Bab 17

❤️ Happy Reading ❤️

Langit

"Sayang, jam setengah sembilan aku jemput."

Bintang

"Lah mau kemana memangnya?"

Langit

"Nanti juga kamu bakal tau sendiri."

Jawaban dari Langit membuat Bintang mendengus kesal.

Tak ada angin tak ada hujan, kenapa tiba-tiba pria yang berstatus kekasihnya itu bilang mau jemput, padahal dulunya mereka tak ada obrolan sama sekali kalau mau pergi hari ini.

Semenjak mereka menjadi pasangan kekasih, memang sangat jarang bahkan hampir tak pernah kekasihnya itu mengajak dirinya keluar saat weekend.

Weekend biasanya Langit gunakan untuk bersantai, menenangkan serta merilekskan tubuh dan otaknya yang selama satu Minggu terlalu penat dengan banyaknya kesibukan serta aktivitas yang sangat memeras pikiran.

Jadi seorang dosen atau seorang pengusaha aja sudah begitu menguras otak, nak ini ya dosen ya pengusaha...apa gak puyeng tu, bahkan perusahaan yang di pimpinnya bukan perusahan main- main melainkan perusahan yang sudah bersekala internasional dan masuk menjadi salah satu perusahan paling berpengaruh di dunia bisnis.

💕

"Rapi amat kak? ini hari minggu loh." kata ibu yang heran dengan penampilan putrinya pagi ini.

Karena biasanya hari minggu adalah hari bermalas-malasan untuk Bintang.

"Aku tau bu', memangnya ibu pikir aku sudah pikun gitu sampai gak ingat hari." kata Bintang sambil mendengus.

"Kan memang biasanya..." kata ibu Nanda.

"Langit tiba-tiba kirim pesan, katanya mau jemput." potong Bintang sebelum sang ibu menyelesaikan perkataannya. "Tau mau ngajak pergi kemana." sambungannya lagi.

"Owalah." kata ibu Nanda.

"Kak, ada kak Langit tuh di depan." kata Bima yang baru dari olah raga pagi bersama sang ayah.

Bintang langsung berjalan ke arah luar untuk menjumpai sang kekasih yang ternyata lagi asik ngobrol sama sang ayah.

''Seru banget ngobrolnya." kata Bintang.

''Nah tuh anaknya udah keluar.'' kata ayah Boby yang melihat ke arah Bintang.

''Om, kalau gitu saya minta ijin sekaligus pamit mau ajak Bintang keluar.'' kata Langit.

''Iya, yang penting kalian hati-hati serta jangan melewati batas.'' kata ayah Boby.

''Baik om, kalau begitu kita berangkat dulu.'' akta Langit yang langsung menyalami ayah Boby dengan takzim.

💕

''Sebenarnya kita itu mau kemana sih? tumben-tumbenan hari minggu ngajak jalan.'' tanya Bintang saat mereka berdua sudah di dalam mobil menuju ke tempat tujuan.

''Nanti kamu juga bakal tau.'' sahut Langit.

''Cih pakek acara rahasia-rahasiaan segala...bikin aku penasaran.'' cibir Bintang yang hanya di tanggapi dengan senyuman saja oleh Langit.

Setelah empat puluh menit berkendara, mereka tiba di depan gerbang tinggi nan megah.

Langit mengehentikan kendaraannya, menunggu pintu gerbang di buka oleh sang penjaga.

''Ini bukannya...'' kata Bintang.

''Kediaman Cakrabuana.'' sahut Langit.

''Aduh kok kamu gak bilang sih kalau mau kesini, kan aku bisa pakek pakaian yang lebih baik dari ini.'' gerutu Bintang. ''Mana gak bawa apa-apa lagi.'' gerutunya lagi dengan sedikit kesal pada Langit.

Walaupun hubungan mereka berawal dari perjodohan yang mana sudah pasti kedua orangtua mereka menginginkan hal ini,namun tetap saja Bintang ingin memberikan kesan yang lebih baik lagi pada calon mertuanya.

''Gak usah panik gitu, kamu sudah sangat cantik kok dengan pakaian seperti itu.'' kata Langit. ''Dan...ini, tadi aku sengaja sudah membelinya untuk kamu bawa.'' kata Langit yang sudah mengambil paper bag dari kursi belakang.

''Apa ini?'' tanya Bintang.

