Bab 16

❤️ Happy Reading ❤️

''Kakak pulang...'' seru Bintang saat telah sampai di rumahnya dengan di antarkan oleh Langit.

''Sayang...'' tegur Langit yang hanya di tanggapi dengan cengiran saja oleh Bintang.

''Kakak, kebiasaan deh.'' tegur ibu yang baru keluar dari arah ruang makan. ''Ada calon suaminya juga...apa gak malu.''kata ibu lagi.

''Selamat malam tante.'' sapa Langit dengan ramah yang kemudian menyalami dengan takzim calon ibu mertuanya itu.

''Selamat malam.'' sahut ibu. ''Kok bisa barengan? bukannya tadi kakak bilang kalau pergi ke pantai sama Heni juga Resa?'' tanya ibu Nanda.

''Iya emang bu', tapi mas Langit ngusulin tadi.'' jawab Bintang.

''Eh ada nak Langit toh rupanya.'' kata ayah yang keluar dari arah yang sama seperti sang ibu tadi. ''Ini kok di ajak ngobrol sambil berdiri...ibu ini gimana.'' kata ayah Boby.

''Ah iya sampai lupa...ayo Langit duduk dulu.'' kata ibu Nanda.

Langit pun hanya bisa menurut dan duduk bersama di ruang keluarga bersama kedua orangtua Bintang.

''Aku ke dalam bentar ya, mau naruh baju kotor dulu.'' kata Bintang yang di angguki oleh Langit.

''Kak...Bi, sekalian bikinin minuman hangat buat Langit.'' pinta ibu.

''Iya.'' jawab Bintang.

''Bima, sini salim dulu sama kak Langit.'' kata ibu saat melihat Bima hendak berjalan kearah kamarnya.

''Kak.'' sapa Bima sebelum menyalami Langit.

''Kamu kelas berapa?'' tanya Langit.

''Kelas tiga SMA kak.'' jawab Bima.

''Wah sebentar lagi lulus dong.'' kata Langit. ''Mau lanjut kuliah di mana?'' tanyanya.

''Kayaknya mau coba daftar di universitas yang sama sama kak Bi aja kak.'' jawab Bima.

''Ambil jurusan yang sama?'' tanya Langit lagi yang berusaha mengakrabkan diri pada sang calon adik ipar.

''Sepertinya sih.'' jawab Bima.

''Wah nanti bakal ketemu kakak di salah satu mata kuliahnya.'' kata Langit.

''Jadi kakak itu dosen? ngajar kak Bi juga dong?'' tanya Bima.

''Iya.'' jawab Langit.

''Ngomong-ngomong soal mengajar, gimana Bintang selama di kampus?'' tanya ayah.

''Bintang termasuk mahasiswa yang rajin juga pintar om.'' jawab Langit karena memang begitu adanya.

''Oh syukurlah kalau begitu.'' kata ayah.

''Minuman datang...'' seru Bintang dengan membawa nampan yang berisikan beberapa gelas minuman serta satu piring cake yang di beli Langit tadi sebagai oleh-oleh.

''Kakak kok mau sih sama kak Bintang yang bar-bar serta gak ada manis-manisnya itu.'' kata Bima.

''Eh kurang ajar ya...bilang kakaknya sendiri bar-bar.'' kata Bintang tak terima.

''Tuh kan...kakak lihat sendiri.'' kata Bima lagi pada Langit, sehingga membuat langit tersenyum sendiri melihat interaksi kakak beradik itu.

''Kalian.'' tegur ibu dengan menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat kedua anaknya saling cibir.

Setelah drama kakak beradik, mereka melanjutkan dengan obrolan-obrolan ringan.

''Saya pamit pulang dulu om, tante...sudah malam.'' pamit Langit sesaat setelah melihat jam di pergelangan tangannya.

''Wah padahal ini lagi seru-serunya kita ngobrol loh.'' kata ayah Boby.

''Lain kali Langit mampir lagi om, buat ngobrol sama om.'' kata Langit.

''Hati-hati di jalan ya nak Langit.'' kata ibu Nanda.

''Iya tante, permisi om...tante.'' pamit Langit lalu menyalami keduanya dengan takzim.

Bintang di minta sang ibu untuk mengantarkan calon suaminya sampai di depan.

''Hati-hati...jangan ngebut, kalau sudah sapi langsung kabari.'' kata Bintang.

''Iya sayang.'' jawab Langit.

💕

''Cie ada yang mulai pdkt nih.'' goda Bintang saat melihat sahabat jomblonya di antar oleh seseorang.

''Ish apa sih.'' kata Resa yang malu-malu meong. ''Masuk yuk panas nih...'' ajaknya karena tak ingin terus di goda sang sahabat.

''Cie...cie...'' goda Bintang yang berjalan mengikuti Resa dari belakang, karena sahabatnya itu langsung saja jalan meninggalkan dirinya.

''Bi...'' rengek Resa sambil membalikkan badannya dengan muka yang sudah bersemu merah saat ini.

''Hai girl...'' sapa Heni yang baru saja tiba.

''Hen, kamu tau gak kalau tadi itu hmmppp...'' kata Bintang yang tiba-tiba terhenti karena mulutnya langsung di bungkam oleh resa menggunakan tangannya sehingga membuat Heni bingung.

''Wah ada apa nih? roman-romannya ada yang belum aku tau nih...'' kata Heni dengan memincingkan sebelah matanya.

''Gak tau apa.'' sahut Resa. ''Yuk ke kelas...pagi ini mata kuliahnya si dogan loh...bisa kena hukum kita nanti kalau telat.'' kata Resa.

''Tenang...kan ada ceweknya...'' sahut Heni.

''Enak aja...gak ada hubungannya tau, tuh doi profesional banget kalau kerja.'' kata Bintang. ''Kalau salah...ya salah, telat ya telat...gak pandanga bulu...pasti kena semprot plus hukuman.'' sambungnya lagi.

''Eh tunggu...'' kata Heni saat bintang juga Resa sudah mulai melangkah.

''Apa lagi Heni zayeng?'' tanya Bintang.

''Kalian berdua masih punya hutang cerita serta penjelasan sama aku tentang yang tadi.'' jawab Heni.

''Nanti pas makan siang.'' sahut Resa dengan cepat.

''Oke aku tunggu.'' kata Heni.

Mereka bertiga pun segera pergi menuju di mana kelas mereka berada, gak lucu jugakan jadi Bintang kalau seandainya telat dan kena hukum kekasihnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Febri Ana

Febri Ana

lanjuuuttt

2024-06-07

0

mama_im

mama_im

lanjut thor..

2023-03-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!