.'' kata Langit.

''Ada apa?'' tanya Bintang.

''Aku rasa mau tak mau kita harus tetap meneruskan hubungan yang awalnya di landasi dengan kebohongan ini.'' sahut Langit. ''Seperti kamu tau kalau para orangtua memang berniat untuk menjodohkan kita dan aku rasa kita sudah tidak bisa serta tidak mungkin untuk menolaknya.'' sambungnya lagi.

''Tapi kita ini adalah dua orang asing yang baru aja kenal dan belum punya perasaan lebih pada masing-masing.'' kata Bintang.

''Iya aku tau, tapi aku sudah gak mau membuat mami kecewa.'' kata Langit. ''Melihat binar bahagia di matanya saat tadi malam...benar-benar membuatku tak tega untuk menghancurkannya.'' imbuhnya.

''Kamu gak tega menghancurkan kebahagian mamimu, terus kamu lebih memilih menghancurkan kebahagian kamu yang sialnya aku terseret di sana.'' cerca Bintang .

''Huft gak begitu maksud aku Bin.'' sanggah Langit . ''Sekarang aku tanya...apa kamu tega menghancurkan kebahagian kedua orangtuamu? apa kamu gak bisa lihat bagaimana bahagianya ibu kamu begitu mengetahui hubungan kita? coba kamu pikir baik-baik Bin.'' cerocos Langit.

''A...aku...'' kata Bintang yang bingung harus berkata apa.

''Oke, gini aja...kalau kamu gak mau melanjutkan hubungan ini, kamu saja yang bilang ke mereka...kalau aku gak mau karena aku benar-benar gak tega.'' kata Langit.

''Kamu aja gak tega, apalagi aku.'' kata Bintang. ''Andai aja kamu gak menyeret aku...andai aja kamu gak mengusulkan untuk hubungan pura-pura ini, tentu saja ini gak akan terjadi.'' protes Bintang.

''Bukan gak akan terjadi...ada atau tidak adanya hubungan palsu kita, semua itu akan tetap terjadi.'' sahut Langit .

''Tapi paling enggak gak akan secepat ini prosesnya.'' kata Bintang.

''Andai aku tau kalau kamu adalah wanita yang akan di jodohkan padaku, aku jga gak akan menyeret kamu masuk Bin.'' kata Langit. ''Kamu tau sendiri kalau aku merencanakan semua ini untuk menggagalkan rencana perjodohan yang telah mereka rencanakan.'' sambungnya dengan mengingatkan Bintang.

''Huft terus sekarang bagaimana?'' tanya Bintang dengan mengatur nafasnya agar lebih tenang.

''Mau gak mau kita harus menjalani semua ini...tak ada pilihan lain.'' jawab Langit. ''Muali sekarang kita harus berusaha membuka hati masing-masing agar bisa menerima satu sama lain.'' sambungnya.

''Oke, tapi aku gak mau hubungan kita terpublis.'' sarat dari Bintang.

Ketika semua wanita ingin berlomba-lomba terlihat dengannya kenapa gadis yang satu ini malah tak mau terekspos...kira-kira itulah yang ada di benak Langit saat ini.

''Aku belum siap menghadapi semua fans fanatik kamu, lagian aku juga ingin berkuliah dengan tenang.'' ungkap Bintang.

''Baiklah...aku setuju.'' kata Langit sambil mengulurkan tangan kanannya.

''Apa?'' tanya Bintang dengan mata menatap ke arah tangan Langit.

''Salaman...sebagai tanda kita akan memulai semua ini.'' jawab Langit dan Bintang pun kemudian menjabat tangan pria itu. ''Tapi untuk di upload di media sosial tak apakan?'' tanyanya.

''Buat apa?'' tanya Bintang.

''Biar para wanita berhenti mengejar-ngejar aku.'' jawab Langit dengan percaya dirinya.

''Hem baiklah, tapi tak boleh tampak wajah dan jangan mengetag nama aku di sana.'' kata Bintang.

''Oke setuju.'' sahut Langit.

Paling tidak dengan begini dia akan bebas dari para wanita yang selalu berusaha mendekatinya, bahkan tak tanggung-tanggung setiap harinya akan datang banyak hadiah juga surat di kantor maupun di kampus untuknya...benar-benar sangat menggangu.

''O iya kamu mau coklat tidak?'' tanya Langit yang membuat Bintang mengernyit.

Langit berjalan ke arah meja kerjanya dan mengambil paper bag dalam lemari.

''Ini.'' kata Langit. ''Kalau kamu mau buat kamu aja atau di kasih ke orang-orang juga gak apa-apa.'' sambungnya.

''Ini banyak banget.'' kata Bintang.

''Hem, hampir tiap hari aku dapat kiriman kayak gitu sama beberapa benda lainnya.'' jawab Langit. ''Tapi lainnya sudah aku buang ke kotak sampah, cuma makanan aja yang aku simpan dan biasanya aku bagi-bagi di jalan saat pulang.'' ceritanya.

''Oh...pasti dari para fans kamu.'' kata Bintang yang mendadak kesal dengan semua kenyataan ini.

''Ya begitulah.'' sahut Langit.

Terpopuler

Comments

itanungcik

itanungcik

mulai membuka hati langit n bintang..

2023-03-23

3

Patonah Sry

Patonah Sry

seruh ...langit sdh melunak hmpir melelejh ....double up tor

2023-03-07

1

Eridha Dewi

Eridha Dewi

next thor

2023-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!