''Cake tiramisu...kesukaannya mami.'' jawab Langit. ''Sudah ayo turun...pasti yang lainnya sudah nungguin kedatangan kita.'' ajak Langit.

''Kamu ini ya mas...bener-bener.'' kata Bintang yang begitu geram.

Langit tak begitu menghiraukan omelan Bintang, dirinya malah begitu santai berjalan dengan tangan yang menggenggam salah satu tangan Bintang yang tak membawa paper bag.

💕

''Langit...Bintang...'' kata mami Selin saat melihat kedatangan putranya beserta sang calon mantu.

''Selamat pagi...eh siang tante.'' sapa Bintang dengan groginya.

''Sudah gak usah kikuk gitu.'' kata mami Selin. ''Dan kok tante sih...kan kamu itu calon istrinya Langit...panggil mami aja sama seperti Langit.'' kata Selin.

''I...iya ma...mi...'' sahut Bintang yang masih kaku.

''Ayo ke teras belakang...yang lain pada di sana soalnya.'' ajak mami Selin yang langsung mengandeng tangan Bintang.

''Eh mam...ini anak gantengnya di anggurin gitu aja...gak di sapa atau di tanya apa gitu kek, boro-boro di aja.'' protes Langit yang merasa di cuekin oleh maminya sendiri.

''Ck, kamu ini ada-ada aja.'' kata mami Selin dengan menggelengkan kepalanya.

''O iya mam...ini.'' kata Bintang dengan menyodorkan paper bag yang di bawanya.

''Apa ini sayang.'' ucap mami Selin yang langsung meraih serta membuatkannya. ''Wah cake tiramisu...kamu tau aja cake favorit mami, terimakasih ya sayang...seharusnya kamu gak perlu repot-repot kayak gini loh...kamu datang ke sini aja, mami sudah seneng banget.'' kata mami Selin.

''Gak apa-apa mam...cuma cake aja kok.'' kata Bintang.

Langit begitu senang melihat interaksi antara calon istri dengan maminya, rasanya bahagia banget melihat dua orang wanita yang kita cintai bisa akur seperti itu.

💕

''Uncel...'' seru Lita saat melihat Langit.

''Ponakan cantik uncle...kangen gak?'' kata Langit yang sudah menggendong Lita saat ini.

Putri dari Lana itu memang sangat dekat dengan kakak laki-laki dari miminya itu.

Mungkin karena efek dulu ngidam banyak yang nuruti keinginannya Langit kali ya, jadi walaupun mereka tinggal terpisah dan jauh tetap saja hubungan mereka dekat.

Bukan karena suami Lana dulu tak mau menuruti keinginan ngidam sang istri, tapi karena memang Lana mintanya sama Langit.

''Kangen uncle.'' sahut Lita.

''Kalau kangen...peluk dong uncle.'' pinta Langit dan langsung di peluk oleh Lita. ''Kissnya mana...'' pinta Langit lagi dan Lita pun langsung mencium kedua pipi Langit begitu pula sebaliknya.

Ada perasaan menghangat yang menjalar di hati Bintang saat melihat interaksi antara Langit dengan gadis kecil di pelukannya itu.

Bintang tak menyangka jika Langit bisa bersikap seperti itu di balik sikap dinginnya di luaran sana.

''Uncle...itu siapa?'' tanya Lita yang tangannya menunjuk kearah Bintang berada.

''Oh itu.'' kata Langit yang langsung membawa Lita mendekat kearah Bintang. ''Kenalin ini aunty Bintang.'' perkenal Langit.

''Hai aunty...aku Lita.'' kata Lita dengan melambaikan tangannya.

''Hai cantik.'' balas Bintang dengan tangan yang terulur mengelus surai kepala gadis kecil itu.

''Bi, kenalin ini Lana...adiknya Langit dan kakak dari Lintang.'' kata mami Selin. ''Dan yang di sebelahnya itu...Rafka, suami Lana.'' kata mami Selin lagi.

''Salam kenal.'' kata Bintang sambil sedikit menundukkan kepala pada keduanya.

''Salam kenal juga kakak ipar.'' sahut Lana.

Terpopuler

Comments

Patonah Sry

Patonah Sry

suka karyamu tor

2023-03-22

2

Sartinah Jakarta

Sartinah Jakarta

semangat upnya 💪

2023-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!